PROPOSAL PENELITIAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kedokteran. Pada masyarakat umum lebih dikenal dengan istilah khitan. Khitan
yang juga berarti potong berasal dari bahasa Arab. Selain itu, sirkumsisi juga
sunnah Rasul. Sirkumsisi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, yaitu sejak
4000 tahum SM ( seperti yang terlihat pada mumi di Mesir). Sirkumsisi kemudian
berkembang ke Yunani dan Romawi pada masa Allexander. Pada abad ke- 7
sampai abad ke-12 sirkumsisi menyebar ke Afrika Utara dan Asia seiring dengan
1
Sirkumsisi sekarang sudah sedemikian populernya sehingga banyak sekali
orang yang ingin disirkumsisi. Di Amerika Serikat, pada tahun 1870 sirkumsisi
telah dilakukan pada sekitar 8% kelahiran, sedangkan pada tahun 1910 telah
dilakukan sirkumsisi pada 349 bayi laki-laki (48% kelahiran) pada tahum 1961-
di negara Afrika bagian Timur dan Selatan yang melakukan sirkumsisi pada
2.851.549 dan pada tahun 2017 meningkat kembali sebanyak 4.044.740. Negara
Afrika bagian Selatan yaitu Uganda yang melakukan sirkumsisi paling banyak
dari tahun 2015 sampai tahun 2017 sebanyak 1.815.638 sedangkan Ethiopia yang
melakukan sirkumsisi paling sedikit dari tahun 2015 sampai tahun 2017 hanya
adalah 5-12 tahun. Angka kejadian sirkumsisi dalam setiap negara bervariasi
medis, agama, sosial dan budaya. Pada tahun 2013 diketahui 2,7 juta orang di
14 negara prioritas timur dan selatan Afrika melakukan sunat pada pria
2
Penelitian yang dilakukan oleh Peltzer, et-al pada tahun 2014 mengenai
keseluruhan dari sunat laki-laki yang dilaporkan sendiri sebesar 42,8% ditemukan.
48,2%, 32,1% secara tradisional dan 13,4% secara medis disunat. Di antara laki-
laki yang tidak disunat 45,7% dari 15-24 tahun menunjukkan bahwa mereka akan
tahun. Dalam analisis multivariat antara laki-laki yang tidak disunat Black African
dan kelompok populasi Berwarna dan telah mendengar tentang efek perlindungan
HIV dari sunat laki-laki adalah prediktor signifikan untuk penerimaan sunat laki-
laki, dan di antara perempuan dengan pasangan seksual yang tidak disunat,
kelompok populasi Black African dan Berwarna dan pendidikan tinggi adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Yasin Aydogmus, et-al pada tahun 2016 di
Canada, mengenai Efek psikologis dan seksual dari sunat pada pria dewasa dengan
hasil penelitian Kedua kelompok itu serupa dengan data demografi. Perbandingan
skor BCS pra operasi dan LSAS dengan skor kelompok kontrol menunjukkan
Namun, skor pasca operasi mirip dengan skor yang diperoleh pada kelompok
kontrol (p = 0,768, p> 0,05, dan p> 0,05, masing-masing). Skor semua skala
menunjukkan perbaikan yang signifikan pasca operasi. Juga, skor PEDT dan IELT
berubah sebelum dan sesudah sunat signifikan dalam kelompok studi, tetapi tidak
3
bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (Yasin et-al, 2016).
hubungan fase usia anak dengan tingkat kecemasan pada anak pre operasi
dengan hasil penelitian fase usia prasekolah 3 anak (100%) mengalami tingkat
kecemasan tidak cemas, fase usia sekolah 6 anak (66,7%) mengalami tingkat
kecemasan cemas ringan, fase usia remaja 6 anak (46,2%) mengalami tingkat
kecemasan tidak cemas. Tingkat kecemasan anak pre operasi sirkumsisi yaitu
tingkat kecemasan berat tidak ada (0%). Hal ini membuktikan bahwa tidak
ada hubungan antara tingkat usia anak dengan tingkat kecemasan anak pre
(Sumadi, 2010).
sirkumsisi pada anak usia sekolah (6-12 tahun) di Desa Pesen Kacamatan Kanor
4
Berdasakan penelitian yang dilakukan oleh Selda Rizalar, et-al tahun 2017
menyatakan bahwa mereka mengalami tingkat rasa sakit yang berbeda dan 48,2%
ditemukan antara orang tersebut, yang melakukan sunat, tempat di mana itu
dilakukan, jenis anestesi yang digunakan dan tingkat rasa sakit dan kesedihan
anak; ada juga hubungan yang signifikan antara orang tersebut, yang melakukan
sunat, tempat di mana itu dilakukan, jenis anestesi yang digunakan, usia di mana
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci Apriani pada tahun 2013,
operasi di ruang bedah baji kamase 1 dan 2 di RSUD Labuang Baji Makassar
dengan hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan keluarga yang terbesar adalah
kategori kurang 56,2% dan paling sedikit adalah kategori baik 43,8%. Untuk
tingkat kecemasan kategori tertinggi adalah sedang 56,2% dan yang paling sedikit
sekretariat Baznas Jl. Kemakmuran Soppeng pada Selasa, 24 Juli 2018. Ketua
Baznas Soppeng Sukardi Deppung mengatakan, ada sekitar 40 anak yang akan
disunat dan pada hari Selasa, ada 7 anak yang akan disunat dan dilanjutkan pada
5
hari berikutnya (Sudirman dalam Tribun Timur, 2018).
Kesehatan Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan masih belum ada. Hal ini
dikarenakan, pihak kabupaten atau kota yang ada di Sulawesi Selatan tidak
dilakukan secara pribadi dengan dokter atau mantri dan dilakukan dirumah
masyarakat .
Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak
kesehatan. Jika kita merasa didukung oleh lingkungan maka segala sesuatu
melalui bantuan langsung berupa harta atau benda dan dukungan informatif
6
melalui pemberian nasehat, saran-saran atau petunjuk.
oleh peneliti yaitu siswa kelas IV dan V. Kebanyakan siswa yang disirkumsisi
pada saat liburan sekolah. Jumlah siswa yang belum sirkumsisi di kelas IV
mendapatkan perhatian dari orang tuanya, dimana kedua orang tuanya bekerja
dari pagi sampai sore. Dari segi pergaulan siswa tersebut juga kurang bergaul,
dari orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu siswa yang belum disirkum merasa
Dari hasil observasi awal di lokasi penelitian, siswa merasa cemas karna
akan disirkum. Siswa mengatakan bahwa sirkumsisi atau sunat adalah hal yang
sangat ditakuti karna siswa takut akan merasa kesakitan pada saat proses sunat.
mengalami kecemasan yaitu mengalami gangguan rasa takut, tegang, dan gelisah
untuk tidur serta penyakit seperti sakit kepala, peningkatan darah dan sebagainya
sirkumsisi. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan support system keluarga atau
7
dukungan keluarga dalam pelaksanaan tindakan sirkumsisi agar kecemasan pada
anak dapat berkurang dan anak akan merasa tenang serta siap untuk dilakukan
B. Rumusan Masalah
Soppeng”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sirkumsisi.
sebelum sirkumsisi
8
sebelum sirkumsisi.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmiah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah informasi, bahan bacaan dan
b. Manfaat Institusi
sirkumsisi .
c. Manfaat Praktis
d. Manfaat Masyarakat
9
IV. TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Sirkum
terbuka, yaitu dengan cara memotong preputiumpenis sehingga bagian dalam dan
bagian luar preputium penis terputus dan kemudian menjahit antara bagian
(Syamsir, 2015).
pada anak dianggap sebagai perbuatan kriminal dan menyakiti serta melanggar
hak asasi manusia. Etik tidak bisa ditentukan oleh kebiasaaan dan budaya
beberapa bangsa saja sehingga diperlukan beberapa faktor yang mendasar dan
justice. Sirkumsisi cukup ditinjau dengan tanpa tinjauan justice (Syamsir, 2015).
a. Terapi
Sirkumsisi dapat menjadi terapi seperti pada penyakit kondiloma akuminata dan
fimosis.
10
b. Memudahkan pembersihan penis dan menjaga penis agar tetap bersih.
disirkumsisi.
a. Agama
1) Dalam alkitab perjanjian lama, tertulis sbb: Firman Allah kepada Abraham:” Dari
pihakmu engkau harus memegang perjanjianku yang harus kamu pegang, engkau
perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, setiap laki-laki diantara
kamu harus disunat, haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi
tanda perjanjian antara Aku dan kamu” ) Kejadian 17:9,10) . Ketika genap
delapan hari ia harus disunat (sirkumsisi). Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang
(Hr.Bukhari).
dan engkau : Engkau akan menjadi bapa dari sejumlah besar bangsa (Kejadian
11
akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia, Ibrahim berkata : “ (Dan saya
b. Medis
1) Untuk kesehatan/kebersihan
2) Phimosis : suatu keadaan ketika lubang preputium penis berukuran sangat kecil
sehingga preputium tampak menggelembung pada saat buang air kecil. Phimosis
penis tetapi preputium menjadi edema dan menekan urethra sehingga buang air
ayam.
a. Perdarahan
3,33% . Perdarahan ini disebabkan oleh hemostasis yang tidak sempurna, seperti
tidak terikatnya semua pembuluh darah, adanya rembesan yang tidak diketahui
b. Infeksi
Infeksi yang terjadi dapat bersifat ringan sampai berat, bahkan dapat diikuti oleh
12
fibrosis serta nekrosis sebagian penis yang merupakan sumber septikemia yang
dapat menyebabkan osteomielitis femur. Dalam suatu laporan, dicatat bahwa dari
menderita tetanus dan 5 orang meninggal dunia . hal ini dapat disebabkan oleh
Hal ini disebabkan oleh penarikan preputium yang terlalu panjang, yaitu sampai
melebihi glans penis sehingga kulit batang penis hilang setelah pemotongan.
Keadaan juga ini ditemukan pada sepsis akibat cedera penggunaan diatermi.
Trauma glans penis dapat sebagian atau seluruhnya sehingga penis diamputasi.
e. Phimosis
oleh pemotongan preputium yang sedikit sehingga terjadi fibrosis pada saat
13
ereksi. Pendrita phimosis perlu disirkumsisi ulang.
f. Trauma penis
g. Komplikasi anastesi
kematian. Anastesi lokal juga dapat berbahaya . Cairan anastesi yang masuk
berusia dibawah 5 tahun yang meninggal akibat anastesi umum, dari tahun 1942
1. Defenisi Kecemasan
Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak
14
Ansietas merupakan pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada objek
seolah-olah ada sesuatu yang buruk akan terjadi dan pada umunya disertai gejala-
pertumbuhan dan kreatifitas, manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah
b. Kecemasan sedang
15
perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah,
manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan
dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar tapi tidak
b. Kecemasan berat
kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik, serta tidak dapat berikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada sesuatu area yang lain.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala,
tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, lahan persepsi menyempit,
tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada diri sendiri dan keinginan untuk
16
a. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang ;
c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum (“demam panggung”) ;
terhadap penyakit;
tersinggung;
17
pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
cemas yang lebih berat yaitu gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik,
Secara klinis selain gejala cemas yang biasa, disertai dengan kecemasan yang
(1). Gemetar
(2). Tegang
(4). Letih
(9). Gelisah
18
(1). Berkeringat berlebihan
(6). Pusing
(8). Kesemutan
(12). Diare
expectation) :
(3). Membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang lain
d) Kewaspadaan berlebihan :
19
(1). Mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga mengakibatkan perhatian
mudah teralih
Gejala-gejala tersebut diatas baik yang bersifat psikis maupun fisik (somatik)
pada setiap orang tidak sama, dalam arti tidak seluruhnya gejala itu ada. Bila
stres; bedanya bila pada stres didominasi oleh gejala fisik sedangkan pada
Gejala klinis gangguan panik ini yaitu kecemasan yang datangnya mendadak
disertai oleh perasaan takut mati, disebut juga sebagai serangan panik (panic
paling sedikit 4 dari 12 gejala-gejala dibawah ini yang muncul pada setiap
serangan :
a) Sesak nafas
b) Jantung berdebar-debar
20
e) Pusing, vertigo (penglihatan berputar-putar), perasaan melayang
g) Kesemutan
i) Berkeringat banyak
l) Merasa takut mati,takut menjadi gila atau khawatir akan melakukan suatu
Gangguan phobik adalah salah satu bentuk kecemasan yang didominasi oleh
gangguan alam pikir phobia. Phobia adalah ketakutan yang menetap dan tidak
rasional terhadap suatu obyek, aktivitas atau situasi tertentu (spesifik), yang
Obsesi adalah suatu bentuk kecemasan yang didominasi oleh pikiran yang
peranan sosialnya.
21
4. Alat Ukur Kecemasan
sampai 4. Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959 yang
1. Perasaan cemas : firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri dan
4. Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak
konsentrasi.
7. Gejala somatik : nyeri pada otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan
kedutan otot.
22
8. Gejala sensorik : perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan
10. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik
11. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual
dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas
diperut.
12. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing, aminorea,
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, mudah berkeringat, muka
atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek dan cepat.
23
Penentuan derajat kecemasan dengan menjumlah nilai skor dan item 1-14
dengan hasil :
suatu tujuan tertentu, dibentuk dari suatu bagian bagian yang saling berinteraksi
dan saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya dan biasanya dapat
bertahan dalam jangka waktu yang ditentukan. Support System atau sistem
pada sekelompok orang yang mana dapat memberikan motivasi kepada anggota
yang lainnya agar bisa mengerjakan segala sesuatu secara optimal (Herlina,
2012).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat , yang terdiri dari dua
yang tinggal dalam satu atap rumah dibawah asuhan kepala rumah tangga,
dimana semuanya saling berinteraksi satu dengan yang lainnya dan setiap
24
anggota keluarga memiliki peran masing-masing serta memiliki ikatan
2. Menurut Friedman, 2010 dalam Desy 2017 menerangkan bahwa dalam keluarga
konkrit).
d. Sebagai dukungan emosional (keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
masing.
25
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
a. Dukungan Penilaian
depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat
yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu
mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi
seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan
positif.
b. Dukungan Instrumental
material support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu
26
seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari,
Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi
individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan
c. Dukungan Informasional
nasehat, pengarahan, saran atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk
melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya
d. Dukungan Emosional
sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan
27
sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan emosional
teori House. Dan aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur dukungan keluarga
dukungan informatif.
1. Dukungan emosional
2. Dukungan penghargaan
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan informatif
yang ada dengan memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban
yang tersedia. Skala ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari
pernyataan dari empat alternatif 1= sangat tidak setuju , 2= tidak setuju, 3= setuju,
4= sangat setuju.
28
D. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Salah satu respon stres adalah kecemasan. Stres adalah satu gejala
psikologis yang tidak dapat dihindari. Ketika stres terjadi secara langsung otak
akan merespon dengan memproduksi hormon yang membangun reaksi fisik pada
tubuh. Hormon adrenalin diproduksi oleh kelenjar adrenal sebagai reaksi awal
ketika stres dan reaksi pertama secara kimiawi yang muncul dari tekanan. Fungsi
adrenalin sebagai reaksi cepat tubuh ketika sebuah tekanan datang secara
beberapa kali cepat, memberi rangsangan sistem saraf pusat untuk menjadi tegang
menjadi lebih kuat dan dan mendorong ketegangan otot. Hormon norepinephrine
sebenarnya merupakan efek dari stimulasi berlebihan yang dilakukan oleh hormon
norpinephrine terhadap otak dengan mendorong aliran darah lebih kuat menuju
otak dan mendorong stimulasi terhadap sistem saraf pusat yang lebih kuat.
Stirmulasi ini menyebabkan otak bekerja keras dan terfokus terhadap masalah
strategis koping yang dapat mengatasi kecemasan karena dengan adanya dukungan
29
keluarga seseorang dapat mengidentifikasi, mengekspresikan serta
Dukungan keluarga dalam hal memotivasi dan meminimalkan rasa cemas hal yang
sangat penting dalam menunjang untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
Dukungan keluarga yang baik maka kecemasan dapat teratasi sehingga seorang
penurunan sistem imun sehingga berpengaruh pada derajat atau tingkat kesehatan
hipotesis penyangga (Buffer hypotesis) dan hipotesis efek langsung (Direct Effect
kesehatan dengan melindungi individu terhadap efek negatif dari stres yang berat.
Orang dengan dukungan sosial yang tinggi akan kurang menilai situasi penuh
stres, sedangkan dengan dukungan sosial yang rendah akan mengubah respon
mereka terhadap sumber stres. Hipotesis efek tidak langsung berpendapat bahwa
dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan, tidak peduli
banyaknya stres yang dialami. Contohnya: orang yang dengan dukungan sosial
tinggi dapat memiliki penghargaan lebih tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan
30
Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Liandi (2011) bahwa
kecemasan rendah sebanyak 10% dan kecemasan sedang 6,67% didapat pada anak
V. KERANGKA KONSEP
Support System Keluarga dalam penelitian ini adalah suatu hubungan sebagai
wujud kepedulian dan perhatian pada sekelompok orang yang mana dapat
memberikan motivasi kepada anggota yang lainnya agar bisa mengerjakan segala
dalam menilai realitas (Reality Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian
31
B. Pola Pikir Variabel Penelitian
Variabel Independen
Dukungan Penilaian
Variabel Dependen
Dukungan Instrumental
Tingkat Kecemasan
Dukungan
Informasi/Pengetahuan
(
Dukungan Emosioanl
Keterangan :
= Variabel independen
= Variabel dependen
= Penghubung Variabel
olah ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Maka penentuan derajat kecemasan
32
3 = berat / lebih dari 1⁄2 gejala yang ada
Penentuan derajat kecemasan dengan menjumlah nilai skor dan item 1-14
dengan hasil :
sebagai wujud kepedulian dan perhatian pada sekelompok orang yang mana dapat
memberikan motivasi kepada anggota yang lainnya agar bisa mengerjakan segala
a. Dukungan Penilaian
Kriteria Ojektif :
b. Dukungan Instrumental
Kriteria Ojektif :
33
Tidak mendukung : skor jawaban responden < 10
c. Dukungan Informasi/Pengetahuan
Kriteria Ojektif :
d. Dukungan Emosional
Kriteria Ojektif :
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara dukungan penilaian dengan kecemasan siswa kelas IV dan
Soppeng.
4. Ada hubungan antara dukungan emosional dengan kecemasan siswa kelas IV dan
34
VI. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan kelas V yang
35
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan kelas V yang
sebanyak 67 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu total
populasi menjadi sampel dalam penelitian ini dan dalam penelitian ini yang
menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas IV dan kelas V yang berjenis
sebanyak 67 siswa.
a. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari satu populasi
36
b. Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat dimasukkan atau
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh sendiri secara langsung oleh peneliti sendiri melalui angket
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari institusi yang terkait atau data yang sudah ada, yaitu
E. Pengelolahan Data
yaitu master tabel (Microsoft Exel) lalu dilanjutkan pada program SPSS 16.0
(Statistical Product and Service Solution 16.0). Setelah data terkumpul, lalu
1. Editing
memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan karena ada
kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
dibutuhkan. Tujuan dari pada editing yaitu untuk memastikan bahwa data yang
37
diperoleh yaitu kuesionernya telah terisi, relevan dan dapat dibaca dengan baik,
selain itu tujuan dari editing yaitu untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan
2. Coding
Coding yaitu hasil jawaban setiap pertanyaan diberi kode sesuai dengan
petunjuk coding. Coding yang dilakukan dengan cara meneliti kembali setiap
data yang ada kemudian memberi kode pada jawaban yang telah tersedia
ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
3. Scoring
4. Processing
memproses data agar dapat dianalisa. Proses data dilakukan dengan cara
miscosoft exel, lalu dilanjutkan ke SPSS untuk menganalisa lebih lanjut data
38
membahas cara-cara meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data
dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna. Statistik
5. Cleaning
F. Analisa Data
1. Analisis Univariat
univariat bermanfaat untuk melihat apakah data sudah layak untuk dilakukan
analisis, melihat gambaran data yang dikumpulkan dan apakah data optimal
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan melihat hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan uji Chi-Square dengan tingkat
variabel bebas.
39
Rumus Chi-Square :
(𝑓𝑜 −𝑓𝑒 )2
𝟐
𝝌 = ∑ 𝑓𝑒
Keterangan :
Χ2 : nilai chi-square
Dinyatakan ada hubungan bermakna apabila ρ volume kurang dari 0,05 (ρ <
0,05).
G. Penyajian Data
H. Etika Penelitian
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden
harus dilindungi, untuk itu peneliti harus mendapatkan pengantar dari STIK
40
1. Lembar Persetujuan (informed consent)
3. Kerahasian (confidentiality)
kerahasiannya. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau
41