Anda di halaman 1dari 2

Nama :

Kelas :

STORAGE HANDLING

Soal:
1. Gambar dan jelaskan macam-macam tangki timbun ]! ( 20 poin)
2. Jelaskan bagian-bagian tangki (30 poin)
3. Gambar dan jelaskan metode pengukuran tinggi cairan dalam tangki! (40 poin)
4. Gambar dan jelaskan APD (ALAT PELUINDUNG DIRI) secara lengkap!(10 poin)
08/08/2019 Klasifikasi susut minyak (oil losses) di kilang minyak (crude oil refinery) | Ekasuhendra's Room
https://ekasuhendra.wordpress.com/2015/02/04/klasifikasi-susut-minyak-oil-losses-di-kilang-minyak-crude-oil-refinery/ 1/3

. . Ekasuhendra’s Room . .
Just another WordPress.com weblog
Klasifikasi susut minyak (oil losses) di kilang
minyak
(crude oil refinery)
Kilang minyak (Crude oil refinery) melakukan destilasi minyak mentah (crude oil)
menjadi minyak
jadi seperti premium (mogas/gasoline), kerosene, solar (automotive diesel oil), dan
lain-lain. Dalam
proses penerimaan bahan baku dan proses transformasi produk tersebut terjadi susut
(losses) yang
disebabkan berbagai macam faktor, misalnya penguapan (evaporation loss),
kebocoran, pencurian,
kesalahan alat ukur, dan lain sebagainya. Di kilang minyak, pencatatan susut/losses in
bisa
dikategorikan menjadi 3 jenis, untuk mempermudah melakukan kontrol dalam
melakukan tindakan
yang diperlukan dalam meminimalisir losses tersebut. Losses tersebut dibagi menjadi:
supply loss,
refinery/refining gain/loss, dan susut penyimpanan dan penanganan (storage dan
handling loss).
Supply loss merupakan losses yang terjadi pada saat penerimaan bahan baku di kilang
minyak,
dalam hal ini umumnya adalah minyak mentah (crude oil). Selisih antara angka
kuantitas penjual
atau yang sering di sebut sebagai angka Bill of Lading (BL) dengan angka kuantitas
penerimaan
minyak di kilang (actual received).
Refinery/refining gain/loss merupakan losses yang terjadi saat proses transformasi
minyak mentah
menjadi minyak jadi baik di primary proses maupun di secondary proses. Gain/losses
ini
dihitung berdasarkan selisih antara jumlah minyak yang masuk (input) dengan minyak
yang
dihasilkan (output). selisih ini bisa positif atau negatif, karena beberapa kilang yang
mempunyai
secondary proses (misalnya catalytic cracker) akan bisa menghasilkan output yang
lebih besar dari
pada inputnya.
Susut penyimpanan dan penanganan (storage dan handling loss) merupakan
losses yang terjadi
pada saat proses penanganan dan penyimpanan minyak di mulai ketika minyak
diterima dari pihak
luar atau dari unit proses kilang (primary dan secondary) sampai dengan pengiriman
kepada
pembeli/pengguna (customer). Losses tersebut di hitung berdasarkan selisih antara
persediaan akhir
kalkulasi (kuantitas persediaan akhir berdasarkan kalkulasi mutasi/pergerakan
minyak) dengan
persediaan akhir aktual (kuantitas persediaan akhir berdasarkan perhitungan minyak
di tanki).
Kalkulasi persediaan minyak dihitung berdasarkan jumlah tersedian dikurangi dengan
total
penyerahan/penjualan.
Ada juga yang menyebut istilah total refinery loss, yang merupakan penjumlahan
refinery/refining
gain/loss dan susut penyimpanan dan penanganan (storage dan handling loss), yang
sering dijadikan
barometer kinerja suatu kilang minyak. Supply loss lebih merupakan kinerja berbagai
pihak dan
tidak hanya didasarkan kepada kinerja penerimaan di kilang.
08/08/2019 Klasifikasi susut minyak (oil losses) di kilang minyak (crude oil refinery) | Ekasuhendra's Room
https://ekasuhendra.wordpress.com/2015/02/04/klasifikasi-susut-minyak-oil-losses-di-kilang-minyak-crude-oil-refinery/ 2/3
Susut atau losses dikilang minyak merupakan suatu hal yang sangat sulit di hindari,
meminimalisir
terjadinya losses menjadi target kilang minyak dalam meningkatkan kinerjanya.
Identifikasi yang
tepat atas jenis minyak menurut saya akan sangat menentukan tindakan yang harus
diambil dalam
meminimalisir losses tersebut.
ES Feb.2015
~ by ekasuhendra on February 4, 2015.
Posted in Uncategorized

Anda mungkin juga menyukai