Anda di halaman 1dari 25

SAP KE MATERI KET

I Karakteristik Penampang, Luas dan Titik Berat


II Momen Statis dan Momen Inersia
III Tegangan dan Tegangan
IV Sifat-sifat Bahan Teknik
V Analisis Tegangan : Angka Poisson dan Pengaruh Suhu
VI Tegangan Pada Bidang Miring
VII Geser dan Bending pada Balok
VIII Ujian Tengah Semester (UTS)
IX Tegangan Tarik dan Tekan Akibat Bending Pada Balok
X Momen Bending dan Tegangan Geser
XI Analisis dan Desain Balok
XII Analisis Deformasi dengan Metode Integrasi
XIII Analisis Deformasi dengan Metode Balok Konjugat
XIV Analisis Deformasi dengan Metode Castigliano
XV Analisis Deformasi dengan Metode Beban Satuan
XVI Ujian Akhir Semester (UAS)
PENDAHULUAN

• Mekanika Statika, mempelajari analisis gaya-


gaya dalam yang terjadi pada suatu struktur
akibat beban yang bekerja.
• Mekanika Bahan, mempelajari analisis
tegangan, regangan dan lendutan yang
terjadi pada benda kaku yang mengalami
perubahan bentuk (deformasi).
• Manfaat ilmu kekuatan bahan, untuk
mengetahui ukuran, bentuk dan material
yang digunakan pada suatu bagian struktur
agar dapat menahan beban-beban tersebut
secara aman dan ekonomis.
KARAKTERISTIK PENAMPANG

1. LUAS PENAMPANG (A)


2. TITIK BERAT PENAMPANG
3. MOMEN STATIS (S)
4. MOMEN INERSIA (I)
I. LUAS PENAMPANG
(x,y) merupakan titik
berat penampang
Titik pusat salib sumbu
berimpit dengan titik
berat penampang,
maka :

Dimana

Jika penampang A
dapat dibagi menjadi
beberapa penampang
Ai yang titik beratnya
sudah diketahui, maka :
II. TITIK BERAT PENAMPANG
TITIK BERAT BENDA (CENTRE OF GRAVITY)
ADALAH TITIK TANGKAP GAYA BERAT PADA
BENDA. BERAT BENDA DAPAT DIANGGAP
TERKONSENTRASI PADA TITIK INI. SATU GAYA
VERTIKAL KEATAS, DENGAN BESAR SAMA
DENGAN BERAT BENDA, MEMBUAT BENDA
SEIMBANG APABILA GARIS KERJANYA
MELALUI TITIK BERAT. APABILA SUATU GAYA
BEKERJA MELALUI TITIK INI, BENDA AKAN
MENGALAMI TRANSLASI MURNI, TANPA
ROTASI.
TITIK BERAT LUASAN KOMPOSIT

1) Sketsa luasan komposit, tunjukkan semua


ukuran yang diketahui
2) Tentukan sumbu simetri, gunakan sistem
koordinat X-Y sebagai acuan
3) Bagi luasan menjadi komponen luasan.
Masing-masing luasan harus sebanding
sehingga luasan dan titik lokasi titik berat
dapat ditentukan.
4) Gunakan persamaan disebelumnya untuk
menentukan titik koordinat titik berat.
LUASAN DAN POSISI TITIK BERAT
LUASAN DAN POSISI TITIK BERAT
CONTOH SOAL 1

3.50 9.50 2.00

2.00

5.00

4.50 2.00 1.50 3.00 4.00 Tentukan titik berat


penampang secara analitis
dan grafis
Y

II
I III
H2 2.00
H1 H3
V1 V2 V3
IV V
y2 y1 & y3
H4 H5 5.00

y4 & y5 V4 V5

X
0
4.50 2.00 1.50 3.00 4.00

x1
x4
x2
x5
x3
x1 = 0.67 x 3.50 = 2.33 cm
x2 = 3.50 + 0.50 x 9.50 = 8.25 cm
x3 = 3.50 + 9.50 + 0.33 x 2.00 = 13.66 cm
x4 = 4.50 + 0.50 x 2.00 = 5.50 cm
x5 = 4.50 + 2.00 + 1.50 + 0.50 x 3.00 = 9.50 cm

y1 = 5.00 + 0.33 x 2.00 = 5.66 cm


y2 = 5.00 + 0.50 x 2.00 = 6.00 cm
y3 = 5.00 + 0.33 x 2.00 = 5.66 cm
y4 = 0.50 x 5.00 = 2.50 cm
y5 = 0.50 x 5.00 = 2.50 cm

Lengan gaya dihitung dari titik "0"

2
Lengan gaya (cm)
Bidang Luas A (cm ) xi yi A.xi A.yi
Jadi letak titik berat dari penampang tersebut adalah
I 0.50 x 3.50 x 2.00 = 3.50 2.33 5.66 8.167 19.810 SA.xi 389.737
II 9.50 x 2.00 = 19.00 8.25 6.00 156.750 114.000 x = SA = 49.50 = 7.8735 cm (dari titik 0)
III 0.50 x 2.00 x 2.00 = 2.00 13.66 5.66 27.320 11.320
IV 2.00 x 5.00 = 10.00 5.50 2.50 55.000 25.000 SA.yi 207.630
V 3.00 x 5.00 = 15.00 9.50 2.50 142.500 37.500 y = = = 4.1945 cm (dari titik 0)
SA 49.50
SA = 49.50 SA.xi = 389.74 SA.yi = 207.630
Y

II
I III
H2 2.00
H1 H3
V2 V3
V1
IV V
y2 y1 & y3
H4 H5 y = 4.1946
5.00

y4 & y5 V4 V5

X
0 x = 7.8735
4.50 2.00 1.50 3.00 4.00

x1
x4
x2
x5
x3
II
I III
H2 2
H1 H3
V1 V2 V3 1
3
IV V 4

H4 H5 y = 4.1946
V4 V5

x = 7.8735 H2 H1 H3 H4 H5
V1 1 2 3 4

1 V4
2
1
0
3
5
2
6 V2 0
3 4
4

5
V5 6

V3
Contoh Soal 2
Contoh Soal 3
Contoh Soal 4
Tugas 01

Anda mungkin juga menyukai