Essay Myr Inf Raja
Essay Myr Inf Raja
Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun
kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk
bersama sama memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda.
Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran
berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak
memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke
dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain
yang telahmempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa
warga bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa
dan bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak
diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil
pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang yang lebih parah lagi pelecehan
seksual kepada anak yang sangat marak dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan
naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang
tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi
kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan
kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung
jawab kita semua.Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara
Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat
diwujudkan.
Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita lihat
dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih menunjukan
tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia hukum, merusak hutan,
pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih mementingkan diri dan kelompok,
2
Kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa sebagian
pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Hal ini bisa kita lihat dari segelintir persoalan ini,saya ambil contoh di perkotaan, karena
bagian yang sangat cepat dengan informasi walaupun desa juga tidak bisa dilepakan
dari konteks ini, hal ini bisa kita lihat semakin minimnya pemuda di perkotaan yang
menghormati nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan lebih bangga dengan budaya atau
simbol-simbol bangsa lain, semakin banyaknya pemuda yang melakukan perilaku
menyimpang dan penggunaan NARKOBA, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya
kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan semakin
individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah masyarakat, penguasaan IPTEK
yang terbatas.
Mari kita lihat satu persatu dari segelintir persoalan yang telah disebutkan diatas,
dikatakan segelintir karena masih banyak lagi persoalan yang menimpa pemuda kita
saat ini, yang sangat rentan merusak bangsa ini ke depan. Budaya yang dilakoni
kebanyakan pemuda di perkotaan merupakan salah satu indikasi betapa kuatnya
budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan pemuda lewat arus besar
globalisasi. Pemuda kita tidak lagi bangga dengan kekayaan budaya yang dimilikinya,
seolah-olah, segala sesuatu yang datangnya dari luar merupakan sesuatu yang paling
3
baik, berupa bahasa, bertutur dan berpikir,tanpa melakukan penyaringan lebih dahulu.
Kecenderungan pemuda menyebutnya dengan trend saat ini, padahal tidak kita
disadari, ini merupakan bahaya laten yang akan merusak generasi kita (pemuda). Hal
ini menandakan lemahnya kesadaran pemuda kita mempertahankan kekayaan nilai
bangsa yang kita miliki.
Perilaku menyimpang lainnya, seperti free sex dan penggunaan Narkoba oleh
pemuda juga merupakan salah satu lemahnya pemuda dalam menyadari apa yang
dilakukan dan dampaknya ke depan. Hampir setiap hari kita mendengar, membaca dan
menonton di media cetak dan elektronik bahwa selalu saja ada pemuda yang diringkus
oleh aparat keamanan akibat perilaku diatas, bila hal ini terus menerus berlanjut dan
tidak diantisipasi maka ketahanan negara ini ke depan sudah pasti terganggu.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat
pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan
kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat
yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar
keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan,
maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh
negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng harus disejahterakan dan jangan
sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam
melakukan bela negara. Akan tetapi, kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang
diharapkan dari pemuda itu sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih
cenderung untuk bersikap individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu
persoalan di sekitarnya.
Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda negeri ini sangat
lambat perubahannya, sangat berbeda dengan negara- negara lain yang begitu cepat
dapat mengatasi krisis. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua,
bahwa kesadaran berbangsa dan bernegara sangat diperlukan. Konsep atau makna
4
kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri
dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak
yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan
lingkungannya.
sebuah keharusan bagi pemuda untuk ikut bertanggung jawab mengemban amanat
penting ini, bila pemuda sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara,
maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang
mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh
terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan
bangsa lain.
Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat
pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan
kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat
yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar
keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan,
maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh
negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng harus disejahterakan dan jangan
sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam
melakukan bela negara. Akan tetapi, kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang
diharapkan dari pemuda itu sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih
cenderung untuk bersikap individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu
akan persoalan di sekitarnya. Penguasan IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga
merupakan salah satu tantangan bagi kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal
penguasan informasi, jika pemuda kita tidak memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita
akan terus tertinggal dan digilas zaman sehingga dominasi negara luar semakin kuat
menguasai negara kita.
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga
Negara,untuk mengabdi,memelihara,membela,melindung tanah airnya dari segala
ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa Rasa cinta tanah air adalah
rasa bangga, rasa memiliki, rasa mneghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang
dimili oleh setiao individu pada Negara tempat ia tingga yang tercermin dari perilaku
membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi
7
Beda zaman beda pula sikap pemuda terhadap kondisi bangsanya, saat ini pemuda
indonesia terjebak dalam budaya apatis dan hedonis, pemuda yang masih memikirkan
nasib bangsanya kedepan terus berkurang, seandainyapun banyak yang
membicarakan kondisi bangsa ini lebih kepada kritikan dan keluhan kondisi bangsa
saat ini tanpa mau memikirkan solusi dan tindakan kedepan.
Pemuda indonesia saat ini lebih senang menghabiskan waktu ditempat hiburan
daripada sekedar membaca dan menelaah nasib bangsanya, pemuda-pemuda
diperkotaan termasuk anak-anak para pejabat lebih senang menghambur-hamburkan
uang mereka pada butik-butik ternama dalam dan luar negri, sementara disisi lain anak-
anak dipelosok daerah mengalami kesulitan dalam mengakses ke fasilitas pendidikan
dan kesehatan, seolah-olah pemuda perkotaan bukanlah satu bangsa dengan anak-
anak dipelosok daerah, tidak ada ikatan kepedulian diantara mereka untuk membangun
bersama masa depan bangsa ini.
Dengan kondisi seperti ini kita wajib mewaspadai bahwa Indonesia dimasa depan
akan mengalami krisis kepemimpinan, ini dikarenakan bukan karena tidak ada orang
yang mau memimpin tetapi karena Indonesia kehilangan pemimpin yang berkarakter
pemimpin.
Dimasa depan Indonesia hanya menjadi negara yang rakyatnya adalah mantan-
mantan anak manja yang menjadi dewasa, yang lebih cenderung bersikap konsumtif
dibanding berwatak produktif. Mungkinkah anak-anak manja itu mampu menjadi
pemimpin dinegri yang memiliki 1.128 suku 726 ragam bahasa dan 17.504 pulau,
sementara mereka sendiri terjebak dalam pragmatisme pribadi yang membuat mereka
lebih rakus dibanding kapitalis.
Nasionalisme itu bukan rasa kepemilikan suatu bangsa yang ditunjukan dengan
berkoar keras saat negri ini terganggu, tetapi memikirkan solusi masa depan agar negri
ini tumbuh berkembang menyejahterakan rakyatnya serta mampu menghadapi
gangguan-gangguan yang ada.
Pemuda indonesia memang masih mempunyai rasa memiliki negri ini tapi luntur
sudah hingga kedasaran jutan rasa cintanya pada negri ini.Tidak ada cara lagi
menyelamatkan keutuhan Indonesia dimasa depan, kecuali dengan menumbuhkan
9
rasa kecintaan mereka terhadap Indonesia yang satu kesatuan tak terpecah oleh batas
wilayah dan suku. Karena dengan hanya dengan menumbuhkan kembali rasa cinta itu
maka akan muncul rasa pengabdian kepada negri ini, sehingga apapun profesinya
dimanapun dia berada akan berusaha memajukan dan membesarkan bangsa
Indonesia. Banyak cara menumbuhkan rasa cinta tanah air mulai dari
keluarga,lingkungan sekolah,lingkungan masyarakat dan atau media masa.
Dalam keluarga,dalam keluarga anak bisa di didik dengan lebih menekankan
sikap peduli dengan sesame mencontohkan sikap para pahlawan saat melawan
penjajah, dan selalu menannmkan akhlak dan budi pekerti yang baik, selanjutnya anak
diajarkan sikap patriotism dengan banya cara semisal saat makan bersama atau saat
bersama lainnya sambil mengobrol tentang hal-hal yang berkaitan dengan cinta tanah
air tentunya.
Lingkungan sekolah, sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan
pendidikan tentu salah satu tujuannya adalah membentuk pribadi siswa yang memiliki
sikap patriotism(cinta tanah air) dalam sekolah akan diajarkan banyak hal dan contoh
mengajarkan siswa agar mencapai pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air salah satu
contohnya adalah upacar bendera.
Lingkungan Masyarakat, masyarakat akan berperan membentuk pribadi
seseorang apakah ia akan menjadi seorang yang patriotis atau tidak, kegiatan-kegiatan
seperti karang taruna dan sejenisnya merupakan sarana pendukung yang baik dalam
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.
Media masa,media masa semisal Koran,TV, dan sejenisnya pada masa kini
merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi ,tontonan-tontonan dan bacaan-
bacaan akan sangat berefek lansung pada yang menikmatinya filterasi dan penyajian
dan mencontohkan sikap patriotisme atau cinta tanah air akan sangat efektif dalam
pelaksanaannya jika media masa pun ikut bertindak.
10
Pemuda tidak dapat dilupakan dan dihilangkan dari perjalanan panjang bangsa ini.
Sumpah pemuda sebagaimana telah diikrarkan oleh pendahulu kita pada tanggal 28
oktober 1928, merupakan salah satu bukti betapa peranan pemuda itu sangat vital
dalam mempersatukan pemuda dan bangsa ini dan yang lahir dari pikiran-pikiran kaum
muda adalah juga suatu peristiwa sejarah, peristiwa yang merupakan klimaks dari
pencarian identitas baru yang telah bermula sejak awal abad ini dan manifestasi dari
puncak peranan pemuda sebagai aktor sejarah yang sadar. Fenomena-fenomena yang
disinggung diatas merupakan tantangan bagi kita dan akan cenderung menjadi
pemecah bila tidak segera diatasi, dicari jalan keluarnya. Kondisi pemuda yang seperti
itu juga akan menjadikan pemuda kita menjadi pemuda yang kehilangan identitas dan
krakter yang berdampak pada hilangnya perekat di masyarakat yaitu pemuda itu
sendiri.
Hal penting yang tidak bisa dlupakan oleh pemuda adalah bahwa Pancasila telah
merumuskan semua pengalaman, pandangan hidup dan harapan bangsa. Tugas
pemuda adalah untuk tetap menjaga Pancasila dan menjalankan amanat yang
terkandung didalamnya. Tentunya,bagaimana menjalankan yang diamanatkan oleh
Pancasila tersebut tidaklah hanya mengetahui saja dan menghafalnya, akan tetapi
mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehinga menjadi Pancasila yang hidup.
11
Tidak ada lagi kata lain, bahwa untuk menghidupkan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ini, maka pemuda harus turun ke tengah masyarakat
membantu menyelesaikan persolan-persoalan yang ada karena disana banyak
persolan yang membutuhkan perhatian para pemuda. Pemuda harus terdepan
menyatakan penghormatan terhadap kemajemukan di negeri ini, terdepan dalam
menghormati toleransi, dan banyak hal lagi yang dilakukan pemuda dalam
mengimplementasikan Pancasila, satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah
bahwa pemuda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika
bangsa yang dihadapi saat ini.
Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam
melakukan perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa
ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk
mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus
globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini. Hal
lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki
tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari
solusinya.
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam
bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita. Nilai-nilai bela negara
yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara antara lain: 1) Cinta Tanah Air . Negeri yang luas dan kaya akan sumber
daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat
didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat mewujudkan itu semua
dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya
yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita. 2)
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Kesadaran berbangsa dan bernegara
merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu
dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat mewujudkannya
dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi
anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. 3)
Pancasila Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar
biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan
lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman,
tantangan, dan hambatan. 4) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara. Dalam wujud
bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh
nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras
untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk
mengorbankan waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet
bukan hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain.
Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan waktunya antri hanya
untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi
mengharumkan nama bangsa. 5) Memiliki Kemampuan Bela Negara. Kemampuan bela
negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja
keras dalam menjalani profesi masing-masing. Kesadaran bela negara dapat
13
diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi
bagian dari siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui bahwa
Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal
kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan
musuh besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru
dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus
menerus mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil
sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional maupun
internasional.
Di era globalisasi ini memang telah terjadi, suka tidak suka tidak bisa dihindari,
jika diambil negatifnya kita akan menjadi berpikiran negatif, akan lebih bijaksana jika
kita mengambil segi positifnya agar kita bisa mengikuti kemajuan jaman, dengan tidak
mengesampingkan budaya local,dalam rangka kecintaan kita pada tanah air dengan
harapan NKRI tetap terpelihara.
Demikianlah tulisan kami mengenai KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
MEMBENTUK WATAK PEMUDA YANG MEMILIKI RASA CINTA TANAH AIR, kami menyadari
bahwa tulisan ini jauh dari sempurna untuk itu kami mengharapkan koreksi dan
masukan yang dapat membangun.