Anda di halaman 1dari 167

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dimana terdapat

pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin sejak konsepsi sampai

permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan ibu memerlukan

pemeriksaaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi

dalam kehamilan. Menurut Rukiyah (2010) pemeriksaan kehamilan

minimal empat kali selama hamil yaitu satu kali pada trimester I (usia

kehamilan 0-13 minggu), satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27

minggu), dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu ).

Pada masa kehamilan volume darah akan bersirkulasi secara

bertahap dan progresif dari umur kehamilan 6 minggu akan terus

meningkat pada umur kehamilan 14-27 minggu dan puncaknya pada umur

kehamilan 32-34 minggu. Peningkatan volume darah ini terjadi untuk

menyuplai darah ke uterus, payudara, ginjal, kulit dan ke sejumlah kecil

organ lainnya, serta memfasilitasi pertukaran gas dan gizi pada ibu dan

janin (Wylie dan Bryce, 2010).

Volume plasma meningkat sekitar 40% dan lebih besar dari

peningkatan eritrosit yang berjumlah 20%. Hal ini menyebabkan

terjadinya hemodilusi (pengenceran darah) dan akibatnya akan terjadi

penurunan konsentrasi hemoglobin dari jumlah rata-rata yaitu 14 g/dL

sehingga menimbulkan anemia dalam kehamilan. Penurunan kadar Hb

pada ibu hamil dapat diatasi dengan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu

1
2

hamil salah satunya dengan pemberian tablet besi (Wylie dan Bryce,

2010).

Kejadian anemia dalam kehamilan yang tidak terdeteksi secara dini

dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin. Kadar Hb < 7 g/dL

mengakibatkan kebutuhan oksigen untuk janin tidak tercukupi dan ibu

dapat mengalami gagal jantung. Selain itu jika anemia tidak segera

tertangani dengan baik juga dapat menyebabkan pertumbuhan sel tubuh

dan sel otak janin terhambat, terjadi abortus, IUFD, dapat terjadi cacat

bawaan, inersia uteri, ibu tidak kuat meneran saat proses persalinan, syok,

atonia uteri (Nugraheny, 2010).

Menurut Saifuddin (2009), anemia dan Kekurangan Energi Kronis

(KEK) pada ibu hamil merupakan penyebab utama terjadinya pendarahan

dan infeksi dalam kehamilan, persalinan, serta masa nifas. Dimana salah

satu penyebab terbesar Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah

perdarahan. AKI juga salah satu indikator yang menunjukkan derajat

kesehatan suatu bangsa.

Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2014 AKI di

dunia yaitu mencapai 289.000 jiwa dan di Indonesia 214 per 100.000

kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target AKI yang harus

dicapai Indonesia pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Untuk jumlah AKI Indonesia menduduki nomor tiga tertinggi di kawasan

Asia Selatan dan Asia Tenggara (Depkes RI, 2014). Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana


3

Yembise menambahkan, target penurunan AKI secara global pada tahun

2030 adalah 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Zuraya, 2015).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013

terdapat 37,1% ibu hamil dengan anemia. Tahun 2014 prevalensi ibu

hamil dengan anemia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat

28,1%. Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan apabila

dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai 24,11% dan ini

merupakan permasalahan yang harus di atasi bersama. (Dinkes DIY, 2014)

Upaya Pemerintah untuk menurunkan prevalensi anemia pada ibu

hamil salah satunya dengan dilakukan Program Kelas Ibu Hamil. Dalam

program ini ibu hamil dapat belajar bersama tentang kesehatan, dalam

bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan

kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,

penyakit menular dan akte kelahiran. Selain itu, kelas ibu hamil juga

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan perilaku ibu hamil

termasuk dalam pengaturan gizi melalui pemberian tablet besi untuk

penanggulangan anemia (Depkes RI, 2011).

Pemberian tablet besi juga merupakan salah satu kebijakan

nasional yang diterapkan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat yang

diberikan pada ibu di awal kehamilan serta dianjurkan mengkonsumsi

minimal 90 tablet selama kehamilannya. Tiap tablet besi yang diberikan

mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 0,25 mg.
4

Program tersebut bertujuan untuk mencegah dan menangani masalah

anemia pada ibu hamil (Depkes RI, 2009).

Cakupan pelaksanaan program Fe di kota Yogyakarta mengalami

peningkatan yaitu dari 86,59% di tahun 2011 menjadi 89,55% pada tahun

2012. Penanggulangan anemia telah banyak dilakukan, namun masih

banyak ibu hamil yang belum mau mengkonsumsi tablet Fe. Sebagian

besar ibu hamil belum menyadari pentingnya pencegahan dini pada

anemia serta bahaya yang akan ditimbulkan, karena masyarakat

berpendapat bahwa anemia adalah hal normal yang dialami oleh semua ibu

hamil. Mereka berfikir bahwa keadaan itu akan membaik pasca

melahirkan sehingga tidak membutuhkan penanganan khusus. Padahal

apabila anemia tidak ditangani secara benar akan sangat berbahaya bagi

kesejahteraan ibu dan janin yang dikandungnya. Hal ini yang

menyebabkan prevalensi anemia ibu hamil dari tahun ke tahun masih

belum banyak mengalami perubahan. Kasus ini juga menjadi

pertimbangan dalam program dan intervensi yang akan dilaksanakan

(Dinkes DIY, 2013).

Menurut Hadist yang berhubungan dengan studi kasus pada ibu

hamil dengan anemia ringan adalah, pada Hadis Bukhari yang berbunyi :

(HR Bukhari)...‫ءافش هل لزنأ لّلإ ءاد ا لزنأ ام‬

Artinya:“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali, Dia


juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari). (Kitab Bulughul Marrom)

Sesuai hadis diatas bahwa anemia dalam kehamilan sebenarnya

dapat diobati atau ditangani. Penanganan kasus anemia dalam kehamilan


5

dilakukan dengan berbagai cara. Penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan

oleh petugas-petugas kesehatan, serta pemberian suplemen tablet besi-folat

atau tablet tambah darah yang dikonsumsi secara teratur telah dilakukan

oleh pemerintah sejak tahun 1974 (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas

Kraton Yogyakarta pada tanggal 23 November 2015 didapatkan 67 ibu

hamil yang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Kraton Yogyakarta

pada bulan oktober 2015 dan dari jumlah tersebut terdapat 11 ibu hamil

(16%) menderita anemia yaitu 8 ibu hamil menderita anemia ringan dan 3

ibu hamil dengan anemia sedang dan tidak ada yang mengalami anemia

berat. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Hamil Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Kraton Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, maka penulis

membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton

Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengeksplorasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta.


6

2. Tujuan khusus

a. Mampu mengidentifikasi data kasus anemia ringan pada ibu hamil

b. Mampu mengidentifikasi penatalaksanaan pada kasus anemia

ringan pada ibu hamil

c. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab pada kasus anemia ringan

pada ibu hamil di puskesmas kraton yogyakarta

D. Manfaat

1. Bagi Institusi Puskesmas Kraton Yogyakarta

Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan dan asuhan

kebidanan yang komperhensif dan sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Sehingga dapat

mencegah terjadinya komplikasi dalam kehamilan akibat anemia

ringan.

2. Bagi Ibu Hamil

Sebagai salah satu sumber informasi untuk meningkatkan

kesadaran pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin sehingga

apabila terdapat kasus anemia dapat segera tertangani.

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi pada penelitian ini adalah asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan anemia ringan. Pada masa kehamilan volume

darah akan bersirkulasi secara bertahap yang mengakibatkan

peningkatan volume plasma lebih besar dari peningkatan eritrosit yang


7

menyebabkan terjadinya hemodilusi (pengenceran darah) sehingga

kadar Hb menurun dari jumlah rata-rata yaitu 14 gr% dan

menimbulkan anemia dalam kehamilan dengan keadaan dimana sel

darah merah (kadar Hb) kurang dari normal yaitu Hb <11 gr%

(Manuaba, 2010).

2. Ruang Lingkup Responden

Pada penelitian ini responden yang digunakan adalah ibu hamil

trimester III yang melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas

Kraton Yogyakarta dengan anemia ringan. Umur kehamilan 28-40

minggu (trimester III) merupakan puncak terjadinya peningkatan

volume darah yang mengakibatkan konsentrasi Hb menurun, jika hal

ini terjadi secara terus-menerus selama trimester III dan tidak

diimbangi dengan peningkatan nutrisi (tablet Fe) dapat menurunkan

kadar Hb sehingga menimbulkan anemia dalam kehamilan.

3. Ruang Lingkup Waktu

Proposal penelitian ini dimulai pada bulanNovember 2015 hingga

Agustus 2016, yaitu mulai dari pengajuan judul, pengumpulan data,

penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta. Di

puskesmas ini pada bulan Oktober 2015 dari 67 ibu hamil yang

melakukan ANC terdapat 11 orang (16%) yang mengalami anemia


8

yaitu 8 ibu hamil menderita anemia ringan dan 3 ibu hamil dengan

anemia sedang dan tidak ada yang mengalami anemia berat.

F. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian sejenis yang dilakukan mengenai asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan pada ibu hamil :

1. Demmouche, A. Khelil, S. Moulessehoul, S. (2011). Journal An

Epidemiologic Study. Anemia Among Pregnant Women in the Sidi Bel

Abbes Region (West Algeria) .Djillali Liabes University - Sidi Bel

Abbes AlgeriaJ Blood Disord Transfus Volume 2 • Issue 3 •

1000113ISSN: 2155-9864 JBDT. Hasil penelitiannya adalah dari 242

ibu hamil prevalensikeseluruhananemia(H <11g /dl) ditemukan

menjadi40,08%. Diklasifikasikan dalamsetiaptrimester,

prevalensinyaadalah TM I 17,3%, TM II 23,8% dan TM III 50,0% .

Menurut klasifikasinya 36,08% anemia ringan, 49,48 anemia sedang

dan 14,43 anemia berat. Dengan menggunakan rancangan penelitian

cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret-Mei 2010.

Berdasarkan keaslian penelitian tersebut terdapat perbedaan penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis yaitu klasifikasi anemia ringan,

dengan responden satu ibu hamil, menggunakan rancangan penelitian

deskriptif observasional, dengan pendekatan studi kasus.

2. Gwarzo, Y, M & Ugwa, A, E. (2013). Journal of Medicine and

Medical Sciences. The pattern of anaemia in northern Nigerian

pregnant women. Vol. 4(8) pp. 319-323, August 2013 DOI:


9

http:/dx.doi.org/10.14303/jmms.2013.097. Hasil Penelitiannya adalah

dari 200 ibu hamil prevalensi keseluruhan anemia padakehamilan

adalah24,5%. Dengan menggunakanuji chi square. Kasus anemia pada

wanita terdapat perbedaansignifikan secara statistik(p <0,05)

antarahamil(34,94 ±4,98%) dantidak hamil(38,11 ±6,47%).

Berdasarkan keaslian penelitian tersebut terdapat perbedaan penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis yaitu klasifikasi anemia ringan,

dengan responden satu ibu hamil, menggunakan rancangan penelitian

diskriptif observasional, dengan pendekatan studi kasus.

3. Roeida, E,N. (2013). Dengan judul “Hubungan pola makan dengan

anemia ibu hamil trimester I di BPS Artiningsih Surabaya”. Rancangan

penelitian menggunakan analitik observasional. Hasil penelitian dari

246 ibu hamil didapatkan 14 responden (35,7%) mempunyai pola

makan yang baik dan 57,2% mengalami anemia. Sehingga ada

hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil trimester I di

BPS Artiningsih Surabaya. Berdasarkan keaslian penelitian tersebut

terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu

klasifikasi anemia ringan, dengan responden satu ibu hamil,

menggunakan rancangan penelitian diskriptif observasional, dengan

pendekatan studi kasus.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Menurut beberapa ahli menjelaskan :

a. Kehamilan merupakan proses yang alamiah (normal) dan bukan

proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi

patologis/abnormal. Kehamilan terjadi karena bertemunya antara

sel sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan, peristiwa

ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan

gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan

gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Lama kehamilan

antara ovulasi sampai melahirkan sekitar 40-42 minggu (Ratna,

2010).

b. Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu (Saifuddin, 2010)

c. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

keturunan terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di

dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat

pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap

dilakukan pemeriksaan kehamilan (Muhimah dan Safe’i, 2010)

10
11

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah

peristiwa alamiah yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan

berakhir hingga permulaan persalinan.

2. Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan

Menurut Sulistyawati (2012), perubahan fisiologis kehamilan

meliputi :

a. Uterus

Akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron.

b. Servik uteri

Akibat kadar estrogen yang meningkat dan adanya hiper

vaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lebih lunak.

c. Vulva dan Vagina

Adanya pengaruh hormon estrogen. Vulva dan vagina menjadi

hiper vaskularisasi sehingga tampak merah dan kebiruan.

d. Ovarium

Permukaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditas

sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu.

Luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang

lambat laun fungsinya diambil alih oleh plasenta.

e. Mamae

Mamae membesar dan tegang akibat hormone somatotropil.


12

f. Sirkulasi Darah

Bertambah besar volume darah ibu bertambah. Volume darah

semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari

pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran

(hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.

Serum darah (volume darah) bertambah besar 25-30%, sedangkan

sel darah bertambah sekitar 20%. Peningkatan volume darah total

termasuk di dalamnya peningkatan volume plasma yang begitu

signifikan (50%) dibandingkan peningkatan sel darah merah (18%)

juga merupakan sebab peningkatan karbondioksida. Darah yang

diperlukan uterus meningkat dari 100 ml/min pada akhir trimester

pertama menjadi 500 ml/min selama kehamilan. Proses hemodilusi

pada kehamilan dan kadar hemoglobin sering menyebabkan anemia

fisiologis. Aliran darah vena balik yang sulit pada daerah kaki

kadang-kadang dapat menyebabkan varises pada vena kaki dan

vulva.

g. Sistem Respirasi

Karena usus tertahan dan uterus yang membesar kearah diafragma,

sehingga diafragma kurang leluasa.


13

3. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan

Menurut Sulistyawati (2012), perubahan dan adaptasi

psikologis kehamilan meliputi :

a. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)

1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.

2) Kadang muncul rasa penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan

kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak

hamil.

3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah Ia benar-benar

hamil hal ini dilakukan sekadar untuk meyakinkan dirinya.

4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu

mendapat perhatian dengan seksama.

5) Oleh karena perutnya masih kecil kehamilan merupakan

rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya

kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.

6) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada

tiap wanita tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

b. Perubahan Psikologis Trimester II (periode kesehatan yang baik )

1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar

hormone yang tinggi

2) Ibu sudah bias menerima kehamilannya

3) Merasakan gerakan anak


14

4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

5) Libido meningkat

6) Menuntut perhatian dan cinta

7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian

dari dirinya

8) Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau

pada orang lain yang baru menjadi ibu

9) Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran,

dan persiapan untuk peran baru

c. Perubahan Psikologis Trimester III (Periode Penantian dengan

Penuh Kewaspadaan)

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,

dan tidak menarik.

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat

waktu.

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

akan melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

4) Khawatir bayi akan melahirkan dalam keadaan tidak normal,

bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatiran.

5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

6) Merasa kehilangan perhatian

7) Perasaan mudah terluka (sensitive)

8) Libido menurun
15

4. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Menurut Kusmiyati (2009) kebutuhan dasar ibu hamil meliputi:

a. Nutrisi

Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sanga

t membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada

dasarnnya menu makan yang diperlukan adalah pola makan yang

sehat. Hanya saja Ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika memilih

makanan. Dengan kebutuhan nutrisi yang meningkat seperti

kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun perlu

dikontrol kenaikan berat badannya. Kenaikan yang ideal berkisar

antara 12-15 kilogram. Jika lebih banyak dari itu dikhawatirkan

dapat mempengaruhi tekanan darah. Anjurkanlah wanita hamil

makan yang secukupnya saja, cukup mengandung protein hewani

dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat.

Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg

selama kehamilan. Bila berat badan tetap atau menurun, semua

makanan yang dianjurkan terutama yang mengandung protein dan

besi. Bila BB naik dari semestinya dianjurkan mengurangi

makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi

apalagi sayur dan buah.


16

Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu

hamil :

1) Kalori

Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400

kkal perharinya. Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber

makanan

yang bervariasi, dengan menu 4 sehat 5 sempurna sebagai

acuan nya. Sebaiknya 55% didapatkan dari umbi-umbian serta

nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35

%, serta 10 % berasal dari sayur dan buah-buahan.

2) Asam folat

Janin sangat memerlukan asam folat dalam jumlah cukup

banyak

yang berguna untuk pembentukan syaraf. Pada trimester perta

ma bayi membutuhkan 400 mikrogram setiap harinya. Jika

kekurangan asam folat, maka perkembangan janin menjadi

tidak sempurna dan bisa membuat bayi lahir dengan kelainan,

misalnya tanpa batok kepala, bibir sumbing, atau tulang

belakang tidak tersambung. Asam folat diperoleh dari buah-

buahan, sayuran hijau, dan beras merah.

3) Protein

Asupan protein diperlukan untuk zat pembangun,

pembentukan darah,dan sel. Kebutuhan ibu hamil akan protein


17

adalah 60 gram setiap harinya, atau 10 gram lebih banyak

daripada biasanya. Makanan berprotein didapat dari kacang-

kacangan, tahu-tempe, putih telur, dan daging.

4) Kalsium

Zat ini berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan

pemenuhan kebutuhan kalsium yang cukup selama kehamilan,

ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini

dikarenakan, jika kebutuhan kalsium sang ibu tidak

mencukupi, kebutuhan kalsium janin diambil dari tulang

ibunya. Makanan yang banyak mengandung kalsium

diantaranya susu, dan produk olahan lain seperti vitamin A, D,

B2, B3, dan C. Vitamin A sangat bermanfaat bagi mata,

pertumbuhan tulang, dan kulit. Vitamin D dapat menyerap

kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi

sang janin.

5) Zat besi

Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama untuk

membentuk sel darah merah hemoglobin, serta mengurangi

resiko anemia pada ibu hamil. Kandungan zat besi sangat

dibutuhkan pada masa kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Makanan yang banyak mengandung zat besi diantaranya hati,

ikan, dan daging.


18

No Tidak Hamil Hamil Laksasi


1. Kalori Kal 2500 2500 2500
2. Protein Gr 60 85 100
3. Kalsium Gr 0,8 1,5 2
4. Fernem Mg 12 15 15
5. Vitamin A Si 5000 6000 8000
6. Vitamin B Mg 1,5 1,8 2,3
7. Vitamin C Mg 70 100 150
8. Riboflavin Mg 2,2 2,5 3
9. As. Nikotitinat Mg 1,5 10 23
10. Vitamin D Si + 400-800 400-800
Table 2.1 Kebutuhan Zat Ibu Hamil (Kusmiyati, 2009)

b. Oksigen

Oksigen (O2) merupakan kunci segala kehidupan terutama bagi

Ibu hamil mulai dari trimester I sampai trimester III membutuhkan

udara yan bersih bebas dari polusi. Manusia hidup beberapa hari

tanpa makanan dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja

tanpa oksigen. Bahkan sel-sel otak kita akan mati bila dalam waktu

15 detik tanpa adanya oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia

membutuhkan oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan

untuk bertahan hidup. Pada dasarnya, kebutuhan oksigen pada

manusia adalah sama, termasuk pada wanita yang sedang hamil

sehingga memerlukan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan

keadaan ibu hamil harus lebih ketat diperhatikan segala sesuatu

yang dikonsumsinya, agar tidak mengganggu dan merusak kondisi

janin. Pada ibu hamil, kebutuhan oksigen meningkat dari 500 ml

menjadi 700 ml dan ini relatif sama dari trimester I, II dan III. Hal

ini merupakan hal yang wajar, karena konsumsi oksigen pada ibu
19

hamil meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan untuk

dirinya dan janin yang dikandungnya.

c. Personal Hygiene

Personal hygine yang perlu diperhatikan

1) Perawatan rambut

2) Perawatan gigi

3) Mandi untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi

4) Perawatan payudara

5) Perawatan vulva

Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil

1) Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi

kemungkinan adanya kuman yang masuk. Hal ini mengurangi

terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.

2) Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.

a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di huknah untuk

mengeluarkan feses.

b) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian

yang deka tanus yang akan dibersihkan, karena hal

tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata

di episiotomi.

c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu di perbolehkan

untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.


20

d) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan

untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau

menyengat seperti petai dan jengkol.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal

hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan

kulit kepala, gigi dan mulut, payudara, vulva, kuku tangan dan

kaki, kulit, pakaian.

1) Kebersihan Rambut & Kulit Kepala

Selama kehamilan rambut akan lebih sering berminyak

karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin

memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih

cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan

lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada

ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk

mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala

kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada

rambut. Keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik

pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan

menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah.

2) Kebersihan Gigi dan Mulut

Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan

mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan

yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan


21

kerusakan pada gigi dan bau mulut. Kebersihan dan perawatan

gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan

sikat dan pasta gigi, sedangkan untuk kebersihan area mulut dan

lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa.

Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan

hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan)

sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya

pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III,

terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan

janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang

merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu

menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan

terhadap terjadinya karies dan gingivitis.

3) Kebersihan Payudara

Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah

satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai

persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara

akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap

warnanya dan juga lebih sensitive. Semua ini terjadi untuk

persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada

bayinya kelak.
22

Menurut Dr.Suririnah ada beberapa tips perawatan

payudara selama kehamilan yaitu:

a) Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya

mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran

anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang

baik untuk payudara anda.

b) Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai

menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan

anda. pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara

anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak

sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi

seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di

payudara)

c) Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting

antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu

anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting

susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter

anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah

kesulitan nantinya.

d) Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat

lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan

puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa


23

tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari

putting), untuk membantu membuka saluran susu.

e) Bersihkan payudara dan puting, jangan menggunakan sabun

didaerah puting dapat menyebabkan daerah tersebut kering.

Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.

(www.infoibu.com)

4) Kebersihan Vulva

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah

sekitarnya saat mandi dan sesudah BAK, BAB. Hal-hal yang

harus diperhatikan bagi ibu hamil adalah :

a) Celana dalam harus kering.

b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina

c) Sesudah BAB /BAK dilap dengan lap khusus

5) Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek

penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku

berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh, untuk itu

seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara

anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding

kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal

kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5mm,

transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.


24

Masalah/gangguan pada kuku :

a) Ingrown Nail

Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit

pada daerah tersebut.

b) Paronychia

Radang di sekitar jaringan kuku.

c) Ram's Horn Nail

Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat

disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi

d) Bau Tidak Sedap

Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

6) Kebersihan Kulit

Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan

cenderung lebih berkeringat. Menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, daerah genitalia) dengan

cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Dengan mandi

dapat memperlancar aliran darah, menyegarkan badan dan

menghilangkan kotoran. Yang harus diperhatikan pada saat

mandi adalah air harus bersih, tidak terlalu dingin atau tidak

terlalu panas, gunakan sabun yang mengandung antiseptic.

Mandi juga dapat mencegah tumbuhnya bakteri kulit dan

menghindarkan diri dari berbagai penyakit.


25

7) Kebersihan Pakaian

Selama kehamilan pakaian apa saja bisa dipakai,

hendaknya tidak terlalu ketat, nyaman, mudah menyerap

keringat dan hindari menggunakan jeans. Ada dua hal yang

harus diperhatikan dan dihindari yaitu :

a) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan

mengganggu aliran balik darah

b) Sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis

sehingga sakit pinggang akan bertambah.

d. Seksualitas

Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang

berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan

dengan perkara- perkara hubungan intim antara laki-laki dengan

perempuan. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks

adalah pada masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada

waktu hamil sebagian besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil

makin meningkat, berkaitan dengan meningkatnya hormone

estrogen. Apakah seks aman dilakukan pada waktu hamil ? yang

dimaksud aman disini tentunya adalah keamanan buat bayi. Untuk

itu kita harus mengetahui sudah memasuki stadium mana

kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh

dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-kasus tertentu ibu

hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan hubungan


26

seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut antara

lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar

cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit

menular seksual, plasenta previa, dan lain-lain.

1) Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada

kehamilana.

a) Kelelahan

b) Morning sickness (mual dan muntah)

c) Perut membesar

d) Ketegangan pada alat genitalia.

e) Payudara tegang

f) Perdarahan

Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil

menurun karena mengalami mual, muntah, dan kelelahan

yang akan mempengaruhi hasrat mereka untuk

berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua situasi

dengan normal. Wanita hamil juga lebih mudah terangsang

dan lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga,

ketidaknyamanan fisik biasanya meningkat kembali.


27

2) Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :

a) Takut keguguran

b) Takut infeksi Secara umum hubungan seksual tidak

dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya :

(1) Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.

(2) Placenta letak rendah (plasenta previa).

(3) Riwayat kelahiran premature

(4) Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak

diketahui penyebabnya serta kram.

(5) Dilatasi /pelebaran servik.

(6) Penyakit seksual yang menular. Untuk kasus ini

disarankan tidak melakukan hubungan seksual sampai

disembuhkan.

(7) Kesehatan ibu dan janin.

(8) Kebutuhan untuk bed rest.

(9) Infeksi pada kemaluan.

3) Petunjuk aman untuk berhubungan seksual :

a) Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak

nyaman.

b) Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching

c) Pengertian dan empati

d) Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi

rahim.
28

e) Pada HIV gunakan kondom

f) Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada

trimester III.

e. Senam Hamil

Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada

kegiatan ini terjadi peningkatan metabolism yang pada dasarnya

dengan peningkatan metabolism diperlukan peningkatan

penyediaan oksigen sehingga senam hamil akan meningkatkan

kebutuhan oksigen. Gerakan senam hamil bertujuan untuk

mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada

persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang

diharapkan.

Senam hamil penting bagi seorang ibu yang

sedang mempersiapkan diri untuk persalinan terutama untuk ibu

dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.

1) Tujuan

a) Menguasai tehnik pernafasan

b) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut

c) Melatih sikap tubuh selama hamil

d) Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan

relaksasi
29

e) Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit sehingga ibu dan bayi

sehat setelah persalinan

2) Manfaat

a) Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot

dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses

persalinan

b) Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan

keluhan-keluhan seperti sakit

c) Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil

diharapkan dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat

memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya

sehingga proses persalinan normal langsung relatif cepat

d) Membuat tubuh lebih rileks (membantu mengatasi stress

dan rasa sakit akibat his ketika bersalin

f. Istirahat dan Tidur

Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari.

Ini sama dengan tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja,

berbagai perubahan tubuh kerap membuat ibu hamil gampang lelah

dan mengantuk. Itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan

waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam setiap

rentang 3 hingga 4 jam.

Kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak-

banyak istirahat, terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya


30

banyak istirahat di tempat tidur (bed rest). Selama masa kehamilan,

istirahat memegang peranan yang sama penting dengan kegiatan.

Pada masa awal kehamilan, mungkin merasa lebih lelah dari

biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/tidur. Tidur siang

sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari.

Upayakan untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari dan jangan

lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih

sehat dan fit.

g. Eliminasi

Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami

oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB

karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa

kehamilan. Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air

kemih adalah meningkatkan volume cairan tubuh dan membaiknya

efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuh dengan

cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang

berkembang, yangmasih terletak di rongga panggul di sebelah

kandung kemih.

Tekanan pada kandung kemih ini seringkali mereda setelah

rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat.

Mungkin hal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke

rongga panggul pada bulan kesembilan. Karena pengaturan alat-

alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka derajat


31

seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga

bisa berbeda-beda. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka

ada hal- hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami

gangguan BAK dan BAB:

1) Eliminasi Urine

Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh

baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan elimin

asi terdiridari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang

air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

2) Eliminasi Alvi (Defekasi)

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut

buang air besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks

untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang

belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang

membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsik dan

refleks defekasi parasimpatis.

Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil

Eliminasi yang terjadi pada Ibu Hamil :

1) Trimester I : Frekuensi BAK meningkat karena kandung

kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal

konsistensi lunak.

2) Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus

telah keluar dari rongga panggul.


32

3) Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan

kepala bayi, BAB sering konstipasi ( sembelit ) karena hormon

progesteron meningkat.

h. Imunisasi

Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan

imunisasi tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat

menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Imunisasi

TT juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh

tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi bayi

terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada

trimester I/II pada kehamilan 3-5 bulan, dengan interval minimal 4

minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis

0,5 mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.

Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi

tetanus, sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( TT I pada saat

kunjungan antenatal dan TT II pada 4 minggu kemudian ).

Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :

1) TT 1 selama kunjungan antenatal pertama

2) TT 2 → 4 minggu setelah TT 1

3) TT 3 → 6 minggu setelah TT 2

4) TT 4 → 1 tahun setelah TT 3

5) TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
33

Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil

hendaknya mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang

imunisasi TT. Petugas kesehatan harus berusaha program ini

terlaksana maksimal dan cepat.

i. Aktivitas Dalam dan Luar Rumah

Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel,

memasak, menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak

membutuhkan tenaga dan pikiran, pendapat seperti ini jelas

salah.Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah

tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang

wanita masih harus bekerja di luar rumah, yang paling

menyedihkan lagi adalah pada waktu hamil. Jika seorang suami

yang bertanggung jawab, maka suami pasti tidak akan membiarkan

istri melakukan pekerjaan rumah tangga sambil tetap bekerja di

luar rumah pada saat hamil. Resiko karena terlalu bekerja keras

bukan hanya pada janin, tetapi juga diri Ibu sendiri. Pada saat

hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan.

Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah

tangga, seperti cairan pembersih lantai, pestisida tanaman, dan obat

serangga lainnya.
34

5. Tujuan Asuhan Kehamilan

Menurut Sulistyawati (2009) tujuan asuhan kehamilan adalah

sebagai berikut :

a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan

tumbuh kembang janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta

sosial ibu dan bayi.

c. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan

kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan .

d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang aman baik ibu

maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif

berjalan normal.

f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik

dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara

normal.

g. Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama

kehamilan (Saifuddin, 2009).


35

6. Standar Asuhan Kehamilan

Menurut Rukiyah (2010) dalam memberikan asuhan kehamilan

memiliki beberapa Standar Asuhan Kehamilan yang perlu diperhatikan

meliputi :

a. Masa kehamilan dibagi menjadi 3 trimester:

1) Trimester I , mulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)

2) Trimester II, dari bulan ke empat sampai 6 bulan (13-27

minggu)

3) Trimester III, dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan (28-40

minggu)

b. Kunjungan Antenatal Care (ANC) minimal :

1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)

2) Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 13-27 minggu)

3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu )

c. Pelayanan Standar Asuhan Kehamilan:

Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, standar

minimal pelayanan pada ibu hamil adalah empat belas bentuk yang

disingkat dengan 14 T, antara lain sebagai berikut :

1) Timbang berat badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama

kehamilan
36

5) Pemberian imunisasi TT lengkap

6) Test/Pemeriksaan Hb

7) Test/Pemeriksaan protein urine

8) Test/Pemeriksaan reduksi urine

9) Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL

10) Perawatan payudara (tekan pijat payudara)

11) Pemeliharaan tingkat kebugaran (Senam ibu hamil)

12) Terapi obat malaria

13) Terapi kapsul minyak beryodium (khusus daerah endemic

gondok)

14) Temu wicara/konseling

(Pantikawati, 2010).

B. Anemia dalam Kehamilan

1. Pengertian Anemia

Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan di

mana sel darah merah kurang dari normal, dan biasanya yang

digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO

menetapkan kejadian anemia ibu hamil berkisar antara 20% dengan

menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia kehamilan adalah

anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan

merupakan masalah nasional mencerminkan nilai kesejahteraan sosial

ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

sumber daya manusia (Sulistyawati, 2009).


37

Sedangkan menurut Proverawati (2011) Anemia adalah suatu

kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang

dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-

laki dan perempuan. Untuk pria , anemia biasanya didefinisikan

sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada

wanita hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100ml.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin kurang dari 10,0 gram/100ml. jika Hb kurang dari 11,5

gram/100ml pada awal kehamilan, wanita mungkin perlu diberikan

obat profilaktik karena hemodilusi berikutnya biasanya mengurangi

kadar Hb untuk kurang dari 10 gram/100ml. Anemia terjadi pada 1/3

dari perempuan selama trimester ketiga. Sekitar 95% kasus anemia

selama kehamilan adalah kekurangan zat besi (Anemia Defisiensi

Besi) (Proverawati, 2011). Ini tidak mengherankan sebab kekurangan

protein menyebabkan berkurangnya pembentukan hemoglobin dan

pembentukan sel darah merah. Sementara berkurangnya hemoglobin

dalam darah menyebabkan hilang atau berkurangnya unsur zat besi

dalam darah (Ratna, 2010).

Zat besi tambahan dibutuhkan oleh tubuh selama kehamilan,

kebutuhan total zat besi adalah antara 580 dan 1340 mg. dan dari

jumlah itu, sampai dengan 1050 mg akan hilang saat melahirkan. Pada

awal kehamilan, kebutuhan zat besi sekitar 2,5 mg/hari meningkat

sekitar 6,6 mg/hari dan 3-105 diabsorbsi terutama dari duodenum.


38

Pada wanita sehat, kehilangan zat besi sehari-hari adalah 1-2 mg

(Wylie & Bryce, 2010)

2. Faktor penyebab anemia pada ibu hamil

Menurut Proverawati (2011) Anemia merupakan suatu

kumpulan gejala yang disebabkan oleh bermacam-macam penyebab.

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan kadar Hb menurun

seperti :

a. Meningkatnya aktivitas fisik

Seseorang yang memiliki berbagai macam aktivitas dapat

mengakibatkaan tubuh menjadi kelelahan dan kurang mendapat

istirahat. Hal ini dapat memicu Hb rendah hingga menjadi kadar

Hb menurun dalam darah.

b. Dehidrasi

Dehidrasi atau yang biasa dikenal kurangnya cairan dalam

tubuh dapat disebabkan oleh berbagai macam aktivitas dan

kegiatan berat seperti berolahrag yang tidak diimbangi asupan

cairan yang cukup dalam tubuh. akibat kurang minum yang terus

menerus dibiarkan dapat mengakibatkan timbulnya gejala

penurunan kadar Hb dalam darah yang ditanadai dengan

kelelahan, pusing, mata berkunang-kunang, dan beberapa kondisi

lainnya.
39

c. Kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh

Kurangnya kebutuhnan nutrisi manusia yang penting

dalam tubuh seperti makanan yang mengandung zat besi, folat,

maupun vitamin B12, dapat meningkatnya resiko seseorang untuk

mengalami gangguan gangguan kurang darah,. Karena nutrisi-

nutrisi tersebut sangat penting untuk membantu proses

pembentukan sel darah merah dalam tubuh.

d. Kehamilan

Selama kehamilan seorang wanita sangat rentan

mengalami gangguan rendahnya tingkat Hb dalam darah. Hal ini

dikarenakan kurangnya asupan makanan yang mengandung zat

besi dan asam folat dalam tubuhnya. Selama 6 bulan pertama

kehamilan, bagian cairan darah wanita (plasma) membutuhkan

peningkatan jumlah sel darah merah dengan lebih cepat. Ini dapat

mengencerkan darah dan dapat menjadi penyebab Hb menurun

pada ibu hamil.

e. Perdarahan

Terjadinya perdarahan serius seperti yang terjadi pada

kasus wasir berdarah, operasi, kecelakaan, proses persalinan,

menstruasi, dan sebagainya dapat mengakibatkan penurunan

tingkat Hb dalam darah.


40

f. Genetik

Gangguan herediter (bersifat turun temurun) dapat

mempersingkat rentang hidup dari sel darah merah dan

menyebabkan anemia. Gangguan herediter juga dapat

menyebabkan jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun

ketika terjadi kerusakan pada daerah sumsum tulang, atau bahan

dasar produksi tidak tersedia. Tergantung pada derajat dari

kelainan genetik, anemia herediter dapat menyebabkan anemia

ringan, sedang, atau berat.

Beberapa kondisi yang menyebabkan anemia herediter

melalui berbagai mekanisme genetik :

1) Anemia sel sabit

Yaitu penyakit turunan berupa kelainan dalam

terbentuknya hemoglobin S yang fungsinya terganggu

sehingga sel darah merah berbentuk bulan sabit. Anemia sel

sabit merupakan kelainan genetik gen resesif. Awalnya anemia

sel sabit banyak ditemukan pada daerah endemis malaria

sebagai upaya tubuh mengatasi malaria, tapi akibatnya

perpindahan manusia dan perkawinan silang, maka kasus ini

semakin banyak ditemukan di luar area endemis malaria.

2) Talasemia

Yaitu penyakit kelainan darah yang ditandai dengan

kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih


41

pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita

talasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing,

muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan

berkurang dan infeksi berulang. Talasemia terjadi akibat

ketidak mampuan sumsum tulang membentuk protein yang

dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagai mana

mestinya. Hemoglobin merupakan kaya akan zat besi yang

berada didalam sel darah merah dan berfungsi sangat penting

untuk mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian

tubuh yang dibutuhkan sebagai energi. Apabila produksi

hemoglobin berkurang atau tdak ada maka energi yang

dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuhpun terganggu dan

tidak mampu lagi menjalankan aktifitas secara normal.

g. Infeksi penyakit tertentu

Beberapa penyakit kronis yang disebabkan oleh adanya

infeksi baik itu virus, bakteri, maupun infeksi karena

mikroorganisme lainnya seperti pada penderita gagal ginjal,

kanker, penyakit autoimmune, infeksi usus, maupun berbagai jenis

penyakit lainnya dapat menjadi penyebab menurunnya kadar Hb

dalam darah. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut membuat tubh

kesulitan untuk memproduksi sel-sel darah merah.


42

h. Ante Natal Care (ANC)

Kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilanya

sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia. Hal tesebut sesuai

dengan tujuan ANC menurut Saifuddin (2010) adalah mengenali

secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan perdarahan, termasuk kejadian anemia.

i. Usia Ibu

Menurut Proverawati (2011) wanita hamil pada usia terlalu

muda yaitu <20 tahun belum siap untuk memperhatikan

lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Disamping

itu akan terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri

yang masih dalam pertumbuhan dan adanya pertumbuhan

hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan ibu hamil

yang terlalu tua yaitu >30 tahun cenderung mengalami anemia

disebabkan karena pengaruh turunya cadangan zat besi dalam

tubuh akibat masa fertilisasi. Pada kehamilan pertama pada wanita

berusia >30 tahun juga akan mempunyai resiko penyulit persalinan

dan mulai terjadinya penurunan fungsi-fungsi organ reproduksi.

j. Konsumsi Tablet Fe

Penyebab anemia gizi besi dikarenakan kurang masuknya

unsur besi dalam makanan karena gangguan reabsorbsi, gangguan

penggunaan atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan


43

misalnya perdarahan. Sementara itu kebutuhan ibu hamil akan Fe

meningkat untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah

sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu

ditimbun selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe

tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.

Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75

mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah

sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah

sebanyak ini tidak mungkin tercukupi hanya dengan melalui diet.

Karena itu, suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan,

bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisman, 2010)

Menurut Nugraheny (2010) bahwa anemia dapat disebabkan

oleh faktor-faktor lainnya seperti :

a. Kurang gizi

b. Kurang zat besi dalam diit

c. Malabsorpsi besi. Besi tidak dapat diabsorpsi dengan baik bila

sedang diet tinggi serat.

d. Perdarahan, misalnya pada persalinan yang lalu, haid, ulkus,

gastritis, atau tumor saluran pencernaan, serta malabsorpsi,

terutama setelah reseksi gaster, perdarahan dan kecelakaan yang

mengakibatkan kehilangan banyak darah.

e. Penyakit kronik: TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.


44

3. Tanda dan Gejala Anemia

Menurut Wylie & Bryce (2010), gejala anemia ditandai dengan

pucat pada kulit dan membrane mukosa dapat dilihat, dan mungin

tampak pada telapak tangan dan konjungtiva, meskipun tanda ini

bersifat subjektif dan tidak dapat diandalkan. Pada anemia berat, tanda

dan gejala klinis yang tampak secara langsung dihubungkan dengan

ketidak adekuatan suplai oksigen dan mencakup takikardia dan

palpitasi, angina dan klaudikasi intermiten.

Menurut Proverawati (2011), gejala awal biasanya tidak ada

atau tidak spesifik (misalnya, kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea

ringan dengan tenaga) . gejala dan tanda lain termasuk pucat, dan jika

terjadi anemia berat, akan mengalami takikardi atau hipotensi. Anemia

meningkatkan resiko kelahiran peremature dan infeksi ibu postpartum.

Banyak gejala anemia selama kehamilan yang mungkin anda alami, ini

meliputi :

a. Merasa lelah atau lemah

b. Kulit pucat

c. Pusing

d. Mata berkunang

e. Denyut jantung cepat

f. Sesak nafas

g. Konsentrasi terganggu
45

4. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan

Menurut Proverawati (2011) klasifikasi anemia dalam

kehamilan adalah sebagai berikut:

a. Anemia defisiensi besi

Adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang

disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit. Besi merupakan

komponen utama dari hemoglobin dan penting untuk fungsi yang

tepat. Pengobatannya yaitu bagi wanita hamil, tidak hamil dan

dalam masa laktasi yang memerlukan asupan zat besi dianjurkan

untuk diberikan tablet besi. Untuk menegakkan diagnosa anemia

defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Kebutuhan zat

besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.

b. Anemia megaloblastik

Adalah gangguan darah dimana ukuran sel lebih besar dari

sel darah merah normal yang disebabkan oleh kurangnya asam

folat atau vitamin B12. Anemia ini biasanya dijumpai pada wanita

yang tidak mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, polong-

polongan dan protein hewani (Prawirohardjo, 2007)

c. Anemia Hipoplastik

Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum

tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik

diperlukan pemeriksaan diantaranya darah lengkap, pemeriksaan

fungsi ekternal dan pemeriksaan retikulasi.


46

d. Anemia Hemolitik

Adalah suatu kondisi dimana tidak ada cukup sel darah

merah dalam darah, karena kerusakan dini sel-sel darah merah.

Anemia ini jarang terjadi karena masalah yang menyebabkan sel-

sel darah merah untuk mati atau dihancurkan sebelum waktunya.

Biasanya sel darah merah hidup dalam darah selama sekitar 4

bulan. Sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah

baru dengan cepat untuk menggantikan mereka yang telah hancur,

menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah dalam darah,

yang pada gilirannya menyebabkan berkurangnya kapasitas untuk

memasok oksigen untuk jaringan seluruh tubuh.

No Klasifikasi Kadar Hb
1 Tidak Anemia 11 gr%
2 Anemia Ringan 9-10 gr%
3 Anemia Sedang 7-8 gr%
4 Anemia Berat < 7 gr%
Tabel 2.2 Klasifikasi kadar Hb (Manuaba, 2010)

5. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan

Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara

fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pertama-tama

pengenceran ini meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih

berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia cardiac

output meningkat. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah

rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah naik.

Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang


47

hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental

(Saifuddin, 2008)

Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena adanya

hemodilusi (Pengenceran darah), seperti yang dijelaskan diatas.

Dimana hal ini mulai terjadi pada umur kehamilan 10 minggu dan

mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jadi

apabila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr% maka dengan

terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan

Hb ibu akan menjadi 9,5 gr% sampai 10 gr%.

Sebagai suatu keadaan khusus, kehamilan, persalinan dan nifas

cukup menguras cadangan besi ibu. Oleh karena itu jarak minimum

antara persalinan yang satu dengan kehamilan berikutnya sebaiknya 2

tahun. Jarak ini di anggap adekuat untuk menggantikan kurang lebih

1000 mg zat besi yang terkuras selama kehamilan, persalinan dan

nifas, dengan syarat diet harus seimbang.

6. Dampak Anemia Dalam Kehamilan

Menurut Proverawati (2010) akibat yang akan terjadi pada

anemia kehamilan adalah :

a. Hamil muda (trimester pertama): abortus, missed abortion, dan

kelainan kongenital

b. Trimester kedua : persalinan prematur, perdarahan antepartum,

gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asphyxia intrauterine

sampai kematian, berat badan lahir rendah (BBLR), gestosis dan


48

mudah terkena infeksi, IQ rendah, dekompensation kordis kematian

ibu.

c. Saat inpartu : gangguan his primer dan sekunder, janin lahir dengan

anemia, persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah,

gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif.

d. Bahaya selama postpartum : terjadi perdarahan post partum, mudah

terjadi infeksi puerperium, dapat terjadi retensio plasenta atau

plasenta rest, sub infolusi uteri.

e. Bahaya terhadap janin : abortus, terjadi kematian intra uterin,

persalinan prematureitas, berat dan lahir rendah, kelahiran dengan

anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi

sampai kematian perinatal, intelegensia rendah (Manuaba, 2010).

7. Pencegahan Anemia Kehamilan

Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah

terjadinya anemia jika sedang hamil atau mencoba menjadi hamil.

Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran

berwarna hijau, daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat

membantu memastikan bahwa tubuh menjadi pasokan besi yang

diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin untuk

memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat.

Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari.

Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat diobati

dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa wanita hamil


49

dicek pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia

(Proverawati, 2011).

8. Penatalaksanaan Anemia Dalam Kehamilan

Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan

cara pemberian tablet besi, asam folat, vitamin B12, serta peningkatan

kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapat

preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis pemberian asam folat

sebanyak 500 µg dan zat besi sebanyak 120 mg. Pemberian zat besi

sebanyak 30 gram per hari akan meningkatkan kadar hemoglobin

sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari. Menurut

Sulistyoningsih (2011) untuk penatalaksanaan anemia ringan yaitu :

a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.

Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan

makan makanan yang banyak mengandung besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan

makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,

tempe) perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang

banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong,

bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk

meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang

berasal dari nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya

sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.


50

b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum

tablet tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah) sebanyak 120

mg dalam sehari atau 2 kali sehari. Pemberian zat besi tersebut

akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu

atau dalam 10 hari.

c. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet

besi yaitu minum tablet besi dengan air putih, jangan minum

dengan teh, susu dan kopi karena dapat menurunkan penyerapan

zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.

Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak

membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah

buang air besar dan tinja berwarna hitam. Untuk mengurangi efek

samping, minum tablet besi setelah makan malam, menjelang tidur.

Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan

buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dan lain-lain.

Hasil penelitian Sood, SK membuktikan bahwa wanita hamil

yang mendapat pil besi ditambah dengan asam folat dan vitamin B 12

kadar Hb nya naik lebih tinggi dari pada wanita hamil yang

mendapatkan pil besi saja. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi

menurut Saifuddin, (2009) adalah :

a. Minum zat besi diantara waktu makan atau 30 menit sebelum

makan.
51

b. Hindari mengkonsumsi kalsium bersama zat besi (susu, antasida,

makanan tambahan prenatal).

c. Minumlah vitamin C (jus jeruk, tambahan vitamin C).

d. Masak makanan dalam jumlah air minimal supaya waktu memasak

sesingkat mungkin.

e. Makanlah daging, unggas, dan ikan. Zat besi yang terkandung

dalam bahan makanan ini lebih mudah diserap dan digunakan

dibanding zat besi dalam bahan makanan lain.

f. Makanlah berbagai jenis makanan. Pemberian preparat 120 mg/hari

dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr% / bulan.

C. Kewenangan Bidan terhadap Anemia Kehamilan

Menurut Sulistyoningsih (2011) peran bidan dalam mengatasi

anemia yaitu harus memberikan KIE tentang :

1. Menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makan-makanan yang

bergizi dan mengandung zat besi yang cukup seperti mengkonsumsi

sayuran hijau yaitu bayam, kacang kedelai, dan makanan lainnya yang

mengandung zat besi.

2. Memberi pasien tablet penambah darah yaitu pada ibu hamil normal

tablet Fe dengan dosis 60 mg (1x1 perhari) dan pada kasus anemia

ringan dengan dosis 120 mg (2x1 perhari).

3. Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari anggapan bahwa

makanan yang memiliki zat besi dapat mempercepat kegemukan.


52

4. Menganjurkan pasien untuk selalu menjaga kondisi dan selalu minum

vitamin yang dapat menambah darah.

5. Menganjurkan kepada pasien untuk berolah raga secara teratur

6. Menganjurkan kepada pasien untuk menghindari aktifitas yang dapat

menguras tenaga berlebih karena dapat menimbulkan kelelahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor

1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan.

Kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:

1. Kewenangan normal:

a. Pelayanan kesehatan ibu

b. Pelayanan kesehatan anak

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga

berencana

2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah

3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak

memiliki dokter

Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh

seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:

a. Pelayanan kesehatan ibu

1) Ruang lingkup:

a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil

b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

c) Pelayanan persalinan normal


53

d) Pelayanan ibu nifas normal

e) Pelayanan ibu menyusui

f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

2) Kewenangan:

a) Episiotomi

b) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

c) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan

perujukan

d) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

e) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

f) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan

promosi air susu ibu (ASI) eksklusif

g) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga

dan postpartum

h) Penyuluhan dan konseling

i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil

j) Pemberian surat keterangan kematian

k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin

b. Pelayanan kesehatan anak

1) Ruang lingkup:

a) Pelayanan bayi baru lahir

b) Pelayanan bayi
54

c) Pelayanan anak balita

d) Pelayanan anak pra sekolah

2) Kewenangan:

a) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi

vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-

28 hari), dan perawatan tali pusat

b) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk

c) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan

d) Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah

e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra

sekolah

f) Pemberian konseling dan penyuluhan

g) Pemberian surat keterangan kelahiran

h) Pemberian surat keterangan kematian

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana,

dengan kewenangan:

1) Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi

perempuan dan keluarga berencana

2) Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom


55

Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus

bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan

tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi:

1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,

dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit

2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit

kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)

3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang

ditetapkan

4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu

dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan

5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan

anak sekolah

6. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan

terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom,

dan penyakit lainnya

8. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi

9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah

Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan

antenatal terintegrasi, penanganan bayi dan anak balita sakit, dan

pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan terhadap


56

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan

penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya

(NAPZA), hanya dapat dilakukan oleh bidan yang telah mendapat

pelatihan untuk pelayanan tersebut.

Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang

belum ada dokter, bidan juga diberikan kewenangan sementara untuk

memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal, dengan

syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kewenangan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar

kewenangan normal tersebut berakhir dan tidak berlaku lagi jika di daerah

tersebut sudah terdapat tenaga dokter (Anonim, 2011)

D. Teori Asuhan Kebidanan

1. Pengertian asuhan kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien

yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu

masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga

berencana (Sulistyoningsih, 2011).

2. Manajemen Kebidanan 7 Langkah Varney meliputi :

Langkah I : Pengkajian.

Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi

keadaan pasien. Data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan


57

fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan data

obyektif serta data penunjang.

Pada dokumentasi SOAP langkah I meliputi data Subyektif dan

Obyektif seperti :

a. Data Subyektif menggambarkan pendokumentasian hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa. Meliputi :

1) Biodata

Identitas pasien dan penanggung jawab (suami, ayah,

keluarga). Menurut Nursalam (2008) identitas meliputi :

a) Nama Pasien : Dikaji dengan nama yang jelas dan

lengkap, untuk menghindari adanya kekeliruan atau untuk

membedakan dengan klien atau pasiennya

b) Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui adanya

resiko karena umur kurang dan 20 tahun, alat reproduksi

belum siap. Pada umur lebih dari dan 35 tahun kerja

jantung meningkat karena adanya hemodilusi dan

kemungkinan terjadi anemia.

c) Suku/Bangsa : Ditujukan untuk mengetahui adat istiadat

yang menguntungkan dan merugikan bagi ibu hamil.

d) Agama : Untuk mempermudah bidan dalam melakukan

pendekatan di dalam melakukan asuhan kebidanan.


58

e) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual karena

tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan

seseorang.

f) Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh

pekerjaan pasien terhadap permasalahan keluarga

pasien/klien.

g) Alamat : Untuk mempermudah hubungan jika diperlukan

dalam keadaan mendesak sehingga bidan mengetahui

tempat tinggal pasien.

2) Keluhan Utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan

serta berhubungan dengan kehamilannnya (Nursalam, 2008).

Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan anemia

ringan menurut Manuaba (2007), adalah pasien merasa pusing,

cepat lelah, dan badan terasa lemas, sehingga pasien merasa

tidak nyaman dengan kondisi yang dirasakan.

3) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui menarch umur berapa, haid teratur atau

tidak, siklus lama haid, banyak nya darah, sifat darah (cair,

atau beku, warnanya, bau nya) dan ada disminore atau tidak

(Estiwidani, 2008).
59

4) Riwayat perkawinan

Status perkawinan : jika menikah, apakah pernikahan ini yang

pertama. Untuk mengetahui kawin umur berapa tahun, dengan

suami umur berapa kali kali kawin, lama pernikahan, dan

jumlah anak (Nursalam, 2008).

5) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terkahir, dan

perkiraan lahir, ANC dimana, berapa kali, teratur atau tidak,

imunisasi TT berapa kali, masalah dan kelainan pada

kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan, keluhan selama

hamil (Manuaba, 2007).

6) Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu

Kehamilan : adakah gangguan seperti muntah-muntah

berlebihan, hipertensi, perdarahan pada hamil muda.

Persalinan : waktu persalinan dimana tempat melahirkan, umur

kehamilan, jenis persalinan, ditolong oleh siapa.

Nifas : apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi, dan

bagaimana proses laktasi.

Anak : jenis kelamin,berat badan ,panjang badan, hidup atau

mati, kalau meninggal pada usia berapa dan sebab meninggal

(Manuaba, 2007).
60

7) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui KB yang pernah dipakai, jenis dan lama

berlangsungnya dan keluhan selama menjadi akseptor KB

yang digunakan (Manuaba, 2007).

8) Riwayat Penyakit

a) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat

sekarang ini atau untuk mengetahui penyakit lain yang bisa

memperberat keadaan ibu (Manuaba, 2007).

b) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit

menular seperti hepatitis, TBC, dan penyakit menurun

seperti hipertensi, Diabetes Melitus, jantung (Bickley,

2008). Kondisianemiaseringdiperparaholehadanya

penyakitkronis lainnyaseperti malaria, TBC, HIV, dan

diabetes.

c) Riwayat kesehatan keluarga.

Kemungkinan adanya riwayat kehamilan ganda pada

keluarga. Untuk mengetahui apakah dalam keluarga

terdapat penyakit menular dan menurun seperti diabetes,

TBC, jantung, hipertensi (Mitayani, 2009).

Kondisianemiaseringdiperparaholehadanya penyakitkronis

lainnyaseperti malaria, TBC, HIV, dan diabetes.


61

d) Riwayat keturunan kembar

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang

mempunyai riwayat keturunan kembar, kehamilan kembar

juga mempengaruhi terjadinya anemia ringan (Saifuddin,

2010).

e) Riwayat penyakit yang lain atau operasi.

Ada riwayat penyakit atau operasi yang pernah diderita

yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses persalinan

dan memerlukan pengawasan yang intensif terutama pada

pasien dengan riwayat pembedahan menggunakan anatesi

epidural.

9) Kebiasaan sehari-hari.

Menurut Kusmiyati (2009) kebutuhan sehari-hari ibu hamil

meliputi :

a) Nutrisi

Data yang dikaji meliputi kebiasaan pasien sehari-hari

dalam menjaga kebersihan makanan,dan bagaimana pola

makan sehari-hari antar sebelum dan sesudah hamil,

apakah terpenuhi gizinya. Dimana nutrisi pada ibu hamil

akan mempengaruhi perkembangan janin dan kesehatan

ibu hamil. Pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan

kebutuhan akan nutrisi harus ditingkatkan.


62

b) Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK

untuk mengetahui keseimbangan antara intake dan output

yang mempengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh ibu

hamil.

c) Personal hygiene

Personal hygiene perlu dikaji untuk mempengaruhi tingkat

kebersihan pasien meliputi kebersihan lipatan kulit (ketiak,

bawah buah dada, daerah genetalia), gigi dan mulut.

d) Istirahat dan tidur

Istirahat yang perlu dikaji untuk mengetahui pola istirahat

dan tidur adalah berapa jam klien tidur dalam sehari dan

apakah ada gangguan (Saifuddin, 2006). Pada ibu hamil

anemia ringan perlu diperhatikan pola istirahat dan tidur

dengan baik, agar dapat meningkatkan kesehatan ibu dan

pertumbuhan janin.

e) Hubungan seksualitas

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan

hubungan seksual dalam seminggu (Manuaba, 2008). Pada

masa kehamilan diperbolehkan, namun pada kasus ibu

hamil dengan anemia ringan biasanya akan mengalami

penurunan hubungan seksual, dikarenakan ibu hamil


63

dengan anemia ringan sudah merasa lelah, letih sehingga

dapat mengurangi libido pada masa kehamilan.

f) Data psikososial

Perlu dikaji untuk mengetahui tingkat pemahaman dan

untu mengetahui tingkat kekhawatiran pasien, perasaan

terhadap kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau

tidak, dukungan keluarga terhadap kehamilannya dan

pantangan makanan. Ibu anemia ringan merasa ketegangan

kecemasan pada kehamilannya, karena takut terjadi sesuatu

pada bayinya (Kusmiyati, 2008).

g) Obat-obatan

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan merokok,

menggunakan obat-obatan dan alkohol yang dapat

membahayakan selama hamil .

b. Data Obyektif menggambarkan pendokumentasian hasil

pemeriksaan fisik kilen, hasil laboratorium yang telah dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung asuhan.

Meliputi : Data Objektif

Data yang diobservasi dan diukur oleh perawat (Nursalam,2008).

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : untuk mengetahui keadaan umum apakah

baik, sedang, jelek. Pada ibu hamil dengan anemia ringan


64

mempengaruhi keadaan umum yang menimbulkan rasa

lemas .

b) Kesadaran : penilaian kesadaran dinyatakan sebagai

composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma. Pada ibu

hamil dengan anemia ringan kesadarannya composmentis.

c) Tanda vital

(1) Tekanan darah : untuk mengetahui faktor resiko

hipertensi dan hipotensi. Tekanan darah pasien hamil

dengan temuan normal < 130/90 mmHg (Saifuddin,

2009).

(2) Suhu : untuk mengetahui suhu badan apakah ada

peningkatan atau tidak. Normalya, suhu tubuh orang

berfluktuasi dalam rentang yang relatif sempit. Suhu

tubuh normal 35,6-37,60c. Ibu hamil dengan anemia

ringan suhu tubuhnya akan mengalami peningkatan

akibat dehidrasi.

(3) Nadi : untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung

dalam menit (Saifuddin, 2009). Batas normal 60-100

kali per menit. Pada ibu hamil dengan anemia ringan

nadi akan mengalami peningkatan frekuensi dan

terdengar lemah.
65

(4) Respirasi : untuk mengetahui frekuensi pernafasan

pasien yang dihitung dalam 1 menit (Saifuddin, 2009).

Batas normal 12 - 20x/menit.

(5) Berat badan : penambahan dan penurunan berat badan

ukuran yang paling penting untuk mengetahui adanya

malnutrisi, malabsorbsi, pertumbuhan janin terhambat,

diabetes mellitus pada kehamilan, kehamilan ganda.

(6) Tinggi badan : Tinggi badan normal lebih dari 145 cm.

Tinggi badan untuk mengetahui adanya disporposi

sefalopelvik yang mempengaruhi pada persalinan.

(7) LILA : Sebagai indikator status gizi seseorang

normalnya 23,5 cm.

2) Pemeriksaan sistematis

Menururt Nursalam (2007), pemeriksaan sistematis meliputi :

a) Kepala :

(1) Rambut : untuk mengetahui apakah rambutnya bersih,

rontok, dan berketombe.

(2) Muka : keadaan muka pucat, atau tidak adakah

kelainan, adakah oedema, adakah kloasma gravidarum.

(3) Mata : untuk mengetahui apakah konjungtiva warna

merah muda dan sklera warna putih. Pada wanita hamil

dengan anemia ringan konjungtiva pucat.


66

(4) Hidung : untuk menilai adanya kelainan, adakah polip,

apakah hidung tersumbat.

(5) Telinga : untuk mengetahui apakah di dalam ada

serumen, nyeri atau tidak.

(6) Mulut : untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, ada

caries dan karang gigi atau tidak, lidah tampak kering

atau kotor.

(7) Leher : untuk mengetahui apakah leher, warna kulit.

Adanya pembengkakkan, jaringan parut, massa,

terutama untuk mengetahui keadaan dan lokasi kelenjar

limfe, kelenjar tiroid, dan trachea.

b) Dada dan Axilla

(1) Mammae

Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri

simetris atau tidak, tumor ada atau tidak, areola

hyperpigmentasi atau tidak, puting susu menonjol atau

tidak, kolostrum sudah keluar atau belum.

(2) Axilla

Untuk mengetahui apakah ada tumor atau nyeri tekan

(Nursalam, 2007).

c) Ekstermitas

Untuk mengetahui reflek patella (+) atau (-) berkaitan

dengan kekurangan vitamin B atau penyakit syaraf dan


67

magnesium sulfat (Manuaba, 2007). Karena terjadi

pembesaran tekanan vena dapat menyebabkan oedema pada

ekstremitas bawah. Relaksasi otot polos dinding pembuluh

darah disebabkan oleh progesteron dan tekanan anatomik

dari pembesaran uterus menyebabkan timbulnya atau

memperburuk varices (Walsh, 2008). Pada ibu hamil

anemia ringan ektremitas khususnya pada kuku terlihat

pucat.

d) Pemeriksaan Khusus Obstetri

Menurut manuaba (2007) pemeriksaan khusus obstetric

dilakukan pemeriksaan Abdomen meliputi :

(1) Inspeksi

Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada

pembesaran, ada luka bekas operasi atau tidak, strie

gravidarum, linea nigra, atau alba, ada luka bekas

operasi atau tidak, ada strie atau tidak.

(2) Palpasi

Kontraksi : kontraksi yang terjadi sepanjang kehamilan

merupakan kontraksi tak teratur rahim dan tanpa nyeri,

kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta

yang disebut kontraksi braxton hicks, kontraksi ini khas

untuk uterus dalam masa kehamilan.


68

Leopold I : untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri

(TFU) sehingga dapat diketahui berat janin, umur

kehamilan, dan bagian janin apa yang terdapat difundus

uteri seperti membujur atau kosong jika posisi janin

melintang.Kepala : bulat padat mempunyai gerakan

pasif (ballotement). Bokong : tidak padat, lunak, tidak

mempunyai gerak pasif (bantuan atau gerak

ballotement).

Leopold II : untuk menentukan letak punggung janin

dapat digunakan untuk mendengar detak jantung janin

pada puctum maximum dengan teknik kedua telapak

tangan melakukan palpasi pada sisi kanan dan kiri,

bersama-sama bila punggung janin rata, sedikit

melengkung, mungkin teraba tulang iganya tidak terasa

gerak ekstremitas, bila bagian abdomen teraba gerakan

ekstremitas.

Leopold III : untuk menentukan bagian terendah janin,

bila teraba bulat, padat (kepala) dan bila bokong teraba

tidak bulat, tidak keras.

Leopold IV : pemeriksaan dengan menghadap kearah

kaki ibu. Untuk mengetahui apa yang menjadi bagian

bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut

kedalam rongga panggul.


69

TBJ : menurut TBJ (Tafsiran Berat Janin) dapat

ditentukan berdasarkan Johnson Toschack yang

berguna untuk mengetahui pertimbangan persalinan

secara spontan pervaginam.

(3) Auskultasi

DJJ (Denyut Jantung Janin). Terdengar detak jantung

janin menunjukkan bahwa janin hidup dan tanda pasti

kehamilan Puctum Maximum janin tergantung

presentasi,posisi,dan kehamilan kembar, biasanya pada

daerah punggung janin. Frekuensi diatas 120 – 160x/

menit keteraturan denyut jantung janin menunjukkan

keseimbangan asam basa atau kurang O2 pada janin

(Manuaba, 2007).

e) Pemeriksaan panggul

(1) Kesan panggul

Dapat diketahui melalui pelviometri rontgen atau

melalui pengukuran panggul penting untuk diketahui

kesan panggul ini untuk perencanaan persalinan

pervaginam ada 4 kesan panggul ginekoid, platipeloid,

antropoid, dan android, tapi paling baik untuk wanita

ginekoid agar dapat persalinan pervaginam.


70

(2) Distansia spinarum

Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior sinistra

dan dextra. Ukuran 24 cm – 26 cm.

(3) Distansia cristarum

Jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris

pada crista iliaka sinistra dan dextra. Ukuran 28 cm –

30 cm.

(4) Conjugata eksterna (boudeloque)

Jarak antra bagian atas simfisis ke prosessus spinosus

lumbal 5. Ukuran 18 cm.

(5) Lingkar panggul

Jarak antra tepi atas simfisis pubis superior kemudian

ke lumbal ke lima kembali ke sisi sebelah nya sampai

kembali ke tepi atas simpisis pubis diukur dengan

metlin normalnya 80-90 cm (Sumarah, 2008).

f) Anogenital

Pemeriksaan pada vulva dan perineum untuk mengetahui

ada atau tidaknya varices, kondiloma, oedema, hemoroid,

pengluaran, kelainan lain, vulva perineum, bekas episotomi

(Manuaba, 2007).

g) Pemeriksaan penunjang

Data pemeriksaan penunjang diperlukan sebagai

pendukung diagnosa, apabila diperlukan. Misalnya


71

pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan Hb. Dalam

kasus ini pemeriksaan penunjang dilakukan yaitu dengan

melakukan pemeriksaan Hb. Kadar Hb pada ibu hamil yang

mengalami anemia ringan adalah 9 - 10 gr% .

Langkah II : Interpretasi Data

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumus

dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat

didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2007).

a. Data Analisa menggambarkan pendokumentasian hasil analisa

dan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam satu

identifikasi :

1) Diagnosa atau masalah

a) Diagnosa.

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan

dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi

standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang

dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang

menyertai diagnosa (Verney, 2007).

Diagnosa yang ditegakkan adalah diagnosa yang

berhubungan dengan umur ibu, gravida, para, abortus,

umur kehamilan, dan keadaan janin.


72

Diagnosa kebidanan :

Ny. .... G .... P .... A .... umur .... tahun umur kehamilan

.... minggu, janin tunggal/ kembar, hidup/ mati, intra/

ekstra uteri, letak memanjang/ melintang, presentasi

kepala/ bokong, punggung kanan/ kiri bagian terbawah

sudah masuk/ belum pintu atas panggul dengan anemia

ringan.

b) Data subyektif

Ibu mengatakan merasa pusing, cepat lelah, dan badan

terasa lemas, sehingga pasien merasa tidak nyaman

dengan kondisi yang dirasakan (Manuaba, 2007).

c) Data objektif

(1) HPL

(2) Vital sign : tekanan darah, nadi meningkat dan

lemah, aspirasi, suhu

(3) Conjungtiva pucat

(4) Melakukan leopold mulai I – IV, mengukur TFU,

DJJ

(5) Data penunjang Hb < 11 gr% pada anemia ringan.

d) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan

pengalaman klien yang ditemukan dari hasil

pengkajian yang menyertai diagnosa. Masalah yang


73

sering timbul pada ibu hamil dengan anemia ringan

yaitu merasa cemas dan gelisah menghadapi

kehamilan (Kusmiyati, 2009).

e) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien

dan belum terindikasi dalam diagnosa dan masalah

yang didapatkan dengan melakukan analisa data.

Menurut Kusmiyati (2009), kebutuhan pada pasien ibu

hamil dengan anemia ringan adalah :

(1) Informasi tentang keadaan ibu

(2) Informasi tentang makanan bergizi dan cukup

kalori, terutama zat besi.

(3) Support mental dari keluarga dan tenaga kesehatan.

(4) Antisipasi diagnosa atau masalah potensial.

(5) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter.

Konsultasi atau kolaborasi.

Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau

diagnosa potensial berdasarkan masalah dan diagnosa yang telah

diindentifikasi. Langkah – langkah ini membutuhkan antisipasi

sambil mengamati pasien, bila kemungkinan dilakukan pencegahan

infeksi. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap mencegah diagnosa

atau masalah potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2007).


74

Pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan diagnosa

potensial yang mungkin terjadi adalah terjadi anemia sedang dan

menjurus ke anemia berat (Manuaba, 2007).

Langkah IV : Antisipasi Tindakan Segera

Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera

dilakukan oleh bidan atau konsultasi, kolaborasi bila diperlukan

serta melakukan rujukan terhadap penyimpangan yang abnormal

(Estiwidani, 2008). Pada ibu hamil dengan anemia ringan antisipasi

yang dilakukan adalah pemberian tablet besi 1 tablet per hari

dengan dosis 60 mg, pemeriksaan kadar Hb 1 bulan sekali

(Manuaba, 2007).

Langkah V : Rencana Tindakan.

Pada langkah ini dilakukan rencana tindakan yang

menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manejemen terhadap

diagnosa yang telah terindetifikasi. Tindakan yang dapat dilakukan

berupa observasi, penyuluhan, atau pendidikan kesehatan.

Setiap rencana harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu

bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena

klien diharapkan juga akan melaksanakan rencana tersebut

(Estiwidani, 2008).
75

Menurut Manuaba (2007), rencana tindakan yang dapat

dilakukan pada ibu hamil dengan anemia ringan adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan hasil pemeriksaan ibu.

b. Memberikan obat kepada pasien yaitu tablet Fe.

c. Memberikan KIE pola istirahat yang baik kepada pasien.

d. Memberikan KIE tentang pola nutrisi yang baik.

e. Memberikan ibu support.

f. Memberikan KIE aktivitas sehari-hari.

g. Menganjurkan kepada ibu untuk kunjungan ulang

Langkah VI : Pelaksanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh

seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan

secara efisien dan aman. Yang bidan dilaksanakan oleh semua

bidan atau sebagian lagi oleh kilen atau anggota tim kesehatan

lainnya (Varney, 2007). Pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan

rencana asuhan yang telah dibuat.

Langkah VII : Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah adanya kemajuan pada pasien

setelah dilakukan tindakan (Estiwidani, 2008). Hasil yang

diharapkan dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan.

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan KU dan tanda-

tanda vital ibu baik, ibu bersedia minum tablet Fe, dan tata
76

caranya, ibu bersedia makan makanan yang banyak mengandung

gizi dan zat besi, hemoglobin naik, tidak terjadi anemia sedang

(Manuaba, 2007). Setelah pemberian zat besi sebanyak 30 gram

perhari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3

dl/gr/minggu atau dalam 10 hari (Sulistyoningsih, 2010).

3. Data Perkembangan

Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan ini menggunakan

SOAP yaitu :

S = Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O = Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik kilen,

hasil laboratorium yang telah dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung asuhan.

A :Analisa

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subyektif dan obyektif dalam satu identifikasi.

P : Penatalaksanaan

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan (P) dan evaluasi

(E) berdasarkan analisa. (Estiwidani, 2008).


77

E. Landasan Islam pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan

Kebutuhan gizi ibu selama kehamilan berbeda dengan pada masa

normal. Kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan adanya

perubahan-perubahan yang terjadi pada fisiknya. Menurut Al-Qur’an dan

Hadist, jiwa manusia sebagaimana tubuh membutuhkan makanan yang

baik. Makanan merupakan bahan selain obat yang mengandung zat-zat

gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi

oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh (Almatsier,

2009). Anjuran yang jelas dari Al-Qur’an adalah hendaklah manusia

memperhatikan makanan dan minumannya sesuai dengan kebutuhan gizi,

serta makanan yang dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib

(Jauhar,2009).

Untuk itu, Allah SWT dalam Al-Qur’an menegaskan dalam surat

An-Nahl ayat 69 :

ٌ‫اَش هيهف هناولأ فلتخم بارش اهنوطب نم جرخي للذ كبر لبس يكلساف تارمثلا لك نم يلك مث‬

(٩٦) ‫نورَكتي موقل ةيل كلذ يف نإ سانلل‬

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan


tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Qs. An-Nahl
16: 69).

Surat An-Nahl ayat 69 tersebut menjelaskan pentingnya buah-

buahan yang didalamnya terkandung vitamin dan mineral. Kandungan ini

memiliki manfaat sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh


78

serta pengatur proses tubuh. Pada masalah pemenuhan gizi ibu hamil

dianjurkan untuk memperhatikan asupan nutrisi yang masuk selama hamil,

terkait dengan kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan

adanya perubahan-perubahan fisik, dimana diharapkan tidak kekurangan

asupan gizi untuk ibu dan janin, karena kekurangan gizi pada ibu hamil

merupakan predisposisi anemia pada kehamilan (Kusmiyati, 2008).


79

F. Kerangka Alur Pikir Penelitian


Ibu Hamil

Perubahan Fisiologis & Psikologis


80

Perubahan Fisiologis : Perubahan Psikologis :


1. Uterus TM I : priode penyesuaian
2. Servik uteri TM II : priode kesehatan
3. Vulva dan Vagina yang baik
4. Ovarium TM III : priode penantian
5. Mamae dengan penuh
6. Sirkulasi Darah kewaspadaan
7. Sistem Respirasi

Meningkatnya Hipervolemia Cardiac output


kebutuhan siklus darah (Bertambahnya meningkat
volume darah)

Dampak dalam kehamilan : Tanda dan gejala :


IBU 1. Cepat lelah
1. Abortus 2. Pusing
2. KPD 3. Mata berkunang
3. Mudah terjadi infeksi Anemia 4. Sesak nafas
4. Perdarahan antepartum 5. Kulit pucat
JANIN 6. Denyut jantung
1. Berat bayi lahir rendah cepat
Anemia ringan
2. Persalinan premature 7. Konsentrasi
9-10 gr%
3. Terjadi cacat bawaan terganggu
Anemia sedang
4. Bayi mudah
7-8 gr5
mendapat infeksi
Anemia berat
< 7 gr%

PENATALAKSANAAN : Pemberian tablet


besi, asam folat, vitamin B12,
serta peningkatan kualitas makanan gizi seimbang sehari-
hari

Kadar Hb Normal 11 gr/dl

Gambar 2.1. Alur pikir Anemia Pada Ibu Hamil


Sumber : Manuaba (2010)
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa anemia disebabkan oleh

defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, dan malabsorpsi/gangguan

penyerapan zat besi. Adapun gejala anemia adalah cepat lelah, mata

berkunang-kunang, conjungtiva pucat, sesak nafas, denyut jantung cepat,

pusing dan konsentrasi menghilang. Anemia defisiensi zat besi, anemia

megaloblastik, anemia hipoplastik dan anemia hemolitik merupakan

beberapa klasifikasi anemia dalam kehamilan. dan ibu dikatakan tidak

anemia jika kadar Hb 11 gr%, anemia ringan Hb 9-10 gr%, anemia sedang

Hb 7-8 gr%, anemia berat Hb < 7 gr%.

Pada kasus anemia jika tidak segera ditangani maka dapat terjadi

komplikasi seperti abortus, kelainan congenital, persalinan premature,

perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin, gangguan his primer

dan sekunder, ibu cepat lelah, perdarahan postpartum, infeksi puerperium,

retensio plasenta, berat badan lahir rendah (BBLR).


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional yaitu

penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan

sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada , pendapat yang

berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang

terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung

(Notoatmodjo, 2010).

Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus untuk

mengeksplorasi dan mempelajari tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan anemia ringan di Puskesmas Kraton Yogyakarta. Studi kasus

merupakan suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian dengan

dilakukan pemeriksaaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu

keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan

cara – cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan

data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnyan (Flyvbjerg, 2006).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada studi kasus ini dilakukan di Puskesmas

Kraton Yogyakarta dan dilakukan pada bulanNovember 2015 hingga

Agustus 2016, yaitu mulai dari pengajuan judul, pengumpulan data,

penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian.

81
82

C. Subjek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang ibu

hamil trimester III dengan anemia ringan yang melakukan ANC di

Puskesmas Kraton Yogyakarta.

D. Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang di peroleh secara langsung

dari sumber asli atau pertama. Data dikumpulkan dengan cara

melakukan wawancara langsung pada ibu hamil, bidan, suami,

keluarga responden, serta pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang yaitu pemeriksaan Hb.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari rekam medis

ibu hamilyang dimiliki oleh Puskesmas Kraton Yogyakarta dan

melihat data dari Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dibawa

ibu saat melakukan pemeriksaan.


83

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data atau informasi alat dan metode yang

dibutuhkan adalah :

1. Alat

a. Form asuhan kebidanan

b. Form wawancara

c. Alat tulis

d. Alat perekam (Handphone)

e. Alat Vital Sign (tensimeter, stetoskop, thermometer, jam tangan)

f. Set HB

2. Metode :

a. Wawancara

Suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan

keterangan secara lisan dari klien (responden) atau bercakap-cakap

dan berhadapan dengan responden, jadi data yang diperoleh secara

langsung dari responden melalui pertemuan atau percakapan

(Notoatmodjo, 2010). Pertanyaan diajukan kepada ibu hamil,

bidan, suami dan keluarga

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan

yang berhubungan dengan kasus yang diambil. Observasi dapat


84

berupa pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang (Notoatmodjo, 2010).

Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengobservasi

keadaan umum. Kesadaran dan tanda – tanda vital, antropometri,

pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang laboratorium.

c. Pemeriksaan fisik

Menurut Uliyah (2008) pemeriksaan fisik dilakukan

melalui beberapa cara meliputi :

1) Inspeksi

Merupakan proses pengamatan atau observasi untuk

mendeteksi masalah pasien apakah ada kepucatan pada bagian-

bagian tubuh tertentu seperti conjungtiva, wajah, bibir dan

kuku.

2) Palpasi

Pemeriksaan yang menggunakan indera peraba : tangan dan

jari–jari, untuk mendeteminasi cirri – cirri jaringan atau organ

seperti temperature, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembapan

dan penonjolan.

3) Perkusi

Pemeriksaan dengan cara mengetuk bagian permukaan tubuh

tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya

(kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk

mengidentifikasi batas atau lokasi dan konsistensi jaringan


85

4) Auskultasi

Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan

suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat

yang disebut stetoskop. Hal – hal yang didengarkan adalah

detak jantung, suara nafas, bising usus. Dan menggunakan

linec/dopler untuk mendengarkan detak jantung janin.

d. Studi dokumentasi

Semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan

dokumen resmi maupun tidak resmi (Notoadmodjo, 2010). Pada

kasus ini data di dapatkan dari rekam medis serta buku KIA.

e. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan medis

yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh

keterangan-keterangan yang lebih lengkap yang bertujuan untuk

terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau diagnostik yaitu

untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu (Nursalam, 2011).

Dalam kasus ibu hamil dengan anemia ringan yang dilakukan yaitu

pemeriksaan Hb.

F. Analisis Data

Teknis analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskriptif

kuantitatif,dilakukan sejak pengumpulan data berlangsung dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.


86

Dalam melakukan analisis data terhadap studi kasus yang akan

dilakukan, ada tiga tahapan yang harus dilakukan (Moeleong, 2007), yaitu:

1. Reduksi data

Dalam penelitian ini, analisis data disederhanakan dengan

mengidentifikasi data yang diperoleh dari lapangan, baik dengan cara

wawancara, pengkajian fisik, observasi maupun dokumentasi yang

bersumber dari rekam medik, catatan medik lain, buku maupun jurnal.

Hal-hal yng menunjang penelitian perlu disesuaikan dengan

permasalahan dan tujuan penelitian sehingga perlu dipertahankan

sedangkan hal yang tidak berkaitan dengan penelitian harus dibuang.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi

yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data kuantitatif

disajikan dalam bentuk teks naratif (berbentuk catatan lapangan), daftar

gambar dan tabel data.

3. Penarikan kesimpulan

Temuan dari hasil kajian kepustakaan dan analisis data di

lapangan dicari hubungan serta keterkaitannya, dengan cara begitu akan

ditemukan pola penyimpangan atau kesenjangan antara teori dan di


87

lahan praktik dalam kasus yang diambil. Hal tersebut peneliti lakukan

sejak data terkumpul dengan mereduksi data, menyajikan data, dan

penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dari hasil kajian kepustakaan

dan analisis data di lapangan.

G. Rencana Jalannya Penelitian

1. Persiapan proposal penelitian dilakukan dengan :

a. Menentukan tema dan judul penelitian

b. Menentukan tempat, waktu, dan responden sesuai tujuan

c. Mengajukan surat izin studi pendahuluan ke Puskesmas Kraton

Yogyakarta

d. Melakukan studi pendahuluan dengan studi dokumentasi di rekam

medis

e. Menyusun proposal penelitian

f. Melakukan konsul proposal penelitian

g. Melakukan revisi proposal penelitian

h. Mendapat persetujuan proposal penelitian

i. Ujian proposal penelitian

j. Melakukan revisi ujian proposal penelitian

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Mengajukan surat ijin penelitian

b. Membuat kontrak waktu dengan bidan yang bertugas

c. Mencari responden ibu hamil dengan anemia pada bulan maret

2016
88

d. Memberikan formulir persetujuan menjadi responden

e. Pengumpulan data

1) Melihat data di rekam medik, melakukan informed concent,

melakukan pengkajian data subjektif dan objektif

(pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)

2) Melakukan follow up melalui kunjungan rumah minimal 3 kali

(interval waktu 2 minggu) karena di harapkan dalam interval

waktu 2 minggu responden mengalami perubahan dari keadaan

sebelumnya

3) Melakukan pemeriksaan Hb setiap kunjungan follow up

4) Melakukan evaluasi perkembangan responden

5) Analisis data menggunakan manajemen varney dengan

pendokumentasian

3. Tahap penyelesaian laporan penelitian

a. Penyusunan laporan hasil penelitian

b. Melakukan konsul dengan dosen pembimbing pendidikan

c. Melakukan revisi hasil penelitian

d. Mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing pendidikan

e. Ujian hasil penelitian

f. Revisi hasil ujian penelitian

g. Pengumpulan hasil penelitian


89

H. Etika Penelitian

Etika studi kasus adalah pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian studi kasus yang melibatkan antara pihak peneliti,

pihak yang diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Hidayat (2009), hal – hal yang perlu diperhatikan yang

berkaitan dengan etika penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Anonimity (tanpa nama)

Peneliti merahasiakan atau tidak mencantumkan nama responden pada

lembar observasi. Peneliti hanya menulis kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

2. Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah diperoleh selama peneliitian, dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti yaitu dengan menuliskan kode pada

lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap.

3. Patient Safety (keselamatan pasien)

Pada saat penelitian, peneliti tetap menjaga keselamatan responden

dan memantau kondisi responden secara utuh, baik kondisi fisik

maupun psikologis responden.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Puskesmas Kraton Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kraton Yogyakarta pada

bulan maret. Puskesmas ini terletak di Jl. Musikanan KT 2 No. 457

panembahan kraton daerah istimewa yogyakarta. Daerah binaan

Puskesmas Kraton meliputi satu kecamatan kraton kota Yogyakarta yang

terdiri dari 3 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan panembahan : 18 RW, 78 RT, Luas wilayah 0,66 km2

2. Kelurahan kadipaten : 15 RW, 53 RT, Luas wilayah 0,34 km2

3. Kelurahan patehan : 10 RW, 44 RT, Luas wilayah 0,40 km2

Luas wilayah kerja Puskesmas kraton kota yogyakarta adalah

131,68 Ha dengan dibatasi oleh beberapa wilayah yaitu :

1. Sebelah utara : kecamatan ngampilan dan gondomanan

2. Sebelah timur : kecamatan gondomanan dan mergangsan

3. Sebelah selatan : kecamatan mantrijeron

4. Sebelah barat : kecamatan ngampilan dan mantrajeron

Puskesmas kraton memiliki visi yaitu Puskesmas partner

masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang mandiri.

Sedangkan misi puskesmas kraton yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat,

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan,

90
91

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan

masyarakat.

Puskesmas kraton kota Yogyakarta merupakan puskesmas

kecamatan Tipe-B, sehingga dituntut untuk memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Puskesmas kraton

mempunyai pegawai sebanyak 40 orang dan beberapa fasilitas pelayanan

diantaranya poli umum, poli KIA, instalasi gizi, instalasi gigi, instalasi

laboratorium, instalasi farmasi, psikologi, dan poli lansia.

Puskesmas kraton Yogyakarta memiliki fasilitas poli KIA

(Kesehatan Ibu dan Anak) sehingga penelitian ini dilakukan dipoli KIA

yang salah satunya merupakan ruang pemeriksaan Ante Natal Care

(ANC).

J. Gambaran Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seorang pasien yang

berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di puskesmas kraton

yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2016. Setelah

mendapatkan subyek penelitian yang sesuai dengan kasus, kemudian

peneliti memilih subyek yaitu pasien ibu hamil yang bernama Ny. S umur

31 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir S 1, pekerjaan sebagai IRT.

Suami pasien bernama Tn. A umur 31 tahun, beragama Islam, pendidikan

terakhir S 1, pekerjaan karyawan swasta. Pasangan suami tersebut

menempati rumah yang beralamatkan di Mangunnegaran PB 1/33 RT. 77

RW. 18 panembahan kraton Yogyakarta. Pasien memilih puskesmas


92

kraton sebagai tempat untuk memeriksakan kehamilannya karena

lokasinya berdekatan dengan tempat tinggal dan pasien dapat

menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sehingga

biaya menjadi lebih ringan.

Pada riwayat kehamilan, ibu mengatakan ini merupakan

kehamilannya yang pertama dan ibu teratur melakukan kontrol kehamilan

di bidan dan dokter. Ibu mengatakan hari pertama hari terakhir menstruasi

(HPHT) tanggal 25-08-2015, umur kehamilannya 30 minggu dan hari

perkiraan lahir (HPL) tanggal 01-06-2016.

K. Hasil Penelitian

Pada penelitian ini pengkajian dan pengumpulan data dasar yang

merupakan tahap awal dari menejemen kebidanan dilakukan menggunakan

metode SOAP dengan pola fikir varney yaitu pengkajian data subyektif,

data obyektif, analisis dan kemudian penatalaksanaan sesuai dengan

permasalahan yang dikeluhkan Ny. S yaitu ibu hamil dengan anemia

ringan. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk menganalisis respon pasien

terhadap intervensi yang sudah diberikan.

Berdasarkan data subyektif dan obyektif yang peneliti peroleh Ny.

S umur 31 tahun G1P0A0AH0, umur kehamilan 30 minggu pada tanggal 22

Maret 2016 jam 10.00 WIB di Puskesmas Kraton. Didapatkan data, Ny. S

mengatakan pusing, sering mengantuk dan cepat lelah. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Ny.S saat dilakukan anamnesa yaitu ibu mengeluh :

“...saya sering merasa pusing, suka mengantuk dan mudah sekali merasa
lelah”.
93

Ibu juga mengatakan bahwa ibu dan ibu Ny. S mempunyai riwayat

anemia. Serta ibu mengungkapkan pekerjaannya sehari-hari yaitu

melakukan pekerjaan rumah tangga dan berjualan produk kecantikan

didalam maupun luar rumah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ny. S

saat dilakukan anamnesa yaitu ibu mengatakan :

“...setiap hari saya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,


menyapu, mengepel, mencuci piring, baju, dan lain-lain”

Pemeriksaan obyektif diperoleh hasil Tanda vital TD : 100/70

mmHg, N : 84 x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,3 0C, TB : 154 cm, BB : 60

kg, LILA : 24,5 cm. Konjungtiva sedikit pucat, muka dan bibir sedikit

pucat, dan pemeriksaan laboratorium diperoleh kadar Hb : 10,3 gr%.

Dari kasus tersebut maka penatalaksanaan yang dilakukan pada

Ny. S yaitu :

1. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan

bergizi yang mengandung zat besi dari bahan makanan hewani seperti

(daging, ikan, ayam, hati, telur), bahan makanan nabati seperti (sayuran

hijau, kacang kacangan,tempe) dan buah-buahan yang mengandung

vitamin C seperti (daun katuk, daun singkong, jambu biji, tomat, jeruk,

papaya, pisang, dan nanas)

2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, berolahraga ringan seperti

jalan-jalan di pagi hari, dan tidak mengerjakan aktivitas berat

3. Memberikan terapi obat kepada ibu seperti Tablet Fe 2x1 dan kalk 1x1

masing-masing 30 tablet. Dan menjelaskan pada ibu cara minum fe

yang benar yaitu 1 tablet diminum pada pagi 30 menit sebelum


94

makan/diantara waktu makan dan 1 tablet diminum sebelum tidur.

Tablet fe diminum dengan air putih atau air jeruk, jangan minum

dengan teh, kopi, dan susu karena dapat menurunkan penyerapan zat

besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang. Tablet fe

akan lebih baik lagi penyerapannya apabila diminum menggunakan air

jeruk atau minuman lain yang mengandung vitamin C

Dalam penelitian kasus ibu hamil dengan anemia ringan ini

dilakukan selama 3 kali kunjungan, maka peneliti akan melakukan analisa

dan penatalaksanaan sesuai dengan kasus dan hasil pemeriksaan mengenai

pada Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0, umur kehamilan 30 minggu

dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton. Adapun waktunya adalah

sebagai berikut :

1. Follow upI

Pada penelitian pertama Tanggal : 05 April 2016/Jam : 16.30

WIB dilakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan fisik. Dari hasil

pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan pusing berkurang, jarang

mengantuk, namun masih merasa cepat lelah. Ibu juga masih

melakukan kerjaaan rumah tangga seperti biasanya. Ibu sudah minum

tablet besi sesuai dengan anjuran (kadang menggunakan air putih dan

air jeruk) dan sudah mengkonsumsi makan makanan yang mengandung

zat besi seperti telur, hati, sayuran hijau (bayam, kangkung, sawi)

tempe, tahu, kacang kulit, buah-buahan (jeruk, papaya, pisang, jambu

biji) meskipun tidak setiap hari.


95

Hal ini susai dengan pernyataan responden saat dilakukan follow

up yaitu ibu mengatakan :

“Alhamdulillah mbak saya rutin minum tablet penambah darah dan


kalau minum obat saya menggunakan air putih saja dan terkadang
menggunakan air jeruk .”

Data obyektif didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum :

baik, kesadaran : composmentis, tanda vital TD : 110/70 mmHg, N : 80

x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,20C. Pemeriksaan fisik muka,

conjungtiva, bibir dan kuku terlihat sedikit pucat.

Analisa yang didapatkan dari hasil pengkajian hari pertama

yaitu Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 32 minggu

dengan anemia ringan. Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan

yang dilakukan berkaitan dengan keluhan yang Ny. S rasakan saat ini

adalah sebagai berikut :

a. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik dan

untuk mengetahui apakah ibu masih mengalami anemia atau tidak

akan dilakukan cek Hb lagi saat kunjungan ulang di puskesmas

kraton

b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang

kaya zat besi seperti yang terkandung dalam bahan makanan

hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam), nabati (tempe,kacang-

kacangan, sayuran berwarna hijau, daun katuk, daun singkong) dan

buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti (jambu biji,

tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas). Ibu sudah mulai


96

mengkonsumsi makan makanan tersebut seprti daun bayam, sawi,

telur, ikan, hati, jeruk, papaya dan pisang meskipun tidak setiap

harinya

c. Melakukan evaluasi terkait tablet Fe diminum atau tidak dan

bagaimana cara ibu konsumsi tablet Fe dengan menanyakan

responden langsung dan suami ibu. Ibu teratur minum tablet Fe

2x/hari 1 tablet diantara waktu sarapan dan makan siang, 1 tablet

sebelum tidur, ibu minum menggunakan air putih dan jarang

menggunakan air jeruk karena malas untuk membuatnya. Tablet Fe

masih 1 tablet yang sebelumnya mendapat 30 tablet pada tanggal

22 Maret 2016 dan kunjungan ulang tadi pagi di puskesmas kraton

mendapat 30 tablet Fe lagi. Suami mengatakan bahwa ibu rajin

mengkonsumsi tablet fe menggunakan air putih dan jarang

menggunakan air jeruk

2. Follow up II

Pada penelitian kedua Tanggal : 19 April 2016/Jam : 10.30

WIB dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas

kraton Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu

mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sudah dikurangi,

namun untuk berjualan prodak-prodak kecantikan di rumah dan

berjualan diluar setiap hari minggu hingga siang masih dilakukan.


97

Hal ini seperti yang diungkapkan responden saat dilakukan

wawancara yaitu ibu mengatakan :

“saya setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga dan melakukan


pekerjaan lain seperti berjualan prodak-prodak kecantikan didalam
maupun luar rumah.”

Ibu sering terbangun ditengah malam dan sulit untuk tidur

kembali, ibu sudah tidak terlalu sering pusing, perasaaan mengantuk

mulai berkurang dan jarang merasa lelah dan Ibu minum tablet fe

sesuai anjuran (menggunakan air putih atau air jeruk), serta ibu mau

mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung zat besi meskipun

belum setiap hari.

Data obyektif didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum :

baik, kesadaran : composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit,

R : 22 x/menit, S : 36,40C, BB : 62 kg. Pemeriksaan fisik muka,

conjungtiva, bibir dan kuku masih sedikit pucat. Palpasi Leopold :

a. Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xifoideus, teraba

bulat, lunak, tidak melenting, kesimpulan bokong

b. Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras

memanjang seperti papan, kesimpulan punggung

kanan perut kiri ibu teraba bagian kecil-kecil

janin, kesimpulan ekstremitas

c. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting, kesimpulan

kepala janin dan masih dapat digoyangkan

dibawah perut ibu


98

d. Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) belum masuk

panggul, jari-jari pemeriksa saling bertemu

(Konvergen)

TFU (Mc Donald) : 32 cm

DJJ : 140 x/menit

TBJ : (32-12) x 155 = 3100 gram

Pemeriksaan laboratorium kadar HB ibu yang sebelumnya 10,3

gr% menjadi 10,5 gr% dengan kenaikan 0,2 gr%. Analisa yang

didapatkan dari hasil pengkajian hari kedua yaitu Ny. S umur 31 tahun

G1P0A0AH0 umur kehamilan 34 minggu dengan anemia ringan.

Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan yang diberikan yaitu

a. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg,

N : 84 x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,40C, BB 62 kg, Hb 10,5 gr%

keadaan ibu baik dan ibu masih mengalami anemia ringan

b. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengkonsumsi sayur-sayuran hijau,

kacang-kacangan, dan buah-buahan vitamin c, dengan menanyakan

kepada suami dan ibu kandung responden. Suami mengatakan:

“istri saya sudah mulai rajin mengkonsumsi sayur-sayuran hijau


seperti daun bayam, sawi, kangkung, daun singkong, kacang kulit
sebagai cemilan dan buah jeruk, papaya, jambu biji, suami juga
mengatakan tidak setiap hari ibu mengkonsumsi buah-buahan
tersebut dan kacang-kacangan.”

Ibu kandung responden juga mengatakan hal yang sama seperti yang

suami responden sampaikan


99

c. Mengevaluasi ibu apakah tablet Fe diminum dan bagaimana cara

meminumnya dengan menanykan responden langsung dan suami.

Ibu mengatakan masih sama seperti hari-hari sebelumnya bahwa ibu

teratur minum tablet Fe 2x/hari 1 tablet diantara waktu sarapan dan

makan siang, 1 tablet sebelum tidur, dan ibu minum menggunakan

air putih dan jarang menggunakan air jeruk karena malas untuk

membuatnya. Tablet Fe masih 3 tablet yang sebelumnya mendapat

30 tablet pada tanggal 05 April 2016 dan ditambah 30 tablet Fe lagi

dan Suami mengatakan bahwa ibu rajin mengkonsumsi tablet fe

menggunakan air putih dan masih jarang menggunakan air jeruk

d. Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan

membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti

jalan-jalan dipagi hari.

e. Membuat perjanjian untuk melakukan kunjungan rumah kembali

tanggal 3 Mei 2016

3. Follow up III

Pada penelitian ketiga Tanggal : 24 Mei 2016/Jam : 10.00 WIB

dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas kraton

Yogyakarta. Dari hasil pengumpulan data subyektif Ibu mengatakan

sudah tidak merasa pusing, jarang mengantuk dan jarang merasa lelah.

Ibu minum tablet fe sesuai anjuran dengan air jeruk setiap hari dan ibu

sudah mau mengkonsumsi makan-makanan yang mengandung zat besi


100

setiap harinya seperti telur, hari, bayam, kangkung, sawi dan sayuran

hijau lainnya, buah jeruk, papaya, jambu biji.

Data obyektif didapatkan hasil keadaan umum : baik, kesadaran

: composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 78 x/menit, R : 24 x/menit, S

: 36,00C, BB : 64 kg. pemerisaan fisik muka, conjungtiva, bibir dan

kuku sudah tidak pucat. Palpasi Leopold

a. Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xifoideus,

Teraba bulat, lunak, tidak melenting,

kesimpulan bokong

b. Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras

memanjang seperti papan, kesimpulan

punggung kanan perut kiri ibu teraba

bagian kecil-kecil janin, kesimpulan

ekstremitas

c. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting,

kesimpulan kepala janin dan kepala janin

tidak dapat digoyangkan

d. Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) sudah

Masuk panggul, jari-jari pemeriksa tidak

saling bertemu (Divergen)

TFU (Mc Donald) : 31 cm

DJJ : 138 x/menit

TBJ : (32-11) x 155 = 3255 gram


101

Pemeriksaan laboratorium kadar HB ibu yang sebelumnya 10,5

gr% menjadi 12 gr% dengan kenaikan 1,5 gr%. Analisa yang

didapatkan dari hasil pengkajian hari ketiga yaitu Ny. S umur 31 tahun

G1P0A0AH0 umur kehamilan 39 minggu dengan hamil normal.

Dari analisa tersebut maka penatalaksanaan yang diberikan yaitu

a. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg,

N : 78 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,0 0C, BB 64 kg, Hb 12 gr%

keadaan ibu baik dan ibu sudah tidak mengalami anemia lagi

b. Supaya tidak mengalami anemia lagi ibu denganjurkan ibu untuk

tetap mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin, serta

makan makanan yang kaya akan zat besi seperti yang terkandung

dalam bahan makanan hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam),

nabati (tempe, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau), dan buah-

buahan yang mengandung vitamin C (jambu biji, jeruk, tomat,

papaya, pisang dan nanas)

c. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya dalam kehamilan

trimester III yaitu perdarahan, sakit kepala berat, mata berkunang-

kunang, bengkak pada wajah dan tangan, dan ibu dianjurkan untuk

segera ke klinik apabila menemukan salah satu tanda bahya tersebut

d. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya anemia dalam kehamilan

yaitu perdarahan antepartum,abortus, kematian bayi dalam rahim

(IUFD), pertumbuhan janin terlambat, kelahiran premature, berat


102

badan lahir rendah (BBLR) dan ibu tidak usah khawatir karena In

Sya Allah hal-hal tersebut tidak terjadi pada ibu

e. Memberikan ibu KIE tentang tablet Fe yaitu tentang cara

mengkonsumsi suplemen zat besi diminum pada malam hari

sebelum tidur menggunakan air putih atau air jeruk yang akan

membentu penyerapan zat besi dalam tubuh dan jangan

menggunakan air teh, susu,atau kopi karena dapat menghambat

penyerapan zat besi.

f. Memberikan ibu KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluar

lender bercampur darah pervaginam, air ketuban pecah, perut terasa

mulas-mulas yang semakin sering

g. Memberikan ibu resep terapi obat tablet Fe 1x1 sehari diminum

sebelum tidur dan kalk 1x1 sehari diminum pagi hari setelah sarapan.

L. Pembahasan

Pada bab ini peneliti akan menguraikan pembahasan dari hasil

penelitian yang dilakukan selama 3 kali follow up pada ibu hamil dengan

anemia ringan. Dari pembahasan tersebut dapat diketahui adakah

kesenjangan antara teori dengan kasus yang terjadi di lahan.

1. Analisis Data

Data subyektif dari Ny. S saat dilakukan pengkajian ibu

mengatakan sering merasa pusing, mengantuk di pagi hari, dan cepat

lelah. Keluhan-keluhan dan keadaan yang ibu alami sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Proverawati (2011) dalam kehamilan dengan


103

anemia banyak gejalan yang mungkin dialami seperti merasa lelah,

mengantuk, kulit pucat, pusing, mata berkunang, sesak nafas, denyut

jantung cepat. Teori tersebut ditunjang dengan penelitian yang

dilakukan sebelumnya oleh Asyirah (2012) yang menyebutkan tanda

dan gejala anemia yaitu lemah, letih, wajah tampak pucat, sering

pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan berkurang, nafas pendek,

susah berkonsentrasi.

Selain itu ibu sudah rajin mengkonsumsi makan makanan yang

mengandung zat besi seperti telur, hati, sayuran hijau (bayam,

kangkung, sawi), tahu tempe, kacang kulit, buah-buahan (jeruk, papaya,

pisang, jambu biji) dan teratur minum tablet Fe 2x/hari dan sesuai

dengan anjuran (menggunakan air jeruk). Hal tersebut sesuai dengan

teori Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam mengkonsumsi tablet besi yaitu minum tablet besi

dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi karena dapat

menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya

menjadi berkurang dan akan lebih baik bila setelah minum tablet besi

disertai makan buah-buahan seperti pisang, pepaya, jeruk, dan lain-lain.

Teori tersebut ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan Ulvie (2013)

yang menyatakan bahwa anemia kehamilan terjadi karena cara minum

tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat

mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh. Hal

tersebut juga ditunjang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya


104

oleh Asyirah (2012) yang menyatakan bahwa sayur-sayuran hijau dan

buah-buahan ditambah kacang-kacangan dan padi-padian yang cukup

mengandung zat besi. Serta Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam tubuh, peningkatan konsumsi vitamin C

sebanyak 20 mg, 50 mg, 100 mg, dan 250 mg dapat memperbesar

penyerapan zat besi sebesar 2 kali, 3 kali, 4 kali, dan 5 kali.

Pengkajian data obyektif pada Ny. S menunjukkan keadaan

umum baik, kesadaran composmentis, tanda vital dalam batas normal.

Dari hasil pemeriksaan fisik wajah konjungtiva, bibir dan kuku tampak

sedikit pucat. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut sesuai dengan

teori Varney (2007) yang menyatakan bahwa manifestasi klinis dari

anemia, dapat terlihat manifestasinya dari tanda gejala seperti pusing,

kulit pucat, konjungtiva pucat, kuku pucat.

Berdasarkan masalah yang dialami Ny. S maka dilakukan

pemeriksaan penunjang yaitu dilakukan pemeriksaan Hb, hal tersebut

sesuai dengan teori Pantikawati (2010) yang menyatakan bahwa perlu

dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan anemia atau

tidak.

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Maret 2016 yaitu

kadar Hb 10,3 gr% dan setelah dilakukan 3 kali follow up kadar Hb Ny.

S mengalami peningkatan menjadi 12 gr% pada tanggal 24 mei 2016

(interval waktu 9 minggu). Hal tersebut sesuai dengan teori

Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan bahwa dengan pemberian zat


105

besi sebanyak 30 gram/hari atau 120 mg/hari akan meningkatkan kadar

hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari.

2. Penatalaksanaan

Memberi KIE tentang gizi ibu hamil, anjurkan ibu untuk

meningkatkan asupan nutrisi. Hal tersebut sesuai dengan teori

Kusmiyati (2008) yang menyatakan pada masalah pemenuhan

kebutuhan gizi ibu hamil dianjurkan untuk memperhatikan asupan

nutrisi yang masuk selama hamil, terkait dengan kebutuhan gizi selama

hamil menjadi lebih tinggi dengan adanya perubahan-perubahan fisik,

diharapkan tidak kekurangan asupan gizi untuk ibu dan janin, karena

kekurangan gizi pada ibu hamil merupakan predisposisi anemia pada

kehamilan. Hal tersebut juga ditunjang dengan jurnal Bickley (2008)

yang menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia ringan

perlu dinasehati untuk mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan

vitamin. Makanan yang kaya akan zat besi dari bahan makanan hewani

(ikan,ayam,daging,telur,hati) dan bahan makanan nabati

(tempe,tahu,kacang-kacangan) sayur-sayuran hijau dan buah-buahan

yang mengandung vitamin C (jeruk, papaya, tomat, jambu biji). Teori

tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Asyirah (2012) yang menyebutkan penalaksanaan anemia yaitu salah

satunya mengkonsumsi bahan makanan hewani seperti dagng, hati,

ikan, telur, dan gizi yang cukup dapat mencegah terjadinya anemia

defisiensi zat besi. Sayur hijau dan buah-buahan ditambah kacang-


106

kacangan dan padi-padian yang cukup mengandung zat besi. Vitamin C

diperlukan untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh,

peningkatan konsumsi vitamin C sebanyak 20 mg, 50 mg, 100 mg, dan

250 mg dapat memperbesar penyerapan zat besi sebesar 2 kali, 3 kali, 4

kali, dan 5 kali.

Peneliti melakukan evaluasi apakah ibu minum tablet Fe atau

tidak dan bagaimana cara meminumnya serta mengingatkan cara

minum tablet Fe yang benar. Hal tersebut sesuai dengan teori Saifuddin

(2010) yang menyebutkan beberapa hal untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam tubuh antara lain minum zat besi diantara

waktu makan atau 30 menit sebelum makan, minum zat besi

menggunakan air jeruk atau tambahan vitamin C lainnya. hindari

mengkonsumsi (susu, kopi, antasida, makanan tambahan prenatal)

bersama zat besi. Teori tersebut juga ditunjang dengan jurnal Purbadewi

dan Ulvie (2013) yang menyatakan tingkat kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu hamil mempunyai pengaruh

terhadap kejadian anemia. Anemia kehamilan terjadi karena cara

minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat

mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh.

Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan

membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti

jalan-jalan dipagi hari. Hal tersebut sesuai dengan teori Kusmiyati

(2009) yang menyebutkan kebutuhan dasar ibu hamil salah satunya


107

adalah kebutuhan istirahat bahwa selama hamil, tubuh ibu butuh tidur

selama 6-8 jam sehari. Selama masa kehamilan, istirahat memegang

peranan yang sama penting dengan kegiatan. Tidur siang sangat

dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali disiang hari. Upayakan

untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari dan jangan lupa untuk

melakukan aktivitas fisik yang ringan, agar tubuh lebih sehat dan fit.

Selain itu memberi KIE tentang tanda bahaya dalam kehamilan

trimester III, beri terapi tablet Fe 60 2x1 mg diminum pagi dan malam

hari, dan kalk 30 1x1 sehari dan beritahu ibu untuk melakukan

kunjungan ulang sesaui jadwal atau jika ada keluhan. Berdasarkan

penanganan yang diberikan pada Ny. S menunjukkan antara teori dan

praktek tidak ada kesenjangan.

Setelah dilakukan penatalaksaan selama 3 kali follow up ibu

mengalami perubahan yaitu ibu sudah tidak merasa pusing, jarang

mengantuk dan jarang merasa lelah.Serta bagian tubuh seperti wajah,

conjungtiva, bibir dan kuku sudah tidak pucat. Selain itu ibu juga sudah

rajin mengkonsumsi makan makanan yang mengandung zat besi,

mengurangi aktivitas dan teratur minum tablet Fe 2x/hari sesuai dengan

anjuran (menggunakan air jeruk). Dari hasil pemeriksaan laboratorium

kadar Hb ibu mengalami peningkatan yaitu dari 10,3 gr% pada awal

pengkajian meningkat sebanyak 1,7 gr% sehingga kadar Hb menjadi

12 gr% dengan (interval waktu 9 minggu).


108

3. Faktor Penyebab

Setelah dilakukan pengkajian pada Ny. S didapatkan beberapa

faktor penyebab terjadinya anemia dalam kehamilan yaitu ibu

mempunyai riwayat anemia, adanya faktor genetik bahwa ibu kandung

Ny. S dengan riwayat anemia, dan aktivitas ibu sehari-hari. Hal

ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) yang menyatakan bahwa

terdapat beberapa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

anemia yaitu seperti riwayat penyakit anemia yang pernah diderita dan

faktor genetik. Serta seseorang yang memiliki berbagai macam aktivitas

dapat mengakibatkaan tubuh menjadi kelelahan dan kurang mendapat

istirahat. Hal ini dapat memicu Hb rendah hingga menjadi kadar Hb

menurun dalam darah.

Teori tersebut juga ditunjang dengan jurnal Purbadewi dan

Ulvie (2013) menyatakan bahwa dalam hal kejadian anemia pada ibu

hamil berdasarkan aktivitas pekerjaan tampak persentaselebih besar

pada ibu hamil yang bekerja. Namun faktor tersebut tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan sbelumnya oleh Asyirah (2012) yang

menyebutkan faktor-faktor terjadinya anemia yaitu umur, paritas, status

gizi, frekuensi ANC, dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.


109

M. Pandangan IslamTentang Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

Perkembangan keluarga melalui proses keturunan, menjadikan

wanita berada di posisi terpenting dalam melahirkan generasi baru dari

manusia. Proses kehamilan yang sepenuhnya diemban oleh seorang calon

ibu, merupakan sebuah kerja keras dan penuh resiko. Membuat wanita

berada diambang ancaman, jika saja permasalahan tersebut tidak

mendapatkan perhatian memadai dari semua pihak. Keselamatan dan

kesehatan ibu hamil merupakan tulang punggung dari kesinambungan

manusia didunia ini. Kewajiban semua pihaklah untuk peduli terhadap

masalah tersebut.

Seorang suami wajib memberikan perhatian yang lebih pada

istrinya yang lebih terhadap istrinya yang mulai menunjukkan

kehamilannya, dalam QS : Al-A’raf : 189 Allah SWT berfirman :

َ ‫اَيهَخ للمح تلمح اهاشغت املف اهيهلإ نكسيهل اهجوز اهنم لعجو ةدحاو‬
‫سن نم مكقلخ يذلا وه‬
(٩۸٦) ‫نيركاشلا نم ننوكنل احلاص انتيهتآ نئل امهبر اللل اوعد تلقثأ املف هب ترمف‬

Artinya : “ Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu


(adam) dan dari padanya dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa
senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, ( istrinya ) mengandung
kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa
waktu). Kemudian ketika merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon
kepada allah, tuhan mereka (seraya berkata), “jika engkau memberi anak
kami yang shalihah, tentunya kami akan selalu bersyukur” (Q.S Al-A’raf :
189).
Wanita berhak mendapatkan jaminan keselamatan dan keesehatan

yang berkaitan dengan fungsi reproduksinya. Hak ini mutlak mengingat

resiko yang sangat besar bagi kaum ibu dalam menjalankan fungsi

reproduksinya. Mulai dari menstruasi, berhubungan seks, mengandung,

meelahirkan maupun menyusui. Seorang wanita ketika sedang


110

mengandung atau hamil, berhak mendapatkan berbagai perlindungan dari

suaminya. Islam telah menempatkan laki – laki (suami) sebagai pemimpin

dan pelindung dalam rumah tangga.

Dalam hal ini islam telah mewajibkan sang suami untuk

memberikan nafkah yang layak dan memenuhi standar gizi apabila ibu

hamil mengalami anemia dan dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada

ibu sehingga kadar Hb dapat mudah meningkat. Seperti Hadis Bukhari

yang berbunyi :

(HR Bukhari)...ٌ ‫اَش هل لزنأ لَّإ ٌ اد اللل لزنأ ام‬

Artinya:“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali, Dia juga


menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari). (Kitab Bulughul Marrom)

Sesuai hadis diatas bahwa anemia dalam kehamilan sebenarnya

dapat diobati atau ditangani yaitu dengan mengkonsumsi makan-makanan

yang bergizi dan mengandung zat besi, serta dengan pemberian suplemen

tablet besi-folat atau tablet tambah darah yang dikonsumsi secara teratur.

Bagi suami yang memiliki kemampuan secara ekonomi tidak boleh

berlaku pelit kepada istrinya. Allah swt telah menegaskaan supaya mereka

memberikan nafkah dengan kemampuannya. Dalam QS : At -Talaq :

Allah SWT berfirman :

‫اهاتآ ام لَّإ اَسن اللل فلكي لل اللل هاتآ امم َقنيهلف هقزر هيهلع ردق نمو هتعس نم ةعس وذ قنَ يهل‬
(۷) ‫ارسي رسع دعب اللل لعجيهس‬

Artinnya : “Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi


nafkah menurut kemampuanya, dan orang yang terbatas rezekinya,
hendaklah memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang
terbatas rezekinya, hendaklaah memberi dari harta yang diberikan allah
kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan”
(Q.S :At-Talaq:7).
111

N. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S umur 31 tahun

G1P0A0AH0 Umur kehamilan 30 minggu dengan anemia ringan di

pusesmas kraton yogyakarta, peneliti menemukan beberapa hambatan di

antaranya :

1. Penelitian ini membutuhkan waktu lama dikarenakan untuk

meningkatkan kadar Hb memerlukan waktu yang cukup lama yaitu

menurut Sulistyoningsih (2011) menyebutkan bahwa untuk

meningkatkan kadar Hb 1 gr% membutuhkan waktu minimal 30 hari.

2. Pemeriksaan Hb tidak dapat dilakukan setiap kunjungan followup

dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang konsistensi jadi hanya

menggunakan satu alat yang ada di puskesmas kraton Yogyakarta


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif

pada Ny. S Umur 31 Tahun G1 P0 A0 AH0 dengan Anemia Ringan di

Puskesmas Kraton Yogyakarta dengan menggunakan prinsip menejemen

asuhan kebidanaan menurut Varney dalam bentuk SOAP maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ny. S dengan anemia ringan telah melakukan kunjungan di puskesmas

kraton Yogyakarta pada tanggal 22 maret 2016 didapatkan data

subyektif ibu mengeluh pusing, sering mengantuk dan mudah lelah.

Dan setelah dilakukan pemeriksaan pada bagian-bagian tertentu

didapatkan wajah, conjungtiva, bibir, kuku terlihat sedikit pucat

dengan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu kadar Hb 10,3 gr%.

2. Penatalaksanaan yang diberikan setelah dilakukan followup selama 3

kali keadaan ibu sudah mulai membaik dengan ibu sudah tidak merasa

pusing, jarang mengantuk dan jarang merasa lelah dan pada bagian

tubuh tertentu seperti wajah, conjungtiva, bibir dan kuku sudah tidak

nampak pucat. Kadar Hb mengalami peningkatan mulai dari 10,3 gr%

dan pada tanggal 19 april 2016 naik menjadi 10,5 gr%, lalu tanggal 24

mei 2016 meningkat menjadi 12 gr%.Sesuai dengan kasus tersebut

maka peneliti memberikan KIE tentang cara minum tablet fe yang

benar, KIE pola istirahat, KIE gizi seimbang, KIE pola makan. Ny. S

berkeinginan untuk melakukan hal sesuai KIE yang diberikan kepada

112
113

Ny. S. Berdasarkan KIE yang diberikan dapat disimpulkan terdapat

kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan karena menurut

Sulistyoningsih (2011) yang menyatakan bahwa dengan pemberian zat

besi sebanyak 30 gram/hari atau 120 mg/hari akan meningkatkan

kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari.

Jadi diharapkan dengan pemberian dosis tersebut diharapkan kadar Hb

dapat meningkat kurang lebih 1 gr%/bulan. Sedangkan pada saat

followup II tanggal 19 april 2016 dengan interval waktu 4 minggu

pemeriksaan kadar Hb yang didapatkan sebelumnya 10,3 gr% pada

pemeriksaan laboratorium ini hanya mengalami peningkatan Hb

sebesar 0,2 gr% sehingga menjadi 10,5 gr%. Sehingga diberikan

penatalaksanaan tambahan yaitu ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi

tablet fe diantara waktu makan atau 30 menit sebelum makan, tidak

mengkonsumsi kalsium bersamaan dengan zat besi, minum bahan

makanan yang mengandung vitamin C bersamaan dengan tablet Fe.

3. Faktor penyebab terjadinya anemia ringan pada Ny. S yaitu bahwa ibu

sebelumnya memilikifaktor genetikpenyakit anemia dari ibu kandung

Ny. S, riwayat penyakit anemia dan aktivitas. Dari kasus yang terjadi

dilahan dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan antara teori dengan

praktek di lahan.
114

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Kraton Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam

meningkatkan pelayanan dan asuhan kebidanan yang komprehensif

dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia ringan.

2. Bagi ibu hamil

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

sumber informasi pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin

untuk mendapatkan asuhan yang sesuai sehingga dapat mendeteksi

secara dini kasus anemia dalam kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an. 2009. Syaamil Al-Qur’an Special for Woman. Bandung : PT Sygma


Examedia Aekanleema

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama

Anonim. 2011. Kewenangan Bidan Sesuai Permenkes Nomor 1464 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. (www.kesehatanibu.
permenkes.go.id) diakses tanggal 30 Januari 2016

Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Asyirah, S. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia pada Ibu


Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa Tahun 2012. FKM UI

Bakta, I.M. 2007. Hematologi Klinis Ringkas. Jakarta : EGC

Bickley. 2008. Bates Guide to Physical Examination and History Taking. USA :
Lippincott Williams& Wilkins. (https://books.google.co.id) diakses
tanggal 30 Januari 2016

Demmouche, A. Khelil, S. & Moulessehoul, S. 2011. Journal An Epidemiologic


Study : Anemia Among Pregnant Women in the Sidi Bel Abbes Region
(West Algeria). J Blood Disord Transfus 2:113. doi:10.4172/2155-
9864.1000113. (http://dx.doi.org/10.4172/2155-9864.1000113) diakses
tanggal 03 Januari 2016

Depkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. (www.depkes.co.id)


diakses tanggal 04 Januari 2016

. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. (www.depkes.co.id)


diakses tanggal 03 Januari 2016

Dewi, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Dinas Kesehatan D.I.Y. 2013. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta

. 2014. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta

Estiwidani, D. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Fitriyana


Flybjerg, B. 2006. “Five Misunderstandings About Case Study Research.”
Qualitative Inquiry, Vol. 12, no.2, April 2006, h.219-245.
(http//:id.m.wikipedia.org) diakses tanggal 30 Januari 2016

Hadi, H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Nasional. Yogykarta : FK-UGM

Husin, F. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : CV Sagung Seto

Jauhar, M. 2009. Makanan Halal Menurut Islam. Jakarta : Lintas Pustaka

Krisnatuti, D & Hastori, I. 2009. Menu Sehat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Jakarta : Puspaswara

Kusmiyati, Y. 2009. Perawatan Ibu hamil. Jakarta : EGC.

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana


untuk pendidikan bidan. Jakarta : EGC.

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nugraheny, E. 2010. Asuhan Kebidanan Pathologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.


Surabaya : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta :
Media Aesculapius.

Pantikawati & Saryono. 2010. Buku Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC Prihardjo.

2007. Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi 2. EGC: Jakarta Proverawati, A. 2011.

Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha medika Purbadewi, L &

Ulvie, YNS. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang


Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Unimus

Ratna, D. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Panji Pustaka

Riskesdas. 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (www.depkes.co.id)


diakses tanggal 03 Januari 2016

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :


Alfabeta
Saifuddin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sulistyawati, A. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa kehamilan. Jakarta :


Salemba Medika

Sumarah. 2008. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
Yogyakarta : Fitramaya.

Uliyah, M.. dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Bidan. Jakarta :
Salemba Medika.

Varney, H. Kriebs, J.M. & Gegor, C.L. 2007. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Edisi
4. Edisi bahasa Indonesia. Ed: Esty Wahyuningsih, et al. Jakarta : EGC

Walsh, L.V. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

Wylie, L. Bryce, H. 2010. Manajemen Kebidanan: Gangguan Medis Kehamilan


& Persalinan. Jakarta : EGC

Zuraya, N. 2015. Angka Kematian Ibu Masih Tinggi di Indonesia. Jakarta.


(m.republika.co.id) diakses tanggal 30 Januari 2016
LAMPIRAN
Lampiran 1

TIME SCHEDULE PELAKSANAAN KARYA TULIS ILMIAH


No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
IV
1 Pengajuan judul
2 Pengurusan ijin
dan studi
pendahuluan
3 Penyusunan
proposal
4 Seminar
proposal
5 Revisi Proposal
7 Pelaksanaan
penelitian
(pengurusan
ijin,
pengumpulan
data)
8 Penyusunan
laporan
penelitian
9 Ujian hasil KTI
11 Revisi hasil
KTI
12 Pengumpulan
KTI
Lampiran 2

J\TIKES'';. h ~~

",.1~lY~:
~\~
ISO : SOOI:ZDOI rs £11119;:
IWI 1 ; 1001 tWA U1D11"
No 2700/~TIKESI DIVIXI/2015 Yogyakarta, 11 November 2015
Perihal Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Kepada Yth.
Kepala Puskesrnas Kraton
Di Yogyakarta

Assalcimu'alaikum·wa rahmatullaahi wa barakaatuh


Oengan hormat, kami sampaikan bahwa untuk menyelesaikan Diploma III Kebidanan,
mahasiswa Tahun akademik 2015/2016 Sekolah Tinggi llmu Kesehatan (STIKES)
'Aisyiyah Yogyakarta diwajibkan melakukan penelitian untuk menyusun Karya Tulis
Ilmiah.
,
Sehubungan ccngan hal tersebut, kami mohon ijin salah seorang mahasiswa kami, ."
Napla Santi Sukaisi
Nim 201510105063
Pembimbing Hanifa Andi Setiyana Putri, S.ST., M.Kes

Mengadakan studi pendahuluan (memohon informasi data) di:


Puskesmas Kraton Yogyakarta

Untuk rencana penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul:


Asuhan Kebidanan Pada ibu Hamil dengan Anemia Ringan Oi Puskesmas Kraton

Demikian, atas terkabulnya permohonan ini disampaikan terimakasth.


Wassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

PROGRAM STUDIO IV SlOAN PENDIDIK •


JI. Ring Road Sara! No. 63 Mlangi, Nogo!irto,
Gamping, Sleman, Yogyakarta 55292 INDONESIA
Telp. +62 274 4469199 Fax. +622744469204
E·mail: d4bidanpendidik@say.ac.id
ProfesionaI_ Qurani s!ikesayo@say.ac,id
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KRATON
JI. Musikanan KT 11/457 Yogyakarta KODE POS: 55131 Telp. (0274) 380880
Email: puskkt@jogjakota.go.id
HOT LINE SMS: 08122780001 HOT LINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id
WEB SITE: www.jogjakota.go.id

SURAT KETERANGAN

Nomor: 070 / ~4So


Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Eni Ariani,S.KM


NIP : 19640629 198603 2 008
Pangkat / Golongan : Penata Muda TK I / IIId
Jabatan : Ka Sub bag TV Puskesmas Kraton Yogyakarta

Menerangkan bahwa :

Nama : Santi Sukaisi


Nim : 201510105063

Mahasiswa tersebut diatas adalah Mahasiswa Diploma IV Kebidanan STIKES AISYIY AH Yogyakarta
yang telah melaksanakan studi pendahuluan dengan tertib dan disiplin di Puskesmas Kraton Kota
Y ogyakarta untuk rene ana penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul : Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil dengan Anemia Ringan di Puskesmas Kraton. Adapun pelaksanaan tanggal23 November 2015 sd.
23 Desember 2015.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

Dikeluarkan di : Y ogyakarta
Pada Tanggal : 23 Desember 2015

SEGORO AMARTO
Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto
Kemandirian - Kedisiplinan - Kepedulian - Kebersamaan
Lampiran 4

Ais~Ji'
'I t",

NlXH'/ ,.\ ~D : !DDI:1DDi IS 100m


I~; 1 : 1001 I~'R 'llIl

No n9/STIKES/OIV 111/2016 Yogyakarta,23 Februari 2016


Peri hal Permohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth.
Kepala Puskesmas Kraton
Oi Yogyakarta .

Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatun


Dengan hormat, kami sampaikan bahwa untuk menyelesaikan Diploma III Kebidanan,
mahasiswa Tahun akademik 201512016 Sekolah Tinggi llrnu Kesehatan (STIKES)
'Aisyiyah Yogyakarta diwajibkan melakukan penelitian untuk menyusun Karya Tulis
Ilmiah .

. Sehubungan dengan hat tersebut, kami mohon ijin salah seorang mahasiswa karni,
. Nama Santi Sukaisi
'Nim 201510105063
Pembimbing Hanifa Andisetyana Putri, S.ST., M.Kes

Mengadakan penelitian di:


Puskesmas Kraton Yogyakarta

Untuk rencana penulisan Karya Tulis Ilmiahdengan judul:


Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan

Demikian, atas terkabutnya permohonan ini disampaikan terimakasih.


Wassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

PROGRAM STUQI 0 IV BIOAN PENOIOIK •


JI. Ring Road Bara! No. 63 Mlangl, Nogotirto,
Gampiog, Sleman, Yogyakarta 55292 INDONESIA
Telp. +622744469199 Fax. +62274 446_92q4
E-mail: cl4bidanpendidik@say.ac.1d
P7'Ojesiona[_ QU1'a ni stikesayo@say.ac.id
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KRATON
JI. Musikanan KT II /457 Yogyakarta KODE POS: 55131 Telp. (0274) 380880
Email: puskkt@jogjakota.go.id
HOT LINE SMS : 08122780001 HOT LINE EMAIL: upik@jogjakota.go.id
WEB SITE: www.jogjakota.go.id

SURAT KETERANGAN

Nomor: 070 / \. 7~
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Eni Ariani,S.KM


NIP : 19640629 198603 2 008
Pangkat / Golongan : Penata Muda TK I / IIId
Jabatan : Ka Sub bag TU Puskesmas Kraton Yogyakarta

Menerangkan bahwa :

Nama : Santi Sukaisi


Nim : 201510105063

Mahasiswa tersebut diatas adalah Mahasiswa Diploma IV Kebidanan STIKES AISYIY AH Yogyakarta
yang telah melaksanakan penelitian dengan tertib dan disiplin di Puskesmas Kraton Kota Yogyakarta
untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Kraton. Adapun pelaksanaan tanggal : 22 Maret sd. 31 Mei 2016
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.

SEGORO AMARTO
Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarto
Kemandirian - Kedisiplinan - Kepedulian - Kebersamaan

(
Lampiran 6

PENGANT AR PENELITIAN

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan judul "Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Kraton

Yogyakarta ", maka dengan ini saya:

Nama : Santi Sukaisi


Lampiran 7

NPM : 201510105063

No.Hp : 085708313757

Asal Institusi : D III Kebidanan STlKES 'Aisyiyah Yogyakarta

Dengan segala kerendahan hati memohon dengan honnat kepada ibu untuk

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan cara bersedia untuk

dilakukan wawancara.

Penelitian ini bukan merupakan suatu bentuk penilaian ataupun sejenisnya,

tetapi ini murni hanya untuk kepentingan peneiitian semata. Insya Allah saya akan ,

menjaga kerahasiaannya dengan baik dan kesediaan ibu merupakan bantuan yang

sangat berharga bagi saya.

Kegunaan dari penelitian ini, diharapkan basil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan masukan, evaluasi, referensi dan memberikan informasi

serta wawasan bagi ilmu pengetahuan terutama ilmu kebidanan mengenai

kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Atas perhatian dan bantuan ibu saya ucapkan

terimakasih.
a:;a
Santi Sukaisi
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah irti:

Nama-

Umur

Alamat

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan

dilakukan oleh Santi Sukaisi, mahasiswi D III Kebidanan STIKES 'Aisyiyah

Yogyakarta yang berjudul "Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia

Ringan Di Puskesmas Kraton Yogyakarta ".

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif, oleb

karena itu saya bersedia menjadi responden.

Y ogyakarta,

Responden
Lampiran 8

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III PADA NY. S

UMUR 31 TAHUN G1P0A0AH0 UMUR KEHAMILAN

30MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN

DI PUSKESMAS KRATON

No. RM : 013587

Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2016

Jam Pengkajian : 10.00 WIB

Tempat : Poli KIA

Pengkajian Oleh : Santi Sukaisi

A. DATA SUBYEKTIF

Identitas Pasien

Ibu Ayah

Nama : Ny. S Tn. A

Umur : 31 Tahun 31 Tahun

Agama : Islam Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : S1 S1

Pekerjaan : Swasta Swasta

Alamat : Mangunnegara PB 1/33 RT.77 Mangunnegara PB 1/33 RT.77

RW.18 Panembahan Kraton Yk RW.18 Panembahan Kraton Yk

No Hp : 081 727 xxx xxx


1. Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan akhir-akhir ini pusing, sering mengantuk dan cepat lelah

3. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 Tahun

Siklus : 28 Hari

Lama : 7 Hari

Banyak : 4-5 x/Hari ganti pembalut

Keluhan : Disminore pada hari pertama menstruasi

HPHT : 25-08-2015

HPL : 01-06-2016

4. Riwayat Pernikahan

Startus pernikahan : Menikah

Jumlah pernikahan : 1 Kali

Menikah pada usia : Ibu : 31 Tahun, Suami : 31 Tahun

Usia pernikahan : 10 Bulan

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu

G1P0A0AH0

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama

6. Riwayat Kehamilan Sekarang

a. HPHT : 25-08-2015

b. HPL : 01-06-2016
c. Umur Kehamilan : 30 Minggu

d. ANC :

1) TM I : 4 kali

2) TM II : 4 kali

3) TM III : 3 kali

e. Pergerakan janin pertama : Saat umur kehamilan 16 minggu

f. Pergerakan janin dalam 12 jam : ibu mengatakan pergerakan janin

selama 12 jam lebih dari 10 kali, paling sering di malam hari dan pagi

hari

g. Keluhan yang dirasakan selama hamil dan penanganannya

1) TM I : mual, muntah, pusing, lemas

Penanganan : makan sedikit tapi sering, istirahat cukup, asam

folat 1x1 (30 tablet)

2) TM II : tidak ada keluhan

3) TM III : cepat lelah, mudah mengantuk

Penanganan : hemafort 2x1 (120 kapsul), kalk 1x1 (60 tablet),

bidan menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,

menganjurkan ibu untuk minum 1 tablet fe disiang hari antara

waktu makan dan 1 tablet fe sebelum tidur malam dan memenuhi

kecukupan nutrisi ibu.

h. Imunisasi TT

Ibu mengatakan sudah imunisasi TT sebanyak 4 kali

TT 1 : saat di SD ibu lupa kelas berapa


TT 2 : saat di SD ibu juga lupa kelas berapa

TT 3 : sebelum menikah tanggal 10-08-2015

7. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit yang pernah/sedang diderita ibu : ibu mengatakan pernah

sakit thypus pada tahun 2008 tidak sampai dirawat di rumah sakit,

riwayat anemia, dan pernah operasi kaki pada tahun 2004 karena

kecelakaan lalu lintas

b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga : dari keluarga ayah

mempunyai penyakit diabetes, ayah kandung dengan tinggi kolesterol

dan ibu kandung dengan riwayat anemia (PERBAIKI)

c. Riwayat kembar : dari keluarga ibu dan ayah mempunyai riwayat

kembar

d. Riwayat alergi : ibu mengatakan punya alergi dingin berupa biduran

pada bagian tubuh yang terkena angin, dan alergi obat bius berupa

bentol-bentol merah dan gatal namun ibu mengatakan tidak

mengetahui jenis obat bius tersebut.

8. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

karena ingin langsung program hamil

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari

Sebelum Hamil Selama Hamil


a. Pola Nutrisi a. Pola Nutrisi
Makan : 3x/hari, porsi sedang, Makan : 3-4 x/hari, porsi sedang,
jenis nasi, sayur, lauk pauk dan jenis nasi, sayur, lauk, buah,
buah, tidak ada keluhan keluhan TM I mual,muntah,
Sebelum Hamil Selama Hamil
Minum : 8-10 gelas/hari, jenis TM II-III tidak ada keluhan
air putih, jus, tidak ada keluhan Minum : 10-14 gelas/hari, jenis
air putih, jus, tidak ada keluhan
b. Pola Eliminasi b. Pola Eliminasi
BAK : 5x/hari, konsistensi cair, BAK : 7x/hari, konsistensi cair,
bau khas urine, warna kuning bau khas urine, warna kuning
jernih, tidak ada keluhan jernih, tidak ada keluhan
BAB : 1-2x/hari, konsistensi BAB : 1x/hari, konsistensi
lembek, bau khas fases, warna lembek, bau khas fases, warna
kuning kecoklatan, tidak ada coklat kehitaman, tidak ada
keluhan keluhan
c. Pola Istirahat c. Pola Istirahat
Tidur siang : ±1 jam, jarang Tidur siang : ±1 jam, jarang
tidur siang tidur siang
Tidur malam : ±6-7 jam mulai Tidur malam : ±6-7 jam mulai
dari pukul 21.00 WIB - 04.00 dari pukul 21.00 WIB - 04.00
WIB. Tidak ada keluhan WIB. Keluhan : terbangun
dimalam hari karena gerakan
janin yang aktif dan merasa
gerah
d. Pola Aktifitas d. Pola Aktifitas
Ibu mengatakan sehari-hari Ibu mengatakan sehari-hari
melakukan pekerjaan rumah melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti, memasak, tangga seperti, memasak,
menyapu, mengepel, mencuci menyapu, mengepel, mencuci
piring dan baju, serta berjualan. piring dan baju, serta berjualan.
Tidak ada keluhan Keluhan cepat lelah
e. Personal Hygiene e. Personal Hygiene
Mandi 2x/hari, gosok gigi Mandi 2-3x/hari, gosok gigi
3x/hari, keramas 3x/minggu, 3x/hari, keramas 3x/minggu,
ganti pakaian dalam dan luar ganti pakaian dalam dan luar
setiap habis mandi setiap habis mandi
f. Pola seksual f. Pola seksual
3x/minggu, tidak ada keluhan TM 1 : ibu mengatakan selama
kehamilan bulan pertama
sampai ketiga tidak melakukan
hubungan seksual karena
khawatir dengan kehamilannya.
TM 2 : ±1x/minggu, keluhan
cepat lelah, sulit menentukan
posisi yang aman dan sedikit
khawatir dengan kehamilannya
TM 3 : ±1x/minggu, keluhan
susah mengatur posisi karena
cepat lelah
10. Kebiasaan Yang Mengganggu Kesehatan

Ibu mengatakan bahwa ia dan suami tidak merokok, tidak minuman

beralkohol, tidak minum jamu-jamuan, dan tidak mengkonsumsi obat

selain dari dokter/bidan

11. Hewan Peliharaan dan Keadaan Lingkungan : ibu mengatakan tidak

mempunyai binatang peliharaan apapun

12. Riwayat Psikososial Spiritual

a. Penerimaan ibu terhadap kehamilan ini : Positif dan merasa sangat

bahagia, serta ibu rajin berkunjung ke bidan dan dokter.

b. Social support : mendapat dukungan dari suami, orang tua, mertua,

dan kerabat dekat lainnya seperti suami selalu mendampingi saat

control di bidan maupun dokter, orang tua dan kerabat membantu

dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan ibu.

c. Kegiatan ibu dan keluarga dalam keagamaan : shalat 5 waktu,

pengajian rutin 1x/bulan, keluarga dan ibu selalu berdo’a agar

kehamilannya dalam keadaan baik, berharap anemia bisa segera

tertangani dan bisa bersalin dengan normal.

d. Persiapan dalam persalinan/komponen P4K :

1) Rencana tempat bersalin : RSKIA Sadewa di Jln. Babarsari Sleman

2) Rancana penolong persalinan : bidan dan dokter

3) Persiapan pakaian bayi dan ibu : belum dipersiapkan

4) Pengambil keputusan utama : suami

5) Pengganti pengambil keputusan utama : orang tua


6) Persiapan donor darah jika ada perdarahan : keluarga

7) Rencana transportasi : motor pribadi

8) Persiapan dana persalinan : sudah mulai menabung

9) Rencana tempat rujukan jika ada penyulit : tetap di RSKIA

Sadewa di Jln. Babarsari Sleman karena fasilitas sudah memadai

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Vital sign TD : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,3oC

Pernafasan : 22 x/menit

Antropometri BB sebelum hamil : 49 kg

BB selama hamil : 60 kg

TB : 154 cm

LILA : 24,5 cm

2. Pemeriksaan fisik

Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam kecoklatan, tidak

rontok, tidak berketombe, tidak ada benjolan

Wajah : simetris, tidak oedema, sedikit pucat, tidak ada cloasma

gravidarum

Mata : simetris, seklera putih, konjungtiva sedikit pucat, tidak


ada gangguan penglihatan

Hidung : bersih, tidak ada pembengkakan polip

Mulut : bibir sedikit pucat dan kering, mulut bersih, tidak berbau,

tidak karies gigi, tidak ada sariawan

Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen berlebihan, tidak ada

gangguan pendengaran

Leher : tidak ada benjolan pada kelenjar tyroid, tidak ada

pembesaran pada kelenjar limfe maupun vena jugularis

Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, aerola

hyperpigmentasi,tidak ada benjolan abnormal,tidak ada

nyeri tekan, belum ada pengeluaran ASI

Abdomen

Inspeksi : tidak ada bekas operasi, pembesaran memanjang sesuai

umur kehamilan, tidak ada striae gravidarum

Palpasi Leopold

Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dengan prosesus

xifoideus, teraba bulat, lunak, tidak melenting,

kesimpulan bokong

Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras

memanjang seperti papan, kesimpulan punggung kanan

perut kiri ibu teraba bagian kecil-kecil janin, kesimpulan

ekstremitas
Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting, kesimpulan

kepala janin dan masih dapat digoyangkan

dibawah perut ibu

Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) belum masuk panggul,

jari-jari pemeriksa saling bertemu (Konvergen)

TFU (Mc Donald) : 28 cm

TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram

Auskultasi : DJJ 154x/menit, teratur

Kandung kemih : kosong

Ekstremitas atas : tidak oedema, kuku bersih dan sedikit pucat

Ekstremitas bawah : tidak oedema, tidak varices,

Reflek patella : kanan dan kiri positif

Tulang punggung : normal

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium di Puskesmas kraton yogyakarta

a. Tanggal 29-9-2015 : HB 10,8 gr%

b. Tanggal 29-12-215 : HB 9,3 gr%

c. Tanggal 28-01-2016 : HB 9,5 gr%

d. Tanggal 22-03-2016 : HB 10,3 gr%

Pemeriksaan penunjang lain

a. Tanggal 07-03-2016 USG di RSKIA Sadewa Jln. Babarsari

Sleman, hasil : janin hidup tunggal, memanjang, air ketuban cukup,


plasenta di fundus, jari-jari tangan dan kaki sudah lengkap, jenis

kelamin laki-laki

Catatan medik lain : tidak ada

C. ANALISA

Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 30 minggu dengan anemia

ringan janin hidup tunggal intra uterine DJJ 154 x/menit

D. PENATALAKSANAAN Tanggal : 22 Maret 2016, Jam : 10.15 WIB

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan dan menjelaskan keadaan

yang dialaminya sekarang yaitu keadaan umum ibu baik, TD : 100/70

mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,30C, R : 22 x/menit, BB : 60 kg, DJJ : 154

x/menit, Kadar HB : 10,3 g%, dan ibu mengalami anemia ringan

Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tentang

kondisinya saat ini

2. Beri konseling kepada ibu seputar keluhannya seperti pusing, mudah

mengantuk dan cepat lelah merupakan tanda umum anemia

Evaluasi : ibu mengerti dan faham bahwa keluhan yang ibu alami

merupakan tanda gejala dari anemia

3. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan

bergizi yang mengandung zat besi dari bahan makanan hewani seperti

(daging, ikan, ayam, hati, telur), bahan makanan nabati seperti (sayuran

hijau, kacangkacangan,tempe) dan buah-buahan yang mengandung

vitamin C seperti (daun katuk, daun singkong, jambu biji, tomat, jeruk,

papaya, pisang, dan nanas)


Evaluasi : ibu bersedia mengkonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan,

dan daging

4. Beri konseling kepada ibu tentang penyebab anemia yaitu kurangnnya

asupan zat besi, Vitamin B12, dan Asam folat pada jenis makanan yang

dikonsumsi ibu hamil, selain itu anemia juga disebabkan oleh

malabsorbsi/gangguan penyerapan zat besi dalam usus kurang baik,

ketidaktahuan masalah pola makan yang benar, zat gizi yang berkurang

Evluasi : ibu mengerti dan faham dengan penjelasan yang diberikan

5. Beri konseling pada ibu tentang tanda dan gejala anemia yaitu cepat lelah,

pusing, mata berkunang, kulit pucat, sesak nafas, dan denyut jantung

cepat

Evaluasi : ibu mengerti dan faham dengan penjelasan yang diberikan

6. Beri konseling kepada ibu tentang bahaya anemia dalam kehamilan yaitu

perdarahan antepartum, abortus, kematian bayi dalam rahim (IUFD),

pertumbuhan janin terhambat, kelahiran premature, berat badan lahir

rendah (BBLR), terjadi cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi dan

perdarahan hingga menyebabkan kematian

Evaluasi : ibu mengerti dan faham bahaya anemia dalam kehamilan

7. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, berolahraga ringan seperti jalan-

jalan di pagi hari, dan tidak mengerjakan aktivitas berat

Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia

8. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri pada saat tidur agar suplai

O2 ke bayi lancar dan baik


Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia

9. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester III

yaitu sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat,

penglihatan kabur, keluar cairan atau darah dari jalan lahir, tangan dan

kaki bengkak, sakit perut yang hebat. Dan menganjurkan ibu untuk segera

ke petugas kesehatan apabila menemukan salah satu tanda bahaya tersebut

Evaluasi : ibu mengerti dan faham dengan penjelasan yang diberikan

10. Memberikan terapi obat kepada ibu seperti Tablet Fe 2x1 dan kalk 1x1

masing-masing 30 tablet. Dan menjelaskan pada ibu cara minum fe yang

benar yaitu 1 tablet diminum pada pagi 30 menit sebelum makan/diantara

waktu makan dan 1 tablet diminum sebelum tidur. Tablet fe diminum

dengan air putih atau air jeruk, jangan minum dengan teh, kopi, dan susu

karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga

manfaatnya menjadi berkurang.

Tablet fe akan lebih baik lagi penyerapannya apabila diminum

menggunakan air jeruk atau minuman lain yang mengandung vitamin C

Evaluasi : ibu mengerti dan menerima anjuran yang diberikan

11. Menjelaskan kepada ibu efek samping tablet fe diantaranya kadang-

kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut

terasa tidak enak, mual-mual, susah BAB, dan tinja berwarna hitam

Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan


Lampiran 9

DATA PERKEMBANGAN I

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 05 April 2016

Jam : 16.30 WIB

Tempat : Rumah Ny.S

S : Data Subyektif

1. Ibu mengatakan rasa pusing mulai berkurang, jarang mengantuk di

pagi hari, namun masih suka merasa lelah, dan ibu melakukan

pekerjaan ringan seperti berjualan prodak-prodak kecantikan di rumah

maupun luar rumah.

2. Ibu mengatakan sudah minum tablet Fe sesuai dengan anjuran

(kadang menggunakan air putih dan air jeruk)

3. Ibu mengatakan meskipun tidak setiap hari sudah mengkonsumsi

makan makanan yang mengandung zat besi seperti telur, hati, sayuran

hijau (bayam, kangkung, sawi), tahu tempe, kacang kulit, buah-

buahan (jeruk, papaya, pisang, jambu biji)

O : Data Obyektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign

a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg

b. Respirasi : 24 x/menit
c. Nadi : 80x/menit

d. Suhu : 36,20C

4. Pemeriksaan fisik

a. Wajah : sedikit pucat

b. Konjungtiva : sedikit pucat

c. Bibir : sedikit pucat

d. Kuku : sedikit pucat

5. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium di puskesmas kraton Yogyakarta

Tanggal 22-03-2016 : Hb 10,3 gr%

A : Analisa

Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 32 minggu dengan

anemia ringan

P : Penatalaksanaan Tanggal : 05-04-2016/Jam : 16.45 WIB

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70

mmHg, N : 80 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,20C keadaan ibu baik

dan untuk mengetahui apakah ibu masih mengalami anemia atau

tidak akan dilakukan cek Hb lagi saat kunjungan ulang di puskesmas

kraton

- Ibu mengerti dan berharap Hb meningkat saat cek ulang

2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang kaya

zat besi seperti yang terkandung dalam bahan makanan hewani

(daging, ikan, ayam, hati, telur), bahan makanan nabati seperti


(sayuran hijau, kacang-kacangan,tempe) dan buah-buahan yang

mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dalam

tubuh seperti (jambu biji, tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas)

- Ibu mengerti dan sudah mulai mengkonsumsi makan makanan

tersebut seprti daun bayam, sawi, telur, ikan, hati, jeruk, papaya

dan pisang

3. Melakukan evaluasi terkait tablet Fe diminum atau tidak dan

bagaimana cara ibu konsumsi tablet Fe dengan menanyakan

responden langsung dan suami ibu

- Ibu teratur minum tablet Fe 2x/hari 1 tablet diantara waktu

sarapan dan makan siang, 1 tablet sebelum tidur, ibu minum

menggunakan air putih dan jarang menggunakan air jeruk karena

malas untuk membuatnya

- Tablet Fe masih 1 tablet yang sebelumnya mendapat 30 tablet

pada tanggal 22 Maret 2016 dan kunjungan ulang tadi pagi di

puskesmas kraton mendapat 30 tablet Fe lagi

- Suami mengatakan bahwa ibu rajin mengkonsumsi tablet fe

menggunakan air putih dan jarang menggunakan air jeruk

4. Mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke puskesmas

kraton tanggal 19 April 2016 untuk kontrol kehamilan dan cek Hb

ulang

- Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang tanggal

19 April 2016
DATA PERKEMBANANGAN II

(Kontrol Ulang di Puskesmas Kraton)

Tanggal : 19 April 2016

Jam : 10.30 WIB

Tempat : Poli KIA Puskesmas Kraton

S : Data Subyektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak terlalu sering pusing, perasaaan

mengantuk mulai berkurang dan jarang merasa lelah

2. Ibu sudah semakin sering mengkonsumsi makan makanan yang

mengandung zat besi

3. Ibu mengatakan teratur minum tablet Fe 2x/hari dan menggunakan ar

putih dan terkadang menggunakan air jeruk

O : Data Obyektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign

a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg

b. Respirasi : 22 x/menit

c. Nadi : 84x/menit

d. Suhu : 36,40C

4. Antropometri

a. BB : 62 kg
5. Pemeriksaan fisik

a. Wajah : sedikit pucat

b. Konjungtiva : sedikit pucat

c. Bibir : sedikit pucat

d. Kuku : sedikit pucat

e. Palpasi Leopold

1) Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xifoideus,

Teraba bulat, lunak, tidak melenting,

kesimpulan bokong

2) Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras

memanjang seperti papan, kesimpulan

punggung kanan perut kiri ibu teraba

bagian kecil-kecil janin, kesimpulan

ekstremitas

3) Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting,

kesimpulan kepala janin dan masih dapat

digoyangkan dibawah perut ibu

4) Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) belum

Masuk panggul, jari-jari pemeriksa saling

bertemu (Konvergen)

TFU (Mc Donald) : 32 cm

DJJ : 140 x/menit

TBJ : (32-12) x 155 = 3100 gram


6. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas kraton yogyakarta

Tanggal 19 April 2016 : HB 10,5 gr%

A : Analisa

Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 34 minggu dengan

anemia ringan.

P : Penatalaksanaan Tanggal : 19-04-2016/Jam : 10.45 WIB

1. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg,

N : 84 x/menit, R : 22 x/menit, S : 36,40C, BB 62 kg, Hb 10,5 gr%

keadaan ibu baik dan ibu masih mengalami anemia ringan

- Ibu mengerti dan merasa cemas karna Hb nya masih rendah

2. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengkonsumsi sayur-sayuran hijau,

kacang-kacangan, dan buah-buahan vitamin c, dengan menanyakan

kepada suami dan ibu kandung responden

- Suami mengatakan istrinya sudah mulai rajin mengkonsumsi

sayur-sayuran hijau seperti daun bayam, sawi, kangkung, daun

singkong, kacang kulit sebagai cemilan dan buah jeruk, papaya,

jambu biji, suami juga mengatakan tidak setiap hari ibu

mengkonsumsi buah-buahan tersebut dan kacang-kacangan

- Ibu kandung responden juga mengatakan hal yang sama seperti

yang suami responden sampaikan


3. Mengevaluasi ibu apakah tablet Fe diminum dan bagaimana cara

meminumnya dengan menanykan responden langsung dan suami

- Ibu mengatakan masih sama seperti hari-hari sebelumnya bahwa

ibu teratur minum tablet Fe 2x/hari 1 tablet diantara waktu

sarapan dan makan siang, 1 tablet sebelum tidur, dan ibu minum

menggunakan air putih dan jarang menggunakan air jeruk karena

malas untuk membuatnya

- Tablet Fe masih 3 tablet yang sebelumnya mendapat 30 tablet

pada tanggal 05 April 2016 dan ditambah 30 tablet Fe lagi

- Suami mengatakan bahwa ibu rajin mengkonsumsi tablet fe

menggunakan air putih dan masih jarang menggunakan air jeruk

4. Menganjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan istirahat dengan

membiasakan diri tidur siang dan melakukan olahraga ringan seperti

jalan-jalan dipagi hari

- Ibu mengerti dan bersedia untuk membiasakan diri istirahat siang

dan olahraga ringan di pagi hari

5. Membuat perjanjian untuk melakukan kunjungan rumah kembali

tanggal 3 Mei 2016

- Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah lagi


DATA PERKEMBANANGAN III

(Kontrol Ulang di Puskesmas Kraton)

Tanggal : 24 Mei 2016

Jam : 10.00 WIB

Tempat : Poli KIA Puskesmas Kraton

S : Data Subyektif

1. Ibu mengatakan suda tidak merasa pusing, jarang mengantuk dan

jarang merasa lelah

2. Ibu mengatakan sudah rajin mengkonsumsi makan-makanan yang

mengandung zat besi

3. Ibu mengatakan teratur mengkonsumsi tablet Fe dan sesuai anjuran

(menggunakan air jeruk)

O : Data Obyektif

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Vital Sign

a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg

b. Respirasi : 24 x/menit

c. Nadi : 78x/menit

d. Suhu : 36,00C

4. Antropometri

a. BB : 64 kg
7. Pemeriksaan fisik

a. Wajah : tidak pucat

b. Konjungtiva : tidak pucat

c. Bibir : tidak pucat

d. Kuku : tidak pucat

e. Palpasi Leopold

e. Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xifoideus,

Teraba bulat, lunak, tidak melenting,

kesimpulan bokong

f. Leopold II : perut kanan ibu teraba bagian datar keras

memanjang seperti papan, kesimpulan

punggung kanan perut kiri ibu teraba

bagian kecil-kecil janin, kesimpulan

ekstremitas

g. Leopold III : teraba bagian bulat, keras, melenting,

kesimpulan kepala janin dan kepala janin

tidak dapat digoyangkan

h. Leopold IV : bagian terbawah janin (kepala) sudah

Masuk panggul, jari-jari pemeriksa tidak

saling bertemu (Divergen)

TFU (Mc Donald) : 31 cm

DJJ : 138 x/menit

TBJ : (32-11) x 155 = 3255 gram


8. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas kraton Yogyakarta

Tanggal 24 Mei 2016 : HB 12 gr%

A : Analisa

Ny. S umur 31 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 39 minggu dengan

hamil normal

P : Penatalaksanaan Tanggal : 24-05-2016/Jam : 10.30 WIB

1. Memberitahu mengenai hasil pemeriksaan yaitu TD : 110/70 mmHg,

N : 78 x/menit, R : 24 x/menit, S : 36,0 0C, BB 64 kg, Hb 12 gr%

keadaan ibu baik dan ibu sudah tidak mengalami anemia lagi

- Ibu mengerti dan merasa senang karena Hb nya sudah normal

2. Supaya tidak mengalami anemia lagi ibu denganjurkan ibu untuk

tetap mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin, serta

makan makanan yang kaya akan zat besi seperti yang terkandung

dalam bahan makanan hewani (daging, hati, telur, ikan, ayam),

nabati (tempe, kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau), dan buah-

buahan yang mengandung vitamin C (jambu biji, jeruk, tomat,

papaya, pisang dan nanas)

- Ibu mengerti dan akan tetap mengkonsumsi makan-makanan

tersebut seperti biasanya

3. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya dalam kehamilan

trimester III yaitu perdarahan, sakit kepala berat, mata berkunang-


kunang, bengkak pada wajah dan tangan, dan ibu dianjurkan untuk

segera ke klinik apabila menemukan salah satu tanda bahya tersebut

- Ibu mengerti dan mau mengingat-ingat tanda bahaya tersebut

4. Memberikan ibu KIE tentang tanda bahaya anemia dalam kehamilan

yaitu perdarahan antepartum,abortus, kematian bayi dalam rahim

(IUFD), pertumbuhan janin terlambat, kelahiran premature, berat

badan lahir rendah (BBLR) dan ibu tidak usah khawatir karena In

Sya Allah hal-hal tersebut tidak terjadi pada ibu

- Ibu mengerti dan berharap tidak terjadi anemia lagi dan hal-hal

tersebut tidak terjadi

5. Memberikan ibu KIE tentang tablet Fe yaitu tentang cara

mengkonsumsi suplemen zat besi diminum pada malam hari

sebelum tidur menggunakan air putih atau air jeruk yang akan

membentu penyerapan zat besi dalam tubuh dan jangan

menggunakan air teh, susu,atau kopi karena dapat menghambat

penyerapan zat besi.

- Ibu mengerti dan akan tetap mengkonsumsi tablet Fe

menggunakan air jeruk

6. Memberikan ibu KIE tentang tanda-tanda persalinan yaitu keluar

lender bercampur darah pervaginam, air ketuban pecah, perut terasa

mulas-mulas yang semakin sering

- Ibu mengerti dan akan mengingat tanda persalinan tersebut


7. Memberikan ibu resep terapi obat tablet Fe 1x1 sehari diminum

sebelum tidur dan kalk 1x1 sehari diminum pagi hari setelah sarapan

- Ibu mengerti dan menerima resep terapi obat


Lampiran 10

Blangko Wawancara Untuk Bidan

Bagaimana penatalaksanaan dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil di

puskesmas kraton ?

Hasil wawancara :

12. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan bergizi

yang mengandung zat besi dari bahan makanan hewani seperti (daging, ikan,

ayam, hati, telur), bahan makanan nabati seperti (sayuran hijau, kacang

kacangan,tempe) dan buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti (daun

katuk, daun singkong, jambu biji, tomat, jeruk, papaya, pisang, dan nanas)

13. KIE tentang penyebab anemia yaitu kurangnnya asupan zat besi, Vitamin

B12, dan Asam folat pada jenis makanan yang dikonsumsi ibu hamil, selain

itu anemia juga disebabkan oleh malabsorbsi/gangguan penyerapan zat besi

dalam usus kurang baik, ketidaktahuan masalah pola makan yang benar, zat

gizi yang berkurang

14. Beri KIE tentang tanda dan gejala anemia yaitu cepat lelah, pusing, mata

berkunang, kulit pucat, sesak nafas, dan denyut jantung cepat

15. Beri KIE tentang bahaya anemia dalam kehamilan yaitu perdarahan

antepartum, abortus, kematian bayi dalam rahim (IUFD), pertumbuhan janin

terhambat, kelahiran premature, berat badan lahir rendah (BBLR), terjadi

cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi dan perdarahan hingga

menyebabkan kematian

16. Menganjurkan untuk istirahat cukup, berolahraga ringan seperti jalan-jalan di

pagi hari, dan tidak mengerjakan aktivitas berat


17. Memberikan terapi obat kepada ibu seperti Tablet Fe 2x1 dan kalk 1x1

masing-masing 30 tablet. Dan menjelaskan pada ibu cara minum fe yang

benar yaitu 1 tablet diminum pada pagi 30 menit sebelum makan/diantara

waktu makan dan 1 tablet diminum sebelum tidur. Tablet fe diminum dengan

air putih atau air jeruk, jangan minum dengan teh, kopi, dan susu karena

dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya

menjadi berkurang.
Hasil Wawancara Untuk Pasien

1. Bagaimana cara ibu minum tablet Fe?

“saya kalau minum pakai air putih saja mbak”

2. Apakah ibu rutin minum tablet Fe?

“Alhamdulillah saya rutin mbak minum obat karena suami juga selalu

mengingatkan”

3. Apa kegiatan yang dilakukan ibu sehari-hari?

“saya setiap harinya cuma ibu rumah tangga mbak ya nyuci,masak,

menyapu,dan pekejaan rumah lain. Jam 04.30 saya sudah bangun terus

memasak, dan melakukan pekerjaan lainnya seperti berjualan produk

kecantikan.
Hasil Wawancara Untuk Keluarga

1. Bagaimana pendampingan terhadap ibu dari pihak keluarga?

“suami : ya saya bilang sama istri untuk tidak kerja yang berat-berat dan

mengingatkan untuk minum obat”

2. Bagaimana pendapat keluarga tentang mitos-mitos yang ada?

“ya kalau umur kehamilan tujuh bulan bikin kendurian mbak”

3. Bagaimana keluarga menanggapi budaya yang ada berkaitan dengan

ibu hamil?

“ya kalau budayanya tidak baik untuk kehamilan kami tidak terlalu

mempercaya mbaki, kami mengambil yang positif-positifnya saja”


lEMBAR BIMBINGAN PENYUSUNJ'.N KARYA TUlIS IlMIAH
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES 'AISYIYAH YOGYAKARTA

NAMA : S'A-N'rt )ul<Jf-IfJ


NIM : '). Of r'1(J to 1'0 6 J
JUDUl KTI ' .. "UH"
."~ "fJ ICEf1/P,.",,,,,, rlf."If Igu H~""" L
DEN 6,.,,,, H-N EM-lit P-W(#A.f'/
,DI "~lcErN\~ r \<.~lItOM 't"O~'(t4~"'-«.111
PEMBIMBING : ~tJtl~ AtJP'tW-f11t111t- !fl, ~,S';:.. "",~~r
NO TANGGAl MATERI BIMBINGAN TANDATANGAN

a. _ ~'/,. torr
liZ'

1'7~0(6 ~e"(I~1 61#-.0 1 (A-CC) ,


i k'Ot7~C 15"'~ t? 6
'-----------t----"""-=:;.._
[], (t-eV(~) . ._.I
I~, ').O( t ~lf.t; I J ~it ( £4. (C)

,f 11 \COI1~1 g",~ ~i) ,. -eVIr,

rG-f%-~( Au ~i'c\n rrv/os,J.,


NO TANGGAL MATERI BI~BINGAN

(0
ic)<x ~~~ ~V 't f..It)1
6'
... ...

"%10/& -'
(ltv(~1 ~~~ J ':I

4 "
7

ti <'16 u: B.M3 ~
,

~ v
.....

1
~,
.k lcll
ACG M t8 u V)' (p.n h ~ Ei l

\a ~ 6\-0 \..A\i ~

;I~ )O~
_-J
I
II
<,
--~
I

_I \
I
lEMBAR Mf.NGIKUTI SEMINAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUD! 0 III KEBIDANAN STIKES 'AISYIYAH YOGYAKARTA
NAMA S AHTI S"(..t~Al)1
NIM -:;"015'1(10)'0 6~
JUDUl KTI
!+5U/{IH,/ leE r?lVtf{v/A f-I 'P A oM I€U H l4-M (L DE('I C.H{IJ /t..I-<EM-114 f2.1/Vb liN
PI PI.{Ylc('){YI£4.$ Kre.Il-TOM ,(06Y#-lcl4JfJ-TI4

PEMBIMBING : Hanifa Andisetyana P, S.ST., M.Kes


I NO TANGGAl JUDUl KTI

lo/.:20()'
(2

-s e ll4- r14
)-. ;2.1,( 2('1/
. I~

~14""1)

-S. ?'~?-Ol}
12-
t<"t:\.~I)

({ 7>: 12
).C(r

MGT 1.4

') ). /, 7-od

i'ae,u

b' ').1,:;016
Of

);1. (1'\.1

1- '(0;'1. 01 6
I or
I
!
I

I I I
I I

i _~
I

I
I --~--------~I-
I
I i

I
I I
i I

Anda mungkin juga menyukai