PAYAKUMBUH
2018
BAB I
DEFINISI
1. Tinadakan Medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnostik
atau teraupetik yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi.
2. Tindakan invasif adalah tindakan medik yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan
jaringan tubuh.
3. Tindakan Non Invasif adalah pengobatan konservatif yang tidak memerlukan sayatan
kedalam tubuh atau penghapusan jaringan.
4. Resiko Medik adalah keadaan atau situasi yang tidak diinginkan yang mungkir setelah
dilakukannya tindakan medik oleh dokter.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. PELAYANAN
1. Setiap tindakan invasif harus dilakukan persetujuan Tindakan Kedokteran agar
tidak muncul gugatan atau tuntutan malpartek medik.
2. Setiap tindakan yang dilakukan harus dicatat didalam rekam medis pasien (lembar
asuhan terintegrasi).
3. Setiap hasil tindakan invasif harus dicatat dalam rekam medis pasien (lembar
asuhan terintegrasi).
4. Tidak semua tindakan invasif dilakukan oleh doketr spesialis dan dokter umum,
terdapat daftar tindakan invasif yang dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan
yang lain (perawat, perawat gigi, fisioterafis).
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Asuhan keperawatan pre-operasi
2. Asuhan keperawatan intra operasi
3. Asuhan keperawatan post operasi
B. PERSIAPAN BEDAH
1. Persiapan Pre Operasi :
a. Sign-in
1) Tim anestesi mengkonfirmai ulang identitas, lokasi dan informed consent.
2) Tim anestesi memastikan apakah lokasi operasi sudah ditandai.
3) Tim anestesi memastikan apakah mesin dan alat-alat sudah lengkap dan siap.
4) Tim anestesi memastikan apakah pulse oxymetri telah terpasang pada pasien
dan berfungsi dengan baik.
5) Tim anestesi mengidentifikasi ulang apakah pasien ada riwayat alergi, dan
kesulitan bernafas.
6) Tim anestesi mengidentifikasi apakah ada risiko perdarahan.
b. Time-out
1) Seluruh tim yang ikut dalam pembedahan tersebut memperkenalkan nama dan
tugasnya.
2) Tim anestesi mengkonfirmasi ulang nama pasien, prosedur dan daerah insisi
yang akan dilakukan.
3) Tim anestesi mengidentifikasi ulang apakah obat profilaksis sudah diberikan 60
menit sebelumnya.
4) Untuk Operator harus mengantisipasi kejadian-kejadian kritis yaitu:
a) Operator harus sigap menghadapi keadaan kritis atau kejadian luar biasa
pada pasien.
b) Operator harus bisa cepat dan tepat dalam menangani kejadian tersebut.
c) Operator harus punya langkah-langkah untuk mengatasi perdarahan yang
terjadi.
5) Tim anestesi harus mengantisipasi kejadian-kejadian kritis yaitu:
a) Tim anestesi mengidentifikasi apakah pasien membutuhkan peralatan khusus.
6) Untuk Perawat harus mengantisipasi kejadian-kejadian kritis yaitu:
a) Perawat instrumentator memastikan semua alat yang akan dipergunakan
dalam kondisi baik dan steril.
b) Perawat harus memperhatikan apakah ada peralatan yang rusak atau
sudah tak bisa digunakan.
c) Perawat mempersiapkan foto rontgen dalam keadaan terpasang.
d) Perawat instrumentor menyiapkan dan menyusun instrument steril
yang akan digunakan di atas meja mayo.
e) Instrumentator melakukan penghitungan jumlah instrument, kassa
steril, jarum yang akan dipakai dengan disaksikan oleh perawat
sirkuler.
f) Perawat sirkuler mendokumentasikan hasil penghitungan awal didalam
form penghitungan instrument, kassa, dan jarum.
D. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Asuhan keperawatan pre-operasi
1. Petugas RR harus memperhatikan asuhan yang ditimbulkan sebelum tindakan
pembedahan.
2. Petugas harus memperhatikan masalah-masalah keperawatan apakah yang mungkin
terjadi pada pasien, seperti:
a. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan,
seperti salah interfrestasi informasi, kecemasan yang tinggi, dan kurang daya
ingat.
b. Asietas/kecemasan pasien mengenai krisis situsional, ketidakakraban dengan
lingkungan dan ancaman kematian.
3. Petugas membuat intervensi/implementasi asuhan keperawatan.
4. Petugas membuat evaluasi dan membuat nama, dan diparaf.
II. PERSIAPAN TINDAKAN NON INVASIF RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA PAYAKUMBUH
1. Seluruh tindakan non invasif yang dilakukan oleh tenaga medis atau non medis
berdasarkan standar prosedur operasional (SPO), yang mana prosedur itu dilakukan
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan asuhan pada pasien.
2. Seluruh tindakan keperawatan dasar dapat dilakukan oleh tenaga medis maupun tenaga non
medis.
3. Semua tindakan non infasif harus dilakukan pencatatan diCPPT, kapan dilakukan,
indikasi dilakukan tindakan tersebut, lokasi tindakan dan lama tindakan serta reaksi
pasien terhadap tindakan tersebut.
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di : Payakumbuh
DIREKTUR RUMAH SAKIT
KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA