Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. S DI BANGSAL MAWAR II DENGAN “HERNIA”


DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Oleh :
1. Aditia Fatmawati J210060070
2. Anita J210060071
3. Vera Fitriana J210060072
4. Dwi Anur Rohif J210060074
5. Rahadyan Kusuma J210060075
6. Eko Heri Saputro J210060076

JURUSAN KEPERAWATAN S1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
LAPORAN KERJA KELOMPOK
PASIEN HERNIA

Pertemuan Hari/Tanggal Nama Mahasiswa NIM TTD


1 Selasa, 1. Aditia Fatmawati J210060070
17 – 2 – 2009 2. Anita J210060071
3. Vera Fitriana J210060072
4. Dwi Anur Rohif J210060074
5. Rahadyan Kusuma J210060075
6. Eko Heri Saputro J210060076

2 Rabu, 1. Vera Fitriana J210060072


18 – 2 – 2009 2. Dwi Anur Rohif J210060074

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tiada kata yang pantas kami ucapkan selain kalimat syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua sehingga bias menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa, sholawat serta salam selalu kami curahkan terhadap pemimpin
besar revolusioner dunia, Nabi Muhammad saw, yang telah menuntun umatnya
menuju masyarakat yang harmonis dan dinamis.
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman atas partisipasinya dalam
pembuatan makalah ini. Makalah dengan judul “HERNIA”, ini kami buat untuk
menyelesaikan tugas Praktikum Keperawatan 1.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, kami
sangat senang jika ada pihak atau teman-teman yang memberikan saran dan kritik
untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kami dan
khususnya semua orang. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 17 Februari 2008


Instruktur, Penyusun,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR ABSENSI........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Pengertian ...................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................1
C. Perumusan Pustaka......................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................2
A. Pengertian ...................................................................................2
B. Penyebab.....................................................................................
C. Manifestasi Klinis.......................................................................
D. Patofisiologi................................................................................
E. Pathway.......................................................................................
F. Komplikasi..................................................................................
G. Pemeriksaan Penunjang...............................................................
H. Fokus Pengkajian........................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Hernia adalah protrusi/penonjolan suatu rongga melalui defek bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan (R. Syamsuhidayat, 2000).
Hernia inguinalis Lateralis adalah penonjolan dari perut dilateral
pembuluh epigastruk inferior. Disebut indireck karena keluar melalui 2 pintu
dan saluran yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia
lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong (M.A. Henderson, 2000).

B. Tujuan
1. Mengetahui tentang hernia dan cara pencegahannya.
2. Mengkahi, membuat perencanaan, melaksanakan serta mengevaluasi
kasus efusi pleura dalam bentuk asuhan keperawatan.

C. Perumusan Masalah
1. Mengetahui tentang hernia secara mendasar.
2. Penyebab, patofisiologi, pathways, tanda dan gejala klinis,
penatalaksanaan penyakit hernia.
3. Asuhan keperawatan pada hernia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Hernia adalah protrusi/penonjolan isi suatu rongga melalui defek
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. (R. Syamsuhidayat, 2000)
Hernia Inguinalis Lteralis adalah penonjolan dari perut dilateral
pembuluh epigastrik inferior. Disebut indirect karena keluar melalui 2 pintu
dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia
laterals akan tampak tonjolan berbentuk lonjong (M.A. Herderson, 2000).
Locus Minnoris Resistentiae :
1. Kongenital
Pada annulus inguinalis lateralis/internus. Hal ini sesuai dengan
embriologik. Turunnya testis dari oavum abdominalis ke srotum melalui
canalis inguinalis. Terjadi kegagalan obliterasi produksi vaginalis
peritomi.
2. Akuisital
Bagian lateral dari fovea inguinalis lateralis dimana ductus, deferens dan
vasa spermoatioa berlalu di tempat itu.
Klasifikasi :
1. Berdasarkan terjadinya :
a. Hernia Congenital/bawaan
b. Hernia Akuisita
2. Berdasarkan sifatnya :
a. Hernia reponible adalah bila isi hernia dapat dimasukkan kembali.
Usus keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring
atau didorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruksi.
b. Hernia ireponible adalah bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan ke dalam rongga. Hal ini disebabkan perlengketan isi
usus pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau
tanda sumbatan usus.
3. Berdasarkan isinya :
a. Hernia adipose adalah hernia yang isinya jaringan lemak.
b. Standing hernia adalah hernia yang isinya kembali sebagian dari
dinding kantong hernia.
c. Hernia litter, hernia inkaserata/stiangulasi yang sebagian dinding
ususnya terjepit dalam cincin hernia.

B. Penyebab
1. Sering beraktivitas berat dalam waktu yang lama.
2. Sering mengangkat beban berat dengan cara yang salah.
3. Olahraga yang terlalu berat.

C. Manifestasi Klinis
1. Hernia Reponible
a. Pasien merasa tidak enak di tempat benjolan.
b. Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen missal inguinal,
femoralis, benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban
berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu beristirahat
baring.
c. Kadang-kadang perut kembung.
d. Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka
tidak dapat dimasukkan lagi.
2. Hernia Inkaserata
a. Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami obstipasi,
muntah, tidak flaktus, perut kembung dan dehidrasi.
b. Terjadi gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa.
c. Bila lelah terjadi strangulasi
d. Pasien mengalmi nyeri hebat di daerah hernia, dimana nyeri menetap
karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local ditemukan
benjolan yang tadi dapat dimasukkan lagi disertai nyeri tekan dan
tergantung keadaan isi hermo.
e. Dapat dijumpai tanda peritonitis/terjadi abses local, keadaan ini
merupakan keadaan gawat darurat dan memerlukan pertolongan
segera NGT,operasi.
D. Pathway
Kehamilan, batuk kronik, obesitas, Kelemahan otot abdominal karena
mengangkat beban berat usia/secara kongenital

Tekanan intra abdominal

Penegangan dinding Penekanan simpul

Herniasi Nyeri

Inaksesori Penekanan Pembuluh Gangguan


Usus Pergerakan
Sirkulasi darah tinggi
Strangulasi
Peristatik usus
Organ/usus kekurangan O2
Obstruksi usus
Mual, muntah
Kerusakan barier Tshemik
Gangguan mukosa usus
eliminasi BAB Gangguan nutrisi
Nekrosis kurang dari kebutuhan
Peningkatan oeden
dinding usus Gangguan
perfusi
Akumulasi cairan
abdomen
Dilatasi

Ganguan pencernaan

Penatalaksanaan

Bedah Bedah

Reposisi Luka insisi

Efek pengobatan Port de entry Kerusakan saraf Terputusnya


continuitas
Peristatik usus Resti infeksi Mengeluarkan jaringan
stimulasi kimia
Mual, muntah Gangguan
Nyeri integritas kulit

Gangguan mobilitas fisik


E. Komplikasi
1. Jika sudah dioperasi dapat terjadi infeksi.
2. Jika belum dioperasi akan menyebabkan hematuri.

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium:hemoglobin, hemotrokit, neukosit, trombosit,elektolit,
2. MRI : menunjukkan perubahan tulang dan jaringan lunak
3. CT scan : dapat menunjukkan kanal spinal yang mengecil, adanya protusi
ductus intervertebralis.
4. Mielogram : memperlihatkan lokalisasi hernia secara spesifik.

G. Fokus Pengkajian
1. Nyeri berhubungan dengan penekanan simpul (Tucker, 2000)
Tujuan : nyeri berkurang/hilang
Kriteria hasil : klien mengatakan nyeri hilang, terkontrol, klien rileks,
dapat istirahat cukup.
Intervensi :
a. Kaji intensitas, gambaran dan lokasi/penyebaran nyeri
b. Bantu latihan ambulasi
c. Ajarkan teknik ambulasi
d. Berikan kompres hangat di daerah nyeri
e. Ciptakan suasana nyaman
f. Kolaborasi pemberian analgestik
Rasional :
a. Dapat mengeahui intensitas, gambaran dan lokasi/penyebaran nyeri.
b. Dapat mencegah kekakuan otot.
c. Dapat memberikan gerakan yang benar.
d. Dapat meredakan nyeri karena terjadi vaso dilatasi.
e. Dapat meningkatkan kenyamanan klien.
f. Dapat meredakan/menghilangkan nyeri.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah dan intake kurang. (Carpenito, 2000)
Tujuan : nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : klien mengatakan pemahaman, kebutuhan nutrisi, berat
badan stabil, mual dan muntah hilang.
Intervensi :
a. Auskultasi bising usus, catat bunyi, tidak ada/hiperaktif
b. Identifikasi makanan yang disukai/tidak disukai pasien
c. Sajikan makanan hangat dan menarik
d. Berikan makan sedikit tapi sering
e. Observasi berat badan
f. Berikan makanan tambahan sesuai diet
Rasional :
a. Dapat mengetahui ada tidaknya bising usus
b. Dapat memberikan makanan sesuai selera klien
c. Dapat menambah dan merangsang nafsu makan klien
d. Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi klien
e. Agar tidak terjadi berat badan berlebih
f. Agar dapat meningkatkan gizi klien

3. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, insisi


pembedahan (Engran, 2000).
Tujuan : infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil : penyembuhan luka operasi sesuai dengan waktunya, suhu
tubuh normal 36oC – 37oC. Tidak ada tanda-tanda infeksi di tempat luka.
Intervensi :
a. Monitor vital sign tiap 4 jam
b. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptic
c. Ciptakan lingkungan yang bersih
d. Observasi drainage dan tanda infeksi
e. Kolaborasi pemberian antibiotic
Rasional :
a. Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan kondisi tubuh
b. Untuk mencegah infeksi dan agar luka tetap bersih
c. Untuk meningkatkan kenyamanan klien
d. Untuk mengetahui output dan ada tidaknya infeksi
e. Untuk mencegah infeksi

4. Gangguan mobilitas fisik berhububungan dengan nyeri pada luka post op.
Tujuan : klien dapat beraktifitas
Keriteria hasil :klien dapat beraktifitas sehari- hari
Intervensi:
a. Berikan atau bantu klien untuk melakukan latihan rentang
gerak aktif dan pasif
b. Bantu klien dalam melakukan aktifitas ambulasi progresif
c. Beriakan perawatan kulit dengan baik, masase titik yang
tertekan setelah rehab perubahan posisi
d. Kolaborasi:analgetik

Rasional :
a. untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada
keterbatasan gerak
b. untuk menghemat energi klien dan mencegah kelelahan
c. untuk mencegah kelelahan dan membuat klien nyaman
d. untuk mengetahui respon klien
e. untuk mengurangi rasa nyeri

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai


kondisi dan penyakit klien.
Tujuan : klien mengerti penyakitnya
Kriteria hasil : klien dapat memahami tentang proses penyakit dan
pengobatanya
Intervensi :
a. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan
yang akan datang
b. Diskusikan mengenai obat dan efek sampingnya
c. Jelaskan kembali proses penyakit dan pembatasan kegiatan
d. Beriakan informasi mengenai tanda- tanda yang perlu diperbaiki
seperti kehilangan sensasi
e. Anjurkan menggunakan bantal kecil untuk mengurangi nyeri dan
hindari posisi telungkup.
Rasional :
a. Untuk memberikan pengetahuan dasar dimana klien dapat membuat
pilihan berdasarkan informasi dan dapat berpartisipasi dalam program
terapi
b. Untuk mencegah terjadinya infeksi dan mengetahui efek sampingnya
c. Untuk mengetahui proses penyakit yang di derita klien
d. Untuk mengetahui tanda- tanda dan gejala penyakit
e. Untuk menghindaran cidera
DAFTAR PUSTAKA

Ec. Long B, 2000, Keperawatan Medikal Bedah II.

Doengoes MEX, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan.

Syamsuhidayat R, 2000, Ilmu Bedah, Edisi EGC, Jakarta.

Carpenitto La, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 2, EGC, Jakarta.

Nanda, 2001, Nursing Diagnosis : Definitions & Classification, 2001-2002,


Phildelpia, USA.

Anda mungkin juga menyukai