Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN JIWA PADA REMAJA

Salma nurul azizah

Jurusan ilmu keperawatan

Universitas pekalongan

Salmanurulazizah815@gmail.com

Abstrak

Dalam pembuatan artikel ini saya membahas


mengenai keperawatan dalam remaja. Dengan
tujuan untuk mempermudah menganalisis
mengenai keperawatan jiwa pada remaja.

Mengaju pada pendapat Wilson (1988: 145).


Keperawatan jiwa dalam buku bunga rampai
asuhan keperawatan kesehatan jiwa sendiri
diartikan sebagai proses interpersonal yang
berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat
berfungsi sebagai manusia utuh.
Dalam keperawatan jiwa terdapat 3 tahapan dalam
teori perkermbangan.

Tujuan bagi remaja sendiri agar remaja dapat


mengatasi persoalan yang dihadapi , baik persoalan
individu dengan individu , individu dengan
keluarga maupun dengan masyarakat.

Perawat perlu memahami setiap tahap


pertumbuhan dan perkembangan remaja,
pengetahuan tentang dampak konflik yang tidak
terselesaikan pada tahapan sebelumnya .
Pendahuluan

 Mengapa saya memilih judul keperawatan


jiwa pada remaja?
 Karena saya lebih tertarik mempelajari
masalah kejiwaan terhadap remaja, menurut saya
lebih menarik dari pada masalah penyakit fisik ,
penyakit menular karena itu sudah hal yang biasa
 Penelitian yang lain lebih membahas
mengenai penyakit yang berhubugan dengan fisik,
 Tulisan saya lebih membahas masalah
kejiwaan atau jiwa, karena dunia kesehatan tidak
hanya mencakup masalah fisik, namun kejiwaan
atau psikologi juga yang harus diperhatikan,
masalah fisik yang terlihat dapat dengan mudah
diatasi tinggal disesuaikan dengan keluhan pasien,
namun psikologis atau kejiwaan seseorang lebih
bersifat kompleks yakni keadaan emosi, status
mental termasuk cara berfikir dalam menghadapi
masalah hingga berencana bunuh diri akibat
ketidakmampuan dalam menyelesaikan persoalan.

Isi

Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang


berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat
berfungsi sebagai manusia utuh.

Wilson (1988: 145) menggunakan usia 12-20


tahun sebagai batasan remaja. masa remaja adalah
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Dalam bab ini akan menguraikan teori
perkembangan dan interaksi humanistik.

 Teori perkembangan
Proses perkembangan identitas diri remaja
memerlukan citra diri juga hubungan antarperan
yang akan datang dengan pengalaman masa lalu,
pada umumnya remaja harus mengulangi
penyelesaian krisis masa lalu dengan
mengintegrasikan elemen masa lalu dengan
identitas akhir. Periode krisis yang perlu ditinjau
kembali adalah rasa percaya ,rasa otonomi, rasa
inisiatif dan dapat menyelesaikan permasalahan .

Pada tahap pertama, remaja perlu mencari ide dan


objek untuk tempat melimpahkan rasa percaya
(sense of trust). Konflik yang tidak terselesaikan
pada tahap pertama membuat remaja merasa
ditinggalkan, biasanya melalui perilaku makan
yang berlebihan, ucapan kasar dan bermusuhan.

Tahap kedua adalah rasa otonom yakni remaja


belajar untuk bertindak dan membuat keputusan
secara mandiri. konflik masa lalu yang tidak
terselesaataikan membuat remaja takut mengikuti
kegiatan yang membuat ia ragu akan
kemampuannya, merasa tidak dapat melakukan
kegiatan tersebut.

Tahap ketiga adalah rasa inisiatif, rasa ketika anak


tidak lagi mementingkan bagaimana berjalan,
tetapi apa yang dilakukan dengan kemampuan
tersebut. Pada tahap ini mereka menguji apa yang
mungkin dilakukan bukan apa yang dapat mereka
lakukan.

Data yang diperlukan dalam keperawatan remaja,

1. Pola pertumbuhan dan perkembangan.


2. Keadaan biofisik , seperti penyakit dan
kecelakaan.
3. Keadaa emosi , seperti status mental, proses
berfikir dan pemikiran tentang bunuh diri atau
membunuh oranglain.
4. Latar belakang sosial budaya, ekonomi, dan
agama.
5. Penampilan kegiatan kehidupan sehari-hari ,
seperti rumah dan sekolah.
6. Pola penyelesaian masalah, yakni pertahanan
ego, seperti denial, acting out dan menarik diri.

Pola interaksi , seperti teman keluarga dan

Sejarah perkembangan keperawatan jiwa

Sebelum tahun 1860 perawatan klien


gangguan jiwa dengan
‘custo dial care’ . bersifat
tertutup dan isolative.
Tahun 1870 Linda richards
mengembangkan
perawatan mental
dirumah sakit jiwa dan
mengorganisasi
pelayanan dan
pendidikan keperawatan
jiwa dirumah sakit
7. Pola interaksi, seperti keluarga dan teman .
8. Persepsi remaja tentang dan kepuasa terhadap
keadaan kesehatannya.
9. Tujuan kesehatan remaja.
10. Lingkungan , seperti fisik, emosi dan ekologi
11. Sumber materi dan narasumber yang tersedia
bagi remaja, seperti sahabat, sekolah dan
keterlibatannya dalam kegiatan dalam masyarakat.

Dalam berkomunikasi dengan remaja, perawat


harus mengerti ;

a. Perasaan dan konflik cenderung diekspresikan


melalui perilaku kasar dari pada secara verbal.
b. Remaja mempunyai bahasa mereka sendiri
c. Kata-kata kotor sering diucapkan oleh remaja,
terutama remaja yang sangat terganggu
d. Banyak data yang dapat diperoleh hanya
dengan mengamati perilaku remaja, cara
berpakaian, dan lingkungannya.

Tahun 1883 Sekolah perawat


pertama didirikan di
mclen hospital yang
berorientasi pada fisik
dan mental
Tahun 1913 Johns Hopkins
mendirikan sekolah
perawat dan memasukan
keperawatan psikiatri
dalam kurikulum.
Tahun 1950 Peran perawat psikiatri
mulai berkembang

Tahun 1951 Mellow mengembangkan


hubungan perawat klien
merupakan proses
terapeutik
Tahun 1952 Peplau mengembangkan
hubungan interpersonal
dalam keperawatan
Tahun 1960 Focus keperawatan
psikiatri yaitu prevensi
primer,implementasi
perawatan dan konsultasi
dalam komunitas
Tahun 1970 Pengembangan kerangka
kerja praktik keperawatan

Pelayanan kesehatan jiwa bukan hanya diberikan


pada klien gangguan jiwa, tetapi bisa juga
diberikan kepada klien dengan berbagai masalah
psikososial, yang ditunjukan pada semua
orangehingga tercapai kesehatan mental dan hidup
harmonis serta produktif.
Prinsip keperawatan atau kesehatan jiwa
berlandaskan paradigma , terdiri dari 4 komponen
yakni

a. Manusia
Tujuan individu adalah tumbuh, sehat , mandiri
dan tercapai aktualisasi diri. Setiap individu
mempunyai harga diri dan martabat, memiliki
keinginan yang berubah dan keinginan untuk
mencapai tujuan .
b. Lingkungan
Manusia dipengaruhi oleh lingkungan dalam dan
lingkungan luar, baik keluarga, masyarakat, teman
, kelompok. Hubungan interpersonal yang
dikembangkan dapat menghasilkan perubahan
individu untuk menjadi lebih baik.
c. Kesehatan
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia
,oleh karena itu setiap individu berhak untuk
memperoleh kesehatan yang sama melalui
perawatan yang adekuat
d. Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa , perawat memandang
manusia secara holistikdan menerapkan dirinya
secara terapeutik. Metode yang digunakan dalam
keperawatan jiwa adalah menerapkan komunikasi
terapeutikdan interaksinya dengan cara
interpersonal , dengan menyadari diri sendiri dan
lingkungan.

Perawat lebih sering menghadapi usia remaja,


perawat harus bisa bersikap tidak berpihak pada
remaja maupun orangtua. Remaja cenderung
implulsif secara tidak sadar dapat menghambat
perkembangan terapi , walaupun proses
penyembuhan biasanya berjalan lambat, perawat
harus menyadari kemajuan yang dialami remaja
dan harus membantu remaja untuk melihat
perbaikan yang telah dicapai. Misalnya remaja
yang dapat menyelesaikan persoalannya sendiri.
Simpulan

Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang


berusaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku sehingga klien dapat
berfungsi sebagai manusia utuh.

Keperawatan atau kesehatan jiwa pada remaja


memerlukan kepekaan dan keterampilan khusus
perawat. Misalnya dengan menerapkan terapeutik
persoalannya.

Perawat perlu memahami setiap tahap


pertumbuhan dan perkembangan remaja,
pengetahuan tentang dampak konflik yang tidak
terselesaikan pada tahapan sebelumnya .

Teori perkembangan terdiri dari tiga tahapan.


Pada tahap pertama, remaja perlu mencari ide dan
objek untuk tempat melimpahkan rasa percaya
(sense of trust).

Tahap kedua adalah rasa otonom yakni remaja


belajar untuk bertindak dan membuat keputusan
secara mandiri.

Tahap ketiga adalah rasa inisiatif, rasa ketika anak


tidak lagi mementingkan bagaimana berjalan,
tetapi apa yang dilakukan dengan kemampuan
tersebut.

Tujuan dilakukan keperawatan jiwa yakni untuk


mempermudah remaja mengatasi masalah atau
persoalan yang dihadapi. Mencegah adanya niatan
bunuh diri atau membunuh orang.

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai