Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ISU TERKINI MANAJEMEN STRATEGIK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Manajemen Strategik


Bank Syariah

Dosen Pengampu: Delisa Raraswati, MM

Disusun Oleh :

Eka Lia Nurfauziyah (1708203089)

Perbankan Syariah C/5

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PERBANKAN SYARIAH

2019/2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan “Makalah Isu Terkini Manajemen Strategik” ini dengan tepat
waktu.

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini terutama dosen pengampu Ibu Delisa Raraswati,
MM.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya dapat
memperbaiki makalah yang saya buat.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Akhir kata
diucapkan terimakasih.

Cirebon, 12 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategik.................................................................................. 2
B. Isu Terkini Manajemen Strategik ................................................................................. 5
C. Analisis mengenai Isu Terkini Manajemen Strategik................................................... 7

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini persaingan bisnis menjadi semakin ketat seiring dengan
berjalannya waktu dan hal ini terjadi hampir di semua sektor-sektor industri dunia.
Agar dapat terus bersaing dan tetap bertahan di tengah persaingan yang ketat ini
setiap industri harus dapat mempunyai produk yang menjadi pegangan dan
keunggulan bagi perusahaan itu sendiri.
Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan.
Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi,
seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi
bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industri, arena fundamental di mana persaingan berlangsung. Strategi
bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam
melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industry.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen strategik ?
2. Bagaimana isu terkini manajemen strategik ?
3. Bagaimana analisis menganai isu terkini manajemen strategik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen strategik
2. Untuk mengetahui isu terkini manajemen strategik
3. Untuk mengetahui analisis isu terkini manajemen strategik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Strategik


Chandler (1992) yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2008: 3): Strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumbar daya. Intinya
strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk
melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
Manajemen strategi (strategic management) menurut Hunger J. David &
Thomas L. Wheelen dalam bukunya berjudul Manajemen Strategis hasil alih
bahasa oleh Julianto Agung (2003) dari judul aslinya: Strategic Management
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan menurut Fred R. David dalam
bukunya berjudul Strategic Management Concepts diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia oleh Ahmad Lukman & Melvi (2003) dapat didefinisikan sebagai ilmu
tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. (Juwono, 2011: 5)
Tercakup di dalamnya mengenali dan menganalisa lingkungan,
memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan melakukan evaluasi
berikut pengendalian. (Taufiqurokhman, 2016: 16)
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar
mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan
dalam bentuk rencana strategis (renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan
operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan
proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan
strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan
rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan
manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya.

2
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi
program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka
sedang masing-masing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak
karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi
organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan
eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-
proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-
fungsi manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan,
penganggaran dan kontrol.
Menurut Hadari Nawawi dalam Sujadi (2011: 4), pengertian manajemen
strategik ada 4 (empat). Pengertian pertama Manajemen Strategik adalah proses
atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organiasasi, untuk mencapai tujuannya. Dari pengertian tersebut terdapat beberapa
aspek yang penting, antara lain:
1. Manajemen Strategik merupakan proses pengambilan keputusan.
2. Keputusan yangditetapkan bersifat mendasar dan menyeluruh yang berarti
berkenaan dengan aspek–aspek yang penting dalam kehidupan sebuah
organisasi, terutama tujuannya dan cara melaksanakan atau cara mencapainya.
3. Pembuatan keputusan tersebut harus dilakukan atau sekurang-kurangnya
melibatkan pimpinan puncak, sebagai penanggung jawab utama pada
keberhasilan atau kegagalan organisasinya.
4. Pengimplementasian keputusan tersebut sebagai strategi organisasi untuk
mencapai tujuan strategiknya dilakukan oleh seluruh jajaran organisasi,
seluruhnya harus mengetahui dan menjalankan peranan sesuai wewenang dan
tanggung jawab masing-masing.
5. Keputusan yang ditetapkan manajemen puncak harus diimplementasikan oleh
seluruh warga sekolah dalam bentuk kegiatan/ pelaksanaan pekerjaan yang
terarah pada tujuan strategik organisasi.

3
Pengertian manajemen strategik yang kedua adalah usaha manajerial
menumbuh kembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang
muncul guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang
telah ditentukan. Dari pengertian tersebut terdapat konsep yang secara relatif luas
dari pengertian pertama yang menekankan bahwa manajemen strategik
merupakan usaha manajerial menumbuh kembangkan kekuatan organisasi, yang
mengharuskan pimpinan dengan atau tanpa bantuan manajer bawahannya, untuk
mengenali aspek-aspek kekuatan organisasi yang sesuai dengan misinya yang
harus ditumbuh kembangkan guna mencapai tujuan strategik yang telah
ditetapkan. Untuk setiap peluang atau kesempatan yang terbuka harus
dimanfaatkan secara optimal.
Pengertian yang ketiga, Manajemen Strategik adalah arus keputusan dan
tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Pengertian ini menekankan bahwa arus
keputusan dari para pimpinan organisasi dan tindakan berupa pelaksanaan
keputusan, harus menghasilkan satu atau lebih strategis, sehingga dapat memilih
yang paling efektif atau yang paling handal dalam usaha mencapai tujuan
organisasi.
Pengertian yang keempat, manajemen strategik adalah perencanaan
berskala besar (disebut Perencanaan Strategik) yang berorientasi pada jangkauan
masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan
manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha
menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategik) dan
berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi. Pengertian yang cukup luas ini
menunjukkan bahwa Manajemen Strategik merupakan suatu sistem yang sebagai
satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah yang sama pula. Komponen
pertama adalah Perencanaan Strategik dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari
Visi, Misi, Tujuan Strategik organisasi. Sedang komponen kedua adalah
Perencanaan Operasional dengan unsure-unsurnya adalah Sasaran atau Tujuan

4
Operasional, Pelaksanaan Fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja Internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta
umpan balik.
B. Isu Terkini Manajemen Strategik
Sebelumnya kita perlu mengetahui apa itu arti kata ‘isu’. Menurut KBBI
isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); cak
kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin;
desas-desus.
Disini saya mengambil artikel dari KONTAN.CO.ID mengenai tambahan
modal yang dilakukan di beberapa bank syariah di Indonesia. Artikel dibawah ini
merupakan desas-desus yang perlu ditanggapi karena belum terlaksananya apa
yang di janjikan dalam artikel dibawah ini.
Ingin naik kelas ke BUKU II, sejumlah bank syariah siap tambah modal
tahun depan
Jumat, 29 November 2019 / 17:38 WIB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet perbankan syariah milik bank besar di
Tanah Air tengah berupaya untuk terus mendorong ekspansi. Hal ini tentunya
untuk memperluas cakupan pasar sekaligus upaya perkembangan industri syariah
di Tanah Air.
Salah satu yang sudah merancang hal tersebut yakni Unit Usaha Syariah (UUS)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. Salah satu UUS terbesar di Tanah Air ini berniat
untuk memperkuat modal di tahun depan. Direktur Perbankan Syariah CIMB
Niaga Pandji P. Djajanegara menjelaskan, saat ini modal UUS CIMB Niaga ada di
kisaran Rp 3,75 triliun.
Nah, rencananya di pertengahan tahun depan atau maksimal kuartal III 2020
perseroan berniat untuk memperkuat modal tersebut hingga ke level Rp 5 triliun.
"Dananya dari organik saja, akumulasi profitabilitas atau retainded earning period
yang berjalan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11) malam.
Pun menurut Pandji, selain untuk memperkuat modal, hal tersebut tentunya untuk
menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level aman.

5
Sampai tahun ini dan tahun depan, CIMB Niaga Syariah memang menjaga CAR
di level stabil 18%.
Pun, dengan memiliki modal yang menyentuh Rp 5 triliun tersebut, bila kelak
akan melakukan spin off maka CIMB Niaga Syariah bisa langsung dikategorikan
sebagai Bank Umum Syariah (BUS) Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.
Tidak mau ketinggalan, PT Bank BNI Syariah Tbk milik PT Bank Negara
Indonesia Tbk (BNI) juga punya rencana serupa. Direktur BNI Syariah Dhias
Widhiyati menuturkan, per Oktober 2019 ini total laba perseroan sudah mencapai
Rp 506 miliar, atau tumbuh sebesar 46,4% secara year on year (yoy).
Nah, lewat perolehan laba tersebut tentunya sedikit banyak membuat realisasi
modal inti perseroan naik di angka Rp 4,6 triliun saat ini. "Hanya selisih sekitar
Rp 400 miliar dari syarat BUKU III," kata Dhias.
Dengan memanfaatkan penambahan modal dari laba, perseroan optimis pada
akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020 BNI Syariah bisa naik menjadi BUKU III.
"Peningkatan modal akan dikontribusikan dari sumber laba yang ditahan (retained
earning) dan juga tambahan penyertaan modal dari pemegang saham,"
sambungnya.
Dus, dengan strategi tersebut, CAR BNI Syariah diproyeksikan stabil di kisaran
19% sampai akhir tahun 2020.
Sementara itu, bank syariah paling besar di Tanah Air yakni PT Bank Syariah
Mandiri (Mandiri Syariah) mengatakan memang rencana penguatan modal bakal
selalu ada setiap tahun. Meski begitu, Direktur Risk Management and Compliance
Mandiri Syariah Putu Rahwidhiyasa menjelaskan penguatan modal tersebut untuk
saat ini masih akan melalui skema laba di tahan, terutama pada laba tahun 2019.
"Modal Mandiri Syariah saat ini masih sangat mencukupi dengan CAR 16,27%
per Oktober 2019," terang Putu. Nah, di tahun 2020 pun Mandiri Syariah juga
akan menyiapkan strategi penguatan modal, alias tak hanya lewat skema organik
melainkan anorganik juga.
Menurut Putu, penguatan modal anorganik dapat melalui corporate action yg
dapat berbentuk strategic investor, initial public offering dan sebagainya.
Tentunya, corporate action harus mendapatkan persetujuan pemegang saham
terlebih dahulu. Dalam hal ini PT Bank Mandiri Tbk.

6
Sebelumnya, dalam artikel yang dimuat Kontan.co.id, Selasa (26/11) lalu Komisi
XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan
Bank Mandiri meminta agar Bank Mandiri dapat menginjeksi modal anak usaha
syariah perseroan.
Menanggapi hal itu, Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan
menambahkan ada beberapa opsi penguatan modal Mandiri Syariah yang bisa
dilakukan. Pertama, yakni melalui penyuntikan modal oleh induk.
Kedua, menjadikan Mandiri Syariah sebagai perusahaan terbuka alias initial
public offering (IPO) atau mencari investor strategis. Ketiga, melalui penerbitan
obligasi subordinasi (subordinated bonds). "Itu semua masuk dalam rencana kami,
tapi kami menunggu angka tahun ini final dulu. Nanti dilihat ada kebutuhan atau
tidak," ujar Panji.
C. Analisis Mengenai Isu Terkini Manajemen Strategik
Dari artikel di atas kita mendapatkan informasi bahwa bank-bank syariah
di Indonesia semakin banyak yang berbondong-bondong melepaskan diri dari
bank induknya dalam hal ini bank konvensional. Artinya, minat masyarakat
terhadap bank syariah bertambah besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu bank syariah akan semakin maju atau bahkan bisa
melebihi kemajuan bank konvensional. Dengan seperti itu maka strategi yang ada
di perusahaan bank syariah haruslah berubah menjadi lebih baik agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Manajemen strategi berpengaruh
sangat penting dalam meningkatkan daya saing karena dalam manajemen strategi
meliputi visi, misi, strategi dan kebijakan suatu perbankan yang menunjang dalam
meningkatkan daya saing perbankan tersebut. Semisal dalam dunia perbankan,
teknologi informasi tentu memainkan peransangat penting.
Dengan bertambahnya modal yang dimiliki suatu perusahaan, maka
bertambah pula kegiatan operasional perusahaan tersebut. Manajemen strategi
menjadi sangat penting dikarenakan menentukan akan kemana arah perusahaan
tersebut, apakah akan menjadi lebih baik atau sebaliknya, tergantung pada strategi
yang digunakan perusahaan perbankan syariah tersebut. Misalkan perbankan
syariah akan menggunakan Analisis SWOT dalam menjalankan perusahaannya.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor yang ada untuk merumuskan

7
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada Strengths (yang menjadi
kekuatan pada perusahaan tersebut), Weakness (kelemahan yang akan
diminimalisir pada perusahaan tersebut), Opportunities (peluang yang dapat
diambil perusahaan tersebut) dan Threats (ancaman yang akan diterima oleh
perusahaan tersebut).
Strengths, salah satu kekuatan pada perbankan syariah ialah dari segi
akadnya maka perbankan syariah harus lebih menguatkan akad-akad dalam
perbankan syariah, yang mana bukan hanya sekedar teori melainkan
penerapannya di masing-masing bank syariah, sampai masyarakat paham dan
mengerti akan perbedaan tersebut. Hal ini akan menjadi daya saing yang kuat
dengan perbankan konvensional yang tak jelas dalam hal perjanjian.
Weakness, kelemahan yang dimiliki bank syariah ialah jarang tersedianya
ATM-ATM perbankan syariah di Indonesia, walaupun saat ini banyak tersedia
ATM bersama namun tetap saja rasa kepercayaan masyarakat terhadap bank
syariah ini kurang. Untuk meminimalisir kelemahan bank syariah ini seharusnya
bank syariah memperbanyak ATM bank syariah di Indonesia. Atau dengan
menggunakan mesin EDC, dimana koneksi ke desa-desa menjadi semakin di
permudah. Dan market share bank syariah jga meluas.
Opportunities, peluang harus diciptakan oleh bank syariah. Contohnya
seperti saat fenomena hijrah sedang hangat-hangatnya dilakukan, bank syariah
harus bisa menciptakan peluang tersebut untuk mengajak masyarakat hijrah ke
bank syariah. Hal ini juga merupakan upaya bank syariah untuk mengajak
kebajikan kepada masyarakat selain berusaha untuk profit oriented.
Threats, yang menjadi ancaman bank syariah ialah ketika bank
konvensional dan bank syariah memiliki produk yang sama. Bank syariah harus
tetap mempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syariah. Dan
juga ketika pesaing memiliki teknologi yang lebih maju. Maka yang harus
dilakukan bank syariah ialah seperti artikel di atas yaitu menambahkan modal
untuk pengembangan teknologi dan sebagainya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah karya ilmiah diatas adalah:
1. Manajemen strategik adalah usaha manajemen untuk menumbuh kembangkan
kekuatan organisasi dan memilimalisir kelemahan yang ada untuk
mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah
ditetapkan.
2. Isu yang merupakan desas-desus sebelum terlaksananya sebuah keputusan
sangat menarik untuk di bahas. Kesimpulan dari artikel yang diambil yaitu
bahwasannya ada beberapa bank syariah di Indonesia akan menambahkan
modal nya di tahun mendatang guna memperluas market share perbankan
syariah serta semakin berkembangnya bank syariah di masyarakat. Oleh
karena itu, manajemen strategik pada masing-masing bank syariah haruslah di
evaluasi agar manajemen perusahaan bisa lebih baik kedepannya.
3. Penerapan analisis SWOT dalam perbankan syariah menurut saya sangat tepat
karena dengan menggunakan analisis SWOT, manajemen dapat
mengeksploitasi apa saja kekuatan dan kelemahan dari perbankan syariah serta
memanfaatkan peluang yang ada dan juga sadar akan ancaman dari pihak
eksternal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2008. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis


Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Juwono, Onny. 2011. Analisis Manajemen Strategik Perusahaan Waralaba


(Franchise) (Studi Kasus Di Restoran Cepat Saji Mcdonald’s) Periode
Oktober - Desember 2011. Fakultas Ekonomi Budi Luhur

Taufiqurokhman. 2016. Mengenal Manajemen Strategik. Penerbit: Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama

Sujadi. 2011. Konsep Manajemen Strategik Sebagai Paradigma Baru di


Lingkungan Organisasi Pendidikan. Jurnal STIE Semarang, Vol 3, No. 3

Artikel dari KONTAN.CO.ID https://keuangan.kontan.co.id/news/ingin-naik-


kelas-ke-buku-iii-sejumlah-bank-syariah-ini-siap-tambah-modal-tahun-
depan?page=all diakses pada 12 Desember 2019

10

Anda mungkin juga menyukai