PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) dapat dipahami sebagai suatu program nasional
yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena
diasumsikan pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi sacara
nasional. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut
Thomas Robert Malthus. KB dalam pengertian pertama ini diistilahkan
dengan pembatasan kelahiran (tahdid an-nasl).
Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan ummat manusia di muka bumi
ini menunjukkan bahwa seiring berjalannya waktu, manusia akan menghadapi
keadaan yang terus berbeda. Dimulai dari segi sosiologi, norma hidup
manusia, keilmuan tekhnologi dan perubahan lainnya. Perubahan ini
menunjukkan bahwa semakin berkembangnya manusia maka diperlukannya
pula sikap dan usaha bagaimana cara menghadapinya dan mencari solusinya.
Sudah banyak studi yang dilakukan oleh para ulama dan lembaga-lembaga
keislaman mengenai KB dalam berbagai perspektif. Para ulama berbeda
pendapat dalammenyikapi KB. Perbedaan pendapat terjadi karena tidak
adanya nash (Al-Qur’an dan Hadis) yang secara eksplinsit melarang atau
membolehkan ber-KB. Itulah sebabnya hingga kini masih muncul kontroversi
seputar KB dalam wacana intelektual islam.
Untuk mendapat gambaran yang komprehensif tentang bagaimana
sesungguhnya pandangan islam terhadap KB memang tidak ada jalan lain
kecuali harus kembali kepada sumber ajaran islam yang paling otoritatif, yaitu
Al-Qur’an dan Hadis. Namun karena tidak ada penjelasan yang eksplisit,
maka harus dilakukan kajian yang lebih mendlam atas kedua sumber tersebut
dengan cara mengidentifikasi semua ayt-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis nabi
yang terkait dengan permasalahan KB untuk kemudian ditarik pesan-pesan
1
substantive serta semangat ajaran (maqashid al-syari’ah) yang dikandung
kedua sumber tersebut. Dengan begitu akan terlihat secara utuh sikap islam
sesungguhnya terhadap KB. Untuk itu pada kesempatan ini kami mencoba
membahas “ Pandangan Islam Terhadap Keluarga Berencana”
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pelayanan Kebidanan Islami untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang Pandangan Islam
Terhadap Keluarga Berencana.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mengetahui hubungan islam terhadap keluarga berencana
2. Agar mahasiswa mengetahui pengertian KB dalam islam
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis – jenis KB
4. Agar mahasiswa mengetahui KB yang diperbolehkan dan yang dilarang
oleh Islam
5. Agar mahasiswa mengetahui tentang aborsi
C. Manfaat
1. Bagi Dinas Kesehatan
Hasil penulisan makalah ini dijadikan sebagai masukan yang dapat digunakan
untuk evaluasi dan sebagai tindak lanjut dalam praktik kebidanan sehingga
pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan standar praktik yang
ditetapkan.
2. Bagi Institusi
Hasil penulisan makalah ini dijadikan acuan untuk pengembangan keilmuan
dimasa yang akan datang terutama pada pelayanan kebidanan
3. Bagi Tim Penulis
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam praktik kebidanan yang diberikan serta dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar”(S. An-Nisa’: 9)
b) Surat Lukman: 14
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah
kembalimu.” (S.Lukman: 14)
4
keturunan), bukan tahdid al nasl (pembatasan keturunan) dalam arti pemandulan
(taqim) dan aborsi (isqot al-haml), maka KB tidak dilarang. Pemandulan dan
aborsi yang dilarang oleh Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi
yang tidak didasari medis yang syari`i.
5
dasarnya segala sesuatu/perbuatan itu boleh, kecuali/sehingga ada dalil yang
menunjukkan keharamannya.
Selain berpegangan dengan kaidah hukum Islam tersebut di atas, kita juga
bisa menemukan beberapa ayat al-Qur'an dan Hadits Nabi yang memberikan
indikasi bahwa dasarnya Islam membolehkan orang Islam ber-KB.
٩ : ) واليخس الذين لو تر كوا من خلفهم ذربة ضعفا خافوا عليهم فليتقوا هللا واليقولوا قوال سديدا ( النسا
Artinya: “ Dan hendaklah orang – orang takut kepada Allah bila seandainya
mereka meninggalkan anak – anaknya yang dalam keadaan lemah yang mereka
khawatirkan terhadap ( kesejahteraan ) mereka. Oleh sebab itu hendaknya mereka
bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan kata – kata yang benar “( An – Nisa: 9 )
C. Jenis – Jenis KB
6
2. Kondom wanita
Kondom wanita adalah sebuah kantung dengan dua cincin fleksibel di
ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan
pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel yang
besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina (vulva)
dan memberikan perlindungan tambahan
Kondom wanita sangat efektif bila digunakan dengan benar. Kondom
wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau
bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi. Kondom ini
juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8 jam
sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya
adalah beberapa orang merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua
posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan
dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar.
3. Diafragma
Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk
menutupi leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah
sperma memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan
diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci dan
digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. Kekurangannya, Anda harus
menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam
sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita
mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi.
4. Pil KB
Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang
diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua
hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan
dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan
7
sel telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat
pergerakan sperma ke rahim.
Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB juga
memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan.
Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil
setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun agar
efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis,
penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB
tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti
diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.
5. Susuk (Implan)
Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah
kulit di bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya
seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil
hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu Anda
tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk KB
dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah satu bulan.
Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah keunggulan lain
susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada
beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan sekitar 20% wanita
tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak teratur.
6. Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah
kehamilan. Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama
periode tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik
adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya
perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda
tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak
8
bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif di
dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.
7. AKDR (IUD)
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam
bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang
ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga yang
terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan AKDR
progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di
sekeliling batangnya.
Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan,
cara kerja AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi
gerakan dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak
dapat mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR juga mengubah lapisan
rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan
perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama
dengan pil KB.
Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun),
mudah mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih
murah dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih
murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda
dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR
progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid.
Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat ini
harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran.
Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan AKDR, kehamilan
ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina
kering, sakit kepala, mual dan jerawat.
9
8. Sterilisasi
Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria
(vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar,
meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba
falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.
Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan
kontrasepsi selamanya. Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa
dibatalkan), tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan
operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif.
Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan bertahun-
tahun setelah operasi dilakukan.
D. KB yang Diperbolehkan
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan
olehُsyara’ُantaraُlain,ُmenggunakanُpil,ُsuntikan,ُspiral,ُkondom,ُdiafragma,ُ
tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa
sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak
dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
) فلم ينهها (رواه مسلم. م.كنا نعزل على عهد وسول هللا ص
Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak
melarangnya
E. KB yang Dilarang
Ada juga cara pencegahan kehamilanُ yangُ dilarangُ olehُ syara’,ُ yaituُ
dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan . Cara-cara
yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini
tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk
menghasilkan keturunan.
10
F. Aborsi
11
peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan. Abdullah bin
Mas’udُberkataُbahwaُRasulullahُSawُtelahُbersabda:
Maka dari itu, aborsi setelah kandungan berumur 4 bulan adalah haram,
karena berarti membunuh makhluk yang sudah bernyawa. Dan ini termasuk dalam
kategori pembunuhan yang keharamannya antara lain didasarkan pada dalil-dalil
syar’iُberikut.ُFirmanُAllahُSWT:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami
akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu.”ُ (Qs. al-Isra` [17]:
31).
Baghdadi (1998),ُ hukumُ syara’ُ yangُ lebihُ rajihُ (kuat)ُ adalahُ sebagaiُ
berikut. Jika aborsi dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau 42 (empat
puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan
janin, maka hukumnya haram. Dalam hal ini hukumnya sama dengan hukum
12
keharaman aborsi setelah peniu¬pan ruh ke dalam janin. Sedangkan
pengguguran kandungan yang usianya belum mencapai 40 hari, maka
hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa.
Dalilُsyar’i yang menunjukkan bahwa aborsi haram bila usia janin 40 hari
atau 40 malam adalah hadits Nabi Saw berikut:
Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya
pengobatan. Sedangkan Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk
berobat. Rasulullah Saw bersabda:
13
perkembangbiakan, dan sebagainya. Dengan pengertian kehidupan ini, maka
dalam sel telur dan sel sperma (yang masih baik, belum rusak) sebenarnya
sudah terdapat kehidupan, sebab jika dalam sel sperma dan sel telur tidak ada
kehidupan, niscaya tidak akan dapat terjadi pembuahan sel telur oleh sel
sperma. Jadi, kehidupan (al hayah) sebenarnya terdapat dalam sel telur dan sel
sperma sebelum terjadinya pembuahan, bukan hanya ada setelah pembuahan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adaُ jugaُ caraُ pencegahanُ kehamilanُ yangُ dilarangُ olehُ syara’,ُ yaituُ
dengan cara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan . Cara-cara
yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini
tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk
menghasilkan keturunan.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Umran, Prof. (1997). Islam dan KB. Jakarta: PT Lentera Basritama.
Chuzamah, T. Yangro, Dr. H. dkk. (2002), Problematika Hukum Islam
Kontemporer, Jakarta: Pustaka Firdaus.
Hasan, M. Ali. (1997). Masail Fiqhiyah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Masjfuk Zuhdi, Prof. Drs.. (1997). Masail Fiqhiyah. Jakarta:PT Toko Gunung
Agung.
Mohsin Ebrahim, Abul Fadl. (1997). Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi
Kemandulan. Bandung: Mizan.
Zuhdi, H. Masyfuk. Masailul Fiqh. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. 2006
Yusuf Qordhowi, Syekh Muhammad.2003. Halal Dan Haram Dalam Islam.
Surabaya: PT. Bina Ilmu.
16