Anda di halaman 1dari 4

PAPER INDIVIDU

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah umum “Pendidikan Pancasila”


Dosen Pengampu : Nosakros Arya, S.Sos., M.I.Kom.

DISUSUN OLEH :

REKA IRFINALIA B
H051201057

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara (Dimensi Idealitas)
Suatu idelogi perlu mengandung dimensi-dimensi penting dalam dirinya
agar dapat dipelihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkembangan
aspirasi masyarakatnya dan tuntutan perubahan zaman, yang pada kualitasnya
dapat dilihat melalui dimensi-dimensi yang saling berkaitan, saling mengisi, dan
saling memperkuat untuk menjadikan suatu ideologi tersebut kenyal dan tahan uji
dari masa ke masa (Alfian, 1991).
Hakikat pancasila sebagai ideologi negara memiliki empat dimensi, namun
disini akan diuraikan mengenai dimensi idealitas atau bisa juga dikatakan dimensi
idelisme. Dimensi idealitas mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam
berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini
berarti bahwa nilai-nilai dasar Pancasila mengandung adanya tujuan yang dicapai
sehingga menimbulkan harapan dan optimisme serta mampu menggugah motivasi
untuk mewujudkan cita-cita. Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung
dalam ideologi yang dihayati, suatu masyarakat atau bangsa mengetahui ke arah
mana mereka ingin membangun kehidupan bersama. Idealisme atau cita-cita
tersebut seyogyanya berisi harapan-harapan yang masuk akal, bukan lambungan
angan-angan yang sama sekali tidak mungkin direalisasikan.
Dalam hakikatnya dimensi idealitas yang dimiliki oleh pancasila sebagai
ideologi negara yaitu dengan adanya dimensi idealitas ini menujukkan bahwa
pancasila mengandung cita-cita dari negara. Dimana cita-cita ini harus
diwujudkan oleh seluruh warga negara, bukan hanya pemerintah saja.
Oleh karena itu dalam suatu ideologi yang tangguh biasanya terjalin kaitan
yang saling mengisi dan saling memperkuat antara dimensi realita dan dimensi
idealisme yang terkandung di dalamnya (Hasibuan & Sulistyono, 2018). Dengan
begitu ideologi tersebut akan berhasil menjadikan dirinya sebagai landasan atau
dasar (melalui dimensi realita) dan sekaligus tujuan (melalui dimensi idealisme)
dalam membangun berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pemahaman dan penghayatan tentang Pancasila sebagai ideologi memang
mengandung hal yang demikian itu, yaitu sebagai ideologi yang melandasi dan
sekaligus menjadi tujuan kehidupan bersama. Pancasila bukan saja memenuhi
dimensi kedua dari suatu ideologi, tetapi sekaligus juga memenuhi sifat berkaitan
yang saling mengisi dan saling memperkuat antara dimensi pertama (dimensi
realita) dengan dimensi kedua (dimensi idealisme). Dimensi idealisme bermakna
bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme. Bukan hanya
suatu angan-angan semata, yang memberikan harapan tentang masa depan yang
lebih baik melalui perwujudan dalam kehidupan bersama sehari-hari. Kaitannya
dengan ideologi Pancasila, yaitu semua nilai yang terkandung di dalamnya
merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Cita-cita tersebut, yaitu masyarakat yang berketuhanan,
berperikemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta
mengutamakan musyawarah dalam setiap permasalahan, dan berkeadilan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuwardani, Paristiyanti dkk. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan
Tinggi Cetakan I. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

A. P. Wibowo. 2020. Upaya Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi


Indonesia Perjuangan Dalam Mentransformasikan Nilai-Nilai
Pancasila Pada Kader. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan. No. 1, Vo. 5, Hh:33-41.

Wisnu Adi. 2020. Ideologi Pancasila. Diakses pada laman


https://wisnuadi.com/ideologi-pancasila/ pada tanggal 20 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai