Anda di halaman 1dari 18

Pengelolaan Limbah

Pertanian
Pertemuan ke – 8
Pengertian Limbah Pertanian
• Limbah pertanian : bahan yang dibuang di sektor pertanian, dapat
berbentuk bahan buangan yang tidak terpakai atau bahan sisa hasil
pengolahan.
• Limbah pertanian dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok:
• Limbah prapanen
• Limbah saat panen
• Limbah pascapanen
Pengertian Limbah Pertanian (Lanjutan)
• Limbah prapanen
• Adalah bahan yang terkumpul sebelum atau saat hasil utama diambil.
• Contoh : daun, ranting dan batang hasil pemangkasan; media tanam jamur; kotoran
ternak.
• Limbah saat panen
• Adalah limbah yang tersedia saat panen
• Contoh: jerami padi, brangkasan kedelai, batang pisang
• Limbah pascapanen
• Umumnya hasil buangan atau hasil pertanian yang tidak memenuhi kriteria hasil.
• Contoh: daun kubis yang tua, buah yang rusak atau busuk, jeroan ternak atau ikan.
Karakteristik Limbah Pertanian
• Bulky (memerlukan tempat, tidak bisa dipadatkan)
• Fibrous (berserat)
• Low digestibility (sulit dicerna)

• Komponen berserat umumnya terdiri dari:


• Selulosa
• Hemiselulosa
• Lignin
• Silika
Mengapa Harus Dikelola?
• Seperti limbah dari indutri lainnya, limbah pertanian dapat
menimbulkan masalah pada lingkungan.
• Walaupun dapat terurai, tapi memerlukan waktu yang cukup lama apabila
tidak ditangani dengan baik. Selain itu, selama proses penguraian akan
menimbullkan bau dan polusi udara.
• Agar dapat dikelola dengan baik, maka limbah harus dikelompokkan
berdasarkan komponen bahan bakunya.
• Pengelolaan limbah merupakan salah satu syarat dalam pertanian
berkelanjutan.
Pertanian Berkelanjutan
• Pertanian berkelanjutan : pengelolaan sumberdaya untuk
kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia,
sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan serta konservasi
sumberdaya alam (Sutanto, 2002).
• Kriteria pertanian berkelanjutan:
• Aman menurut wawasan lingkungan
• Menguntungkan secara ekonomi
• Adil menurut pertimbangan sosial
• Manusiawi terhadap semua bentuk kehidupan
• Dapat dengan mudah diadaptasi
Mengapa Pertanian Berkelanjutan?
• Masalah:
• Pertanian modern didasarkan pada sumberdaya yang tidak terbarukan,
dikhawatirkan jika sumberdaya yang tidak terbarukan semakin menipis maka
harga pangan akan semakin mahal.
• Meningkatnya polusi karena kegiatan pertanian.
• Teknologi pertanian modern akan menjadi tidak lestari di masa depan jika
produksi pertanian menjadi satu-satunya sumber utama energi dan cadangan
pangan penduduk dunia.
• Solusi:
• Pertanian harus bertumpu pada kemampuan sumberdaya lokal, yang secara
bertahap dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang
semakin meningkat.
Kesepakatan dalam Pertanian Berkelanjutan
• Produksi pertanian harrus ditingkatkan namun harus efisien dalam
pemanfaatan sumberdaya.
• Proses biologi harus dikontrol oleh sistem pertanian itu sendiri
• Daur ulang hara dalam sistem pertanian harus lebih ditingkatkan dan
bersifat lebih tertutup.
Pemanfaatan Limbah Pertanian
• Sebagai bahan baku kompos
• Sebagai bahan pengendalian penyakit tanaman
• Sebagai bahan mulsa
• Sebagai bahan baku kerajinan
• Sebagai sumber energi
Limbah Sebagai Bahan Baku Kompos
• Kompos: hasil penguraian parsial (tidak lengkap) dari campuran bahan-
bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab,
dan aerobik/anaerobik.
• Limbah yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos adalah bagian
tanaman yang tidak dijual/dipanen: daun, ranting, batang, kulit buah,
jerami, sekam, dedak, serbuk kayu.
• Selain limbah pertanian, bahan lain yang ditambahkan antara lain bakteri
pengurai, gula pair (sumber energi), dan pupuk kandang.
• Semua bahan ditempatkan dalam lingkungan tertutup dan lembab serta
diberi bakteri pengurai agar terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana
(mineralisasi) yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Keuntungan penggunaan kompos dalam
pertanian:
• Dari aspek ekonomi:
• Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
• Mengurangi volume /ukuran limbah.
• Memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bahan asalnya.
• Dari aspek lingkungan:
• Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
• Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
• Dari aspek tanah/tanaman:
• Meningkatkan kesuburan tanah
• Memperbaiki struktur dan aerasi tanah
• Meningkatkan kapasitas jerap air tanah
• Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
• Meningkatkan kualitas hasil panen
• Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
• Meingkatkan retensi / ketersediaan hara di dalam tanah
Limbah untuk Pengendalian Penyakit
Tanaman
• Aryantha et al. (2000) : kotoran ayam dan sapi yang dikomposkan
selama 5 minggu dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman Lupinus
albus sekaligus mengendalikan penyakit busuk akar yang disebabkan
oleh cendawan Phytopthora cinnamomi.
• Shapiro et al. (1996): kotoran sapi segar diketahui dapat
mengendalikan serangan nematoda.
• Schuler et al. (1993): limbah yang difermentasi efektif dalam
menunjang pertumbuhan kacang Pisum sativum dan mengendalikan
penyakit busuk kaki yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia,
Pythium, dan Fusarium.
Limbah Pertanian Sebagai Bahan Mulsa
• Mulsa: penutup tanah.
• Tujuan penggunaan:
• Mencegah kehilangan air pada musim kemarau
• Menekan pertumbuhan gulma
• Mencegah erosi
• Mempertahankan suhu dan kelembaban tanah
• Jenis mulsa:
• Mulsa anorganik : plastik hitam perak
• Mulsa anorganik : jerami padi, alang-alang, daun pisang kering, brangkasan
kedelai.
Limbah Pertanian Sebagai Bahan Mulsa
(Lanjutan)
• Keuntungan mulsa organik:
• Lebih murah
• Dapat terurai menjadi sumber hara bagi tanaman
• Kelemahan mulsa organik:
• Tidak selalu tersedia setiap saat (hanya tersedia pada saat panen)
• Kadang-kadang menghasilkan senyawa alelopati (senyawa yang bersifat racun
bagi tanaman lainnya).
Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan
Ternak
• Jenis limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak
antara lain: jerami padi, brangkasan kacang-kacangan, daun ubi jalar, daun
dan batang jagung, pucuk singkong.
• Potensi limbah pertanian untuk bahan pakan ternak sekitar 51.546.297 ton
bahan kering, yang sebagian besar berupa jerami padai (85,81%) dan
jagung (5,84%).
• Potensi limbah pertanian yang ada dapat mendukung peningkatan populasi
ternak ruminansia sebesar 18,7% dari populasi yang ada sekarang.
• Dalam bentuk segar atau kering, limbah pertanian dapat digunakan sebagai
bahan pakan ternak ruminansia.
• Limbah pertanian dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan pakan ungags
dengan teknologi fermentasi substrat limbah.
Limbah Pertanian Sebagai Bahan Kerajinan
• Batang pisang, alang-alang, batang eceng gondok dan beberapa jenis
rumput dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.
• Limbah tersebut dapat digunakan secara langsung setelah dikeringkan
atau diolah kembali menjadi bahan lain, seperti batang pisang diolah
menjadi kertas atau serat (benang).
Limbah Pertanian Sebagai Sumber Energi
• Limbah pertanian dapat diubah menjadi energi biomassa yang
terbarukan.
• Di masa lalu, kotoran hewan dan kayu yang sudah dikeringkan
digunakan langsung sebagai sumber energi.
• Di masa kini, gas yang dihasilan selama proses
fermentasi/pengomposan dapat digunakan sebagai sumber energi
listrik.
Tugas Perorangan
• Buat tulisan tentang pemanfaatan limbah pertanian, dengan outline sebagai
berikut:
• Jelaskan permasalahan yang muncul di masyarakat berkaitan dengan keberadaan satu jenis
limbah pertanian, baik dampaknya terhadap masalah lingkungan maupun usahataninya.
• Jelaskan berbagai kemungkinan pemanfaatan jenis limbah tersebut, dan tentukan salah satu
yang menurut Saudara paling mungkin dilakukan oleh petani atau keluarga tani.
• Jelaskan prosedur cara pemanfaatan limbah tersebut.
• Jelaskan kegunaan dari produk pengolahan limbah tersebut.
• Jenis limbah yang akan dibahan sebaiknya berbeda setiap mahasiswa. Kalau aja
jenis limbah yang sama, maka pemanfaatannya harus berbeda.
• Tulisan dibuat dalam format power point (ppt), dan akan dipresentasikan dua
minggu yang akan datang.
• Tulisan juga dicetak dua slide dalam satu halaman dan dikumpulkan dua minggu
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai