Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KELOMPOK

II
”MAKALAH TUTORIAL
SKENARIO 2”

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes HANG TUAH PEKANBARU

2017
PENYUSUN

1. CINDY TASPIYANTI PUTRI (17031057)/SCRIBER


2. AZMIL UMUR (17031058)
3. ALVA DERA ( 17031059)
4. RIZKA GUSTIN ANANDA (17031060)
5. NABILA RIZKY (17031061)
6. ANGEL NOVELYENI CAHYANINGTYAS (17031062)
7. INDAH KURNIAWATI (17031063)
8. HERLI YULIANTI (17031064)
9. LILIK TRI RAHAYU (17031065)/NOTULEN
10.ALFIATUN WAHIDAH (17031066)
11.HERLINA MALINDA (17031067)
12.DWI ASTUTI (17031068)
13.RISKI RIDHO RAMADANI (17031069)/READER
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha
Penyayang, kami ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan Tutorial yang berjudul “ADUH…, SAKIT”.

Laporan makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari bebagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu
kami membutuhkan dan menerima semua kritikan dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan makalah kami tentang “Aduh..,
sakit” ini dapat memberikan manfaat.

Pekanbaru, 15 Desember 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan umum.............................................................................................2
1.3 Tujuan khusus............................................................................................2

II. BAB II PEMBAHASAN


2.1 Skenario……............................................................................................3
2.2 Klasifikasi istilah.......................................................................................3
2.3 Identifikasi dan analisis masalah...............................................................5
2.4 Skema Nyeri……………………………………………………………12
III. BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan.................................................................................................13
b. Saran...........................................................................................................13
IV. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Secara unmum dapat dinyatakan bahwa nyeri adalah suatu perasaan yang tidak
menyenangkan bagi tubu, bersifat subjektf, dan terjadi kapan saja saat seseorang menyataan
nyeri. Proses terjadinya nyeri berkaitan dengan adanya stimulus dan reseptor yang
menghantarkan nyeri. Munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus (rangsangan) nyeri.
Stimulus-stimulus tersebut dapat berupa zat kimia, panas, listrik, serta mekanik. Stimulus-
stimulus tersebut kemudian di transmisikan dalam bentuk implus-implus nyeri yang dikirimkan
keotak. Nyeri secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu nyeri akut dan nyeri
kronik. Terdapat batasan-batasan antara nyeri akut maupun nyeri kronik, baik awitannya,
stimulus yang menyebabkannya, durasi maupun respon yang dihasilkan nyeri tersebut. Jenis
nyeri lainnya yang spesifik misalnya, nyeri phantom, nyeri pisikogik, nyeri somatic, nyeri
visceral dan lain-lain.

Terapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi reaksi dan prespsi nyeri pada individu
faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari dalam ataupun luar diri individu. Faktor-faktor
tersebut diantaranya: usia, jenis kelamin, makna nyeri, perhatian, pengalaman sebelumnya
tentang nyeri, dukungan keluarga maupun orang dekat.

Didalam melakukan asuhan keperawatan paada pasien dengan gangguan nyeri,


perawatnya hendaknya melakukan proses keperawatan dengan seksama. Langkah awal dengan
melakukan pengkajian dengan cermat dan akurat mengenai komponen-komponen nyeri. Data
pengkajian yang akurat, lengkap dan valid akan memudahkan perawat dalam menegakkan
masalah dan diagnose keperawatan, sehingga perawat dan tenaga kesehatan lainnya dapat
memberikan penatalaksaan yang tepat terhadap masalah nyeri yang dialami pasien.

1
1.2 Tujuan Umum

Mahasiswa diharapakan mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang


mengalami nyeri perut.

1.3 Tujuan Khusus


1. Mampu menjelaskan definisi nyeri.
2. Mampu menjelaskan pengkajian keperawatan yang digunakan klien dengan nyeri perut.
3. Mampu menjelaskan rencana keperawatan yang digunakan pada klien dengan nyeri
perut.
4. Mampu merencakan asuhan keperawatan kepada klien dengan nyeri perut.
5. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri perut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Skenario

Seorang laki-laki berusia 14 tahun mengeluhkan sakit dibagian perut sejak 3 hari yang
lalu nyeri seperti melilit. Pasien tampak gelisah merintih kesakitan dan berkeringat. Berdasarkan
pengkajian, pasien manyatakan skala nyeri yang dideritanya pada rentang 5-6. Hasil pengkajian
diperolah TD=120/80mmHg, N=101 kali/menit, RR=25 kali/menit, Suhu=36.5 ◦C.

2.2 Klasifikasi Istilah

1. Nyeri:

 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri 2010, nyeri adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan yang hanya dapat diungkapkan oleh individu yang mengalami dan
persepsi berbeda anatara satu orang dengan yang lainnya.
 Menurut buku KDM teori dan aplikasi praktik 2007, nyeri adalah perasaan yang tidak
nyaman yang sangat subjektif dan orang yang hanya mengalaminya yang dapat
menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Long, 1996).
 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, Mouncastle mendefinisikan nyeri
adalah pengalam sensori yang dibawah oleh stimulus sebagai akibat adanya ancaman
atau kerusakan jaringan. International Association fot Study of Pain 1979 mendefinisikan
nyeri adalah sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakn jaringnan yang bersifat actual atau potensial
atau yang dirasakan dalam kejadia kejadian dimana terjadi kerusakan. Arthur C. Curton
mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika
jaringn sedang rusak, dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilanagkan rasa
nyeri.
3
 Menurut buku nyeri dalam persalinan 2010, nyeri adalah sebagai keadaan penderitaan
seseorang yang menderita nyeri atau kehilangan, suatu keadaan distress berat yang
mengancam keutuhan seseorang ( Rodger dan Cowles cit Mander R 2003 ).
 Menurut buku keperawaan medical bedah edisi 8, nyeri adalah sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual dan potensial.
 Menrut buku fundamental edisi 4 volume 1 ( Perry dan Potter 2005 ), nyeri ialah sensori
subjektif tidak menyangkut akibat stimulasi berbahaya dari ujung saraf tertentu.

2. Sakit:

 Menurut dosen pakar, sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan menimpa
seorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktifitas mental atau social.
 Menurut buku fundamental edisi 4 volume 1 ( Perry dan Potter 2005 ), sakit merupakan
suatu keadaan dimana fungsi fisik, emosioal, intelektual, social, perkembangan atau
spiritual seseorang berkurang atau terganggu bila dibandingkan kondisi sebelumnya.
 Menurut buku fundamental keperawatan edisi 7, sakit merupakan keadaan dimana fungsi
fisik, emosional, intelektual, social, perkembangan atau spiritual sedang menurun atau
terganggu dibandingkan sebelumnya.
3. Pengkajian:
 Menurut buku fundamental edisi 4 volume 1 ( Perry dan Potter 2005 ), proses sistematis
dari pengkajian, verifikasi dan komunikasi data tentang pasien yang bertujuan untuk
menetapkan dasat tentang kebutuhan masalah kesehatan, praktik kesehatan dan gaya
hidup yang dilakukan klien.
 Menurut buku konsep keperawatan, pengkajian adalah pemikiran dasar dan proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar
dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik,mental,social dan lingkungan.
 Menurut buku keperawatan kritis edisi 8 penergit buku kedokteran ,pengkajian adalah
tahap awal dari proses keperawatan yang merupakan proses sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasikan dan
mengidentifikasi status kesehatan.
4
4.Skala nyeri
 Menurut buku system persarafan, skala nyeri digunakan untuk mengetahui dan
memperjelas tingkatan hubungan antara berbagai tingkatan nyeri.

2.3 Identifikasi dan analisis masalah

1.Jelaskan klasifikasi dari nyeri?

 Menurut buku medical bedah, klasifikasi nyeri terdiri dari nyeri akut dan nyeri
kronis. Nyeri akut biasanya mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah
terjadi. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistematik, nyeri
akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan; nyeri ini
umumnya terjadi kurang dari 6 bulan dan biasaanya kurang dari satu bulan. Nyeri
kronis adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode
waktu.
 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, nyeri secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu nyeri akut dan kronis . Terdapat batasan-
batasan antara nyeri akut dan nyeri kronik baik awitannya, stimulus yang
menyebabkannya durasi maupun respon yang dihasilkan nyeri tersebut. Jenis
nyeri lain yang spesifik misalnya, nyeri phantom,nyeri psikogenetik, nyeri
somatic, nyari visceral dan lain-lain.
 Menurut buku keperawatan nyeri pemenuhan aktifitas istirahat pasien, klasifikasi
nyeri dapat digolongkan menjadi 2, yaitu nyeri somatogenik dan psikogenik.
Nyeri somatogenik merupakan nyeri secara fisik, sedangkan nyeri pisikogenik
merupakan nyeri psikis atau mental.

2.Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri?

 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, faktor yang mempengaruhi
nyeri adalah
1.Usia
Usia merupakan variabel yang penting dalam mempengaruhi nyeri pada individu.
5
2.Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara siknifikan. Dalam berespon
terhadap nyeri.
3. Kebudayaan
Perwat seringkali berasumsi bahwa cara berespon pada setiap individu dalam
masalah nyeri adalah sama, sehingga mereka mencoba mengira bagaimana
pasien berespon terhadap nyeri.
4.Lingkungan
Nyeri dapat diperberaat dengan adanya rangsangan dari lingkungan yang
berlebihan misalnya kebisingan, cahaya sangat terang dan kesendirian.
5.Kelelahan
Kelelahan juga meningkatkan nyeri dan banyak orang merasa lebih nyaman
setelah tidur.
6.Kecemasan
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks, ansietas yang dirasakan
seseorang sering meningkatkan persepsi diri akan tetapi nyeri juga dapat
menimbulkan perasaan ansietas sebagai contoh seseorang yang menderita kanker
kronis.
7.Perhatian.
Tingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mempengaruhi persepsi nyeri.
Perhatian yang meningkat terhadap nyeri akan meningkatkan respon nyeri
sedangkan bahaya pengalihan dihubungkan dengan penurunan respon nyeri.
8. pengalaman sebelumnya
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang
telah dirasakan individu tersebut tidak berarti bahwa individu tersebut akan
mudah dalam menghadapi nyeri pada masa yang mendatang.
9. Dukungan keluarga dan sosial
Individu yang mengalami nyeri seringkali membutuhkan dukungan, bantuan,
perlindungan dari anggota keluarga lain, atau teman terdekat.
6
10. Lokasi dan tingkat keparahan Nyeri
Nyeri yang dirasakan bervariasi dalam intensitas dan tingkat keparahan pada
masing-masing individu. Nyeri yang dirasakan mungkin terasa ringan, sedang
atau bisa jadi merupakan nyeri yang berat.
11. Makna Nyeri
Makna nyeri pada seseorang mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara
seseorang beradaptasi terhadap nyeri.
12. Gaya koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa
kesepian, gaya koping mempengaruhi mengatasi nyeri.

3. apa saja Mekanisme Nyeri ?


 Menurut jurnal keperawatan Rufaidah Sumatera utara,volume 2 nomor 2,
November 2007
1. Transduksi/Transduction adalah proses dari stimulasi nyeri dikonfersi
kebentuk yang dapat diakses oleh otak.
2. Transmisi/Transmission adalah serangkaian kejadian-kejadian neural yang
membawa impuls listrik melalui system saraf ke area otak.
3. Modulasi/Modulation mangacu kepada aktivitas neural dalam upaya
mengontrol jalur transmisi nociceptor tersebut
4. Persepsi/perception adalah proses yang subjective. Proses persepsi ini juga
yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang melibatkan
multidimensional.
 Menurut buku ilmu bedah saraf
1. Nyeri superficial: nyeri ini adalah nyeri yang berasal dari kulit melalui serabut
jenis A yang merasakan nyeri panas dan kemudian disusul slow deleyed pain.
2. Nyeri visceral deep pain: nyeri ini sangat terpengaruhi dengan system saraf
otonom yang berkaitan dengan dermatome yang disebut sebagai reffered pain.

7
4.apa saja Asuhan keperawatan pada masalah nyeri?

 Menurut buku pengantar kebutuhan dasar manusia


1. pengkajian keperawatan: pengkajian pada masalah nyeri yang dapat
dilakukan adalah adanya riwayat nyeri; keluhan nyeri seperti lokasi nyeri,
intensitas nyeri, kualitas dan waktu serangan.
2. Diagnosa keperawatan: terdapat beberapa diagnosa yang berhubungan
dengan masalah nyeri yaitu nyeri akut akibat fraktur panggul, nyeri kronis
akibat arthritis, gangguan mobilitas akibat nyeri pada ekstremitas, kurangnya
perawatan diri akibat ketidakmampuan menggerakkan tangan yang
disebabkan oleh nyeri persendian, dan cemas akibat ancaman peningkatan
nyeri.
3. Perencanaaan keperawatan: mengurangi dan membatasi faktor-faktor yang
menambah nyeri, menggunakan berbagai teknik noninvasive untuk
memodifikasi nyeri yang dialami, menggunakan cara-cara untuk mengurangi
nyeri yang optimal seperti memberikan analgesic sesuai dengan program
yang ditentukan.
4. Pelaksanaa(tindakan) keperawatan: mengurangi faktor yang dapat
menambah nyeri misalnya ketidakpercayaan, kesalahpahaman, ketakutan,
kelelahan, dan kebosanan. Memodifikasi stimulus nyeri dengan
menggunakan teknik teknik-teknik seperti teknik latihan pengalihan, teknik
rellaksasi, stimulasi kulit. Pemberian obat analgenik yang dilakukan guna
mengganggu atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan
persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Pemberian
stimulator listrik yaitu dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri
dengan stimulus yang kurang di rasakan.
5. Evaluasi keperawatan: evaluasi terhadap nyeri dilakukan dengan menilai
kemampuan dalam merespons rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya
perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respon fisiologis yang
baik, dan pasien mampu melakukan aktivitas sehari hari tanpa keluhan nyeri.
8
 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, joint commission on
accreditation of healthcare organizations(JCAHO) 1999 membuat standar
didalam penanganan terhadap nyeri yaitu:
1. Mengenali hak-hak klien untuk dapat melakukan pengkajian dan
penanganan nyeri yang sesuai.
2. Mengkaji keberadaan nyeri pada klien, kemudian menentukan jenis dan
intensitas nyeri pada semua klien.
3. Mendokumentasikan hasil pengkajian yang telah dilakukan sebagai data
dasar untuk pengkajian dan tindak lanjut.
4. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan didalam pengkajian dan
penanganan nyeri serta mengenalkan pada tenaga kesehatan yang baru
tentang teknik pengkajian dan penanganan nyeri.
5. Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mendukung keefektifan didalam
pelayanan pengobatan nyeri.
6. Memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan kepada pasien beserta
anggota keluarga mengenai penanganan nyeri yang efektif.
7. Menjelaskan atau mengenalkan kebutuhan klien terhadap penanganan
gejala yang timbul dalam discharge planning.`

5.Jelaskan Skala nyeri dan pengelompokkan?

 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, ada 3 kategori skala nyeri
yaitu
1. Skala deskriptif verbal (verbal descriptor scale,VDS) merupakan salah satu
alat ukur tingkat keparahan yang lebih bersifat objektif.skala ini merupakan
sebuah garis yang terdiri dari beberapa kalimat pendeskripsi yang tersusun
dalam jarak yang sama sepanjang garis.

9
2. Skala numerik (numericall rating scale,NRS) digunakan sebagai pengganti
alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan skala 0
sampai 10. angka 0 diartikan kondisi klien tidak merasakan nyeri, angka 10
mengindikasikan nyeri paling berat yang dirasakan klien.

3. Skala analog visual(visual analog scale, VAS)merupakan suatu garis lurus,


yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat
pendeskripsi vrbal pada setiap ujungnya.

 Skala nyeri menurut Hayward


Skala 0 →tidak nyeri
Skala 1-3→ nyeri ringan
Skala 4-6→nyeri sedang
Skala 7-9→sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol dengan aktivitas yang biasa
dilakukan.
Skala 10→sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol.

10
6.apa saja pengkajian nyeri?

 Menurut buku konsep dan proses keperawatan nyeri, beberapa komponen yang
harus di perhatikan seorang perawat didalam mengkaji respon nyeri diantaranya:
1. Penentuan ada tidaknya nyeri, dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri,
perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri,
walaupun dalam observasi perawat tidak menemukan adanya cedera atau
luka.
2. Karakteristik nyeri, ada 5 metode diantaranya faktor pencetus(provocate),
kualitas(quality), lokasi(region), keparahan(severe), durasi(time).
3. Respon fisiologis, pada saat impuls nyeri naik kemedulla spinalis menuju ke
batang otak dan thalamus, system saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai
bagian dari respon stress. Respon fisiologis terhadap nyeri ada 2 yaitu respon
simpatik dan respon parasimpatik.
4. Respon perilaku, respon yang ditunjukkan klien yang mengalami nyeri
bermacam macam. Perawat perlu belajar dan mengenal berbagai respon
perilaku tersebut untuk memudahkan dan membantu dalam mengidentifikasi
masalah nyeri yang dirasakan pasien.
5. Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat didalam
melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri.
6. Pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien, klien yang merasakan nyeri setiap
hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari-harinya.
7. Persepsi klien tentang nyeri, dalam hal ini perawat perlu mengkaji persepsi
klien terhadap nyeri,bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yang ia
alami dengan proses penyakit atau hal dalam diri atau lingkungan
disekitarnya.
8. Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri, perawat dalam hal ini perlu
mengkaji cara-cara apa saja yang biasa klien gunakan untuk menurunkan
nyeri yang ia alami.

11
2.4 Skema Nyeri

KLASIFIKASI NYERI

PENGKAJIAN NYERI SKALA NYERI


NYERI

MEKANISME NYERI

12
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Nyeri adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang hanya dapat diungkapkan oleh
individu yang mengalami dan persepsi berbeda anatara satu orang dengan yang lainnya.
Klasifikasi nyeri ada 2 yaitu nyeri akut dan kronis. Nyeri akut biasanya mengindikasikan
bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi. Jika kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada
penyakit sistematik, nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan;
nyeri ini umumnya terjadi kurang dari 6 bulan dan biasaanya kurang dari satu bulan. Nyeri
kronis adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu.

Skala nyeri terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu: Skala0→tidak nyeri, Skala1-3→
nyeri ringan, Skala 4-6→nyeri sedang, Skala 7-9→sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol
dengan aktivitas yang biasa dilakukan.,Skala 10→sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol.

3.2 Saran

Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini .kita bisa menerapkan dan membagi
ilmu dalam menyelesaikan masalah ga ngguan tidak nyaman ini dalan kehidupan . Dalam kasus
nyeri akut, peran diri sendiri maupun peran perawat sangatlah dibutuhkan. Karena nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara tiba – tiba, dan umumnya berkaitan dengan cidera spesifik.
Maka setidaknya seseorang yang menderita nyeri akut harus diperiksakan untuk mengetahui
penyebabnyadan harus segera diberikan pengobatannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak Wahit Iqbal,Nurul Chayatin,2007,kebutuhan dasar manusia,EGC,Jakarta.

Nian Prasetyo,Sigit,2010,konsep dan proses keperawatan nyeri,Graha Ilmu,Yogyakarta.

Jurnal keperawatan rufaidah Sumatera utara, volume 2 nomor 2, November 2007

Smeltzer C,Suzanne, Bare G,Brenda, keperawatan medical bedah, EGC

Judha,Mohamad,Sodarti,Afroh Fauziah,Teori pengukuran Nyeri,medical book

Priharjo,Robert, pemenuhan aktivitas istirahat pasien,EGC

14

Anda mungkin juga menyukai