Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah Pengujian Mesin Konversi Energi Pendidikan Diploma III Program
Studi Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin
Oleh :
Gilang Gery G. (171211049)
Jihan Farhain (171211051)
Leonardo ( 171211052)
Mochamad Ismail (171211053)
Mochammad Fadli (171211054)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat
kasih karunia-Nya penulis diberikan kelancaran dalam menyelesaikan penulisan
laporan Pengujian Mesin Konversi Energi. Laporan ini berisi ringkasan aktivitas
yang dilakukan penulis selama melakukan praktikum pengukuran flow rate
kompresor piston.
Selama penulisan laporan ini, penulis telah dibantu, dibimbing dan diberi
arahan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak tersebut, yaitu:
1. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang tidak pernah berhenti mendukung
dan mendoakan segala kebaikan bagi penulis.
2. Bapak Parno Raharjo, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing praktikum
pengujian pengukuran flow rate kompresor piston.
3. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
segala saran dan kritik membangun akan senantiasa dipertimbangkan penulis guna
perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Penulis
i
I. DAFTAR ISI
ii
II. BAB I
PENDAHULUAN
1
III. BAB II
LANDASAN TEORI
2
Gambar III-2 Torak dan cincin torak
c. Katup
Katup isap dan katup keluar dapat membuka dan menutup sendiri sebagai
akibat dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan bagian luar
3
e. Batang Penghubug
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui
kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu
menahan beban pada saat kompresi.
2. Kompresi
Bila torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas katup isap
tertutup dan udara di dalam silinder termampatkan.
4
Gambar III-6 Poros engkol
3. Keluar
Bila torak bergerak ke atas, tekanan di dalam silinder akan naik. Maka
katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara dan batang penggerak dan kompresor
kerja ganda dihubungkan batang torak melalui sebuah kepala silang kompresi di
dalam kepala silinder dilakukan oleh kedua sisi torak. Ujung silinder yang ditembus
batang torak harus diberi packing untuk mencegah kebocoran udara.
4. Ekspansi
Sesaat setelah udara terkompresi keluar, torak bergerak ke bawah sebelum
langkah isap
5
II.4 Teori dan Persamaan yang Mendukung Percobaan
a. Persamaan Kontinuitas
Hukum kontinuitas mengatakan bahwa jumlah massa pada setiap
penampang adalah sama, dirumuskan :
𝑚1 = 𝑚2 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝜌. 𝑄1 = 𝜌. 𝑄2
𝜌1 . 𝐴1 . 𝑉1 = 𝜌2 . 𝐴2 . 𝑉2
Dimana : ρ = massa jenis fluida (kg/m³)
A = luas penampang (m²)
V = Kecepatan aliran fluida(m/s)
Dengan syarat bahwa alirannya bersifat steady.
6
IV. BAB III
HASIL PRAKTIKUM
7
Putaran motor (rpm) : 2930 rpm
Diameter puli motor (mm) : 161 mm
Diameter puli kompresor (mm) : 552 mm
Jarak sumbu poros motor dan kompresor (mm) : 468 mm
Putaran kompresor (rpm) : 900 rpm
b. Pengujian ke-2
p1 p2 t V2 V1 V1 – V2 Q Q
No 3 3 3 3 3
(bar) (bar) (sekon) (dm ) (dm ) (dm ) (dm /s) (dm /min)
1 1 1,5 27,8 500 750 250 8,99 539,57
2 1 2 56,3 500 1000 500 8,88 532,86
3 1 2,5 83,1 500 1250 750 9,03 541,52
4 1 3 111,5 500 1500 1000 8,97 538,12
5 1 3,5 141,1 500 1750 1250 8,86 531,54
6 1 4 170,4 500 2000 1500 8,80 528,17
c. Pengujian ke-3
p1 p2 t V2 V1 V1 – V2 Q Q
No 3 3 3 3 3
(bar) (bar) (sekon) (dm ) (dm ) (dm ) (dm /s) (dm /min)
1 1 1,5 29,2 500 750 250 8,56 513,70
2 1 2 55,3 500 1000 500 9,04 542,50
3 1 2,5 86,1 500 1250 750 8,71 522,65
4 1 3 110,6 500 1500 1000 9,04 542,50
5 1 3,5 140,8 500 1750 1250 8,88 532,67
6 1 4 170,4 500 2000 1500 8,80 528,17
8
d. Pengujian ke-4
p1 p2 t V2 V1 V1 – V2 Q Q
No 3 3 3 3 3
(bar) (bar) (sekon) (dm ) (dm ) (dm ) (dm /s) (dm /min)
1 1 1,5 26,6 500 750 250 9,40 563,91
2 1 2 54,9 500 1000 500 9,11 546,45
3 1 2,5 82,1 500 1250 750 9,14 548,11
4 1 3 108,8 500 1500 1000 9,19 551,47
5 1 3,5 135,9 500 1750 1250 9,20 551,88
6 1 4 162,9 500 2000 1500 9,21 552,49
e. Pengujian ke-5
p1 p2 t V2 V1 V1 – V2 Q Q
No 3 3 3 3 3
(bar) (bar) (sekon) (dm ) (dm ) (dm ) (dm /s) (dm /min)
1 1 1,5 27,6 500 750 250 9,06 543,48
2 1 2 52,7 500 1000 500 9,49 569,26
3 1 2,5 81,7 500 1250 750 9,18 550,80
4 1 3 106,1 500 1500 1000 9,43 565,50
5 1 3,5 135,1 500 1750 1250 9,25 555,14
6 1 4 163,2 500 2000 1500 9,19 551,47
Rata-rata
P1 P2 Q rata-rata
(bar) (bar) (dm3/min)
1,0 1,5 538,10
1,0 2 547,16
1,0 2,5 542,02
1,0 3 552,09
1,0 3,5 545,84
1,0 4 540,56
Rata-rata 544,30
Contoh perhitungan :
Data ke 6 dari percobaan ke-5
∆𝑉 = 𝑉1 − 𝑉2 = (2000 − 500)𝑑𝑚3 = 1500 𝑑𝑚3
∆𝑉 1500 𝑑𝑚3 9,19𝑑𝑚3
𝑄= = =
𝑡 163,2 𝑠 𝑠
9
III.4 Analisis Data
Grafik Q-p
Q-p
560.00
540.00
520.00
dm3/min
500.00
480.00
460.00
440.00
420.00
400.00
0 1 2 3 4 5
bar
Berdasarkan hasil grafik dan tabel di atas, setiap perubahan 0,5 bar di kompresor
menghasilkan debit dengan rata-rata 544,30 dm3/menit.
III.5 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa kesimpulan
yang bisa didapat, diantaranya adalah :
Nilai debit yang dihasilkan berdasarkan perubahan tekanan sebesar 0,5 bar
tidak berbeda jauh satu sama lain, hal tersebut dikarenakan kompresor bekerja
secara kontinyu.
Kapasitas maksimum yang tertulis di kompresor (500L/menit) bukan
merupakan kapasitas yang dapat ditampung oleh kompresor, melainkan nilai
debit kompresor saat kompresor berada pada tekanan 1 atm.
Kapasitas sebenarnya adalah kapasitas maksimum dikalikan dengan p2.
10