Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN BUNUH DIRI DI POLI RAWAT JALAN

Tema : Bunuh Diri

Sub Tema : Pencegahan Bunuh Diri

Sasaran : Keluarga Pasien Poli Rawat jalan

Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2019

Waktu : 40 Menit (06:30-07.10)

Tempat : Poli Rawat Jalan

Penyuluh : Wielyana Rama Pemateri

Diyawati K Moderator

Asri Rahayu M Dokumentasi

Adilah Aghnia Observer

Dara Futri R Fasilitator

Aflah Jalita H Fasilitator


A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x40 menit

diharapkan peserta mampu mengenal dan mengetahui tentang bunuh diri dan cara

pencegahannya.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan peserta


dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian bunuh diri
2. Menjelaskan penyebab bunuh diri
3. Menjelaskan tanda dan gejala bunuh diri
4. Menjelaskan tentang cara pencegahan bunuh diri
C. Materi

(Terlampir)

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Media

Leafleat

Lembar Balik
F. Setting Tempat

1 2

4 5 : Keluarga Pasien

: Tim Penyuluhan

3 6

G. Cara mengumpulkan audiens

Dengan mengundang dan mengajak anggota keluarga pasien untuk bersedia

menjadi audiens 15 menit sebelum acara pendidikan kesehatan dimulai.

H. Kegiatan

No. Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Metode Penanggung

Kesehatan Sasaran jawab

1. 5 Pembukaan : Menjawab Ceramah Tim

menit a. Mengucapkan Salam,

salam dan mendengarkan

menanyakan kabar dan

b. Memperkenalkan memperhatikan

diri
c. Menjelaskan

tujuan penkes

d. Menyebutkan

materi atau pokok

bahasan yang akan

disampaikan :

pencegahan bunuh

diri

e. Penyamaan

Persepsi

(Apersepsi)

2. 20 Pelaksanaan : Memperhatikan Ceramah

menit a. Menjelaskan materi yang

materi penyuluhan dijelaskan

secara teratur dan

berurutan

- Pengertian

bunuh diri

- Penyebab

bunuh diri
- Tanda dan

gejala bunuh

diri

- Pencegahan

bunuh diri

3. 10 Evaluasi : Tanya

menit a. Memberikan Menjawab Jawab

kesempatan pertanyaan

kepada peserta yang

untuk bertanya diberikan, dan

b. Memberikan antusias untuk

pertanyaan bertanya jika

berkaitan dengan ada hal yang

materi yang sudah tidak

dijelaskan dimengerti.

4. 5 Penutup : Mendengarkan

Menit a. Menyimpulkan dan

hasil penyuluhan memperhatikan,

b. Mengakhiri dan menjawab

dengan salam salam


I. Evaluasi

1. Diharapkan peserta dapat menjelaskan pengertian bunuh diri

2. Diharapkan peserta dapat menjelaskan 2 tanda dan gejala bunuh diri

3. Diharapkan peserta dapat menjelaskan 2 faktor yang mempengaruhi bunuh diri

4. Diharapkan peserta dapat menyebutkan 2 pencegahan bunuh diri

J. Sumber Pustaka

Yosep Iyus. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

https://academia.edu/9967056/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN

Lampiran 1

PENCEGAHAN BUNUH DIRI


A. Pengertian Bunuh diri

Menurut Edwin Shneidman (1963, 1981) bunuh diri adalah tindakan yang

dilakukan dengan sengaja untuk membunuh diri sendiri.

B. Tanda dan gejala bunuh diri

Terdapat tanda dan gejala umum yang ditemukan pada orang yang cenderung bunuh

diri:

1. Tanda Perilaku Bunuh Diri:

a. Kehilangan status pekerjaan atau sumber pendapatan dan mata pencaharian

b. Kehilangan keyakinan diri dan harga diri.

c. Merasa bersalah, malu, tak berharga, tak berdaya, dan putus asa.

d. Mendengar suara-suara gaib dari Tuhan untuk bergabung menuju surga

e. Menunjukkan penurunan minat dalam hobi, seks dan kegiatan lain yang

sebelumnya dia senangi.

f. Mempunyai riwayat usaha bunuh diri sebelumnya.

g. Sering mengeluh adanya rasa bosan, tak bertenaga, lemah, dan tidak tahu

harus berbuat apa.

h. Mengalami kehilangan anggota keluarga akibat kematian, tindak kekerasan,

berpisah, putus hubungan.

i. Menjadi korban kekerasan rumah tangga atau bentuk lainnya khususnya

pada perempuan.

j. Mempunyai konflik yang berkepanjangan dengan diri sendiri, atau anggota

keluarga
k. Baru saja keluar dari RS khususnya mereka dengan gangguan jiwa (depresi)

atau penyakit terminal.

l. Tinggal sendirian di rumah dan menderita penyakit terminal tanpa adanya

dukungan keluarga ataupun dukungan ekonomi.

m. Mendapat tekanan dari keluarga untuk mencari nafkah atau mencapai

prestasi tinggi di sekolah.

2. Gejala Perilaku Bunuh Diri:

a. Merasa sedih

b. Sering menangis

c. Kecemasan dan gelisah

d. Perubahan mood (senang berlebihan sampai sedih berlebihan)

e. Perokok dan peminum alkohol berat

f. Gangguan tidur yang menetap atau berulang

g. Mudah tersinggung, bingung

h. Menurunnya minat dalam kegiatan sehari-hari

i. Sulit mengambil keputusan

j. Perilaku menyakiti diri

C. Faktor yang mempengaruhi bunuh diri

1. Faktor mood dan biokomiawi otak

Pikiran manusia bisa mempengaruhi mood yang memicu keinginan

mengakhiri nyawa sendiri. Depresi berat dapat menjadi penyebab utama,


depresi timbul karena pelaku tidak kuat menanggung beban permasalahan

yang menimpa. Karena terus-menerus mendapat tekanan dan pada

puncaknya memicu keinginan bunuh diri

2. Faktor meniru dan pembelajaran

Biasanya para korban memiliki pengalaman dari salah satu keluarganya

yang pernah melakukan percobaan bunuh diri, bisa juga terjadi

pembelajaran dari pengetahuan lainnya. Proses pembelajaran disini

merupakan asupan yang masuk ke dalam memori seseorang, seperti

rekaman di lagu, film, maupun video

3. Faktor Isolasi sosial

Keputusan bunuh diri bisa dilakukan karena kegagalan beradaptasi, ini

dapat terjadi di lingkungan pekerjaan, pendidikan, keluarga dan

masyarakat.

D. Pencegahan bunuh diri

Untuk mencegah kemungkinan anak-anak, remaja, orang dewasa atau lanjut usia

melakukan tindakan bunuh diri, beberapa hal perlu dilakukan, yakni:

1. Dengarkan keluhan mereka

Tindakan penting yang perlu dilakukan untuk mencegah tindakan bunuh diri

adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh keluhan mereka. Mungkin

sudah lama mereka ingin mengungkapkan persoalan yang dihadapinya, namun


belum menemukan waktu, tempat, dan pribadi yang tepat untuk mendengarkan

keluhan mereka

Pada umumnya mereka tertutup karena ada beberapa alasan, misalnya:

a. Sulit menemukan pribadi yang cocok untuk mendengar keluhan mereka

b. Sulit membangun kepercayaan terhadap orang lain

c. Mereka tidak yakin persoalan mereka bisa diselesaikan

d. Mereka pasrah dan menyerah

2. Berikan dukungan yang tulus akan membuat mereka kuat sekaligus

mengembalikan kepercayaan diri atau harga diri mereka yang hilang

3. Hindari sikap menghakimi

Sikap menghakimi mengakibatkan mereka enggan mengungkapkan masalah

yang sedang mereka hadapi karena takut mendapat celaan, cercaan, caci maki,

menyudutkan atau mempersalahkan mereka. Oleh karena itu perlakukan mereka

dengan wajar, simpati, dan terhormat sebagai sahabat yang setara, berdaulat, dan

martabat.

4. Tunjukkan sikap netral

Sikap netral akan membuat mereka merasa aman dan nyaman untuk

mengutarakan masalah yang membuat mereka depresi dan mendorong mereka

ingin melakukan tindakan bunuh diri.


5. Lakukan pendampingan

Dengan melakukan pendampingan, mereka segera bisa ditolong secara

maksimal jika mereka mengalami krisis. Pendampingan memerlukan kesabaran,

ketekunan, sikap mengayomi dan melayani.

6. Jangan mengancam

Ancaman betapa pun halusnya dilancarkan tetap merupakan tekanan yang akan

mendorong mereka depresi lebih dalam. Situai ini malah mendorong mereka

lebih cepat melakukan tindakannya. Sebaliknya, ajak mereka berbicara dari hati

ke hati dan menuntun mereka untuk memikir ulang tindakan mereka yang tidak

berhikmat tersebut.

7. Bangkitkan harga diri mereka

Salah satu aspek yang mendorong orang-orang ingin bunuh diri adalah

kehilangan harga diri karena merasa tidak berguna, tertolak, atau sia-sia. Hal ini

berkaitan dengan hilangnya kepercayaan diri akibat persepsi mereka yang salah

terhadap diri mereka sendiri. Oleh karena itu, tindakan paling penting dilakukan

adalah membangkitkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri

mereka bahwa mereka bukanlah seperti apa yang mereka pikirkan.

8. Menipisnya iman

Jika seseorang tidak dibekali dengan keyakinan iman yang kuat, dapat

dipastikan dia akan selalu terdorong mengambil jalan pintas untuk mengakhiri

semua persoalan yang dia hadapi. Padahal, tindakan bunuh diri bukanlah

perbuatan yang terpuji, bahkan jauh dari teladan yang baik. Oleh karena itu,
dorong di agar memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan, bahwa Dia tidak

pernah meninggalkan umat ciptaan-Nya

E. Bagaimana sikap orangtua seharusnya?

Sikap cuek atau tidak peduli pada anak dan remaja akan mempercepat bunuh

diri. Selayaknya para orangtua bersikap empati dan peduli terhadap masalah

yang dihadapi anak. Idealnya sekali-kali bermain bersama anak, jalan-jalan,

bermain pasir di laut sambil bercerita, tetapi kenyataanya kebanyakan para

orang tua telah menjadi orang tua yang asyik dengan dunianya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai