Anda di halaman 1dari 23

Modul Pengorganisasian Usaha

MANAJEMEN PENGORGANISASIAN USAHA

Review Kelembagaan dan Pengelolaan


BUM Desa Bersama
Ringkasan Materi :
Review Kelembagaan dan Pengelolaan BUM Desa Bersama

Empat tahun berjalan, di tataran kawasan perdesaan terdapat kerjasama desa-desa


dengan kelembagaan ekonominya yang diwujudkan dalam bentuk Badan Usaha Milik
Desa Bersama (BUM Desa Bersama). BUM Desa Bersama merupakan pelaku utama
dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan. Hal ini disebabkan karena
pengembangan potensi ekonomi Kawasan Perdesaan roh utamanya adalah kerjasama
antar-desa. Dalam proses kerjasama, masing-masing desa melakukan pemetaan
potensi di wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh agar potensi yang ada akan menjadi sumber-sumber penghidupan
masyarakat desa dan Kawasan Perdesaan secara berkelanjutan.

Berbagai pengalaman atas pengelolaan BUM Desa Bersama selama ini dapat dijadikan
pembelajaran bersama melalui penggalian informasi dan sharing pengalaman
pengelolaannya. Dari sharing pengalaman diperoleh informasi yang dapat dijadikan
dasar untuk menentukan langkah-langkah perbaikan ke depan.

1
Modul Pengorganisasian Usaha

Tujuan Pembelajaran
dan Indikator Pencapaian Tujuan

Tujuan pembelajaran Indikator pencapaian tujuan belajar


1. Memperoleh pengetahuan dari pengalaman 1. Peserta mampu mendeskripsikan
peserta dalam praktik kelembagaan dan pengalaman dalam pengelolaan BUM Desa
pengelolaan BUM Desa Bersama Bersama
2. Menemukenali permasalahan dan langkah- 2. Peserta dapat menemukenali permasalahan
langkah perbaikan dalam praktik dan langkah-langkah perbaikan
kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa
Bersama

Masalah dan Pertanyaan Kunci


dalam Pembelajaran

Masalah yang akan dipecahkan dan dicari Pertanyaan kunci guna mencari pemecahan
solusinya pada pembelajaran ini adalah : masalah dalam pembelajaran ini :
1. Masalah variasi pemahaman dalam
1. Bagaimana pengelolaan BUM Desa Bersama
pengelolaan BUM Desa Bersama;
selama ini?
2. Masalah-masalah yang ditemukan dalam
2. Dari pengelolaan yang dilakukan selama ini,
pengelolaan BUM Desa Bersama;
apa saja yang perlu diperbaiki?
3. Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk
memperbaikinya?

2
Modul Pengorganisasian Usaha

Kisi-Kisi Materi dan


Pendekatan Fasilitasi

Kisi-kisi materi dalam pembelajaran ini adalah : Pendekatan fasilitasi yang digunakan, antara lain :
1. Pemahaman tentang tujuan dari
1. Ceramah/penjelasan;
pemberian materi ini;
2. Refleksi/ Berbagi pengalaman
2. Melakukan review terhadap pengelolaan
3. Diskusi kelompok
BUM Desa Bersama;
3. Memberikan pemahaman dan
menemukan langkah-langkah perbaikan

Instrumen, Alat, dan Media Pendukung


Dalam Pembelajaran

Instrumen yang digunakan pada pembelajaran Instrumen yang digunakan pada pembelajaran ini
ini antara lain : antara lain :
1. Bahan Tayang
1. Kertas Plano
2. Bahan bacaan
2. Alat tulis/spidol
3. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI PERSONIL PENGELOLA’
4. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI BUM DESA BERSAMA’
5. Media berupa Kantong Pertanyaan
‘KENYATAAN YANG DIHADAPI’
6. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘PILIHAN
YANG DIMILIKI’

3
Modul Pengorganisasian Usaha

7. Media berupa Kantong Pertanyaan


‘RENCANA AKSI’

Persiapan Sesi
Sesi ini melibatkan kelompok yang terdiri dari Pengurus BUM Desa Bersama,
Pengelola Unit Usaha BUM Desa Bersama, Kepala Desa, maupun pihak eksternal
yang terkait dengan BUM Desa Bersama

Kelompok duduk dalam formasi melingkar atau formasi lain yang memungkinkan
setiap personil dapat mendengar dan melihat satu sama lain

Salah satu personil mengambil peran sebagai fasilitator yang menyampaikan


langkah-langkah fasilitasi dalam sesi pembelajaran ini.

Rencana Pembelajaran
dan Langkah Fasilitasi

5-10 1. Fasilitator menempatkan diri sebagai sahabat dan berkedudukan setara


dengan personil lain yang hadir pada kelompok ini
MENIT
2. Fasilitator menjelaskan bahwa sesi pembelajaran ini akan memiliki format
sebagai diskusi dengan topik Kelembagaan dan Pengelolaan BUM Desa
Bersama
3. Jika diperlukan, personil yang hadir dapat dibagi ke dalam kelompok 5-10
orang
4. Fasilitator menjelaskan bahwa diskusi ini memiliki tahapan TUJUAN –
KENYATAAN – PILIHAN – RENCANA AKSI

4
Modul Pengorganisasian Usaha

10-15 1. Fasilitator meminta kesediaan setiap personil dalam kelompok untuk


mengambil satu kartu dari kantong pertanyaan TUJUAN YANG INGIN
MENIT
DICAPAI PERSONIL PENGELOLA
2. Personil yang mengambil kartu diminta untuk menanggapi secara lisan
dan menuliksan jawabannya pada metaplan yang tersedia
3. Fasilitator meminta kesediaan setiap anggota kelompok untuk mengambil
satu kartu dari kantong pertanyaan TUJUAN YANG INGIN DICAPAI BUM
DESA BERSAMA
4. Personil yang mengambil kartu diminta untuk menanggapi secara lisan
dan menuliksan jawabannya pada metaplan yang tersediaJika diperlukan
fasilitator dapat mengulangi penjelasannya hingga setiap orang
memahami bagaimana memvisualisasikan aktivitas sehari-hari ke dalam
lingkaran 24

10-15 1. Fasilitator meminta kesediaan setiap anggota kelompok untuk


mengambil satu kartu dari kantong pertanyaan KENYATAAN YANG
MENIT
DIHADAPI
2. Personil yang mengambil kartu diminta untuk menanggapi secara lisan
dan menuliksan jawabannya pada metaplan yang tersedia

15-20 1. Fasilitator meminta kesediaan setiap anggota kelompok untuk


mengambil satu kartu dari kantong pertanyaan PILIHAN YANG DIMILIKI
MENIT
2. Personil yang mengambil kartu diminta untuk menanggapi secara lisan
dan menuliksan jawabannya pada metaplan yang tersedia

5
Modul Pengorganisasian Usaha

15-20 1. Fasilitator meminta kesediaan setiap anggota kelompok untuk


mengambil satu kartu dari kantong pertanyaan RENCANA AKSI
MENIT
2. Personil yang mengambil kartu diminta untuk menanggapi secara lisan
dan menuliksan jawabannya pada metaplan yang tersedia

15-20 1. Fasilitator meminta kesediaan salah satu peserta untuk membacakan


rangkuman jawaban dari pertanyaan yang ada pada kantong TUJUAN –
MENIT
KENYATAAN – PILIHAN – RENCANA AKSI
2. Fasilitator menutup sesi dengan memberikan penjelasan mengenai
korelasi antara KENYATAAN - RENCANA AKSI dan TUJUAN dalam rangka
mencapai Kelembagaan dan Pengelolaan BUM Desa Bersama yang ideal.

Kantong Pertanyaan

Nama Kantong Isi Pertanyaan

1. Pengetahuan apa yang ingin didapatkan setelah berpartisipasi dalam


diskusi ‘Review Kelembagaan dan Pengelolaan BUM Desa Bersama’?
2. Manfaat apa yang ingin didapatkan setelah berpartisipasi dalam diskusi
TUJUAN YANG INGIN
‘Review Kelembagaan dan Pengelolaan BUM Desa Bersama’?
DICAPAI PERSONIL
3. Peran apa yang ingin dijalankan seandainya BUM Desa Bersama yang
PENGELOLA
memiliki kelembagaan dan pengelola yang sangat ideal?
4. Perasaan apa yang akan muncul seandainya BUM Desa Bersama
memiliki kelembagaan dan pengelola yang sangat ideal?

6
Modul Pengorganisasian Usaha

1. Seperti apakah gambaran ideal kelembagaan dan pengelolaan BUM


Desa Bersama?
TUJUAN YANG INGIN
2. Bagaimana praktik ideal dalam kelembagaan dan pengelolaan BUM
DICAPAI BUM DESA
Desa Bersama?
BERSAMA
3. Seperti apakah hasil ideal dari BUM Desa Bersama yang memiliki
kelembagaan dan pengelola yang sangat ideal?

1. Seperti apakah praktik yang sedang berjalan dalam kelembagaan dan


pengelolaan BUM Desa Bersama?
2. Seperti apakah upaya yang telah dilakukan untuk menjadikan
KENYATAAN YANG kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa Bersama menjadi ideal?
DIHADAPI 3. Saat ini, apa yang menjadi penghambat untuk menjadikan
kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa Bersama menjadi ideal?
4. Apa saja apa solusi apa yang sudah dijalankan dalam mewujudukan
kelembagaan BUM Desa Bersama yang ideal?

1. Apa saja yang menjadi rencana yang akan dijalankan dalam


mewujudukan kelembagaan BUM Desa Bersama yang ideal?
PILIHAN YANG DIMILIKI
2. Apa sajakah inspirasi yang didapat, dalam rangka mewujudukan
kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa Bersama yang ideal?

1. Manakah rencana yang lebih utama untuk dijalankan guna


mewujudkan kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa Bersama yang
ideal?
RENCANA AKSI
2. Siapa sajakah yang dapat membantu dalam menjalankan rencana-
rencana guna mewujudkan kelembagaan dan pengelolaan BUM Desa
Bersama yang ideal?

7
Modul Pengorganisasian Usaha

Lembar Bantu Belajar 1


SEMBILAN DESA WISATA SEPAKAT BENTUK BUMDESA BERSAMA

Sembilan desa yang ditetapkan Bupati Gianyar tahun 2017 menjadi Desa
Wisata sepakat membentuk BUMDesa bersama.(foto: yesiariska).

Beritabalionline.com – Sembilan desa yang ditetapkan Bupati Gianyar tahun


2017 menjadi Desa Wisata sepakat membentuk BUMDesa bersama, hal
tersebut diungkapkan staf ahli Kemendesa RI, Eko Budi Cahyono, di Kantor
Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (10/1/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan pembentukan Desa Wisata merupakan upaya


peningkatan kesejahtraan serta pengembangan daerah wisata di Gianyar,
sehingga masing-masing desa mampu mengoptimalkan potensi desa demi

8
Modul Pengorganisasian Usaha

mewujudkan desa yang mandiri. Namun, menghindari kesenjangan dan


penyebaran perkembangan pariwisata lebih baik dilaksanakan secara
bersama-sama. Kerjasama tersebut dapat diwujudkan dengan membentuk
kerjasama antar desa. Salah satu upaya kerjasama tersebut bisa diwujudkan
dengan menembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama. “Artinya
BUMDesa milik dan atau kerjasama antar desa, sekarang BUMDesa baru
sebatas milik desa saja, jarang yang dikerjasamakan,” paparnya.

Senada yang diungkapkan, Jro Mangku Kandia Ketua Yayasan Wisata


Nusantara, kalau pertemuan yang difasilitasi Perbekel Mas, I Wayan Gede
Darmayuda merupakan langkah awal mewujudkan perkembangan pariwisata
Gianyar yang melibatkan kerjasama antar desa. Selama ini, diakui kerjasama
antar desa belum optimal, sehingga perlu didorong pelbagai pihak agar
mampu mengenalkan potensi wisata di masing-masing desa.
Sembilan desa yang ditetapkan Bupati Gianyar menjadi Desa Wisata yak ni,
Desa Batubulan, Desa Kemenuh, Desa Singapadu Tengah dan Desa Singapadu
Kaler yang berada di Kecamatan Sukawati. Desa Mas di Kecamatan Ubud,
Desa Taro, Desa Kenderan dan Desa Kedisan di Kecamatan Tegallalang dan
Desa Kerta di Kecamatan Payangan.
Pemerhati Desa, Kadek Suardika mengakui kerjasama desa di Gianyar masih
perlu dibenahi, khususnya dalam mewujudkan kerjasama antar desa.
Kerjasama ini merupakan amanat UU Desa yang tujuannya mampu
mensejahtrakan masyarakat desa. Disamping Sembilan desa yang dimak sud,
saat pertemuan juga diikuti beberapa desa yang sudah berkomitmen akan
melaksanakan kerjasama antar desa. “Mereka sepakat akan mengadakan
kerjasama antar desa guna mewujudkan desa yang mandiri sesuai amanat UU
Desa,” papar Suardika. (yes)

Sumber: http://www.beritabalionline.com/2019/01/10/sembilan-desa-wisata-
sepakat-bentuk-bumdesa-bersama/

9
Modul Pengorganisasian Usaha

Lembar Bantu Belajar 2

BUMDES BERSAMA PUSAT PEMASARAN DAN


PENGEMASAN PRODUK DESA

By Sindikat Post 21 Desember 2018

Sindikat Post, Jakarta – Berdasar pelaporan Pendamping Desa, Ketua Tim Pakar Mendes
Haryono Suyono mengambil kesimpulan bahwa kegiatan Bumdes, khususnya BUMDes

10
Modul Pengorganisasian Usaha

Bersama, tidak harus memproduksi sendiri suatu produk khusus di desanya. Contohnya,
Bumdes Geger Bentang Pamarican, berkembang karena menjadi Pusat Pemasaran dan
Pengemasan Produk Desa yang ada. Jumat (21/12/2018)

Bumdes tersebut melihat adanya peluang karena banyak perubahan pada UPK (Unit
Pengelola Kegiatan) setelah lahirnya Undang-Undang Desa. Di Kecamatan Pamarican,
UPK Pamarican berkembang menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesa
Bersama). Pengelolaan BUMDes Bersama dilakukan Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) yang dibentuk melalui Peraturan Bersama para Kepala Desa. Karena itu, BUM
Desa Bersama merupakan hasil para Kepala desa di Kecamatan Pamarican yang ditugasi
mengelola sejumlah unit bisnis, Unit Simpan Pinjam sebagai transformasi dari UPK, juga
Unit Usaha Bersama Perdagangan bernama Desa Mart Geger Bentang. Bahkan
mengelola Gerai Desa Mart yang dibangun di pusat kota Kecamatan.

Menurut Solehudin, Ketua BKAD Pamarican, selain urusan perdagangan Desa Mart juga
mengelola kegiatan pengemasan (packaging) produk kelompok-kelompok UPK.
Kegiatan ini sebagai peningkatan kualitas produk unggulan desa-desa di Pamarican agar
lebih kompetitif. Unit ini diselenggarakan karena sebagian besar produk kelompok
dikemas ala kadarnya. Padahal pengemasan merupakan bagian pembungkusan produk
dengan tujuan agar produk tidak mudah rusak dan memiliki nilai jual yang baik. Berkat
pengemasan yang baik, ada 12 jenis produk yang lahir dan makin laku di pasaran, seperti
gula semut, kripik salak, dan sale aroma.

Salah satu layanan pengemasan di Desa Mart Geger Bentang adalah pengemasan
dengan udara termodifikasi. Penyimpanan dengan udara termodifikasi merupakan
pembaruan yang paling penting dalam penyimpanan produk olahan kelompok seperti
kripik, gula kristal, dan lainnya sehingga udara yang mengelilingi produk sebagai
atmosfer terkontrol di mana keadaan gas terus-menerus dikendalikan dan disesuaikan
pada konsentrasi yang optimal.

Suksesnya unit perdagangan BUMDes Bersama Geger ada tiga, yaitu menjual
kebutuhan masyarakat seperti sembako serta kebutuhan rumah tangga lainnya,

11
Modul Pengorganisasian Usaha

mempromosikan produk-produk kelompok, dan wadah belajar bisnis kelompok-


kelompok di desa. Berkat pedoman tersebut, BKAD Pamarican mendapatkan dukungan
dan pujian dari Direktorat Pengembangan Ekonomi Kawasan, Direktorat Jendral
Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Desa, PDT dan Transimigrasi sebagai
gagasan yang meningkatkan kegiatan Bumdes yang ada. @red (hs)

Sumber: http://sindikatpost.com/en/bumdes-bersama-pusat-pemasaran-dan-
pengemasan-produk-desa/

12
Modul Pengorganisasian Usaha

Lembar Bantu Belajar 2


PERMENDESA NO. 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN DAN PEMBUBARAN BADAN
USAHA MILIK DESA

13
Modul Pengorganisasian Usaha

14
Modul Pengorganisasian Usaha

15
Modul Pengorganisasian Usaha

16
Modul Pengorganisasian Usaha

17
Modul Pengorganisasian Usaha

18
Modul Pengorganisasian Usaha

19
Modul Pengorganisasian Usaha

20
Modul Pengorganisasian Usaha

21
Modul Pengorganisasian Usaha

22
Modul Pengorganisasian Usaha

23

Anda mungkin juga menyukai