Ideologi Negara
Guruh Aryo Sadewo
Program Studi Teknik Kimia
Kelas : TK A
Dosen : Dedy Kusnaendar, M.Si
Mata Kuliah : Pancasila dan Kewarganegaraan
Institut Teknologi Petroleum Balongan
Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari
bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa
dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari
kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Pengertian filsafat secara
terminologi sangat beragam. Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa kewajiban filsafat
adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu
umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan
ilmu. Imanuel Kant (1724-1804) juga berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat
persoalan.
1. Apakah yang dapat kita kerjakan? (Jawabannya Metafisika)
2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (Jawabannya Etika)
3. Apakah yang dinamakan manusia? (Jawabannya Antropologi)
4. Sampai dimanakah harapan kita? (Jawabannya Agama)
Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia mengandung pengertian sebagai hasil
perenungan mendalam dari para tokoh pendiri negara (the founding fathers) Ketika berusaha
menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar Negara untuk Negara Republik Indonesia.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan keanyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan
pokok-pokok pengertiannya yang mendaasar dan menyeluruh.
Pengertian Filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana, dan paling sesuai dengan
kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengertian suatu sistem yang telah dikutip oleh Kaelan (2000:66) dari Shrode dan
Don Voich memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Untuk mencapai suatu tujuan Bersama (tujuan sistem)
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
Berdasarkan pengertian tersebut, Pancasila yang berisi lima sila dapat saling
berhubungan membentuk satu kesatuan system yang dalam proses bekerjanya saling
melengkapi dalam mencapai tujuan. Sebagai sistem filsafat Pancasila mempunyai ciri khas
yang berbeda dengan sistem filsafat lain yang ada di dunia, seperti Materialisme, Idealisme,
Rasionalisme, Liberalisme, Komunisme, dan lain sebagainya. Ada yang berpendapat,
Menurut Darmodihardjo (1979: 86), Pancasila adalah Ideologi yang memiliki ke-khasan,
yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki arti bahwa manusia Indonesia percaya dengan Tuhan
2. Penghargaan kepada sesama umat manusia maupun suku bangsa dan Bahasa
3. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa
4. Kehidupan di Indonesia bermasyarakat dan bernegara berdasarkan atas sistem Demokrasi
5. Keadilan sosial bagi hidup bersama
Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut disebabkan
Ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi masyarakat dalam
mencapai tujuannya. Peran lain yang dimiliki Ideologi adalah sebagai alat dalam pencegahan
terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan tujuan agar
masyarakat dapat tetap hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki rasa solidaritas yang
tinggi. Ideologi juga memiliki peranan sebagai pemersatu bangsa. Karena pada dasarnya tiap
bangsa di dunia ini memiliki keberagaman suku, bahasa, adat, budaya, dan agama. Ideologi
disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada agar masyarakat. Tentu saja hal
tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan bernegara yang baik. Ideologi sebagai
identitas bangsa Indonesia terlihat dari Ideologi Pancasila yang dimiliki. Ideologi Pancasila
dirumuskan oleh Panitia Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir. Soekarno.
Dalam memahami Pancasila sebagai Ideologi negara atau dasar Negara Republik
Indonesia lebih dalam, buku berjudul Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi oleh Ngadino
Surip Dkk akan membantu Grameds dalam memiliki pemaknaan serta pengetahuan tentang
Pancasila. Adapun makna Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.