No. Zaman Veda/Weda Zaman Brahmana Zaman Upanishad Zaman
(1500-1000 SM) (1000-750 SM) (750-500 SM) Hinduism/Hindu Baru (500 SM-1200 M) 1. Pengertian: Weda berasal dari Orang yang Secara Hinduisme adalah “vid” (bahasa masuk golongan etimologis, jalan hidup sanksekerta) yang pendeta dalam upanishad adalah tradisional. Banyak artinya mengetahui agama Hindu dan duduk diatas kaki penganutnya yang / ilmu merupakan kasta guru, yang menyebut pengetahuan. tertinggi. Zaman maksudnya yaitu Hinduisme Weda adalah ilmu Brahmana adalah mendengarkan sebagai Sanātana- pengetahuan yang periode yang wejangan dari dharma, artinya suci dan maha mana para umat guru yang "darma yang sempurna & juga hindu berpegang bersifat rahasia. abadi" atau "jalan kekal yang berasal teguh pada Isi dari kitab ini yang abadi". Istilah dari sang widhi Brahmana. berupadialog ini mengacu wata. Brahmana berasal guru dengan kepada kewajiban Weda juga dari kata Brahma muridnya. "abadi" yang harus merupakan yang berarti do’a. Menurut Cristian dijalankan oleh periodisasi / Yaitu, ucapan- violatti, seluruh umat zaman pada masa ucapan sakti yang upanishad adalah Hindu tanpa Hindu. Weda diucapkan oleh teks yang bersifat memandang juga merupakan para pendeta / religius dan derajat, kasta, atau kitab suci agama para Brahmana filosofis yang sekte/ aliran. Ini Hindu. pada saat hadir pada berbeda melaksanakan masyarakat India dengan swadarma, upacara. yang mulai artinya "darma Zaman Brahmana mempertanyakan seseorang", yaitu ditandai dengan tatanan agama kewajiban yang kitab Brahmana veda tradisional. harus dijalankan yaitu terdiri dari Tuntunan sesuai aliran yang Ya-jurveda, keagamaan pada diikuti dan isinya doa-doa Zaman Upanisad tingkatan yang di diarahkan untuk kehidupan. persembahkan. melepaskan diri Pembentukan agama Kitab prosa berisi dari ikatan-ikatan hindu = penulisan para duniawi dan memasukkan brahmana kembali keasal segenap (tatacara untuk bersatu kepercayaan melaksanakan dengan sang agama, filsafat, dan upacara) pencipta praktiknya ke (Brahman). dalam satu sistem Latar belakang yang kita nama kan munculnya Hinduisme) Upanishad di dipahami dari kitab awali pada zaman suci weda (Rig Brahmana weda, sama weda, dimana seseorang atharwaweda, yajurweda). menjalani (catur asrama) atau Hindu sendiri rangkaian hidup sebenarnya baru pada saat terbentuk setelah mengasingkan masehi ketika diri di hutan beberapa kitab dari sehingga weda digenapi oleh menghasilkan paraBrahmana. Pd kitab-kitab zaman munculnya Aranyaka yang Buddha, Hindu diantaranya sama sekali belum adalah kitab muncul semuanya Upanishad. sebagai sebuah Pandangan yang ajaranagama, menonjol dari namun masih agama Upanishad mengenal ajaran ialah suatu ajaran Weda. Agama yang monistis Hindu adalah dan obsoluteisme, sebuah lanjutan artinya : kitab- dari agama Weda kitab itu (Brahmanisme) mengajarkan yang merupakan bahwa realitas kepercayaan bangsa tertinggi hanya Indo-Iran (Arya). satu saja. Realitas ini tidak tampak, bebas dari segala perhubungan, tetapi menyelami segala sesuatu. Realitas ini disebut Brahman. 2. Karakteristik: Para dewa masih Dominasi kaum Bersifat Kebebasan sesuai berbentuk abstrak Brahmana / monisme/ hanya aliran belum adanya pendeta karena ada 1 hukum a. Waisnawa patung banyak upacara dasaralam Memuja wisnu Upacara-upacara Tidak boleh turun semesta sebagai dewa paling kasta sampai Ahimsa – tidak utama yang dilakukan turunannya ada kekerasan b. Saiwa masih berbentuk (Brahmana) Semedi- Memuja dewa siwa sederhana Brahmana menjadi masyarakat yang awalnya memuja Percaya kepada kasta yang paling melakukan dewa rudra. Digambarkan sebagai roh-roh tinggi semesi untuk mahakala atau dewa Pembagian kerja Brahmana memfokuskan membuat mitologi dirinya yang sangat dalam sistem menakutkan namun keluarga sudah Adanya kasta Tidak ada juga dianggap sebagai jelas disebebkan oleh: upacara yang dewa mahapertapa Sudah terdapat 3 Adanya spesialisasi dilakukan atau perlindung para golongan yaitu : pekerjaan yang di pertapa. pendeta, ksatria, wariskan secara c. Saka tukang turun temurun, Memuja istri dewa Hidup mulai adanya (cakti) yang paling menetap, ketika perkawinan tertemuka adalah endogami, adanya durga (istri dewa menetap mulai mengembangkan sikap superioritas siwa).Pemujaan pada dalam diri Arya, cakti merupakan perekonomiannya adanya pandangan kelanjutan kepada Pembagian dewa divine mother (dewi bahwa manusia berdasarkan pertiwi) yang telah lahir sudah tingkatan, dewa adapada peradaban memiliki kasta. langit, dewa Adanya ajaran mohenjodaro dan angkasa, dewa pelengkap veda Harappa. bumi. yang di sebut sad d. Tantra wedangga. Seksa Artinya pengetahuan yaitu cara yang bersifat rahasia dalam bidang spiritual membaca, dan upacara ritual wyakarna yaitu keagamaan. tata bahasa, Adanya kitab chanda yaitu irama Bhagawadgita syair weda, Isinya Yaitu nyanyian nyirugta yaitu kosa sebagai pedoman kata yang Hidup digunakan dalam Adanya dewa trimurti weda, jyotisa yaitu a. Brahma ilmu perbintangan b. Siwa untuk menentukan c. Wisnu hari atau untuk mengadakan upacara, kalpa yaitu pedoman untuk melaksanakan upacara. 3. Dampak Sosial: Kehidupan religi Munculnya kasta Berhati-hati Mempunyai tatacara masyarakat sehingga adanya dalam berbuat penyembahan dewa sangat kental pembeda di takutnya yang berbeda Sudah ada sistem masyarakat berbuat Pengaruh baik & atau pembagian Munculnya kesalahan buruk kerja sistem Aktivitas Adanya diskriminasi Adanya transisi pemerintahan Brahmana kasta dari nomaden dari kula berkurang Adanya kebebasan menjadi menetap (keluarga), Kelompok sosial memilih aliran Adanya sistem gramma (desa) melakukan sesuai kepercayaan pertanian karena visy. Raja juga tugas sebaik Adanya spesifikasi sebelum dibantu oleh mungkin pekerjaan nomaden mereka desa dewan. itu pengembala Dewan tua, disebut sabha. Sudah terbentuk Dewan umum hukum yang warga disebut berasal dari samiti norma masyarakat Segala kehidupan masyarakatnya berpedoman pada kitab suci.