Anda di halaman 1dari 3

I.

LATAR BELAKANG

Kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional secara holistik


(bio-psiko-sosio-spiritual) yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam
menyelesaikan masalah (Stanhope & Lancaster, 2016). Pelayanan keperawatan
komunitas dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan,
yaitu: Unit pelayanan kesehatan (Rumah sakit, Puskesmas), Rumah, Sekolah, Tempat
kerja/industri, Barak/kelompok perkampungan, Puskesmas keliling, Panti social,
Komunitas/masyarakat. Peran serta masyarakat merupakan salah satu faktor krusial
dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Peran serta tersebut menunjukkan kepedulian
masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayahnya.
Pengkajian merupakan awal dari proses asuhan keperawatan komunitas.
Pengkajian keperawatan komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson & Mc. Frlane, 2011). Informasi
atau data yang diperoleh pada saat pengkajian dapat diperoleh secara langsung atau
tidak langsung di komunitas.
Mahasiswa Program Studi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia akan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada masyarakat RW 05
kelurahan Mekar Jaya selama 5 minggu. Mahasiswa telah melakukan observasi dan
wawancara kepada tokoh masyarakat yaitu bapak dan ibu RW beserta kader di RW 05
Kelurahan Mekar Jaya untuk mendapatkan data primer dan data sekunder sebagai tahap
awal. Hasil dari pengkajian komunitas menggunakan komponen Winshield Survey, yaitu
(a) RW 05 memiliki luas wilayah + 16.180 m2 dengan bangunan arsitektur modern,
sebagian bertingkat dan sebagian lainnya tidak bertingkat, tidak terdapat jarak antar
rumah, (b) luas lahan terbuka + 500 m2 digunakan untuk parkir, area bermain anak-anak
dan senam (senam saat ini sudah tidak lagi dilakukan), (c) batas wilayah RW 05, yaitu
RW 04 (barat), RW 30 (timur), Jalan Giring-Giring Raya (selatan), RW 01 (utara), (d)
jenis transportasi yang digunakan, yaitu angkutan umum (angkot) dan angkutan pribadi
(mobil dan motor), (e) Akses jalan dapat dijangkau melalui Jalan Kemakmuran Raya,
(f) pusat pelayanan, yaitu tersedia klinik dokter pribadi dan Puskesmas Sukmajaya
(kesehatan), Pesona Square (pusat rekreasi) serta SDN Mekarjaya 20 dan TPA Al-
Furqon (sekolah), (g) Pola konsumsi masyarakat biasanya warga membeli bahan
makanan di pedagang sayur keliling dan toko terdekat, pusat pemenuhan kebutuhan
masyarakat terdiri dari toko, warung eceran dan pedagang sayur keliling, (h) orang yang
dijumpai di jalan sekitar RW 05 terdiri dari anak-anak, lansia dan pedagang, (i) Ras
terdiri dari Sumatera, Kalimantan dan mayoritas terdiri dari Jawa-Sunda, (j) Mayoritas
masyarakat RW 05 beragama Islam. Sebagian warga meyakini imunisasi merupakan
produk yang mengandung unsur bersifat haram, (k) Partai politik mayoritas pilihan
warga, yaitu PKS, (l) Informasi dapat diperoleh melalui media elektronik (TV,
smartphone) dan media cetak (papan pengumuman), dan (m) Layanan perlindungan
berupa pos keamanan, Babinkamtibmas, dan pengurus RT/RW. Karakteristik
berikutnya ialah karakteristik warga berdasarkan kelompok usia. Berdasarkan
wawancara dan data subjektif menurut kader-kader dan ketua RW mayoritas penduduk
di RW 05 ialah pensiunan dan lansia, sebagian besar lainnya anak usia sekolah, remaja,
dewasa, dan populasi terkecil ialah ibu hamil.
Berdasarkan hasil diskusi focus group discussion dengan 35 informan yang
terdiri dari ketua RW, ketua RT, kader dan tokoh masyarakat pada pertemuan I Minggu,
22 Desember 2019, penyakit yang ada di RW 05 pada anak-anak dan remaja adalah
batuk pilek (ISPA), pola makan tidak teratur, dan jajan sembarangan. Selanjutnya,
penyakit yang diderita pada dewasa dan lansia di RW 05 diantaranya adalah hipertensi,
nyeri sendi, diabetes mellitus dan gastritis. Selain itu, didapatkan juga masalah di
lingungan RW 05 yaitu tidak terdapat tempat pembuangan sampah umum. Adapun
kesimpulan empat masalah kesehatan yang menjadi prioritas di RW 05 adalah
hipertensi, nyeri sendi, ISPA dan malnutrisi. Oleh karena itu, pada pertemuan dua yang
akan dilakukan, mahasiswa Profesi Ners FIK UI bermaksud untuk memberikan
pemaparan terkait kondisi kesehatan warga RW 05 berdasarkan hasil dari pengumpulan
data yang telah dilakukan. Selain itu, mahasiswa juga akan bersama-sama dengan warga
untuk menyusun program dan aktivitas yang akan dilakukan bersama warga sebagai
bentuk pencegahan dan pemberian informasi kesehatan yang dibutuhkan warga

II. RENCANA KEPERAWATAN


A. Diagnosis Keperawatan Komunitas
a) Altered blood pressure
b) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c) Nyeri akut
d) Kemampuan melakukan pemeliharaan kesehatan

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan kedua mahasiswa dan masyarakat mampu
membuat prioritas masalah kesehatan dan merencanakan program kesehatan
sesuai kebutuhan warga RW 05 yang akan ditangani secara bersama-sama
antara masyarakat dan mahasiswa FIK UI selama 4 minggu.

C. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selama ± 60 menit, diharapkan masyarakat RW 05
mampu:
1) Mengetahui data hasil pengkajian masalah kesehatan
2) Menentukan prioritas masalah kesehatan di RW 05
3) Menyusun rencana program kesehatan sesuai masalah kesehatan di
RW 05 bersama mahasiswa FIK UI dan Penanggungjawab kegiatan
4) Menyepakati pertemuan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai