Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“”

Mata Kuliah : KEBIJAKAN

Disusun oleh : kelompok IV

Anggota :

1. WA SARIDA
2. WA MULYANI
3. GLORIAN SOUMOKIL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA


KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


A. Definisi
Uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan adalah suatu proses untuk mengukur
penngetahuan, keterampilan, dan sikap kerja pejabat fungsional kesehatan yang
dilakukan oleh tim penguji dalam rangka memilih syarat kenaikan jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi
B. Syarat dan kelengkapan peserta Ukom
1. Pas foto 3x4 berwarna, backgraund merah tiga lembar (wajib)
2. Fotocopy KTP/SIM atau lembar yang masi berlaku, yang asli di bawah untuk
ditunjukan (wajib)
3. Fotocopy ijazah terakhir 1 lembar yang asli dibawah untuk ditunjukan
4. Fotocopy sertifikat bukti prestasi 1 lembar yang asli dibawah untuk ditunjukan
5. Fotocopy sertifikat pelatihan yang sesuai dengan
6. Surat pernyataan sebagai karyawan/ staf/siswa/mahasiswa yang disahkan oleh
pejabat instan yang berwenang disertai keterangan jabatan atau profesi dalam
instansi tersebut
7. Jika tidak terikat pada instansi tersebut, POIN ENAM DAPAT DIGANTI
DENGAN SURAT peryataan yang di tanda tangani sendiri mengenai profesi
yang diketaui diatas meterai 6000
8. Membawa contoh hasil karya yang siap dipresentasikan/ ditunjukan kepada
penguji sesuai dengan uji kompetensi yang diikuti
9. Mengisi lembar data dan pengalaman profesi yang disediakan oleh LSP Tik
sesuai dengan uji kompetensi yang diikuti
C. Prosedur pelaksanaan uji kompetensi
1. Mekanismen uji kompetensi
Keterangan:
a. Peserta didik kursus/warga masyarakat yang belajar mandiri mendaftar
ketempat uji kompetensi (UKOM) untuk menjadi peserta uji kompetensi
sesuai dengtan jenis dan jenjang yang diujikan dengan membawa
persyaratan yang ditetapkan.
b. TUK mendaftar peserta UKOM kelembaga servikasi kompetensi dengan
cara:
1) Mengirimkan surat pendaftaran peserta uji kompetensi secara kolektif
kepada servikasi kompetensi denganformal terlampir sesuai jadwal
pendaftaran dan uji kompetensi masing-masing jenis keterampilan yang
telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi kompetensi.
2) Surat pendaftaran kelembaga sertifikasi kompetensi ditebuskan kepada
dinas pendidikan provinsi/kab kota
3) Mentransfer biaya UKOM kerekening lembaga sertifikasi kompetensi
dengan jumlah yang diteteapkan dalam pedoman pembiayaan.
c. Lembaga sertifikasi kompetensi menugaskan penguji untuk melakukann uji
kompetensi di TUK disertai penyerahan naskah dan bahan uji kompetensi.
Syarat penugasan penguji adalah:
1) Surat tugas
2) Diutamakan penguji yang berdomisili dekat dari TUK
d. Penguji melakukan ujian kepada peserta UKOM meliputi meliputi ujian
teori,wawancara,dan uji praktik pelaksanaan UKOM dikoordinir oleh
pengelolaan TUK.
e. Hasil ujian dinilai oleh penguji berdasarkan awan penilaian UKOM masing-
masing bidang keterampilan. Hasil penilitian merupakan rekomendasi yang
harus diserahkan oleh penguji kepada lembaga kompetensi sesuai dengan
jangka waktu yang ditetapkan.
f. Lembaga sertifikasi kompetensi meminta bukti sertifikat uji kompetensi
kepada direktorat pembinaan khusus dan kelembagaan.
g. Berdasarkan surat penetapan yang diberikan oleh lembaga sertifikat
kompetensi maka direktorat pembinaan khusus dan kelembagaan
h. Lembaga sertifikasi kompetensi penulisan sertifikat kompetensi yang ditanda
tangani oleh ketua dan sekretaris lembaga sertifikat kompetensi.
i. TUK Mempublikasikan penggunaan nama-nama peserta uji kompetensi
kemudian menyerahkan sertifikat kompetensi untuk peserta uji kompetensi
yang dinyatakan lulus.
1) Direktorat pembinaan khusus dan kelembagaan secara koaktif ke TUK .
bagi masyarakat umum yang belajar mandiri dapat mengikuti uji
kompetensi dengan mendaftarkan dini langsung ke TUK.
2) Dinas pendidikan provinsi dan kab/kota, melakukan supervisi dan
moniforing pelaksanaan uji kompetensi di TUK.
D. Keputusan dan pemberitahuan hasil uji kompetensi
a. Keputusan
Pada proses ini dibuat keputusan akhir uji kompetensi terhadap hasil yang
dicapai peserta berdasarkan pada rekomendasi yang dibuat oleh asesor
kompetensi dengan menilai seluruh proses uji kompetensi yang sudah dilakukan.
Keputusan hasil uji kompetensi ditetapkan oleh tim asesor kompetensi yang
dibentuk oleh LSP/BNSP sebagai penyelenggara sertifikasi kompetensi apabila
tim asesor kopetensi menemui kesulitan untuk memutuskan hasil akhit uji
kopetensi, karena bukti-bukti yang ada belummencukupi untuk dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan, maka sebagai jalan keluar tim asesor kopetensi
dapat merekomendasikan dilaksanakannya penilaian lanjut.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam proses penilaian lanjut adalah :
1. Menyeleksi metode penilaian, langkah ini ditunjukan untuk menentukan
metode penilaian yang paling sesuai dalam memeriksa pengetahuan atau
keterampilan yang spesifik.
2. Melaksanakan pengkajian ulang (reviw), langkah ini ditunjukan terhadap
proses yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
dengan menggunakan metode yang sudah dipilih.

Dalam implementasi penilaian lanjut diperlukan :

1. Tim panel (asesor, tenaga ahli) yang sesuai dengan unit kompetensi yang
dinilai
2. Penetapan kriteria yang jelas untuk menetapkan apakah diterima atau ditolak

Penilaian lanjut dapat di lakukan dalam memproses pengajuan banding :

1. Pemberitahuan
Setelah tim asesor kompetensi membuat keputusan akhir penilan, hasil ini
dilaporkan kepada LSP/penyelenggara sertifikasi kompetensiuntuk kemudian
menetapkan dan memberitahukan hasil akhir, kepada peserta di sertai
dengan alasan dan penjelasan yang memadai mengenai alasan keputusan
tersebut serta langkah selanjutnya yang perlu dilakukan peserta.

E. Pendanaan penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional


kesehatan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota, dan Sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat
sesuai dengan tugas masing masing instansi penyelenggara uji kompetensi
sebagaimana disebutkan dalam peraturan ini.Dalam hal pembiayaan, tugas masing
masing instansi penyelenggara uji adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. menyusun regulasi tentang uji kompetensi;
b. uji coba pelaksanaan uji kompetensi;
c. sosialisasi;
d. pembinaan dan pengawasan;
e. monitoring dan evaluasi;
f. pengembangan sistem informasi; dan
g. lain lain.

2. Pembiayaan oleh Unit Pembina Jabatan Fungsional Kesehatan,


Kementerian/Lembaga non Kementerian selain Kementerian Kesehatan UPT
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
a. sosialisasi;
b. penyelenggaraan uji kompetensi;
c. pembinaan dan pengawasan
d. monitoring dan evaluasi; dan
e. lain lain.5

Anda mungkin juga menyukai