Anda di halaman 1dari 10

MITOS-MITOS DALAM

MASYARAKAT TENTANG NIFAS


DAN LAKTASI

Dosen : Inge Anggi Anggraini A, SST., M.Keb

Disusun Oleh:
Kelompok 3:
1. Bella Febriyenni (40019005)
2. Reri Antika (40019031)
3. Silvia Miftaqul Jannah (40019002)
4. Sulistiawati (40019042)
5. Tarisa (40019045)
6. Tika Oktariani (40019046)
7. Umi Kalsum (40019048)
8. Vivi Ria Agustina (40019049)
9. Widya (40019050)
10. Wiwik Sapitri (40019053)

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANANTAHUN PELAJARAN
2019/2020

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 1


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ungkapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita, sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan dengan baik yang membahas tentang mitos-mitos yang
ada di masyarakat yang meliputi mitos tentang ibu nifas dan laktasi.
Selanjutnya, salawat dan salam kami sanjungkan kepada Rassulullah SAW dan
para sahabat beliau yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke
alam penuh ilmu pengetahuan. Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing
Ibu Inge Anggi Anggraini A, SST., M.Keb selaku dosen mata kuliah Sosial
Budaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita tentangmitos-mitos apa saja yang
beredar di masyarakat. Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi
siapapun yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Palembang, 22 Oktober 2019

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Mitos-Mitos Tentang Ibu Nifas ...................................................................... 5


2.2. Mitos-Mitos Tentang Laktasi .......................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan ....................................................................................................... 9


3.2 Saran ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa Nifas adalah masa partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu yang
berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi wanita kembali ke kondisi
normal seperti hamil dan laktasi adalah proses sintesis atau produksi serta pengeluaran
ASI dari payudara
Di Indonesia banyak budaya serta adat istiadat di masyarakat yang sudag turun temurun.
Di antara banyaknya tradisi dan adat istiadat suatu daerah terdapat banyak mitos
mengenai larangan atau anjuran kepada ibu nifas dan menyusui. Mitos tersebut tidak
selalu benar pada kenyataan. Banyak mitos yang beredar di masyarakat yang tidak
memiliki alasan yang kuat berdasarkan ilmu kesehatan. Terutama gizi pada ibu
menyusui, di mana terdapat banyak mitos seputar makanan yang dilarang atau
dianjurkan untuk ibu yang sedang menyusui bayinya.
Melihat keadaan tersebut, perlu dilakukan pembenaran atas mitos-mitos yang sudah ada
pada masyarakat. Perlu dilihat dari segi ilmu kesehatan, dan faktor-faktor yang
menguatkan bahwa mitos tersebut benar atau akan berdampak buruk bagi ibu maupun
bayi.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa saja mitos-mitos tentang nifas dan laktasi yang ada di masyarakat?
b) Bagaimana peran bidan dalam menanggapi mitos-mitos tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja mitos-mitos yang beredar di sekitar masyarakat tentang
ibu nifas dan laktasi.

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 4


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MITOS-MITOS TENTANG NIFAS
a) MITOS: Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan intim.

ALASAN BUDAYA: Akan menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun


involusi rahim, yakni mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran semula.

PERAN BIDAN: Menjelaskan kepada ibu untuk tidak melakukan aktivitas hubungan
seksual pada awal setelah melahirkan. Namun begitu darah merah berhenti dan dia
tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk mulai melakukan hubungan suami
istri kapan saja ibu siap.

b) MITOS: Harus memakai Stagen/ udet/ centing

ALASAN BUDAYA : Agar mengecilkan perut ibu

PERANAN BIDAN :Menagnjurkan pada ibu lebih baik tidak perlu menggunakan
stagen, karena pengecilan perut ibu dipengaruhi oleh hormon dan bukan karena
stagen.

c) MITOS: Minum jamu

ALASAN BUDAYA : Agar rahim cepat kembali ke bentuk semula

PERANAN BIDAN : Memberikan penjelasan kepada ibu jika meminum jamu


belum tentu dapat mempengaruhi kembalinya rahim seperti semula dikarenakan
secara fisiologis rahim akan kembali seperti semula dan lebih baik ibu mengkonsumsi
obat-obatan yang telah teruji klinis

d) MITOS: Masa nifas harus minum abu dari dapur dicampur air, disaring, dicampur
garam dan asam

ALASAN BUDAYA : Agar produksi ASI lebih banyak

PERANAN BIDAN : Menjelaskan kepada ibu jika meminum abu sangat tidak
dianjurkan karena abu mengandung zat-zat kimia yang sangat berbahaya untuk
kesehatan dan ASI ibu.

e) MITOS: Ibu setelah melahirkan dipijat dan di urut di pinggang dan di perut oleh
tukang pijat urut

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 5


ALASAN BUDAYA : Mempercepat penyembuhan dan pemulihan setelah persalinan

PERANAN BIDAN : Menjelaskan pada ibu jika pemijatan yang dilakukan ke


dukun pijat tersebut tidak baik dilakukan bahkan dapat membahayakan rahimnya

f) MITOS: Pada masa nifas, ibu dilarang tidur siang terlalu lama

ALASAN BUDAYA : Dikarenakan ibu jadi kurang istirahat dan biasa sakit akibat
kecapekan

PERANAN BIDAN : Memberikan penjelasan kepada ibu jika tidur siang


diperbolehkan untuk melepas lelah akan tetapi jangan terlalu lama

g) MITOS: Setelah melahirkan, Ibu tidak boleh makan tempe

ALASAN BUDAYA : Karena akan membuat vagina ibu menjadi gatal

PERANAN BIDAN : Memberi penjelasan pada ibu bahwa tidak benar jika tempe
menyebabkan gatal pada vagina.

h) MITOS: Setelah melahirkan, Ibu dilarang makan ikan bandeng, ayam, telur, dan
udang

ALASAN BIDAN : Karena dapat menyebabkan ASI menjadi amis dan gatal-gatal
pada ibu

PERANAN BIDAN : Menjelaskan kepada ibu jika hal itu hanyalah sebuah mitos
dan sebenarnya mengkonsumsi ikan bandeng, ayam dan udang justru baik untuk
memenuhi kebutuhan protein pada ibu

i) MITOS: Setelah melahirkan, Ibu tidak perlu memakai perhiasan yang berlebihan

ALASAN BUDAYA : Karena dapat mempengaruhi pergerakan bayi

PERANAN BIDAN : Menganjurkan kepada ibu jika tidak perlu memakai perhiasan
yang berlebihan karena dapat mengganggu saat melakukan perawatan bayi.

j) MITOS: Ibu setelah melahirkan, ketika tidur ataupun sedang duduk kaki tidak boleh
ditekuk

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 6


ALASAN BUDAYA : Karena dapat menyebabkan varises pada kaki ibu

PERANAN BIDAN : Menjelaskan pada ibu tentang posisi kaki yang benar saat
tidur agar tidak terjadi varises pada ibu.

2.2 MITOS-MITOS TENTANG LAKTASI


a) MITOS: Ibu menyusui perlu minum banyak air putih

FAKTA: Minum banyak air putih memang perlu, tapi ini tidak akan meningkatkan
produksi ASI. Tujuan konsumsi air adalah untuk mencegah haus. Selalu sediakan satu
gelas air ketika Ibu duduk untuk menyusui bayi.

b) MITOS: Bila ibu sakit, ia harus berhenti menyusui

FAKTA: Melanjutkan pemberian ASI saat ibu sakit akan melindungi bayi. Di saat
ibu mengalami demam, batuk, muntah, diare, atau ruam, ia telah menularkan penyakit
tersebut ke bayi, karena ia telah terinfeksi selama beberapa hari sebelum ia sadar
kalau sakit. Perlindungan terbaik bagi bayi dari penyakit yang diderita ibunya adalah
dengan tetap menyusu. Bila bayi jatuh sakit, sakitnya akan tidak terlalu berat bila ibu
terus menyusui. Infeksi payudara, termasuk abses, meski terasa sakit, bukan alasan
untuk berhenti menyusui. Selain itu, infeksi yang Bunda alami tersebut akan sembuh
lebih cepat bila ibu terus menyusui.

c) MITOS: Bayi yang menyusu butuh tambahan vitamin D

FAKTA: Tiap orang butuh vitamin D. Vitamin D ditambahkan pada susu formula,
tapi bayi lahir dengan liver penuh vitamin D, dan ASI juga mengandung vitamin D.
Berjemur di luar ruangan membuat bayi memenuhi kebutuhan vitamin D dari sinar
ultraviolet. Bayi tidak perlu berjemur terlalu lama dan tidak setiap hari. Vitamin D
adalah vitamin yang larut di lemak dan tersimpan di tubuh. Pada beberapa kondisi,
misalnya ketika ibu kekurangan vitamin D selama hamil, mungkin bayi perlu
mendapat suplemen vitamin D.

d) MITOS: Ibu menyusui tidak boleh minum kopi di pagi hari

FAKTA: Ini tidak benar. Secangkir kopi sehari tak apa untuk ibu menyusui dan
bayinya. Jumlah kopi yang berlebihan, yakni lebih dari 750 mg per hari, bisa
menyebabkan bayi lebih rewel atau terjaga. Perhatikan asupan total kafein dari
makanan dan minuman, termasuk kopi, teh, minuman karbonasi, dan coklat. Ibu tidak
perlu pantang mengonsumsi semua minuman dan makanan ini tapi cukup dengan
tidak berlebihan.

e) MITOS : Ibu menyusui harus menghindari makanan pedas dan bawang putih

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 7


FAKTA: Memang benar rasa ASI dipengaruhi oleh apa yang ibu makan. ASI yang
tubuh ibu produksi akan punya rasa berbeda setelah sarapan dengan telur dibanding
setelah makan malam dengan masakan beraroma bawang putih. Tapi perbedaan
rasanya cenderung samar. Bayi Ibu tidak mungkin terganggu oleh makanan yang Ibu
makan, terutama untuk rasa yang Ibu konsumsi secara teratur selama hamil. Bahkan
sebuah penelitian menyatakan bayi menyusu lebih lama dan minum lebih banyak ASI
ketika ibu mengonsumsi lebih banyak bawang putih.

f) MITOS: Ibu tidak bisa hamil ketika menyusui

FAKTA: Mitos menyusui ini sangat keliru. Memang menyusui bisa menjadi KB
alami, atau dikenal dengan sebutan Metode Amenorea Laktasi. Tapi ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi agar metode ini berhasil. Bila Ibu sudah berovulasi atau
menstruasi berarti Ibu bisa hamil. Tiga bulan setelah melahirkan, tubuh memiliki
tingkat estrogen rendah yang membuat Ibu tidak berovulasi dan menstruasi. Di saat-
saat tersebut, Ibu memang kurang subur, tapi bukan berarti tidak subur. Ibu bisa mulai
berovulasi lagi kapan saja setelah 3 bulan menyusui, dan kemungkinan besar Ibu tidak
tahu kapan ini terjadi.

g) MITOS: Minum lebih banyak susu membantu meningkatkan produksi ASI

FAKTA: Meski minum banyak cairan selalu dianjurkan untuk kesehatan secara
umum, tidak berarti minum susu bisa membantu memproduksi ASI. Faktanya,
dibanding makan dengan pola makan seimbang, susu tidak terlalu berperan dalam
meningkatkan produksi ASI. Yang ibu butuhkan adalah pola makan sehat ibu
menyusui dengan sayur, buah, dan protein untuk mendapat nutrisi yang tepat untuk
memproduksi ASI. Kalsium bisa diperoleh dari variasi makanan non-susu seperti
sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan.

h) MITOS : Setelah ibu keluar rumah, ASI-nya harus dibuang dulu sebelum menyusui
kembali karena bisa membuat bayi masuk angin.

FAKTA: ASI dalam payudara ibu selalu dalam kondisi baik dan siap diberikan ke
bayi kapan saja.

i) Mitos: ASI basi harus dibuang, yakni ASI yang pertama keluar setelah bayi lahir yang
berwarna kuning.

FAKTA: Kolostrum adalah ASI yang pertama keluar setelah bayi lahir. Kolostrum
memiliki manfaat sangat besar bagi bayi.

j) MITOS: Ibu dengan payudara kecil memproduksi ASI lebih sedikit dibanding wanita
dengan payudara besar

FAKTA: Tidak ada dasar untuk mitos menyusui ini selain penampilan fisik. Lebih
besar bukan berarti lebih baik ya. Sayangnya mitos ini terus menyebar sebagai fakta
di masyarakat. Angka menyusui semakin tinggi tiap tahunnya. Dengan peningkatan
jumlah wanita yang menyusui, semakin penting informasi yang akurat dan terkini
untuk para ibu menyusui.

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 8


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam materi ini sangat penting bagi mahasiswa kebidanan untuk mengetahui peran
apa yang harus di ambil untuk meluruskan mitos-mitos yang terdapat di dalam masyarakat
terutama mitos tentang ibu nifas dan laktasi

3.2 Saran

Diharapkan kepada masyarakat agar jangan mudah mempercayai tentang mitos-mitos


yang ada di masyarakat, karena belum tentu terbukti benar.

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 9


DAFTAR PUSTAKA

https://www.klikdokter.com

https://www.hallodoc.com

https://www.id.theasianparent.com

http://www.caridokumen.com

Kel 3: Mitos Ibu Nifas dan Laktasi Hal 10

Anda mungkin juga menyukai