I. PROPOSAL PENELITIAN
MAKASSAR
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang khusus, dan masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam
tetapi tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau orang tua. Remaja
ada diantara golongan anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu
Stres, aktivitas fisik dan tekanan psikis memiliki peran yang besar
dapat muncul atau diperberat oleh keadaan psikis penderita (Icesma, 2013).
sel telur yang telah matang (folikel). Menstruasi biasanya datang sebulan
sekali dengan siklus yang variatif dari 28-35 hari (Mansur & Budiarti,
2014).
Dismenorea juga dapat didefinisikan sebagai rasa nyeri saat menstruasi yang
Faktor terjadinya adalah keadaan psikis dan fisik seperti stres, shock,
kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013). Nyeri yang dimulai saat onset
dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan rasa sakit saat
terjadi pada usia 14-19 tahun. Remaja wanita yang tinggal di pondok
pesantren setiap hari harus menjalani rutinitas yang padat dan serba apa
adanya yang menuntut mereka untuk dapat agar lebih mandiri. Tingkat
Angka kejadian nyeri haid didunia sangat besar. Rata-rata lebih dari
yang mengeluh nyeri, 12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Kejadian ini
menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah. Hampir 2/3 remaja
berusia 19 tahun mencapai 90% dan pada wanita yang berusia 24 tahun
mencapai 67% pad usia 19-21 tahun mencapai 80%, dimana di antaranya
obat penyangkal nyeri, 8-10% tidak mengikuti atau tidak masuk sekolah dan
mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun dan ini akan menurunkan
50% dari wanita yang sedang haid mengalami nyeri haid dan 10% nya
mengalami nyeri haid akan absen rata-rata 1-3 hari perbulan atau ketidak
2006).
bahwa hampir 50% siswi remaja putri yang menstruasi mengalami nyeri
haid perbulan dan sekitar 10% remaja akan absen sekolah jika mengalami
sebelum menstruasi datang, saat menstruasi hari pertama, kedua ketiga dan
seterusnya. Upaya penangan nyeri haid dilakukan oleh sebagian siswi
adalah mengoleskan minyak kayu putih pada daerah yang nyeri, minum
hubungan stres dan aktivitas fisik dengan nyeri menstruasi di SMP Unismuh
Makassar
B. Rumusan Masalah
penelitian yang diangkat yaitu, adakah Hubungan Stres dan Aktivitas Fisik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
Menjadi masukan bagi para pembaca dan meningkatkan pengetahuan
3. Manfaat Praktis
pekerjaan.
telur yang telah matang (folikel). Menstruasi biasanya datang sebulan sekali
dengan siklus yang variatif dari 28-35 hari (Mansur & Budiarti, 2014).
(Beckmen et al, 2010). Faktor terjadinya adalah keadaan psikis dan fisik
kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Diyan, 2013). Nyeri yang
memburuk ketika stres (Uzelac, 2005). Stres dapat mengganggu kerja sistem
rasa sakit saat menstruasi atau dismenorea (Hawari, 2008). Remaja wanita
yang mengalami nyeri menstruasi paling sering terjadi pada usia 14-19
tahun. Remaja wanita yang tinggal di pondok pesantren setiap hari harus
menjalani rutinitas yang padat dan serba apa adanya yang menuntut mereka
aktivitas fisik yang beragam mulai dari aktivitas fisik ringan, sedang,
sampai berat.
Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian
bawah saat menstruasi. Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga
dirasakan, namun kontraksi yang hebat dan sering menyebabkan aliran darah
2013).
ringan masih bisa beraktivitas berarti masih wajar. Namun, bila nyeri yang
Wahyu P, 2013).
ovulasi, jika telur tidak dibuahi oleh sebuah sperma, tidak ada kehamilan
seorang wanita turun, dan lapisan kandungan menjadi membengkak dan mati.
Ia kemudian dilepaskan dan akan diganti dengan suatu lapisan baru pada
siklus bulanan berikutnya. Ketika lapisan kandungan yang lama mulai terurai,
selaput darah atau vagina tidak berlubang, sterss atau cemas yang berlebihan,
3. Derajat nyeri
a. Nyeri ringan
b. Nyeri sedang
Pada nyeri sedang ini penderita memerlukan obat penghilang rasa nyeri,
c. Nyeri berat
1) Faktor menstruasi
keparahan.
itu juga terlihat bahwa kejadian dismenore pada atlet lebih rendah,
beratnya nyeri.
5. Penanganan nyeri
a. Secara Farmakologis
Menurut Potter & Perry (2005), upaya farmakologis yang dapat
primer adalah:
psikoterapi.
otot.
penyembuhan.
3) Distraksi
satu permainan.
4) Relaksasi
6. Pencegahan
a. Menghindari stres
b. Miliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang memadai,
d. Istirahat yang cukup, menjaga kondisi agar tidak terlalu lelah, dan
1. Pengertian Stres
memproktesi diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem pertahanan
yang membuat kita tetap sehat. Stres adalah kondisi hidup yang tidak
menyenangkan dimana manusia melihat manusia adalah tuntutan dalam
suatu situasi sebagai beban atau diluar batas kemampuan mereka untuk
reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa disebabkan oleh
Musrifawana, 2017).
2. Jenis Stres
a. Stres akut, stres ini dikenal juga dengan fight or flight response. Stres
b. Stres kronis, stres kronis ini lebih sulit dipisahkan atau diatasi daripada
3. Gejala Stres
dialami.
sahabat.
secara kognitif.
5. Dampak stres
keimanan yang terdapat di dalam diri kita. Stres yang tidak terkontrol
stres yang terjadi pada jenis dan subset sel imun, akan menentukan
a. Diri sendiri
b. Keluarga
keluarga.
Pada sisi lain, masyarakat dan lingkungan juga menjadi salah satu
dan masyarakat.
2. Aktivitas Fisik
a. Pengertian
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilan otot rangka yang
salah satu faktor risiko independen dalam suatu penyakit kronis yang bisa
energi dari pembakaran kalori. Menurut saran dokter, aktivitas fisik sebaiknya
dilakukan setiap harinya agar tubuh tetap sehat dan terjaga staminanya. Dengan
begitu kita bisa menjalankan berbagai kegiatan sehari-hari dengan semangat. Lain
halnya jika kita jarang melakukan aktivitas fisik, hal tersebut justru akan
menurunkan stamina tubuh dan kita akan menjadi lebih rentan terkena resiko
penyakit.
1. Umur
maksimal pada usia 21-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas
fungsional dari seluruh tubuh, kira – kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila
2. Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki – laki hampir sama
dengan remaja perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki – laki biasanya
3. Pola Makan
jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa
mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olahraga atau
kandungan gizinya agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak
hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di
sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan
olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan
aktivitas fisik.
1. Aktivitas Ringan
aktivitas ringan, yaitu 2,5 s/d 4,9 kcal per menit. Contoh: berjalan kaki, menyapu
lantai, mencuci piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les
di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas main play station, main
pelajar atau mahasiswa seperti ini dapat di jumpai saat mereka mendapatkan libur,
2. Aktivitas Sedang
Membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama
atau kelenturan (flexibility). Pengeluaran kalori pada aktivitas ringan, yaitu 5 s/d
7,4 kcal per menit. Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan
3. Aktivitas Berat
7,5 s/d 12 kcal per menit. Contoh: berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri
(misal karate, taekwondo, pencak silat) dan outbond. Kegiatan ini sering
menyalurkan hobi yang dimilikinya. Ada juga beberapa mahasiswa yang memilih
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan
mudah. Aktifitas fisik tidak harus dalam bentuk olahraga berat untuk
dan intensitas aktivitas fisik, maka risiko terjadinya gangguan menstruasi akan
aliran darah kebagian pelvis dan juga akan mestimulasi endorfin yang berperan
sebagai analgesik non spesifik. Olahraga dapat mengurangi stres, lelah, dan mood
menular. Terutama pada negara berkembang yang sebagian besar dari total
V. KERANGKA KONSEP
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen
aktivitas fisik. Dimana, Stres dan aktivitas fisik memiliki peran yang besar
mengalami nyeri menstruasi paling sering terjadi pada usia 14-19 tahun.
Remaja wanita yang tinggal di SMP Unismuh Makassar setiap hari harus
menjalani rutinitas yang padat, sistem belajar Full time dari jam 08.00-16.00
dan serba apa adanya yang menuntut mereka untuk dapat agar lebih mandiri.
Tingkat kemandirian mempengaruhi tingkat aktivitas fisik yang beragam
b. Nyeri menstruasi
Salah satu penyebab dismenore adalah faktor psikis. Salah satu faktor psikis
otot polos sehingga dapat menyebabkan rasa sakit saat menstruasi atau
dismenore.
Stress
Nyeri
menstruasi
Aktivitas Fisik
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
= Variabel yang diteliti
1. Stres
2. Aktivitas fisik
pada seseorang secara bebas, mudah dan teratur untuk mencapai kebutuhan
3. Nyeri menstruasi
D. Hipotesa Penelitian
1. Ada hubungan antara stres remaja putri kelas III dengan nyeri
2. Ada hubungan antara aktivtas fisik remaja putri kelas III dengan
A. Jenis Penelitian
bertujuan untuk mengetahui ada hubungan stres dan aktivitas fisik dengan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas 3 SMP
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas 3 SMP Unismuh
penelitian ini kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data primer
b. Data sekunder
6. Melakukan pendokumentasian.
E. Pengolahan Data
Data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dengan
2. Pengkodean (Coding)
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
dalam master tabel atau data bese komputer. Kemudian membuat distribusi
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
pemberian sari kacang hijau pada ibu menyusui. Dalam penelitian ini uji
statistik yang digunakan adalah uji paired sample t-test denga uji alternative
G. Penyajian Data
H. Etika Penelitian
yaitu responden yang dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembaran
pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (confidentiality)