Anda di halaman 1dari 5

Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu aspek

penting sebagai roda penggerak ekonomi negara. Hal ini


dikarenakan pertanian dari segi produksi menjadi sektor kedua
paling berpengaruh setelah industri pengolahan. Namun terdapat
masalah yang serius yang akan mengancam pertanian Indonesia
yaitu menurunnya produksi pangan.
SALAH SATU satu faktor penyebab produksi pangan menurun
adalah minimnya lokasi lahan pertanian bahkan menurun di tahun
2018. Bedasarkan data BPS pada sensus pertanian tahun 2013,
lahan pertanian indonesia sebesar 7,75 juta hektare tetapi di tahun
2018, survei dilakukan oleh BPS, Indonesia mengalami penurunan
luas lahan sebesar 0,65 juta hektare dari 7.75 juta hektare menjadi
7,1 hektare .

Berbeda dengan Thailand, Indonesia hanya memiliki luas lahan


dari luas lahan pertanian Thailand yang mencapai 31,84 juta hektar
padahal populasi penduduk Thailand hanya 61 juta. Jika dibagi per
kapita maka di Thailand kepemilikan lahan sebesar 0,52 per kapita
sedangkan di Indonesia 0,03 per kapita dari jumlah penduduk 240
juta orang .

Belajar dari China dan kenyataan impor pangan yang terus terjadi,
kebutuhan pangan memanglah sangat penting. Untuk itu,
pemerintah perlu mengambil kebijakan-kebijakan dalam
pengembangan pertanian sebagai sektor utama penghasil pangan
agar dapat meminimalisir impor dan lebih dari itu kita menjadi
negara yang mengekspor pangan terbesar di dunia.

Dalam pembuatan kebijakan, pemerintah perlu memperhatikan


hal-hal berikut:
Pertama, Penambahan Lahan Pertanian. Penambahan lahan
pertanian sangat perlu bagi negara Indonesia. 7.1 juta hektar lahan
tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia. Tanaman Pangan dalam hitungan BPS
adalah Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi
Kayu dan Ubi Jalar. Jika tujuh komoditas ini dibagi ke dalam 7,1
juta hektar lahan maka masing-masing komoditas ditanam ke lahan
1 juta hektar.

Padi dan Jagung merupakan komoditas utama yang sangat


dibutuhkan di Indonesia. Dengan lahan sekecil ini tidak dapat
menjamin seluruh kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga
sampai kapanpun Indonesia akan selalau impor jagung dan beras.

Jika kita harus menerapkan hal seperti Thailand yaitu pemenuhan


lahan per kapita adalah 0,52 maka Indonesia membutuhkan 124,8
juta hektar lahan pertanian atau 117,6 juta hektar lahan baru untyk
menyamai Thailand dan memungkinkan meminimalisir impor
bahan pangan.

Kedua, Mengaktifkan kembali lahan tidur. Cara bertani petani di


Indonesia yang berpindah-pindah mengakibatkan banyak lahan
tidur. Berpindah-pindah lahan pun dengan alasan-alasan tertentu
seperti kurang subur dan sebagainya. Oleh karena itu, pemerintah
perlu memanfaatkan teknologi untuk menggarap kembali lahan-
lahan tidur di Indonesia.

Perlu juga pemberdayaan kepada petani-petani sebagai pelaku


pertanian untuk memanfaatkan lahan-lahan tersebut dengan teknik
penggarapan dan pengelolaan yang lebih modern.
Ketiga, Mencegah pengalihan fungsi lahan. Penurunan luas lahan
pertanian di Indonesai di sebabkan karena alih fungsi. 25 Oktober
2018, CNN melaporkan bahwa, dengan metodologi Kerangka
Sampel Area menggunakan data hasil citra satelit Lembaga
Penerbangan dan Antarikas Nasional (LAPAN) dab Badan
Informasi Geospasial (BIG) bahwa penurunan luas lahan tesebut
dipicu oleh gencarnya alih fungsi.

Dengan kerja sama dan kolaborasi antara


stakeholder dan pelaku sektor pertanian, maka
bukan tidak mungkin pertanian Indonesia akan
mengalami perkembangan ke arah yang semakin
positif, maka penurunan produksi pangan bisa
dihindari.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Dokumen16 halaman
    Bab Ii PDF
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • PKM K
    PKM K
    Dokumen19 halaman
    PKM K
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • Tugas Firda
    Tugas Firda
    Dokumen3 halaman
    Tugas Firda
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Agroklima
    Tugas Makalah Agroklima
    Dokumen8 halaman
    Tugas Makalah Agroklima
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Alat
    Bab Iii Alat
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii Alat
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • STERIL
    STERIL
    Dokumen15 halaman
    STERIL
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat
  • SOSIOLOGI
    SOSIOLOGI
    Dokumen7 halaman
    SOSIOLOGI
    Anonymous AVJwId
    Belum ada peringkat