FILSAFAT PANCASILA
Oleh
Herawati Dewi Widiani ( Nim 2101070105 )
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana filsafat Pancasila diberikan
dalam sistem pendidikan di sekolah dasar dalam rangka pembentukan karakter. Filosofi
Pancasila yang menjadi pedoman nasional dalam pendidikan dijadikan sebagai pedoman
hidup yang diyakini kebenarannya. Jika kita mengaitkan Pancasila dan sistem pendidikan
dari segi filsafat pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang
menjiwai kehidupan sehari-hari. Penerapannya diwujudkan dalam kehidupan sosial,
budaya, berbangsa, dan multietnis. Selain itu, Pancasila sebagai nilai-nilai yang
berkembang dalam keyakinan agama dan adat, harus ditanamkan dalam pendidikan sejak
dini. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
ditempuh sebagai arena yang berperan dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila untuk
mewujudkan karakter bangsa. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah studi literasi/telaah pustaka melalui pembedahan artikel dan buku sebagai bahan
referensi ditambah dengan melihat kajian kisah hidup, pengalaman individu, wawancara,
introspeksi dan observasi teks visual. Hasil penelitian yang penulis temukan adalah
adanya pendidikan karakter bagi siswa di sekolah dasar yang harus berlandaskan falsafah
Pancasila. Nilai dan sikap tersebut tercermin dalam tiga aspek, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
6) Fahmi, R., Affandi, I., & Darmawan, C. (2019, November). Implementasi filsafat
Pancasila sebagai suatu metode dalam upaya menangkal radikalisme. In Seminar
Nasional Kewarganegaraan (Vol. 1, pp. 51-58).
7) Urbanus, R., & Utomo, F. K. D. M. (2022). Filsafat Pancasila dalam Budaya Gotong
Royong (Pengiri) Masyarakat Dayak Mali. Borneo Review, 1(2), 104-114.
Dalam artikel ini menjelasakan bahwa Pancasila itu bagian dari sistem filsafat.
Pada hakikatnya manusia ditempatkan sebagai subjek utama dan sebagai landasan
memahami segala realitas. Gotong royong merupakan hakikat Pancasila. Salah satu
budaya gotong royong adalah budaya masyarakat Dayak Mali. Pancasila dan budaya iri
hati merupakan karakter bangsa Indonesia. Artikel ini difokuskan pada nilai gotong
royong sebagai bagian dari falsafah Pancasila dalam budaya masyarakat Dayak Mali.
Kebudayaan Dayak Mali sering diidentikkan dengan tarian, simbol, tato, dan lain
sebagainya. Artikel ini juga bertujuan untuk menggali makna gotong royong dalam
budaya Dayak Mali serta membedah makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Didalam materi ini juga Filsafat Pancasila yang digambarkan sebagai kerangka teori yang
digunakan untuk membedah nilai gotong royong yang terkandung dalam budaya Pengiri.
Masyarakat Dayak Mali mengamalkan budaya ini secara turun temurun. Masyarakat
Dayak Mali wajib melestarikan budaya Pengiri ini. Kebudayaan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Semangat gotong royong merupakan
semangat khas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, budaya gotong royong (pengiri)
merupakan aset bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dikembangkan.
8) Erwin, M. (2011). Filsafat Pancasila sebagai Lima Keharmonisan Hukum dan Etika
Kebangsaan Bangsa Indonesia. Teknika Polsri, 32(1), 221600.
10) . Sundari, A., Asi, Y. S., & Bilgies, A. F. (2021). Peran Filsafat Ilmu Terhadap Ilmu
Ekonomi Sebagai Landasan Rekontruksi Ekonomi Pancasila. HUMANIS: Jurnal
Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, 13(2), 179-192.
Filsafat Ilmu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan Ilmu
Ekonomi dan analisis ekonomi serta peningkatan kualitas Ahli Ekonomi, memiliki
kemampuan berfikir, bersikap perilaku. Peran Filsafat ilmu dalam mengembangkan ilmu
Ekonomi adalah sebagai alat evaluasi pemikiran ilmiah, sebagai instrumen untuk
merefleksikan, mengevaluasi, mengkritisi asumsi dan metode ilmiah, dan sebagai alat
logika dasar untuk metode ilmiah. Salah satu solusi untuk menghadapi berbagai macam
masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini yaitu dengan menghidupkan
kembali semangat Pancasila (Rekontruksi). Pancasila adalah merupakan intisari dari
keberadaan Indonesia sebagai suatu negara. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara,
filsafat, ideologi dan juga sebagai wujud dari prinsip dasar untuk Indonesia yang mandiri.
Sehingga bias terwujud dengan menyatukan tekad, tindakan, dan integrasi dari berbagai
bidang dan juga keterampilan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia.