Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : SOP/UKP/UGD/092

Tgl Terbit : 25 April 2016

SOP Drg.Rosmawati
KLINIK MITRA
SEHAT Halaman :1/2
SIP.446.2/0287/03/10/01-
DINKES/2016

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang


dilakukan secara cepat dan tepat pada pasien gawat untuk
mencegah kematian maupun kecacatan.
2. Tujuan 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat, sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Menanggulangi dengan cepat dan tepat korban bencana.
3. Kebijakan 1. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat Nomor Tahun Tentang
Penanganan Pasien Gawat Darurat Dan Atau Beresiko Tinggi.
2. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat No : 77 Tahun 2015 Tentang
Jenis-Jenis Pelayanan Yang Tersedia
3. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat No : 68 Tahun 2015 Tentang
Penyampaian Hak Dan Kewajiban Pasien Dan Keluarganya

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 9 Tahun 2014 Tentang


Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 9 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.

5. Alat dan bahan 1. Alat :


a. Alat tulis kantor
b. Alat pelindung diri
c. Alat kesehatan
d. Set emergency
e. Baskom
f. Alat sterilisator
2. Bahan :
a. Cairan klorin 0,5%
b. Tempat sampah medis
c. Form inform consent
d. Buku status pasien
e. Obat-obatan emergency
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima pasien gawat darurat dan keluarga pasien
mendaftarkan pasien ke loket pendaftaran.
2. Petugas / perawat / dokter mencuci tangan, kemudian menggunakan
Alat Pelindung Diri ( sarung tangan, masker, alas kaki, kacamata bila
perlu ).
3. Apabila jumlah pasien lebih dari 1 maka petugas melakukan Triase
untuk menentukan prioritas penanganan.
4. Petugas / perawat menempatkan pasien pada tempat tidur yang
disediakan.
5. Petugas / perawat mengidentifikasi masalah pasien dengan cepat.
6. Petugas / perawat mempersiapkan alat – alat yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan pasien.
7. Petugas / perawat memberitahukan kepada dokter jaga.
8. Dokter melakukan alloanamnesa kepada keluarga pasien.
9. Dokter melakukan Primary Survey dengan cepat :
1. Dokter menjelaskan kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien
yang harus dilakukan tindakan dan perlu segera dirujuk ke Rumah
Sakit.
2. Dokter meminta keluarga pasien menandatangani inform consent
persetujuan tindakan dan persetujuan rujukan.
3. Menilai Circulation ( sirkulasi ) dengan pengukuran tekanan
darah, nadi dan mencari apakah ada perdarahan atau tidak.
Apabila terdapat gangguan sirkulasi maka segera lakukan
pemasangan infus dan lakukan tindakan kontrol perdarahan.
10. Dokter memberikan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien.
11. Dokter / petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil
(observasi).
12. Dokter membuat surat rujukan ke Rumah Sakit, dan perawat
menghubungi Rumah Sakit tujuan rujukan.
13. Perawat mendampingi pasien selama proses rujukan ke Rumah
Sakit tujuan.
14. Perawat memonitor keadaan pasien selama dalam perjalanan.
15. Petugas melakukan serah terima pasien beserta surat rujukan dan
resume klinisnya kepada petugas di Rumah Sakit rujukan setelah
sampai di Rumah Sakit.
16. Petugas mendekontaminasi alat – alat yang digunakan.
17. Petugas mencuci alat – alat yang telah digunakan.
18. Petugas mensterilkan alat – alat yang telah digunakan.
19. Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada tempat
sampah medis.
20. Petugas / dokter / perawat mencuci tangan.
21. Petugas / dokter mendokumentasikan kegiatan di dalam status
pasien

7. Bagan Alir
1. Kecepatan dan ketepatan dalam menangani pasien.
8. Hal-hal yang perlu
2. Kondisi dan tanda-tanda vital pasien selama perjalanan.
diperhatikan
3. Ketersediaan obat dan alat untuk menangani kasus emergency.
9. Unit Terkait Pendaftaran, Poli terkait yang merujuk, Poli Umum, Poli KIA,Poli Gigi
1. Status pasien
2. Surat rujukan
10. Dokumen terkait
3. Inform consent
4. Lembar monitoring kondisi pasien selama dirujuk

Anda mungkin juga menyukai