Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN OLAHRAGA DALAM

PANDANGAN ISLAM

Disusun oleh :

MUHAMMAD TAUFIK NURRAHMAN

20170320079

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Olahraga merupakan hal yang di anjurkan dalam Islam. Olahraga yang dianjurkan dalam Islam
yaitu berenang, berkuda dan memanah. Masing masing olahraga mempunyai manfaat bagi setiap
yang melakukannya. Selain olahraga, setiap ajaran yang dianjurkan dalam agama Islam sudah
pasti berfaedah yang besar bagi yang melakukannya, seperti mengerjakan shalat dan puasa.
Shalat merupakan rangkaian ibadah yang memiliki keteraturan yang sangat istimewa. Rangkaian
tersebut berupa dari pengambilan air wudhu’, rukun shalat. Selain shalat puasa juga merupakan
salah satu rukuk Islam yang wajib di lakukan umat islam. Gerakan shalat sendiri merupakan
olahraga yang baik karena seluruh organ tubuh bergerak. Berpuasa juga mempunyai manfaat
yang besar seperti menumbuhkan rasa kesabaran dan mengistirahtkan pencernaan. Berpuasa di
bulan Ramdhan merupakan kewajiban yang Allah tetapkan bagi orang yang beriman
sebagaimana tertera dalam surat Al-Bagarah 183. Tanpa disadari bahwa dalam beribadah kepada
Allah yaitu seperti shalat dan puasa orang tersebut sudah menjaga kesehatan.Olahraga memang
memiliki akar yang kuat dalam sejarah peradaban Islam. Beberapa cabang olahraga itu memang
pada dasarnya bukan permainan yang baru dan dimunculkan begitu saja. Ada tiga fungsi utama
olahraga menurut Islam, yakni yang pertama adalah menjaga diri (self defense). Kedua, olahraga
merupakan media persiapan yang menguatkan pasukan Muslim untuk berjihad di jalan Allah
SWT. Fungsi olahraga yang ketiga adalah menjaga kesehatan tubuh.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN OLAHRAGA
Definisi olahraga menurut Husdarta (2010: 133), bahwa olahraga merupakan kegiatan otot yang
energik dan dalam kegiatan itu atlet memperagakan kemampuan geraknya dan kemauanya
semaksimal mungkin.
Menurut UNESCO sport adalah setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan
perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain ataupun diri sendiri. Definisi yang dirumuskan
oleh Dewan Eropa pada tahun 1980 merumuskan bahwa olahraga sebagai aktivitas spontan,
bebas dan dilaksanakan selama waktu luang.

Sedangkan menurut Husdarta (2010: 134), istilah olahraga tidak digunakan dalam olahraga
kompetitif yang sempit, karena pengertiannya bukan hanya sebagai himpunan aktivitas fisik
yang resmi terorganisasi dan tidak resmi yang tampak kebanyakan dalam cabang-cabang
olahraga namun juga dalam bentuk yang mendasar seperti senam, pelatihan kebugaran jasmani.
Olahraga mengandung arti akan adanya sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa mengolah
raga atau mengolah jasmani.

Giriwijoyo (2005:30) mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur
dan terencana yang dilakukan secara sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya.

Selanjutnya Kusmaedi (2002:1) menyatakan bahwa kata olahraga berasal dari beberapa hal,
yaitu:
(1) Disport yaitu bergerak dari satu tempat ke tempat lain,

(2) Field Sport yaitu kegiatan yag dilakukan para bangsawan yang terdiri dari menembak dan
berburu,
(3) Desporter yaitu membuang kata lelah,
(4) Sports yaitu pemuas atau hobi, dan
(5) Olahraga yaitu gerak badan untuk menguatkan badan.
2. PENGERTIAN KESEHATAN
World Health Organization/ WHO memiliki tugas untuk mendefinisasikan makna kesehatan dan
penyakit termasuk pengawasan terhadap penanganan penyakit endemic serta obat-obatan di
seluruh dunia. Pada pernyataannya yang dikeluarkan tahun 1947, WHO mendefinisikan
kesehatan sebagai keadaan mental, fisik dan kesejahteraan sosial yang berfungsi secara normal
tidak hanya dari keabsenan suatu penyakit.

Departemen Kesehatan tentu memiliki definisi tersendiri bagi warga Indonesia untuk dapat lebih
memahami dan peduli pada kesehatan mereka sendiri. Departemen kesehatan merupakan lembaga
yang berada dalam naungan langsung Kementerian Kesehatan oleh karena nya pengertian
kesehatan secara langsung didefinisikan oleh Kemenkes sementara Depkes hanya tinggal
menyebarluaskan saja.

Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23 tahun 1992 merupakan
keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat
melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan
antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan
lingkungan.

Kesehatan oleh masyarakat masih dianggap penting setelah orang tersebut dalam keadaan sakit.
Namun, tentu akan lebih baik untuk dapat melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan
daripada mengobati.

3. PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN OLAHRAGA


DALAM PANDANGAN ISLAM
Bila dikaji sungguh banyak dan tidak terhingga nilai ibadah yang dilakukan oleh umat Islam
mempunyai manfaat yang besar terhadap kehidupan umatnya. Selain dalam menjaga kesehatan,
dalam agama Islam juga menganjurkan untuk melakukan olahraga. Hal tersebut dapat di lihat
dari Sabda Rasullah SAW, yang intinya setiap umat Islam dianjurkkan untuk melakukan
olahraga panah/memanah, berkuda dan melakukan olahraga renang. Jadi, olahraga merupakan
anjuran bagi setiap umat Islam untuk diikuti agar setiap umat Islam bisa hidup sehat dan
terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan di manusia itu sendiri. Dan dengan
beribadah kepada Allah, secara tidak langsung umat Islam juga menjaga kesehatan yang
mengerjakannya. Ertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan
judul yaitu Olahraga dalam pandangan Islam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Yulinar, Erizal Kurniawan, 2017, Olahraga Dalam Pandangan Islam, Penjaskesrek, FKIP,
Universitas Abulyatama.
2. Setiyawan, 2017, Visi Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Universitas PGRI Semarang
3.

1. Simuh, dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.

2. M. Arief Hakim, Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi, Mencegah dan Melawan,
Bandung : Nuansa, 2004.

3. Brosur Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.

4. Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis


Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, Bandung: PT Rafika Aditama

5. Utami,Prini, dkk . 2006 . Katakan Tidak Pada Narkoba: Mengenal Narkoba Dan Bahayanya,
Bandung: CV. Sarana Penunjang Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai