This research was aimed at explaining the influence of Pancasia values
understanding to student' social skills at SMP N 1 east Kota Agung. The method used in this my research was descriptive method. Variabel x in this rezearch was Pancasila values understanding while variabel y was students' social skills. There were 104 students as the population and the sample were 26 students. Data collecting technique of this research were questionnaire, interview, and documentation. And for data analysis, there was descriptive qualitative analysis. The result showed that there was positive effect, significant, and strong closeness category between the influence of Pancasila values understanding to students' social skills. In conclusion, both srudents and teachers should be Tutwuri Handayani. ABSTRAK
PENGARUH PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA TERHADAP
KEMAMPUAN SOSIAL SISWA
(musdalipah, Holilulloh, Yunicsa Nurmalisa)
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai
Pancasila Terhadap Kemampuan Sosial Siswa di SMP Negeri 1 Kotaagung Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Variabel X dalam penelitian ini adalah pemahaman nilai-nilai pancasila sedangkan variabel Y dalam penelitian ini adalah kemampuan sosial siswa, populasi dalam penelitian ini berjumlah 104 orang yang dijadikan sampel berjumlah 26 orang, teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik pokok yaitu angket dan teknik penunjang yaitu wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh terhadap pengaruh yang positif, segnifikan, dan kategori keeratan kuat antara pengaruh pemahaman nilai-nilai pancasila terhadap kemampuan sosial siswa.Maka dari itu baik disekolah, guru maupun siswa harus tutwuri handayani.
Kata Kunci:Pemahaman, Nilai-Nilai Pancasila, Kemampuan Sosial
PENDAHULUAN dan fragmentaris dalam kebudayaan bangsa dan tersebar di seluruh Latar Belakang Masalah kepulauan nusantara baik pada abad kedua puluh maupun sebelumnya, Pancasila sebagai pandangan hidup dimana masyarakat Indonesia telah bangsa Indonesia memiliki fungsi mendapatkan kesempatan untuk sebagai pegangan atau acuan bagi berkomunikasi dan berakulturasi warganegara Indonesia dalam GHQJDQ NHEXGD\DDQ ODLQ´ bersikap dan bertingkah laku, Selanjutnya nilai-nilai tersebut berkaitan dengan sistem nilai, melalui para pendiri bangsa dan ini tentang baik dan buruk, tentangadil kemudian dikembangkan dan secara dan zalim, jujur dan bohong, dan yuridis disahkan sebagai suatu dasar sebagainya. Dengan demikian negara, dan secara verbal tercantum membahasPancasila sebagai dalam pembuksaan Undang-Undang pandangan hidup akan memasuki Dasar Negara Republik Indonesia domein etika, masalah moral yang Tahun 1945. Dalam hubungan menjadi kepedulian manusia seperti inilah maka Pancasila yang sepanjang masa, membahas hal causa materialisnya bersumber pada ihwal yang selayaknya dikerjakan nilai-nilai budaya bangsa ini, dan yang selayaknya meminjam istilah Margareth Mead, dihindari.Pancasila sebagai Ralp Linton, dan Abraham Kardiner pandangan hidup bangsa Indonesia dalam Anthropology to Day, disebut didasari oleh tiga elemen sebagai National Charakter Kaelan kesepakatan (consensus), yaitu : (1) (2012:33). Kesepakatan tujuan dan cita-cita bersama (2) Kesepakatan tentang the Sesuatu dikatakan mempunyai nilai rule of same philosophy of apabila sesuatu itu berguna, benar government) (3) Kesepakatan tentang (nilai kebenaran), indah (nilai bentuk institusi-institusi dan estetis), baik (nilai moral/etis), prosedur ketatanegaraan (the form religius (nilai agama). Menilai berarti of institutions and procedure) menimbang, yaitu kegiatan manusia Andrews dalam Kaelan (2012:30). menghubungkan sesuatu dengan ³6HFDUD NXOWXUDO GDVDU-dasar sesuatu, untuk selanjutnya pemikiran tentang pancasila dan mengambil keputusan. Keputusan nilai-nilai pancasila berakar pada nilai dapat mengatakan berguna atau nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai tidak berguna, benar atau tidak religius yang dimiliki oleh bangsa benar, baik atau tidak baik, religius Indonesia sendiri sebelum atau tidak religius. Hal ini PHQGLULNDQ QHJDUD´ 1RWRQHJRUR dihubungkan dengan unsur ± unsur dalam Kaelan (2012:32). Hal ini yang ada pada manusia yaitu diperkuat oleh pendapat Soeryanto jasmani, cipta, rasa, karsa dan dalam Kaelan (2012:33) bahwa kepercayaan. ³3DQFDVLOD VHEHOXP terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia pada Pemahaman nilai-nilai Pancasila dasarnya terdapat secara sporadis merupakan pemahaman konsep Pancasila yang mengandung Indonesia dipahami sebagai tujuan gagasan, cita-cita, dan nilai dasar bersama dan keniscayaan bangsa yang bulat, utuh dan mendasar Indonesia. mengenai eksistensi manusia dan hubungan manusia dengan Oleh karena itu kemampuan sosial lingkungannya, sehingga dapat menjadi hal mendasar yang harus dipergunakan sebagai landasan dimiliki dan diimplementasikan dalam hidup bermasyarakat, sesuai dengan nilai-nilai yang di berbangsa dan bernegara. Konsep dapat selama proses sosialisasi di tersebut meliputi konsep religiositas, dalam kehidupan masyarakat. suatu konsep dasar yang Namun demikianfaktanya masih mengandung gagasan dan nilai dasar banyak siswa yang kurang memiliki mengenai hubungan manusia dengan pemahaman tentangarti pentingnya suatu realitas mutlak, apapun bersosialisasi, hal ini terlihat dari namanya. Sebagai akibat terjadilah keterlibatan siswa dalam kegiatan pandangan tentang eksistensi diri pembelajaran di sekolah.Ada berbagai manusia, serta sikap dan perilaku faktor yang menjadi penyebab devosi manusia dalam hubungannya rendahnya kemampuan sosial siswa dengan yang Maha Esa. Konsep dan menjadi alasan mengapa siswa humanitas, suatu konsep yang tidak memiliki perhatian terhadap mendudukkan manusia dalam tata kehidupan kelompok, diantaranya hubungan dengan manusia yang adalah, faktor eksteren, meliputi lain. faktor pola asuh orang tua terhadap anak, lingkungan anak dan sekolah, Manusia didudukkan dalam saling keteladanan, faktor intern, meliputi ketergantungan sesuai dengan harkat faktor kecerdasan (pemahaman), dan martabatnya dalam keadilan egosentris. dan keberadaban sebagai makhluk ciptaan yang maha benar. Konsep Berdasarkan pada konsep ideal dan nasionalitas, suatu konsep yang fakta berkaitan dengan pemahaman menyatakan bahwa manusia yang nilai Pancasila dan kemampuan bertempat tinggal di bumi nusantara sosial siswa, penulis mencoba ini adalah suatu kelompok yang menuangkannya pada suatu penelitian disebut bangsa. Sikap loyalitas GHQJDQ PHQJDPELO MXGXO ³Pengaruh warganegara terhadap negara- Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila bangsanya merupakan suatu bentuk Terhadap Kemampuan Sosial tata hubungan antara warganegara Siswa di SMP Negeri I Kota dengan bangsanya. Agung Timur Tahun Pelajaran ´. Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pemahaman Pancasila adalah TINJAUAN PUSTAKA pemahaman terhadap cita-cita yang Berdasarkan pendapat Jalaluddin merupakan dasar, pandangan, Rakhmat dalam Ria S. Fatimah gagasan, atau paham. Jadi Pancasila 0X]DPPLO ³ 3HPDKDP sebagai ideologi nasional bangsa merupakan aspek intelektual yang Fungsi pokok pancasila adalah berkaitan dengan apa yang diketahui sebagai dasar Negara. Selain fungsi PDQXVLD ³ 3HQJHUWLDQ LQL pokok tersebut, masih ada fungsi menunjukan bahwa aspek pehaman lainya yaitu: erat kaitannya dengan sikap intelektual dan ini berkaitan dengan 1. pancasila sebagai ideologi apa yang diketahui oleh manusia. bangsa Indonesia, ideologi dapat diartikan sebagai ilmu Pendapat lainnya disampaikan oleh tentang ide atau gagasan Frank J. Bruno san Anwar Arifin yang bersifat mendasar. dalam Ria S. Fatimah Muzammil ( Ideologi iyalah seperangkat PHQMHODVNDQ EDKZD ³ nilai yang diyakini Pemahaman merupakan sebuah kebenaranya oleh suatu proses yang terjadi secara tiba ± tiba bangsa dan digunakan untuk tentang keterkaitan yang terjadi menata masyarakat. Pancasila dalam keterkaitan yang terjadi sebagai idiologi nasional GDODP NHVHOXUXKDQ ³ -DGL merupakan kumpulan nilai pemahaman merupakan suatu proses yang diyakini kebenaranya persepsi atas keterhubungan antara oleh bangsa Indonesia dan beberapa faktor yang saling digunakan untuk menata mengikat secara menyeluruh dan hidup masyarakat. persepsi di artikan sebagai 2. Pancasila sebagai pandangan penafsiran stimulus yang telah ada hidup merupakan pedoman dalam otak. Berdasarkan pendapat bagi bangsa Indonesia dalam tersebut di atas, maka dapat ditarik mencapai kesejahteraanya suatu pengertian bahwa pemahaman lahir dan batin. adalah menegrti atau dapat 3. Pancasila sebagai jiwa menjawab pertanyaan tentang apa, bangsa Indonesia. Menurut mengapa, sebab apa, bagaimana dan Von Sovigny bahwa setiap untuk apa. bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut Berdasarkan beberapa uraian Volkgeist, artinya jiwa pendapat di atas mengenai definisi rakyat atau jiwa bangsa. siswa, maka dapat disimpulkan Pancasila sebagai jiwa bahwa siswa merupakan orang yang bangsa Indonesia lahir mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik bersamaan dengan adanya secara fisik maupun psikis, yangperlu bangsa Indonesia sendiri dikembangkan, untuk yaitu sejak jaman dahulu mengembangkan potensi tersebut kala. sangat membutuhkan pendidikan dari 4. Pancasila sebagai kepribadian pendidik, karena subjek yang bangsa Indonesia, artinya terlibat dalam kegiatan belajar Pancasila lahir bersama mengajar di sekolah adalah siswa. dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan Tinjauan Tentang Fungsi Pancasila cirri khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun a). Nilai material, yaitu tingkah lakunya sehingga sesuatu yang berguna bagi dapat membedakanya dengan kehidupan jasmani manusia bangsa lain. atau kebutuhan ragawi 5. Pancasila sebagai perjanjian manusia. luhur, artinya Pancasila telah disepakati secara nasional b). Nilai vital, yaitu segala sebagai dasar Negara, pada sesuatu yang berguna bagi tangal 18 Agustus 1945 manusia untuk dapat melalui siding PPKI (panitia mengadakan kegiatan atau persiapan kemerdekaan aktivitas. Indonesia). c). Nilai kerohanian, yaitu 6. Pancasila sebagai sumber segala sesuatu yang berguna dari segala sumber artinya bagi rohani manusia. segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Nilai ± Nilai Yang Terkandung Indonesia harus dalam Pancasila bersumberkan Pancasila atau tidak boleh bertentangan Darmodiharjo (1991:52) dengan Pancasila. menjelaskan, bahwa nilai - nilai 7. Pancasila sebagai cita-cita yang terkandung dalam sila- sila dan tujuan yang ingin Pancasila antara lain sebagai berikut dicapai bangsa Indonesia, : yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur 1. Dalam sila 1 berbunyi yang merata secara materiil ³.HWXKDQDQ <DQJ 0DKD maupun spiritual, berdasarkan (VD´ WHUNDQGXQJ QLODL - nilai Pancasila. religius antara lain : 8. Pancasila sebagai falsafah x Keyakinan terhadap hiduup dan kepribadian adanya Tuhan Yang bangsa Indonesia yang Maha Esa dengan sifat mengandung nilai-nilai dan ± sifat Nya Yang norma-norma yang oleh Maha Sempurna, yakni bangsa Indonesia diyakini Maha Kasih, Maha paling benar, adil, bijaksana Kuasa, Maha adil, dan tepat untuk Maha Bijaksana dan mempersatukan seluruh lain -lain sifat yang rakyat Indonesia. suci. x Ketakwaan terhadap Pengertian Nilai Tuhan Yang Maha Esa, yaknimenjalankan Menurut Notonagoro yang dikutip semua perintah-Nya oleh Darmodiharjo (1991:51) dan menjauhi semua membagi nilai menjadi tiga, yaitu: larangan-Nya. x Nilai sila I ini meliputi terkandung nilai kerakyatan dan menjiwai sila ± sila antara lain: II, III, IV dan V. x Kedaulatan Negara 2. Dalam sila II yang berbunyi adalah ditangan rakyat ³.HPDQXVLDDQ <DQJ $GLO x Musyawarah untuk GDQ %HUDGDE´ WHUNDQGXQJ mufakat dicapai dalam nilai ± nilai kemanusiaan, permusyawaratan antara lain : wakil-wakil rakyat x Pengakuan terhadap x Nilai sila IV ini adanya martabat diliputi dan dijiwai manusia. sila I, II, dan III, x Perlakuan yang adil meliputi dan menjiwai terhadap sesame sila V. manusia. 5. Dalam sila V yang berbunyi x Nilai sila II ini ³.HDGLODQ 6RVLDO %DJL diliputi dan dijiwai 6HOXUXK 5DN\DW ,QGRQHVLD´ sila I, meliputi dan terkandung nilai keadilan menjiwai sila III, IV sosial, antara lain: dan V. x Perwujudan keadilan 3. Dalam sila III yang berbunyi sosial dalam ³3HUVDWXDQ ,QGRQHVLD´ kehidupan sosial atas terkandung nilai persatuan kemasyarakatan bangsa, antara lain: meliputi seluruh x Persatuan Indonesia rakyat Indonesia adalah persatuan x Cita-cita masyarakat bangsa yang adil, makmur, mendiami wilayah material, dan spiritual, Indonesia yang merata bagi x Bangsa Indonesia seluruh rakyat adalah persatuan Indonesia suku-suku bangsa x Keseimbangan antara yang mendiami hak dan kewajiban wilayah Indonesia dan menghormati hak x Nilai sila ke III ini orang lain. Nilai sila diliputi dan dijiwai V ini diliputi dan sila I dan II, meliputi dijiwai sila I, II, III, dan menjiwai sila IV IV dan V. 4. Dalam sila IV yang Berdasarkan pendapat Widjaja EHUEXQ\L ³.HUDN\DWDQ \DQJ (2004:6) pancasila sebagai Dimpimpin oleh Hikmah pandangan hidup bangsa dan dasar Kebijaksanaan dalam Negara mengandung nilai-nilai 3HUPXV\DZDUDWDQ 3HUZDNLODQ´ sebagai berikut: a) Nilai Ketuhanan, nilai Berdasarkan uraian pendapat di atas kemanusiaan, nilai persatuan, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kerakyatan, dan nilai Mampu adalah cakap dalam keadilan. menjalankan tugas, mampu dan b) Nilai ideal, nilai material, cekatan kata kemampuan sama nilai spiritual, nilai artinya dengan kecekatan. Mampu pragmatis, dan nilai positif. atau cekatan adalah kepandaian c) Nilai etis, nilai estetis, nilai melakukan sesuatu pekerjaan logis, nilai sosial, dan nilai dengan cepat dan benar. Seseorang religius. yang dapat melakukan dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan Pengertian tentang kemampuan mampu. sosial Arti penting kemampuan sosial Menurut Chaplin (2004:18), Kemampuan sosial merupakan Johnson dan Johnson (1999) bentuk perilaku, perbuatan dan sikap mengemukakan 6 hasil penting dari yang ditampilkan oleh individu memiliki kemampuan sosial yaitu: ketika berinteraksi dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan 1. Perkembangan kepribadian kecepatan sehingga memberikan dan identitas kenyamanan bagi orang yang berada 2. Mengembangkan kemampuan di sekitarnya. Anak yang menguasai kerja kemampuan sosial, diharapkan 3. Meningkatkan kualitas hidup belajar untuk menyesuaikan diri 4. Meningkatkan kesetahan fisik terhadap norma kelompok, karena 5. Meningkatkan kesehatan kemampuan sosial merupakan salah psikologis satu aspek perkembangan anak 6. Kemampuan mengatasi stress yang sangat penting dalam Cirri-ciri kemampuan sosial menentukan keberhasilan anak untuk memulai dan memiliki hubungan Gresham & Reschly (dalam Gimpel sosial. Selain itu kemampuan anak dan Merrell, 1998) dalam kerjasama juga penting untuk mengidentifikasikan kemmampuan suatu kegiatan atau pergaulan sosial dengan beberapa ciri, antara berkelompok. lain: Sedangkan menurut (Fajar, 2008: 1) 1. Perilaku interpersonal \DQJ PHQMHODVNDQ ³EDKZD 2. Perilaku yang berhubungan kemampuan sosial merupakan suatu dengan diri sendiri kemampuan yang kompleks untuk 3. Perilaku yang berhubungan melakukan perbuatan yang akan dengan kesuksesan akademis diterima dan menghindari perilaku 4. Penerimaan teman sebaya \DQJ DNDQ GLWRODN ROHK OLQJNXQJDQ´ 5. Kemampuan berkomunikasi Dimensi kemampuan sosial Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Sosial Caldarella dan Merrell (dalam Hasil studi Davis dan Forsythe Gimpel & Merrell, 1998) 0X¶WDGLQ WHUGDSDW DVSHN mengemukakan 5 (lima) dimensi yang mempengaruhi kemampuan paling umum yang terdapat dalam sosial dalam kehidupan remaja, keterampilan sosial, yaitu : yaitu : 1. Hubungan dengan teman 1. Keluarga sebaya(Peer relation), 2. Lingkungan ditunjukkan melalui perilaku 3. Kepribadian yang positif terhadap teman 4. Meningkatkan kemampuan sebaya seperti memuji atau penyesuain diri menasehati orang lain, menawarkan bantuan kepada Bentuk Perubahan Perilaku orang lain, dan bermain Sosial bersama orang lain. Perubahan perilaku sosial dan 2. Manajemen diri (Self- kebudayaan dapat dibedakan management), merefleksikan kedalam beberapa bentuk, yaitu remaja yang memiliki sebagai berikut. emosional yang baik, yang mampu untuk mengontrol Perubahan Lambat dan Perubahan emosinya, mengikuti Cepat peraturan dan batasan-batasan Perubahan-perubahan yang yang ada, dapat menerima memerlukan waktu lama, dan kritikan dengan baik. rentetan-rentetan perubahan kecil 3. Kemampuan akademis yang saling mengikuti dengan (Academic), ditunjukkan lambat dinamakan evolusi. Pada melalui pemenuhan tugas evolusi perubahan terjadi dengan secara mandiri, menyelesaikan sendirinya tanpa rencana atau tugas individual, menjalankan kehendak tertentu. Perubahan arahan guru dengan baik. tersebut tejadi karena usaha-usaha 4. Kepatuhan (Compliance), masyarakat untuk menyesuaikan diri menunjukkan remaja yang dengan keperluan-keperluan, dapat mengikuti peraturan keadaan-keadaan, dan kondisi- dan harapan, menggunakan kondisi baru, yang timbul sejalan waktu dengan baik, dan dengan pertumbuhan masarakat. membagikan sesuatu. Rentetan perubahan tersebut tidak 5. Perilaku assertive (Assertion), perlu sejalan dengan rentetan didominasi oleh kemampuan- peristiwa di dalam sejarah kemampuan yang membuat masyarakat yang bersangkutan. Ada seorang remaja dapat bermacam-macam teori tentang menampilkan perilaku yang evolusi, yang pada umumnya dapat tepat dalam situasi yang di golongkan ke dalam beberapa diharapkan. kategri sebagai berikut: 1. Unilinear theoriest of Teori ini menyatakan bahwa evolution perkembangan masyarakat Teori ini pada pokoknya tidaklah perlu memahami berpendapat bahwa manusia tahap-tahap tertentu yang dan masyarakat (termasuk tetap. Teori ini kebudayaan) mengalami mengemukakan bahwa perkembangan sesuai dengan kebudayaan manusia telah tahap-tahap tertentu, bermula mengikuti suatu garis dari yang bentuk sederhana, evolusi yang tertentu. kemudian bentuk yang Prinsip-prinsip teori ini di komplek sampai pada tahap uraikan oleh Herbert Spencer yang sempurna. Pelopor- yang antara lain mengatakan pelopor teori tersebut antara bahwa masyarakat lain August Comte, Herbert merupakan hasil spencer, dan lain-lain. Suatu perkembangan dari kelompok variasi dari teori tersebut homogen ke kelompok yang adalah Cylical Theoriest heterogen. Baik sifat maupun yang di pelopori Vilfredo susunannya. Pare, yang berpendapat 3. Multinead theories of bahwa masyarakat dan evolution kebudayaan mempunyai teori- Teori ini lebih menekankan teori ini perkembangan yang pada penelitian-penelitian merupakan lingkaran, dimana terhadap tahap-tahap suatu tahap tertentu dapat perkembangan tertentu dalam dilalui berulang-ulang. evlusi masyarakat, misalnya, Termasuk pendukung teori mengadakan penelitian ini adalah Pitirim Sorokin perihal pengaruh perubahan yang pernah pula sistem pencaharian dari mengemukakan teori sistem berburu ke pertanian, dinamika sosial dan terhadap sistem kekeluargaan kebudayaan. Sorokin dalam masyarakat yang menyatakan bahwa bersangkutan dan seterusnya. masyarakat yang berkembang melalui tahap-tahap yang Tujuan penelitian masing-masing didasarkan Penelitian ini bertujuan untuk pada suatu system menganalisis pengaruh pemahaman kebenaran. Dalam tahap nilai-nilai pancasila terhadap pertama pada dasarnya kemampuan sosial siswa di SMP kepercayaan tahao kedua Negeri 1 Kotaagung Tim,ur dasarnya adalah indera Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran manusia dan tahap terakhir 2014/2015. dasarnya adalah kebenaran. 2. Universal Theory of Evolution Metode penelitian 2 16 ± 6 23% Kuran Metode penelitian yang digunakan 18 g pada penelitian ini adalah penelitian paha kuantitatif dan metode yang m digunakan adalah deskriftif, karena 3 19 ± 16 62% Paha penelitian melibatkan tindakan 21 m pengumpulan data guna menentukan 26 100% bagaimanakah pengaruh antara dua Sumber : Data Olah Hasil Penelitian variabel Penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel I yaitu pemahaman Tabel 16. Distribusi Frekuensi nilai-nilai pancasila (X) dan variabel II variabel (Y) Indikator kemampuan kemampuan sosial siswa (Y). sosial siswa
HASIL DAN KESIMPULAN N Inter Frekue Persent Kateg
o val nsi ase ori Berdasarkan analisis data pembahasan 1 16 ± 3 12% Tidak hasil penelitian, khususnya analisis 18 Setuju data seperti yang telah diuraikan 2 19 ± 3 12% Kuran dalam pembahasan mengenai 21 g pengaruh pemahaman nilai-nilai Setuju pancasila terhadap kemampuan sosial 3 22 ± 20 76% Setuju siswa di SMP Negeri 1 Kotaagung 24 Timur Kabupaten Tanggamus Tahun 26 100% Ajaran 2014/2015. Maka peneliti Sumber : Data Olah Hasil Penelitian dapat menyimpulkan bahwa: Pembahasan Terdapat pengaruh yang signifikan, artinya terdapat keeratan yang kuat 1. Variabel pemahaman nilai-nilai antara pemahaman nilai-nilai pancasila pancasila terhadap kemampuan sosial siswa di SMP Negeri 1 Kotaagung Berdasarkan hasil analisis distribusi Timur Kabupaten Tanggamus Tahun frekuensi tentang Pemahaman Nilai- Ajaran 2014/2015.Semakin tinggi Nilai Pancasila di SMP Negeri 1 pemahaman nilai-nilaipancasila maka Kotaagung Timur Kabupaten semakin tinggi pula tingkat Tanggamus di peroleh data sebanyak kemampuan sosial siswa. 16 atau 62 % responden menyatakan kategori Paham. Hal ini berarti siswa Tabel 15. Distribusi Frekuensi telah mampu memahami konsep nilai- variabel (X) Indikator pemahaman nilai pancasila dan sudah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari- hari.Sedangkan sebanyak 6 atau 23% N Inter Frekue Persent Kateg responden menyatakan kategori o val nsi ase ori Kurang Paham. Dari data tersebut 1 13 ± 4 15% Tidak dapat dijelaskan bahwa pemahaman 15 paha siswa tentang konsep nilai-nilai m pancasila masih kurang hal ini untuk berprilaku yang sesuai dengan dikarenakan pemahaman siswa masih nilai-nilai pancasila. sangat terbatas dan tidak ada keinginan atau minat dari diri anak Saran tersebut untuk terus belajar. Berdasarkan kesimpulan di atas, saran Kemudiansebanyak 4 atau 15% yang dapat diberikan adalah sebagai responden menyatakan kategori Tidak berikut : paham. Hal ini berarti siswa tidak memahami konsep nilai-nilai 1. Kepada pihak sekolah diharapkan pancasila karena siswa tidak aktif dapat memfasilitasi dalam rangka dalam proses belajar mengajar. meningkatkkan kualitas proses belajar mengajar disekolah 2. Variabel kemampuan sosial khususnya dalam mata pelajaran siswa pkn. Berdasarkan hasil analisis data 2. Kepada guru diharapkan mampu distribusi frekuensi Kemampuan memberikan pemahaman, Sosial Siswa di SMP Negeri 1 pengertian serta teladan dalam Kotaagung Timur Tahun Pelajaran menerapkan nilai-nilai pancasila 2014/2015 di peroleh data sebanyak untuk membantu pembentukan 76% responden menyatakan kategori kemampuan sosial siswa dalam Setuju. Hal ini berarti kamapuan sosial setiap kegiatan pembelajaran di yang dimiliki siswa sudah baik, sesuai sekolah. dengan nilai-nilai pancasila, dan sudah Kepada siswa sebagai generasi adanya kesadaran dari siswa untuk penerus bangsa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosial nya selalu bersikap dan bertingkah dan menerapkannya dalam kehidupan laku sesuai dengan nilai-nilai sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang harus pancasila. Sedangkan sebanyak 12% diaplikasikan baik dalam responden menyatakan kategori lingkungan sekolah maupun Kurang Setuju. Dari data tersebut lingkungan masyarakat. dapat dijelaskan bahwa kemampuan Daftar Pustaka sosial yang dimiliki siswa masih kurang baik sehingga sikap atau Chaplin.2004. Pengembangan tingkah laku siswa yang diterapkan Peserta Dididk. Jakarta: PT dalam kehidupan sehari-hari belum GramediaPustakaUtama sesuai dengan nilai-nilai pancasila karena keterbatasan kemampuan. Darmodiharjo. 1991. Moral Dan Kemudian sebanyak 12% responden Etika. Jakarta: PT menyatakan kategori Tidak Setuju. GramediaPustakaUtama Hal ini berarti siswa tidak memahami tentang kemampuan sosial seperti Fajar. 2008. Pendidikan dan bersikap dan bertingkah laku dalam Pembinaan. Yokyakarta: kehidupan sehari-hari karena tidak GrafikaIndah adanya minat dari diri siswa tersebut Jhonson. 1999. Kemampuan Peserta S.Fatimah,Ria.2010.Ilmu Pendidikan. Didik. Jakarta: PT Jakarta: PT GramediaPustakaUtama RajaGrafindoPersada Widjaja. 2004. Pendidikan Kaelan,AchmadZubaidi.2010.Pendidi Kewarganegaraan. Bandung: PT kankewarganegaraan. RefikaAditama Yogyakarta:Paradigma www.Indotopinfo.com.2009. Online Merrell,Gimpel. 1998. Dimensi Kemampuansosial.http://wikipedia.co Peserta Didik. Jakarta: PT m.Diakses 8 Novembe2014 RenikaCipta 0X¶WDGLQ.2006.Psikologi Pendidikan. Yokyakarta: PustakaBelajar
KEARIFAN LOKAL DAN PERILAKU EDUKATIF, ILMIAH, RELIGIUS (Pengaruh Kearifan Lokal Sunda Terhadap Aktualisasi Perilaku Edukatif, Ilmiah, Dan Religius Sivitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia)