Oleh
Elektrolisis merupakan peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik, yang mana
dalam sel elektrolisa terjadi perubahan energi menjadi energi kimia. Larutan NaCl digunakan
sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik karena dapat
terionisasi secara sempurna. Penguraian air terjadi di katoda (-) dan anoda (+) yang menghasilkan
gas H2 dan Cl2. Untuk mengidentifikasi kandungan gas klorin (Cl2) yang terdapat dalam proses
elektrolisis, kita harus gunakan scrubber untuk mengikat gas klorin (Cl2) yang terlebih dahulu diisi
oleh larutan KI dan NaOH.
Di dalam scrubber terjadi perubahan warna yang semula larutan KI berwarna bening akan
berubah menjadi warna kuning. Hal tersebut terjadi karena Kalium Iodida akan mengikat gas klorin
(Cl2) sedangkan gas oksigen (O2) yang dihasilkan di anoda juga terdorong naik. Larutan yang mula-
mula berwarna bening akan terdapat bercak kuning pada scrubber saat terlewar beberapa menit
kemudian lama lama larutan akan berwarna kuning. Perubahan warna tersebut menandakan bahwa
terdapat gas klorin (Cl2) dalam scrubber. Kemudian larutan yang mengandung gas klorin diuji
dengan menggunakan amilum untuk mengetahui ada iodida pada larutan, yang dapat dilihat dari
perubahan warna yang semula kuning akan berubah menjadi warna biru.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi jumlah gas klorin pada saat elektrolisis adalah
sebagai berikut :
1. Tegangan
2. Waktu
Semakin besar tegangan atau kuat arus dan waktu yang digunakan dalam proses elektrolisis,
maka produksi gas klorin yang dihasilkan akan semakin banyak.
Gas klorin ini banyak sekali manfaatnya, yakni sebagai perantara dalam sintesis berbagai
bahan kimia, termasuk PVC, pestisida, produk pembersih rumah tangga, serta pemutih kertas dan
tekstil, disinfeksi air mineral, kolam renang serta di pabrik pengolahan limbah. Gas klorin dioksida
digunakan sebagai disinfektan untuk laboratorium dan peralatan pabrik serta kamar bersih.