Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Konflik – Pengertian, Ciri, Tahapan, Tingkatan, Strategi dan Dampak

Konflik – Manajemen Konflik adalah serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
dengan pihak luar dalam sebuah konflik. Manajemen konflik ini termasuk dalam suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarah pada bentuk komunikasi
termasuk tingkah laku dari pelaku dan juga pihak luar bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.

Contents [hide]
 1 Pengertian Manajemen Konflik Menurut Para Ahli
o 1.1 Ross (1993)
o 1.2 Minnery (1980:220)
 2 Pengertian Konflik
 3 Ciri-Ciri Konflik
 4 Tahapan Perkembangan Terjadinya Konflik
 5 Faktor Penyebab Konflik
 6 Tingkatan Konflik
 7 Strategi Mengatasi Konflik
 8 Dampak Akibat Konflik
o 8.1 Dampak Negatif
o 8.2 Dampak Positif

Pengertian Manajemen Konflik Menurut Para Ahli


Ross (1993)
Menurut Ross, Manajemen Konflik adalah langkah-langkah yang diambil pelaku atau
pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan akhir berupa penyelesaian konflik dan
mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat
atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama
dalam memecahkan masalah dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga atau
pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada
proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi termasuk perilaku para
pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap
konflik.

Minnery (1980:220)
Menurut Minnery, Manajemen Konflik adalah proses, sama halnya dengan
perencanaan kota merupakan proses. Proses manajemen konflik perencanaan kota
adalah bagian yang rasional dan bersifat iteratif artinya pendekatan model manajemen
konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan hingga
mencapai model yang representatif dan ideal.

PROMOTED CONTENT
Dokter telah menemukan penyebab bau busuk dari mulut! Baca disini

Rambut rontok dapat dihentikan selamanya

Dokter Tiongkok ungkap cara memulihkan sendi!


Dokter asal Beijing ungkap cara menyembuhkan persendian

Pengertian Konflik
Konflik berasal dari bahasa latin “configere” yang artinya saling memukul. Konflik
adalah suatu proses sosial antara dua atau lebih atau bisa juga kelompok yang
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Adapun pengertian konflik menurut para ahli diantaranya:

 Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah pertentangan atau pertikaian yaitu


suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, disertai dengan ancaman atau
kekerasan.
 Menurut Collin, konflik adalah proses sentral dalam kehidupan dalam
kehidupan sosial karena setiap orang memiliki sifat sosial (sosiable) tetap
dalam hubungan sosial tersebut terkadang menggunakan kekerasan karena
setiap orang mempunyai kepentingan sendiri. Konflik sangat mungkin terjadi
karena adanya kepentingan saling bertentangan.
 Menurut Dr. Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh
hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan dan sebagainya, dimana
tujuan mereka yang terlibat dalam konflik bukan hanya untuk memperoleh
keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.

Ciri-Ciri Konflik
Adapun ciri-ciri konflik menurut Wijono (1993:37) yaitu:

 Setidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang


terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
 Setidaknya tidak timbul suatu pertentangan antara dua pihak secara
perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran
dan ambigius atau adanya nilai/norma yang bertentangan.
 Timbulnya interaksi yang sering ditandai dengan gejala perilaku yang
direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi dan menekan pada pihak
lain agar mendapatkan keuntungan seperti status, jabatan, tanggung jawab,
pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik maupun sosio psikologi.
 Timbulnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akbat dari
pertentangan yang berlarut.
 Timbulnya ketidak seimbangan akibat usaha masing-masing pihak yang
berkaitan denga kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan,
kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.

Tahapan Perkembangan Terjadinya Konflik


Adapun tahapan-tahapan perkembangan ke arah terjadinya konflik diantaranya:

Konflik masih tersembunyi (laten)


Berbagai kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal biasa dan tidak dipersoalkan
sebagai hal yang mengganggu dirinya.

Konflik yang mendahului (antecedent condition)


Tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum
mengganggu dirinya, kelompok atau organisasi secara keseluruhan, seperti timbulnya
tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dan lain sebagainya.

Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts) dan konflik yang dapat
dirasakan (felt conflict)
Ini muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan.

Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)


Upaya mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab akibat yang ditimbulkannya,
individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme
pertahanan diri melalui perilaku.

Penyelesaian atau tekanan konflik


Terdapat dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik pada tahap ini yakni
penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.

Akibat penyelesaian konflik


Apabila konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat maka dapat
memberikan kepuasan dan berdampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya apanila
tidak, maka dapat berdampak negatif terhadap kedua belah pihak sehingga
mempengaruhi produkivitas kerja.

Faktor Penyebab Konflik


Adapun faktor penyebab terjadinya konflik diantaranya:

 Perbedaan Individu, yang mencakup perbedaan pendirian dan perasaan;


 Perbedaan latar belakang Kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang
berbeda pula. seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pikir
dan pendirian kelompoknya;
 Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, diantaranya
menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial.
 Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Tingkatan Konflik
Adapun tingkatan konflik diantaranya:

1. Konflik Intrapersonal adalah konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang.
Konflik intrapersonal ini akan terjadi saat individu harus memilih dua atau lebih tujuan
yang saling bertentangan dan bingung mana yang harus dipilih untuk dikerjakan.
2. Konflik Interpersonal adalah konflik yang terjadi antar individu. Konflik ini terjadi
saat adanya perbedaan mengenai isu tertentu, tindakan dan tujuan dimana hasil
bersama sangat menentuan.
3. Konflik Intragrup adalah konflik antara anggota dalam satu kelompok. Setiap
kelompok dapat mengalami konflik substantif atau efektif. Konflik substantif terjadi
karena adanya latar belakang keahlian yang berbeda, saat anggota dari sebuah
komite menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan
konflik efektif ini terjadi karena tangapan emosional terhadap situasi tertentu.
3. Konflik Intergrup adalah konflik yang terjadi antar kelompok. Konflik intergrup ini
terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan,
dan meningkatkatnya tuntutan keahlian.
4. Konflik Interorganisasi adalah konflik yang terjadi antar organisasi. Konflik ini
terjadi karena adanya saling ketergantungan satu sama lain. Konflik terjadi
bergantung pada tindakan organisasi yang berdampak negatif terhadap organisasi
lain.
5. Konflik Intraorganisasi adalah konflik yang terjadi antar bagian dalam suatu
organisasi, mencakup:

 Konflik Vertikal yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan yang
tidak sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu.
 Konflik Horizontal yaitu konflik yang terjadi antar karyawan atau departemen
yang memiliki hierarkhi yang sama dalam organisasi.
 Konflik Lini-Staf yaitu konflik yang sering terjadi karena adanya perbedaan
persepsi tentang keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan oleh
manajer lini.
 Konflik Peran yaitu konflik yang terjadi karena seseorang memiliki lebih dari
satu peran.

Strategi Mengatasi Konflik


Dengan adanya konflik tidak selalu bermakna negatif, ini berarti jika konflik bisa
dikelola dengan baik, maka konflik bisa memberi kontribusi positif pada kemajuan
organisasi. Adapun strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi konflik,
diantaranya:

 Contending (bertanding) yakni mencoba menerapkan solusi yang lebih disukai


salah satu pihak atau pihak lain
 Yielding (mengalah) yakni menurunkan aspirasi sendiri dan bersedia menerima
kurang dari apa yang sebenarnya diinginkan
 Problem Solving (pemecahan masalah) yakni mencari alternatif yang
memuaskan aspirasi kedua belah pihak yang berkonflik
 With Drawing (menarik diri) yakni memilih meninggalkan situasi konflik baik
secara fisik maupun psikologis. With drawing melibatkan pengabaian terhadap
suatu kontroversi.
 Inaction (diam) yakni tidak melakukan apapun, dimana masing-masing pihak
saling menunggu langkah selanjutnya dari pihak lain, entah sampai kapan.

Dampak Akibat Konflik


Adapun dampak akibat adanya konflik yaitu:

Dampak Negatif
 Dapat menghambat komunikasi
 Dapat mengganggu kohesi (keeratan hubungan)
 Dapat mengganggu kerjasama atau team work
 Dapat mengganggu proses produksi
 Dapat menurunkan produksi.
 Dapat menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
 Dapat mengganggu konsentrasi
 Dan lain sebagainya

Dampak Positif
 Dapat membuat organisasi tetap hidup dan harmonis
 Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan
 Memunculkan keputusan yang bersifat inovatif
 Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
 Dan sebagainya

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Manajemen Konflik –


Pengertian, Ciri, Tahapan, Tingkatan, Strategi dan Dampak Konflik Semoga
bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai