Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANGODUA
Jl. Nyi Mas Endang Geulis No. 88 Desa Bangodua
Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon
Telp. (0231) 8825112 Email : puskesmasjemaras@gmail.com, kode pos 45156

KERANGKA ACUAN
PENANGANAN TB PARU
UPTD PUSKESMAS BANGODUA
TAHUN 2019
NOMOR:440/ /PuskesmasBangodua

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat
juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karna itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru.

Dengan kemajuan tekhnologi dibidang promotif, preventif, pengobatan, maupun


pemulihan kesehatan, maka seharusnya penyakit menular bukan menjadi masalah yang
serius. Akan tetapi mengingat kompleksnya permasalahan penyakit menular ini, maka
diperlukan program pengendalian secara terpadu dan menyeluruh. Dengan semangat
“TOSS (Temukan dan Obati Sampai Selesai)” yang menjadi tata nilai dari program P2
diharapkan bisa menjadi solusi untuk memutus permasalahan dalam pemberantasan
penyakit menular yang kompleks.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan
penyakit infeksi.

Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB


BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif,
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.

Disamping itu, diupayakan adanya penerapan tata nilai di puskesmas yaitu


kekeluargaan, profesional, berintegritas, disiplin, adil, gak pantang menyerah, mandiri,
amanah dan inovatif. Dengan penerapan tata nilai yang ada diharapkan dapat
meningkatkan kinerja kita untuk menjalankan kegiatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan penemuan penderita baru melalui kunjungan kontak serumah
b. Memutuskan mata rantai penularan
c. Meningkatkan kepatuhan berobat
d. Mencegah resistensi obat
e. Mencegah terjadinya kecacatan maupun kematian akibat penyakit menular
f. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penderita maupun keluarga
terhadap pencegahan penyakit.

D. PERAN SERTA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan Penanganan TB Paru
sangat berperan, karena tanpa dukungan dari lintas program dan lintas sektor maka
kegiatan ini tidak dapat berjalan. Tim Pelaksana dari pemegang program yang
selanjutnya bekerjasama dengan program lain sebagai bahan dalam tindak lanjut
kegiatan penanganan TB Paru sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Selain itu juga kerjasama dengan kader dan masyarakat juga
diperlukan sebagai penggerak di masyarakat.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Upaya untuk mensukseskan Program OAT di UPTD Puskesmas Bangodua,
direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan specimen dahak dari setiap suspek
2. Pengamatan dan pelacakan penderita TB paru yang mangkir
3. Pemeriksaan kontak serumah pasien TB positif
4. Penyuluhan kepada masyarakat melalui nilai lokarya dan Posyandu

F. SASARAN
Semua masyarakat yang ada positif TB Paru serta kontak serumah dengan
sependerita.

G. BIAYA
Kegiatan Penanganan TB Paru ini dibiayai dalam APBD dan BOK.

H. JADWAL PELAKSANAAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penemuan dan
pengobatan
1 v v v v V v v v v v v v
penderita yang
berobat ke PKM
v v v v V v v v v v v v
(bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi
la la la la la la la la la la la la
Pelacakan kasus ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad
2
kontak a a a a a a a a a a a a
ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka
su su su su su su su su su su su su
s) s) s) s) s) s) s) s) s) s) s) s)
v v v v V v v v v v v v
(bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi (bi
Layanan rujukan la la la la la la la la la la la la
ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad ad
3 tatalaksana a a a a a a a a a a a a
kasus ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka
su su su su su su su su su su su su
s) s) s) s) s) s) s) s) s) s) s) s)
4 Pencatatan v v v v V v v v v v v v
5 Pelaporan v v v v

I. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu kegiatan yang akan, sedang atau yang
sudah dilaksanakan.
Monitoring dilakukan oleh Pemegang program dan Koordinator UKM bersama
Kepala Puskesmas dengan tujuan adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
manfaat maupun keberhasilan dari program tersebut, mengetahui kendala dan
hambatan serta untuk mengetahui penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi
baik pada tahap perencanaan kegiatan dan pencapaian dari kegiatan yang
dilaksanakan. Apabila program ini ada yang kurang sesuai / menyimpang dapat
dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan
kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan tujuan yang di
tetapkan.

Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil
yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan. Tujuan Evaluasi ini adalah untuk
memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan kegiatan dari program dan
mengukur keberhasilan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.

Pelaporan adalah suatu kegiatan melaporkan / menyampaikan secara tertulis


segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup seluruh dari kegiatan yang
dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna dan tepat guna kegiatan serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan program ini dilakukan oleh pemegang program dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin. Setelah dilakukan pelaporan sesuai dengan hasil
mengevaluasi tersebut dengan menganalisa laporan yang diterima dan menyampaikan
umpan balik penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka penilaian dan
pengembangan kegiatan penanganan TB Paru untuk memicu kesinambungan
pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai