Anda di halaman 1dari 7

Anatomi Kornea, Kelenjar Air Mata, Camera Oculi

Anterior dan Pengukuran COA

Pembimbing :

dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, Sp.M

Disusun Oleh :

Chrissa Maichel Kainama

( 112017139 )

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata

Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Anatomi Kornea, Kelenjar Air Mata, Camera Oculi Anterior
danPengukuran COA

Lembar Pengesahan

Ciawi, Desember 2019

Pembimbing

dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, Sp.M


1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia memiliki panca indera utama yang berfungsi menunjang kelangsungan
hidup manusia. Indera sendiri adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat
khusus, sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang,
propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak membentuk alat khusus. Mata adalah
organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia
pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik kompleks yang
mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya
melalui diafragma, memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah
gambar, mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan
mentransmisikan sinyal-sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan
mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari otak. Mata memiliki
struktur anatomi yang lumayan kompleks dibandingkan struktur anatomi lainya. Berdasarkan
anatomi mata dibagi dalam segmen anterior dan segmen posterior dan juga terdapat bagian
anatomi yaitu media refraksi. Salah satu bagian anatomi mata yang akan di bahas dalam
makalah ini adalah kornea dan camera oculi anterior.

2. Isi dan Pembahasan

2.1 Anatomi Kornea

Kornea adalah jaringan transparen, yang menutupi bola mata bahagian depan dan
bersifat avaskular, kornea berbentuk bulat dan melekat pada limbus di sklera dan kornea
merupakan batas depan dari bola mata. Kornea menempati 1/6 jaringan fibrosa bagian depan
dari bola mata. Kornea berbentuk seperti elips dengan diameter horizontal 11,5 mm dan
diameter vertikal 11 mm pada manusia dewasa. Jari-jari kurvatura kornea di bahagian depan
berjarak 7,84 mm sementara jari-jari kurvatura belakang sejarak 7 mm. Ketebalan kornea di
bahagian sentral adalah 0.54 mm sementara di tepi sekitar 0,65 mm. Kornea melanjutkan diri
ke belakang membentuk sclera dengan perbatasan disebut sebagai limbus. Kornea merupakan
lensa cembung dengan kekuatan refraksi sebesar 43 dioptri.
Gambar 1. Anatomi Mata

Dari arah anterior menuju posterior, kornea mempunyai lima lapisan yaitu:

a. Epitelium
- Epitelium berbentuk derertan sel kubus, makin keluar makin pipih, terdiri dari 5-6
lapisan sel dan mempunyai daya regenerasi yang sangat besar. Regenerasi epitel
dilakukan dalam waktu 5-7 hari. Sel-sel superfisial selalu mengelupas pada saat mata
berkedip dan masuk ke dalam lapisan air mata, bercampur dengan sel yang telah mati.
Sel-sel pengganti epitel berasal dari limbal stem cell.
b. Membran Bowman
- Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang bersifat kolegen dengan susunan
tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
- Tidak mempunyai daya regenerasi
- Membran bowman merupakan membran a-seluler, jernih dan dianggap sebagai
modifikasi dari stroma.
c. Stroma
- Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan yang lain
dengan anyaman yang teratur dari permukaan manakala bercabang dari bagian perifer.
- Stroma kornea merupakan bagian paling tebal (90% dari seluruh ketebalan korna)
d. Membran Descement
- Membran descement Bersifat elastik, jernih dan meruapakan satu membran basal dari
endotelium.
- Mebran descement ini sangat sulit untuk ditembus oleh bakteri.
- Membran descement berkembang terus seumur hidup.
- Mulai terlihat pada janin 13 minggu dan berasal dari kristal neural.
e. Endotelium
- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk heksagon. Endotel melekat pada
membran descement melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
- Merupakan selapis sel yang tidak mempunyai daya regenerasi sehingga apabila
mengalami kerusakan maka akan menyebabkan kekeruhan yang berat dan permanen.

Gambar 1. Susunan lapisan kornea dari anterior ke posterior

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus,
saraf nasosiliar, saraf ke-V (trigeminus) saraf siliar longus berjalan ke arah suprakoroid,
memasuki stroma kornea, menembus membran Bowman dan melepaskan selubung
Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir
saraf.
Kornea berfungsi untuk merefraksikan cahaya dan bersama dengan lensa memfokuskan
cahaya ke retina. Kornea juga berfungsi untuk melindungi struktur mata internal. Kornea
menjalankan dua fungsi utama ini dengan cara mempertahankan sifat transparansi kornea dan
pergantian dari jaringannya. Transparansi kornea dimungkinkan oleh sifatnya yang avaskuler,
memiliki struktur yang uniform yang sifat deturgesensinya.
Peran kornea dalam proses refraksi cahaya bagi penglihatan seseorang sangatlah
penting. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 43,25 dioptri dari total 58,6
kekuatan dioptri mata normal manusia, atau sekitar 74% dari seluruh kekuatan dioptri mata
normal. Hal ini mengakibatkan gangguan pada kornea dapat memberikan pengaruh yang
cukup signifikan dalam fungsi visus seseorang. Kornea merupakan struktur vital dari mata
dan oleh karenanya kornea sangat sensitif. Saraf-saraf kornea masuk dari stroma kornea
melalui membran bowman dan berakhir secara bebas diantara sel-sel epitel serta tidak
memiliki selebung myelin lagi sekitar 2 – 3 mm dari limbus ke sentral kornea, sehingga
menyebabkan sensitifitas yang tinggi pada kornea.
Kornea menerima suplai sensoris dari bagian oftalmik nervus trigeminus. Setiap
kerusakan pada kornea (erosi, penetrasi benda asing atau keratokonjungtivitis ultraviolet)
dapat mendedahkan ujung saraf sensorik dan menyebabkan nyeri yang intens disertai dengan
refleks lakrimasi dan penutupan bola mata involunter. Trias yang terdiri atas penutupan mata
involunter (blepharospasme), refleks lakrimasi (epiphora) dan nyeri selalu mengarahkan
kepada kemungkinan adanya cedera kornea.
2.2 Kelenjar Air Mata

Kelenjar air mata atau kelenjar lakrimalis adalah kelenjar di mata yang mengeluarkan
air mata. Kelenjar lakrimalis terletak pada bagian lateral atas mata yang disebut dengan fossa
lakrimalis. Dari kelenjar ini, air mata diproduksi dan kemudian dialirkan melalui 8-12 duktus
kecil yang mengarah ke bagian lateral dari fornix konjungtiva superior dan di sini air mata
akan disebar ke seluruh permukaan bola mata oleh kedipan kelopak mata. Selanjutnya, air
mata akan dialirkan ke dua kanalis lakrimalis, superior dan inferior, kemudian menuju ke
punctum lakrimalis yang terlihat sebagai penonjolan kecil pada kantus medial. Setelah itu, air
mata akan mengalir ke dalam sakus lakrimalis yang terlihat sebagai cekungan kecil pada
permukaan orbita. Dari sini, air mata akan mengalir ke duktus nasolakrimalis dan bermuara
pada meatus nasal bagian inferior. Dalam keadaan normal, duktus ini memiliki panjang
sekitar 12 mm dan berada pada sebuah saluran pada dinding medial orbita.

Gambar 3. Anatomi kelenjar air mata atau tear film


Kelernjar air mata atau tear film memiliki ketebalan kira kira 10 micrometer dan
menutupi mata eksternal dan terdiri dari 3 lapisan yaitu :

- Satu lapisan musin tipis yang berhubungan dengan permukaan okular dan diproduksi
terutama oleh sel goblet konjungtiva.
- Satu lapisan akueous yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal.
- Satu lapisan minyak permukaan yang dihasilkan oleh kelenjar meibom tarsal dan
dibawa ke tepi kelopak mata.

Fungsi dari kelenjar air mata atau tear film yaitu :


- Merupakan titik perbatasan udara atau air mata yang halus untuk distorsi refraksi bebas
cahaya pada kornea.
- Memberikan oksigen di anterior pada kornea yang avaskular.
- Menghilangkan debris dan partikel dari permukaan okular melalui aliran air mata.
- Memiliki sifat anti-bakteri melalui sifat lisozim, laktoferin dan imunoglobulin, terutama
IgA sekretori.

2.3 Kamera Okuli Anterior

Anda mungkin juga menyukai