Anda di halaman 1dari 4

“PENANGAN PASIEN BERESIKO

TINGGI”
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit : Drg.Rosmawati
KLINIK MITRA
Halaman :
SEHAT
SIP.446.2/0287/03/10/01-
DINKES/2016

1. Pengertian Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan


klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian
ataupun pasien dengan penyakit yang bisa menular kepada petugas
maupun pasien lainnya.
2. Tujuan 1. Menghindari penularan dari pasien ke petugas, dan pasien ke pasien
lain.
2. Menghindari kematian, kecacatan dan komplikasi terhadap pasien
yang beresiko tinggi.
3. Kebijakan 1. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat Nomor Tahun Tentang
Penanganan Pasien Gawat Darurat Dan Atau Beresiko Tinggi.
2. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat No : 77 Tahun 2015 Tentang Jenis-
Jenis Pelayanan Yang Tersedia.
3. SK Kepala FKTP Klinik Mitra Sehat No : 68 Tahun 2015 Tentang
Penyampaian Hak Dan Kewajiban Pasien Dan Keluarganya.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 9 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.


2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 9 Tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.

5. Alat dan 1. Alat :


bahan a. Alat tulis kantor
b. Alat Pelindung Diri
c. Alat Kesehatan
d. Set emergency
e. Alat sterilisator
f. Baskom

2. Bahan :
a. Tempat sampah medis
b. Buku status pasien
c. Form inform consent
6. Langkah- 1. Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran.
langkah 2. Petugas memanggil pasien masuk ke ruang pemeriksaan.
3. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien, apabila didapatkan bahwa
pasien tersebut merupakan pasien resiko tinggi maka pada saat
melakukan pemeriksaan fisik harus menggunakan Alat Pelindung Diri (
masker, sarung tangan ).
4. Dokter melaksanakan pemeriksaan fisik kepada pasien.
5. Dokter mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasien.
6. Dokter menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai
kebutuhan pasien.
7. Dokter menjelaskan rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarganya.
8. Dokter meminta tanda tangan pada inform consent persetujuan tindakan
kepada pasien.
9. Dokter melakukan tindakan sesuai rencana.
10. Dokter / petugas menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa
pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit ( bila ada indikasi ).
11. Dokter membuat surat rujukan ke Rumah Sakit, kemudian perawat
menghubungi Rumah Sakit rujukan yang dituju.
12. Petugas mendokumentasikan kegiatan dan tindakan yang dilakukan ke
status pasien.
7. Bagan Alur
Petugas menerima
status pasien dari
petugas pendaftaran.

Petugas memanggil
pasien masuk ke ruang
pemeriksaan.

Dokter melakukan anamnesa


terhadap pasien, apabila
didapatkan bahwa pasien tersebut
merupakan pasien resiko tinggi
maka pada saat melakukan
pemeriksaan fisik harus
menggunakan Alat Pelindung Diri (
masker, sarung tangan ).

Dokter melaksanakan
pemeriksaan fisik
kepada pasien.

Dokter mengidentifikasi masalah


yang dihadapi pasien.
Dokter menentukan
rencana tindakan
yang akan
dilakukan sesuai
kebutuhan pasien

Dokter menjelaskan
rencana tindakan
yang akan dilakukan
kepada pasien dan
keluarganya

Dokter meminta tanda


tangan pada inform
consent persetujuan
tindakan kepada pasien.

Dokter melakukan tindakan


sesuai rencana.

Dokter / petugas menjelaskan


kepada pasien dan
keluarganya bahwa pasien
harus dirujuk ke Rumah
Sakit ( bila ada indikasi ).

Dokter membuat surat rujukan ke


Rumah Sakit, kemudian
perawat menghubungi Rumah
Sakit rujukan yang dituju.

Petugas mendokumentasikan
kegiatan dan tindakan yang
dilakukan ke status pasien
1. Dalam menangani pasien petugas harus selalu meggunakan APD.
8. Hal-hal yang
2. Kecepatan dan ketepatan dalam menangani kasus resiko tinggi.
perlu
3. Ketersediannya obat dan alat-alat yang diperlukan untuk menangani kasus
diperhatikan
emergency.
Ruang Pemeriksaan umum
9. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Gigi
Ruang Pemeriksaan KIA.
10. Dokumen 1. Buku status pasien
terkait 2. Surat rujukan
3. Form inform consent
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit

11. Riwayat
perubahan
dokumen

Anda mungkin juga menyukai