HALAMAN SAMPUL
Disusun Oleh :
Ita Puspitasari
Farhan Abdillah
Jefry Rizaldi
Heni Gustia
Nukki Dwi Cendani
Siti Cholifatun
ANALISIS KIMIA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak
Asasi Penyandang Disabilitas” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Atas dukungan pemikiran dan materi yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada ibu Faranita Ratih L, SH, MH selaku dosen PKN dan sumber
referensi bacaan dari jurnal buku maupun website.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.1 LatarBelakang
Disabilitasmemilikiarticacatatauterdapatkelainanpadaseseorang yang
tidakdimilikioleh orang padaumunya.Jenis-jenisdisabilitasyaitudisabilitasfisik,
disabilitas mental, sensorik, disabilitasintelektualdandisabilitasperkembangan.
Disabilitasbiasterjadipadasemua orang
selamahidupatausejakseseorangdilahirkan.Disabilitasataubiasadisebutpenyand
angcacatseringdikucilkandandianggaprendaholehsebagianmasyarakat.Keberad
aandisabilitasseringdianggapsebagaisebuahaib,
sumberpermasalahanhinggasebuahkutukandarisuatudosa yang
telahdilakukan.Hal ini yang
menyebabkankaumdifabeldijauhkandantidakdiperdulikanolehmasyarakatpada
umunya.
Diskriminasiterhadappenyandangcacat pun seringterjadi yang
berakibatakanmemperburukkeadaansuatukaumdifabel.
Seiringperkembanganzaman,
kepeduliankepadakaumdifabelmulaibermunculan.Masyarakatmulaisadarbahw
akaumdifabelmerupakan orang yang
tidakmampudanperlumendapatkanbantuanbaiksecarafisikmaupunpsikis.
Kaumdifabelmerupakanbagiandarimasyarakat yang
memilikihakdankewajibansamahalnyasepertimasyarakatpadaumunya.Secarajel
aspemerintahsudahmengatur UU tentangperlindunganterhadapkaumdifabel
yang tertuangdalamUUD 1945, No.4 Tahun 1997 Tentangpenyandangcacat,
UU No.28Tahun 2002
TentangBangunanGedung,danlainnya.Denganadanyapayinghokumtersebutkau
mdifabeldapatturutberpartisipasidanmengembangkanpotensidalambidangpendi
dikan, pekerjaan, kesahatan, kesejahteraan social danbidanglainnya.
1.1. Tujuan
Makalahinibertujuanuntukmeningkatkankepeduliaanterhadapdisabilit
asdaninformasiakanhakdankewajibankaumdifabel agar
terhindardaridiskriminasidan stigma sosial.
1.2 Rumusanmasalah
II TINJAUAN PUSTAKA
III PEMBAHASAN
Cacat
KepalaBidangRehabilitasiVokasionalBalaiBesarRehabilitasiVokasionalBi
naDaksa (BBRVBD), UjangTaofikHidayatmengatakan, upaya-
upayauntukmengadvokasikebutuhanpenyandangdisabilitassebenarnyatelahdiupay
akannegara, salahsatunyadenganpembuatan RUU disabilitas. Isi dari RUU
disabilitas meliputi:
1. sektorpendidikan, SLB
akanmenjadisalahsatubentukpelayananNegarauntukwarganya.Di
setiapkecamatanakanadapusatpelayaandisabilitas
2. peraturantentangpenyertaankaumdisabilitasdalamsebuahperusahaan.Implik
asinya, 2 persen di antarasetiap 50
pekerjadalamsebuahperusahaanharuspenyandangdisabilitas.Status pekerja
di perusahaandisebutsebagai ‘penyandangdisabilitas’ dan
‘bukanpenyandangdisabilitas’.
KERANGKA KEBIJAKAN
PARTISIPASI POLITIK DAN KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
(pasal 29)
KERJASAMA INTERNASIONAL
(pasal 32)
KERJASAMA INTERNASIONAL
(pasal 32)
2. Data Populasi
Catatan:
o Negara berpenghasilan tinggi adalah negara dengan GNI perkapita USD
10.066 atau lebih pada tahun 2004, estimasi Bank Dunia.
o Kelas disabilitas Global Burden of Disease (GBD) III dan di atasnya.
Kelas disabilitas GBD terdiri dari 7 kelas, semakin tinggi kelasnya
semakin parah disabilitasnya.
o Penyakit dan cedera yang berhubungan dengan disabilitas. Urutan
berdasarkan prevalensi global pada semua umur.
o Termasuk kehilangan pendengaran yang dimulai pada usia dewasa, tidak
termasuk yang disebabkan infeksi, dikontrol dengan ketersediaan alat
bantu pendengaran.
o Termasuk gangguan refraksi, dikontrol dengan ketersediaan kacamata dan
alat koreksi penglihatan lain.
o Termasuk kehilangan penglihatan terkait umur selain glaukoma, katarak
dan gangguan refraksi.
IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Dari hasil analisis di atas, maka ada beberapa saran yang yang perlu
diperhatikan dan ditindaklanjuti, antara lain adalah:
1. Tingginya disabilitas psikologis maupun sosial di perdesaan, maka
pelayanan kesehatan perlu memikirkan cara untuk memberikan edukasi
dan mensosialisasikan pada masyarakat perdesaan dalam meminimalkan
disabilitas yang terjadi.
2. Dikembangkan bentuk promosi kesehatan ke masyarakat tentang akibat
gangguan kesehatan berjangka panjang serta faktor risikonya dari sudut
pandang psikososioekonomi agar pola pikir masyarakat berubah dalam
memandang suatu penyakit berdampak jangka panjang.
V DAFTAR PUSTAKA