Dosen Pengampu:
Ririn Wahyu Hidayati S. ST., M.KM
Disusun Oleh:
Siti Nurhajah (1610104034)
Rika Gustin ADP (1610104037)
Asia Novita (1610104040)
Wiwin Setiyaningsih (1610104042)
Segala Puji kita panjatkan Kehadirat uhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Makalah Khitan Pada Laki- Laki”. Kami berharap makalah ini dapat
berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membaca makalah ini.
Selain itu kami juga berharap makalah ini digunakan sebagai mana mestinya. Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurag tepat. Dalam
penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna oleh karena itu segala kritik dan saran
sangat kami harapkan, mengingat tidak ada yag sempurna tanpa saran yang membangun.
Demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi saya dalam
pembuatan makalah di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas kita ini dapat
belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
A. Latar Belakang
Khitan adalah syariat Islam yang menjadi sunnah Nabi Muhamad SAW.
bahkan dalam syariat Nabi Ibrahim as. Dalam Al Hadits banyak sekali dijumpai
perintah yang mewajibkan khitan. Anak yang sudah mencapai usia baligh wajib
melakukannya, karena secara syar’i dirinya sudah dianggap menjadi seorang
mukallaf.
Perintah khitan sebetulnya adalah ajaran yang dibawa Nabi Ibrahim as. atas
perintah Allah SWT. Dalam kitab Mughni Al-Muhtaj dikatakan bahwa laki-laki
yang pertama melakukan khitan adalah Nabi Ibrahim as. Islam memerintahkan
melakukannya dengan tujuan mengikuti millah Ibrahim as. dan sebagai syarat
kesucian dalam ibadah, karena ibadah (shalat) mensyaratkan kesucian badan,
pakaian dan tempat.
Banyak orang tua yang mengkhitankan anak-anaknya, tetapi hal itu ia lakukan
tidak disertai penghayatan terhadap makna khitan. Ia merasa cukup dengan
membawa anaknya kepada ahli khitan dan membayar sekian rupiah, lalu selesai. Ia
tidak pernah mencari tahu makna apa yang terkandung dalam khitan.
Dalam pandangan Islam, anak adalah perhiasan Allah SWT yang diberikan
kepada manusia. Hadirnya akan membuat bahagia ketika memandangnya, hati
akan terasa tentram dan suka cinta setiap bercanda dengan mereka, dialah bunga di
kehidupan dunia.
Khitan bukan hal asing di kalangan umat Islam. Ia menjadi penting karena di
samping menjadi perintah Allah, ia juga menjadi persyaratan kesempurnaan
seseorang dalam melaksanakan ibadah seperti, shalat lima waktu, membaca Al
Quran, haji dan ibadah lain yang mensyaratakan kesucian dari hadats dan najis.
Oleh karena itu, seorang anak yang telah berstatus Mukallaf bertanggung jawab
atas semua kewajiban melaksanakan shalat, puasa dan lain-lain. Karena ia sendiri
yang terkena kewajiban shalat, makanya dirinya pula yang harus menunaikan
shalat tersebut dan bukan kedua orang tua. Tugas orang tua hanya memberi
pengertian dan pendidikan kepada anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu khitan?
2. Apa manfaat khitan?
3. Bagaimana hukum khitan berdasarkan islam?
4. Bagaimana hukum khitan bagi laki- laki?
5. Bagaimana hokum khitan menurut para ulama?
C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui apa itu khitan
2. Untuk mengetahui manfaat khitan
3. Untuk mengetahui hukum khitan berdasarkan islam
4. Untuk mengetahui hukum khitan bagi laki- laki
5. Untuk mengetahui hukum khitan menurut para ulama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Khitan menurut bahasa berasal dari akar kata arab khatana, yakhtanu, khatnan
yang berarti “memotong”. Berdasarkan ilmu syar’i, pengertian khitan berbeda
untuk laki-laki dan perempuan. Khitan bagi laki-laki adalah memotong kulit yang
menutupi hasyafah (kepala kemaluan), sehingga menjadi terbuka. Sedangkan
khitan bagi perempuan adalah membuang bagian dalam faraj yaitu kelentit atau
gumpalan jaringan kecil yang terdapat pada ujung lubang vulva bagian atas
kemaluan perempuan. Khitan bagi laki-laki dinamakan juga I’zar dan bagi
perempuan disebut khafd. Namun keduanya lazim disebut khitan.
B. Manfaat Khitan
Di antara hikmah-hikmah khitan yang terkandung dari pelaksanaan khitan
adalah
1. Khitan merupakan pangkal fitrah, syiar Islam dan syari’at
2. Khitan merupakan salah satu masalah yang membawa kesempurnaan ad-Din
yang disyari’atkan Allah swt. lewat lisan Nabi Ibrahim as. sebagaimana
terdapat dalam QS. 16:123 yang berbunyi:
3. Khitan itu membedakan kaum muslimin daripada pengikut agama lain
4. Khitan merupakan pernyataan Ubudiyah terhadap Allah swt, ketaatan
melaksanakan perintah, hukum dan kekuasaannya
Berikut ini adalah sedikit faedah-faedah khitan menurut al-Hawani :
Pertama : Dengan memotong Qulfah atau kulup seorang anak, ia akan terbebas
dari endapan yang mnegandung lemak, dan lendir-lendir yang sangat kotor. Ini
dapat menekan serendah mungkin terjadinya peradangan pada kemaluan, dan
proses pembusukan yang diakibatkan oleh endapan lendir-lendir tersebut.
a) Dalil Hadisth
Dari Abu Hurayrah ra: “Perkara fitrah ada lima: berkhitan….” (Sahih
Bukhari-Muslim). Oleh kerana khitan dibariskan sekali dengan sunan
alfitrah yang lain, maka hukumnya adalah sunat juga. (al-Nayl oleh
Syaukani).
“Khitan itu sunnah bagi kaum lelaki.” (HR Ahmad, dinilai dha’if oleh
mutaqaddimin dan mutaakhirin seperti al-Albani). Jika hadith ini sahih
barulah isu hukum wajib dan sunat dapat diselesaikan secara muktamad.
Sayangnya hadith yang begini jelas adalah dha’if.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Khitan menurut bahasa berasal dari akar kata arab khatana, yakhtanu, khatnan
yang berarti “memotong”. Berdasarkan ilmu syar’i, pengertian khitan berbeda
untuk laki-laki dan perempuan.
B. Saran
Sebagai umat islam sebaiknya kita meyakini sekaligus mengamalkan ajaran
yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur`an. Kita yang berpegang teguh pada
Aqidah sebaiknya tidak ikut melakukan ajaran yang dilarang dalam ajaran agama
islam.
DAFTAR PUSTAKA