Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya belajar di perguruan tinggi disebut sukses jika
seseorang dapat meraih tiga keberhasilan. Keberhasilan sebagai
akumulasi kegiatan belajar, mengerjakan tugas, berlatih dan ujian. Tiap
tahap dari kegiatan itu dilakukan evaluasi sehingga dapat disimpulkan
tingkat pencapaian yang diraih seseorang. Kesuksesan demi
kesuksesan yang pernah dicapai akan meninbulkanb dan meningkatan
kesan berupa kontribusi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
Kesuksesan seperti itu seringkan disimpulkan sebagai tiga kesuksesan
atau yang biasa disebut sebagai Tri Sukses belajar di perguruan tinggi.
Keberhasilan yang dimaksud meliputi, pertama dapat menyelesaian
kuliah dalam waktu secepat-cepatnya, kedua memperoleh indeks
prestasi kumulatif (IPK) setinggi-tingginya, serta ketiga segera
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian begitu selesai
mengikuti perkuliahan.
Dicapainya suatu kesuksesan melibatkan banyak unsur, yang
satu dengan lainnya saling terkait dan mempengaruhi satu dengan
lainnya. Biasanya seseorang akan meraih keberhasilan jika
memperoleh dukungan dan fasilitas yanng mencukupi, sebaliknya
tidak jarang seseorang menjadi gagal karena kegagalannya. Dukungan
yang dibutuhkan tidak hanya berbentuk fisik-material, lebih dari itu
dibutuhkan dukungan kondisi psikologis seseorang serta lingkungan
sosio-emosional yang kondusif.

Seperti halnya belajar diperguruan tinggi, mahasiswa tidak


hanya membutuhkan dukungan biaya dan ketersediaan sarana dan

1
fasilitas yang memadai dan mendukung proses pembelajaran seperti
uang kuliah, uang praktikum, biaya kos (pondokan), biaya hidup, biaya
membeli buka dan sebagainya, juga membutuhkan suasana atau iklim
belajar yang kondusif baik di kampus maupun saat berada di
lingkungan tempat tinggal. Yang lebih penting dari itu adalah
bimbingan dan motivasi yang diberikan dosen kepadanya. Bimbingan
yang ditujukan untuk menumbuhkan budaya belajar, elektabilitas
dalam menerima pengaruh lingkungan serta arahan untuk mampu
mengatur potensi, emosi dan kebiasaan-kebiasaan dalam aktifitas
sehari-hari.

Belajar yang baik membutuhkan bimbingan dari dosen yang


profesional, yaitu dosen yang mampu mengarahkan kehidupan
mahasiswa menjadi efektif, baik untuk belajar maupun untuk
menyelesaikan tantangan dalam kehidupan se-hari-hari. Materi
perkuliahan yang diberikan dosen akan mampu diserap dengan baik
dan diimplemtesikan dalam kehipan sehari-hari manakala dosen
tersebut benar-benar mampu menyiapkan mahasiswa untuk belajar dan
mengarahkan mereka untuk menerapkan ilmu yang dipelejari itu dalam
kehidupannya. Motivasi dan strategi yang diberikan dosen dapat
mendorong dan membantu mahsiswa untuk memperoleh capaian
belajar dengan sebaik-baiknya sebagaimana disimpulkan dengan
ungkapan memperoleh IPK setinggi-tingginya.

Manakala mahasiswa mampu menyelesaikan tugas sesuai


dengan tuntutan (standar) yang diberikan baik volume maupun
waktunya akan berujung pada mahasiswa mampu menyelesaikan
kuliah secepat-cepatnya. Keberhasilan dari aspek ini biasanya terwujud

2
karena mahasiswa memperoleh hasil yang tinggi setiap semesternya
serta mampu mengatur waktu sebaik-baiknya.

Dengan demikian banyak faktor yang turut menentukan sukses


atau tidaknya seseorang belajar (kuliah) diperguan tinggi. Selain
dirinya sendiri (terutama motivasi dan keadaan kesehatan fisik), juga
turut ditentukan berbagai factor berikut ini, Dosen Pengampu Mata
Kuliah Dosen Penasehat Kokurikuler, Pembimbing Skripsi,
Pembimbing PPL dan KKN, Manajemen Fakultas atau perg uruan
tinggi serta Ketersediaan/dukungan Sarana/Fasilitas kegiatan dosen
penasehat akademik

Sebagai dosen penasehat akademik tugas pokoknya adalah


mengantarkan mahasiswa sukses dalam perkuliahannya. Bagaimana
agar kehidupan mahsiswa secara akademik maupun secara sosial dapat
berjelan sebagaimana mestinya. Dengan begitu peran, tugas dan
tanggung jawab dosen penasehat akademik selain penting juga
strategis dan menentukan. Dari sejumlah banyak yang menjadi tugas
mereka maka dari kseluruhan itu dapat di fokuskan menjadi empat
bidang besar yaitu:

1. Membantu dan membimbing mahasiswa agar potensinya dapat


berkembang dengan optimal
2. Membantu dan membimbing mahasiswa agar mamapu
menyesuaikan diri dengan ketentuan, peraturan dan tuntutan
lingkungan di kampus dan masyarakat luas
3. Membantu dan membimbing mahasiswa mempersiapkan
pekerjaan dan karier untuk masa depan

3
4. Membantu dan membimbing mahasiswa agar mampu
menyelesaikan masalah kehidupan yang dihadapinya.

Secara operasional tugas dosen Penasehat Akademik itu


meliputi;
1. Menerima dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa
tentang cara belajar di Perguruan Tinggi.
2. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi mahasiswa tentang
kesulitan atau kebutuhan dalam menggunakan sarana
akademik.
3. Memberikan pengarahan tentang pentingnya studi kelompok
diskusi dan melatih diri untuk berfikir secara analitis serta
mengadakan pengawasan.
4. Memberikan penjelasan tentang administrasi pendidikan
(aturan akademik, pengertian SKS, strategi belajar, strategi
dalam memperbaiki prestasi dan mempercepat kelulusan,
pengisian KRS) dan lain-lain.
5. Menerima laporan yang menyangkut kesulitan-kesulitan dalam
mengikuti kegiatan akademik.
6. Mendorong mahasiswa senang dan gemar berdiskusi, seminar
atau penulisan ilmiah.

Secara lebih rinci tugas-tugas itu dijabarkan sebagai berikut;


1. Menjadwal kegiatan pertemuan berkala dengan mahasiswa
yang dibimbingnya.
2. Mengadakan pertemuan berkala dengan mahasiswa yang
dibimbingnya sesuai dengan jadwal yang telah disusun dan
disepakati dengan mahasiswa yg dibimbingnya.

4
3. Menerima keluhan dan laporan tentang kemajuan belajar
mahasiswa, baik saat pertemuan terjadwal maupun di luar acara
pertemuan.
4. Memberi pengarahan kepada mahasiswa yang dibimbingnya
tentang berbagai keluhan dan laporan yang disampaikannya
tentang masalah-masalah akademik atau masalah masalah yang
dapat menganggu proses belajar mahasiswa.
5. Secara berkala mengadakan pertemuan antar dosen Penasehat
Akademik, Ketua Program Studi di bawah koordinasi Bidang
Kemahasiswaan.
6. Memberikan laporan tertulis pada setiap akhir semester tentang
kemajuan belajar mahasiswa yang dibimbingnya atau hal-hal
khusus lainnya tentang mahasiswa yang dibimbingnya kepada
Ketua Program Studi yang akan meneruskannya kepada
petugas (pegawai) Bidang Akademik.
7. Menerima salinan KHS mahasiswa yang dibimbingnya kepada
setiap akhir semester dan meneliti kembali keberhasilan studi
mahasiswa melalui KHS tersebut.
8. Menandatangani KRS, KPRS, kartu pembatalan mata kuliah,
surat permohonan cuti akademik, Kartu Kendali, surat
permohonan pindah, surat izin tidak mengikuti kuliah atau
praktikum karena sebab yang penting di luar sakit atau
musibah, permohonan untuk mengikuti kuliah lintas Prodi,
kartu rencana studi untuk mengikuti kuliah dalam Semester
Pendek, dan surat permohonan mengikuti ujian susulan di luar
sakit atau musibah, serta surat lainnya yang belum diatur dalam
aturan ini.

5
9. Menerima pemberitahuan dari Prodi/Wakil Bidang Akademik
tentang masalah administrasi akademik penting (seperti
pelanggaran akademik, tidak daftar ulang, cuti akademik,
pindah dan lain sebagainya) untuk mahasiswa yang
dibimbingnya.

Apabila dipandang perlu, Dosen Penasehat Akademik dapat


berkonsultasi kepada pimpinan Prodi, dan bahkan dapat menghubungi
orang tua dari mahasiswa bimbingannya untuk penyelesaian masalah
akademik atau kehidupannya lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik
dan memperoleh kehidupan yang efektif sehari-hari (KES).

Sukses Belajar di Perguruan Tinggi akan terwujud melalui


pelaksanaan layanan Penasehat akademik melalui impelementasi tugas
pokoknya dengan melaksanakan program pengembangan akademik
dan program pengembangan karier. Efektifitas layanan menjadi
optimal dengan adanya koordinasi dengan dosen mata kuliah, dosen
PPL atau KKN, Dosen Pembimbing Skripsi, Dosen Penasehat
Kookurikuler, Manajemen Fakultas dan dukungan dan ketersediaan
sarana dan prasarana

Dalam praktiknya selama ini dosen penasehaiatannya untuk


melakukan pengembangan-pengembangan pada aspek akademik untuk
mendapatkan indek prestasi akademik setinggi-tinggnya (maksimum
4,0), mengarahkan potensi mahasiswa untuk menghadapi tantangan
kehidupan setelah menyelesaikan perkuliahan serta memperkenalkan
dunia kerja sebagai wadah pengabdian mahasiswa setelah mereka
menamatkan studi.

6
B. Fokus Penelitian
1. Pelaksanaan kegiatan Penasehat Akademik di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sumatera Utara
2. Rumusan pengembangan program Penasehat Akademik untuk
mensukses-kan kuliah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini difokuskan pada kegiatan :
1. Mengidentifikasi program dan layanan penasehat akademik
mahasiswa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Sumatera Utara
2. Merumuskan kegiatan program pengembangan layanan
penasehat akademik bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai acuan yang dapat dijadikan pedoman dalam dalam
merancang dan melaksanakan kegiatan penasehat akademik di
lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Sumatera Utara.
2. Sumbangan keilmuan dari penulis untuk efektifitas
pengembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi,
khususnya aplikasi layanan Bimbingan dan Konseling untuk
memberikan pembinaan kepada mahasiswa agar memperoleh
hasil belajar yang baik, pekerjaan dan sesuai serta menempuh
waktu perkuliahan sesingkat-singkatnya.

7
8

Anda mungkin juga menyukai