Berbagai pengalaman atas pengelolaan BUM Desa Bersama selama ini dapat dijadikan
pembelajaran bersama melalui penggalian informasi dan sharing pengalaman
pengelolaannya. Dari sharing pengalaman diperoleh informasi yang dapat dijadikan
dasar untuk menentukan langkah-langkah perbaikan ke depan.
1
Modul Pengorganisasian Usaha
Tujuan Pembelajaran
dan Indikator Pencapaian Tujuan
Masalah yang akan dipecahkan dan dicari Pertanyaan kunci guna mencari pemecahan
solusinya pada pembelajaran ini adalah : masalah dalam pembelajaran ini :
1. Masalah variasi pemahaman dalam
1. Bagaimana pengelolaan BUM Desa Bersama
pengelolaan BUM Desa Bersama;
selama ini?
2. Masalah-masalah yang ditemukan dalam
2. Dari pengelolaan yang dilakukan selama ini,
pengelolaan BUM Desa Bersama;
apa saja yang perlu diperbaiki?
3. Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk
memperbaikinya?
2
Modul Pengorganisasian Usaha
Kisi-kisi materi dalam pembelajaran ini adalah : Pendekatan fasilitasi yang digunakan, antara lain :
1. Pemahaman tentang tujuan dari
1. Ceramah/penjelasan;
pemberian materi ini;
2. Refleksi/ Berbagi pengalaman
2. Melakukan review terhadap pengelolaan
3. Diskusi kelompok
BUM Desa Bersama;
3. Memberikan pemahaman dan
menemukan langkah-langkah perbaikan
Instrumen yang digunakan pada pembelajaran Instrumen yang digunakan pada pembelajaran ini
ini antara lain : antara lain :
1. Bahan Tayang
1. Kertas Plano
2. Bahan bacaan
2. Alat tulis/spidol
3. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI PERSONIL PENGELOLA’
4. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘TUJUAN
YANG INGIN DICAPAI BUM DESA BERSAMA’
5. Media berupa Kantong Pertanyaan
‘KENYATAAN YANG DIHADAPI’
6. Media berupa Kantong Pertanyaan ‘PILIHAN
YANG DIMILIKI’
3
Modul Pengorganisasian Usaha
Persiapan Sesi
Sesi ini melibatkan kelompok yang terdiri dari Pengurus BUM Desa Bersama,
Pengelola Unit Usaha BUM Desa Bersama, Kepala Desa, maupun pihak eksternal
yang terkait dengan BUM Desa Bersama
Kelompok duduk dalam formasi melingkar atau formasi lain yang memungkinkan
setiap personil dapat mendengar dan melihat satu sama lain
Rencana Pembelajaran
dan Langkah Fasilitasi
4
Modul Pengorganisasian Usaha
5
Modul Pengorganisasian Usaha
Kantong Pertanyaan
6
Modul Pengorganisasian Usaha
7
Modul Pengorganisasian Usaha
Sembilan desa yang ditetapkan Bupati Gianyar tahun 2017 menjadi Desa
Wisata sepakat membentuk BUMDesa bersama.(foto: yesiariska).
8
Modul Pengorganisasian Usaha
Sumber: http://www.beritabalionline.com/2019/01/10/sembilan-desa-wisata-
sepakat-bentuk-bumdesa-bersama/
9
Modul Pengorganisasian Usaha
Sindikat Post, Jakarta – Berdasar pelaporan Pendamping Desa, Ketua Tim Pakar Mendes
Haryono Suyono mengambil kesimpulan bahwa kegiatan Bumdes, khususnya BUMDes
10
Modul Pengorganisasian Usaha
Bersama, tidak harus memproduksi sendiri suatu produk khusus di desanya. Contohnya,
Bumdes Geger Bentang Pamarican, berkembang karena menjadi Pusat Pemasaran dan
Pengemasan Produk Desa yang ada. Jumat (21/12/2018)
Bumdes tersebut melihat adanya peluang karena banyak perubahan pada UPK (Unit
Pengelola Kegiatan) setelah lahirnya Undang-Undang Desa. Di Kecamatan Pamarican,
UPK Pamarican berkembang menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesa
Bersama). Pengelolaan BUMDes Bersama dilakukan Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD) yang dibentuk melalui Peraturan Bersama para Kepala Desa. Karena itu, BUM
Desa Bersama merupakan hasil para Kepala desa di Kecamatan Pamarican yang ditugasi
mengelola sejumlah unit bisnis, Unit Simpan Pinjam sebagai transformasi dari UPK, juga
Unit Usaha Bersama Perdagangan bernama Desa Mart Geger Bentang. Bahkan
mengelola Gerai Desa Mart yang dibangun di pusat kota Kecamatan.
Menurut Solehudin, Ketua BKAD Pamarican, selain urusan perdagangan Desa Mart juga
mengelola kegiatan pengemasan (packaging) produk kelompok-kelompok UPK.
Kegiatan ini sebagai peningkatan kualitas produk unggulan desa-desa di Pamarican agar
lebih kompetitif. Unit ini diselenggarakan karena sebagian besar produk kelompok
dikemas ala kadarnya. Padahal pengemasan merupakan bagian pembungkusan produk
dengan tujuan agar produk tidak mudah rusak dan memiliki nilai jual yang baik. Berkat
pengemasan yang baik, ada 12 jenis produk yang lahir dan makin laku di pasaran, seperti
gula semut, kripik salak, dan sale aroma.
Salah satu layanan pengemasan di Desa Mart Geger Bentang adalah pengemasan
dengan udara termodifikasi. Penyimpanan dengan udara termodifikasi merupakan
pembaruan yang paling penting dalam penyimpanan produk olahan kelompok seperti
kripik, gula kristal, dan lainnya sehingga udara yang mengelilingi produk sebagai
atmosfer terkontrol di mana keadaan gas terus-menerus dikendalikan dan disesuaikan
pada konsentrasi yang optimal.
Suksesnya unit perdagangan BUMDes Bersama Geger ada tiga, yaitu menjual
kebutuhan masyarakat seperti sembako serta kebutuhan rumah tangga lainnya,
11
Modul Pengorganisasian Usaha
Sumber: http://sindikatpost.com/en/bumdes-bersama-pusat-pemasaran-dan-
pengemasan-produk-desa/
12
Modul Pengorganisasian Usaha
13
Modul Pengorganisasian Usaha
14
Modul Pengorganisasian Usaha
15
Modul Pengorganisasian Usaha
16
Modul Pengorganisasian Usaha
17
Modul Pengorganisasian Usaha
18
Modul Pengorganisasian Usaha
19
Modul Pengorganisasian Usaha
20
Modul Pengorganisasian Usaha
21
Modul Pengorganisasian Usaha
22
Modul Pengorganisasian Usaha
23