Anda di halaman 1dari 1

Terjemahan B.

Arab hal-94

Dan itu membuat mereka terluka walaupun sedikit Allah berfirman: (1) dan bahwa
menyakiti para reformis (pembaharu) sebelum mereka yaitu para Nabi dan Rasul adalah jalan
bagi para tiran yang tidak adil ketika mereka gagal menolak argumentasi tersebut, dan dalam
Al-Qur’an ada sebuah pernyataan yang tidak membutuhkan klarifikasi bahwa menyakiti para
da’i itu sebenarnya tidak mengganggu generasi penerusnya dan tidak menyelamatkannya juga.
Allah SWT berfirman (2).

Sesungguhnya kita menginginkan para da’i seolah-olah malaikat yang mengajarinya


dan para nabi yang mengangkatnya bahwa jika ia membuat perintah maka ia mematuhinya dan
dia tunduk terhadap yang diperintahkan kepadanya, dan jika memerintahkan sesuatu maka
orang mengerjakannya, dan jika melarang sesuatu maka orang meninggalkannya, dan dia
mewakili dzahir (bagian luar) seperti batin (bagian dalam) dan batinnya itu baik-baik saja.

Budaya Pendakwah (Da’i)

A. Pengetahuan Agama
1. Al-Qur’an Al-karim

Sesungguhnya Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada rasul-Nya dan
mengandung semua ajaran Islam, maka dari itu sebaiknya para da’i menghafalnya semampu
yang ia bisa membangkktkan rasa spritualnya dalam setiap kesempatan yang ada. Al-Qur’an
adalah sumber yang tidak ada habisnya untuk memberikan dalil-dalil naqli untuk kepada para
da’i yang akan membantu mereka berdebat dengan para penentang. Dan diantara pentingnya
mempertahankan da’i untuk membaca Al-Qur’an dengan khusyuk dan rendah hati yang
dengannya hati akan terbuka dan menggembirakanhati dan memberikan cahaya pengetahuan
kedalam akal.

Karenannya, jika seorang da’i ingin berbicaramengenai suatu topik maka ia harus
mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan topik tersebut dan berupaya
mengembangkannya sesuai dengan tujuannya serta memahami makna dan mengetahui
asbabun nuzulnya.

Anda mungkin juga menyukai