Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE

Topik : DIARE
Pokok Bahasan : Diare
Sasaran : Keluarga pasien di ruang flamboyan III BLUD RSU
Serang.
Tempat : Ruang Flamboyan
Hari / Tanggal : Kamis, 13 Maret 2014
Waktu : 09.00 - 09.30 WIB

A. Latar Belakang
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada
tahun2009 menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair akut
sebesar 66,38%, diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana
penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO, diare
membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia menurut
Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar
pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa diare
masih menjadi permasalahan dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia
hingga terkadang diare dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal kalau
tidak ditangani dengan cepat dan tepat diare akan mengancam nyawa
bagi penderitanya.
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor
penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai
peranan penting dalam menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu
anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluargalah yang harus
memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit
diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi
mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna
memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya
diharapkan dapat menambah pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare
sehingga keluarga mampu mengaplikasikan informasi yang didapat untuk
mencegah terjadinya penyakit diare di keluarga.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian diare .
2. Mengenali tanda dan gejala diare
3. Apa yang harus dilakukan bila anak diare
4. Manfaat oralit dan bagaiman membuat larutan gula garam
5. Cara mencegah diare
6. hal – hal yang harus diperhatikan

D. Materi
(Terlampir)

E. Media
In focus dan leaflet

F. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
G. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga
1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan akademi - Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan - Menjawab
kesehatan
- Menanyakan kesiapan keluarga
2. 15 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
1. Penyampaian materi - Bertanya
- Pengertian diare
- Tanda dan gejala diare
- Yang harus dilakukan apabila diare
- Manfaat oralit dan cara membuat larutan
gula garam
- Pencegahan diare
- Hal – hal yang harus diperhatikan pada
nak diare
- Demontrasi pembuatan larutan gula
garam
2. Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang
disampaikan
3. 10 menit Evaluasi: - Menjawab
- Menanyakan kembali hal-hal yang sudah - Meredemonstarasi
dijelaskan mengenai Diare
- Memberikan kesempatan keluarga
meredemontrasikan pembuatan larutan
gula garam.
4. 5 menit Penutup - Mendengarkan
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan - Menjawab salam
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup

H. Referensi
- FKUI. 2007. ILMU KESEHATAN ANAK. Jakarta : Infomedika Jakarta
- http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih
dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai
darah dan lendir.

II. Jenis Diare


a. Diare akut : terjadi selama 3-5 hari
b. Diare berkepanjangan : berlangsung antara 7-14 hari
c. Diare kronik : berlangsung lebih dari 14 hari

III. Penyebab Diare


Penyebab diare adalah sebagai berikut :
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat,
lemak atau protein.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis : rasa takut dan cemas.

IV. Tanda dan Gejala Diare


a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu
makan berkurang.
b. Sering buang air besar > 3X dengan bentuk cair atau encer, kadang disertai
mual dan muntah
c. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi yaitu ubun-ubun cekung dan mata
cowong, Kelenturan kulit menurun,kulit kering, merasa haus, bibir kering
dan penurunan berat badan.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya BAB
e. Frekuensi kencing menurun : Disebabkan karena terjadi kekurangan cairan
dalam tubuh
V. Cara Penanganan Diare
a. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari
makanan yg berminyak, pedas,mengandung gas, (ibu harus lebih
memperhatikan dan menjaga pola makan)
b. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit,
tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang
sebanyak 250cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh
garam.
c. Tetap makan dan minum.
d. Istirahat yang cukup.
e. Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

VI. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :

Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah

< 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)

1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)

5 – 12 tahun 11/2 gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)

Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml : Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2


hari.

VII.Cara Mencegah Diare.


Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
3. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak
4. Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan ASI
Pada anak alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan ASI
dibuang sedikit.
5. BAB pada tempatnya.
6. Jangan makan di sembarang tempat.
7. Menggunakan air matang untuk minum.
8. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan
status gizi, dan imunisasi.
9. Meletakkan makanan di tempat tertutup
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“DIARE”

DISUSUN OLEH :
- OPIQ PIQHI
- DEWI YUNIARTI

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKes FALETEHAN SERANG
TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai