DI SUSUN OLEH
30 100 41 013
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan nonneoplasma.
(http://blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap).
Soft Tissue Tumor (STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif,
dimana sel-selnya tidak tumbuh seperti kanker. (http://www.dinkes.kalbar.go.id/).
Jadi kesimpulannya, Soft Tissue Tumor (STT) adalah suatu benjolan atau
pembengkakan abnormal yang disebabkan pertumbuhan sel baru.
2. Etiologi
1. -Kondisi genetik
Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumor jaringan lunak, dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
memiliki peran penting dalam diagnosis.
2. -Radiasi
Mekanisme yang patogenic adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong
transformasi neoplastic.
3. -Lingkungan carcinogens
Sebuah asosiasi antara eksposur ke berbagai carcinogens dan setelah itu dilaporkan
meningkatnya insiden tumor jaringan lunak.
4. -Infeksi
Infeksi virus Epstein-Barr dalam orang yang kekebalannya lemah juga akan meningkatkan
kemungkinan tumor pembangunan jaringan lunak.
5. -Trauma
Hubungan antara trauma dan Soft Tissue Tumors nampaknya kebetulan. Trauma mungkin
menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
3. Anatomi fisiologi
1. -Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi bergerak.
Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan jaringan
yang lain, semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan
ikat yang mengandung unsur kontraktil
2. -Tendon
Tendon adalah pengikat otot pada tulang, tendon ini berupa serabut-serabut simpai
yang berwarna putih, berkilap, dan tidak elastis.
3. -Jaringan ikat
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan, dan terdiri dari jaringan areolar dan serabut
elastic.
5. Patofisiologi
7. Penatalaksanaan
1. -Bedah adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan lunak tumors. Jika
memungkinkan, dokter akan menghapus kanker dan margin yang aman dari jaringan
sehat di sekitarnya. Penting untuk mendapatkan margin bebas tumor untuk
mengurangi kemungkinan kambuh lokal dan memberikan yang terbaik bagi
pembasmian dari tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin,
jarang sekali, diperlukan untuk menghapus semua atau bagian dari lengan atau kaki.
2. -Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah shrink
Tumors operasi apapun untuk membunuh sel kanker yang mungkin tertinggal. Dalam
beberapa kasus, dapat digunakan untuk merawat tumor yang tidak dapat dilakukan
pembedahan. Dalam beberapa studi, terapi radiasi telah ditemukan untuk
memperbaiki tingkat lokal, tetapi belum ada yang berpengaruh pada keseluruhan
hidup.
3. -Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau sesudah
operasi untuk mencoba bersembunyi di setiap tumor atau membunuh sel kanker yang
tersisa. Penggunaan kemoterapi untuk mencegah penyebaran jaringan lunak tumors
belum membuktikan untuk lebih efektif. Jika kanker telah menyebar ke area lain dari
tubuh, kemoterapi dapat digunakan untuk Shrink Tumors dan mengurangi rasa sakit
dan menyebabkan kegelisahan mereka, tetapi tidak mungkin untuk membasmi
penyakit.
Menurut (blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap), penanganan pada Soft
Tissue Tumor (STT) adalah sebagai berikut :
1. -Terapi Medis
Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas
misalnya: esophagus, perut (stomach), dan duodenum atau colon.
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan kepercayaan dan pendirian yang
diketahui oleh individu dalam hubungannya dengan orang lain. (Suliswati 2005:89).
Peran adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosialnya.
(Suliswati 2005:93).
2. Etiologi
3. Predisposisi
3. Presipitasi
1. -Trauma
Masalah spesifik sehubungan dengan konsep diri adalah situasi yang membuat
individu sulit menyesuaikan diri atau tidak dapat menerima khususnya trauma emosi
2. -Ketegangan peran
Ketegangan peran adalah perasaan frustasi ketika individu merasa adekuat melakukan
peran atau melakukan peran yang bertantangan dengan hatinya atau merasa tidak
cocok dalam melakukan perannya.
3. Rentang Respon
1. Pengkajian pre op
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Data
yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Isi dari
pengkajian meliputi :
1. Identitas klien
2. Keluhan utama/alasan masuk
3. Faktor predisposisi
4. Aspek fisik/biologis
5. Aspek psikososial
6. Status mental
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual atau potensial
dari individu, keluarga atau masyarakat terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan.
Dalam keperawatan jiwa ditemukan diagnosa beruntun, diman jika etilogi sudah
diberikan tindakan dan permasalahan belum selesai maka problem dijadikan etiologi pada
diagnosa yang baru, demikian seterusnya.
1. Pengkajian post op
Pengkajian merupakan dasar utama atau langka awal dari proses keperawatan
secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data/ informasi tentang klien yang dibutuhkan
dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan. Tujuan pengkajian
keperawatan adalah mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data
sehingga ditemukan diagnosa keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
2. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan -Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik
nyeri sehubungan
keperawatan diharapkan verbal maupun non verbal, catat
dengan terputusnya
kontinuitas jaringan masalah klien dapat teratasi dng lokasi, intensitas (skala 0 – 10) dan
akibat post operasi
criteria hasil : lamanya.
Melaporkan nyeri hilang atau
terkontrol. Menunjukkan
-Letakkan pasien dalam posisi semi
kemampuan mengadakan
relaksasi dan mengalihkan fowler dan sokong kepala/leher
perhatian dengan aktif sesuai
dengan bantal pasir/bantal kecil.
-Pertahankan leher/kepala dalam
posisi netral dan sokong selama
perubahan posisi. Instruksikan
pasien menggunakan tangannya
untuk menyokong leher selama
pergerakan dan untuk menghindari
hiperekstensi leher.