Bab 2 Glioma
Bab 2 Glioma
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengantar
Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial yang
sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar, masuk ke
dalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi dan infiltrasi jaringan.
3. Hidrosefalus
kematian karena kanker, dimana sekitar 20% sampai 40% dari semua kanker
jarang bermetastase keluar system saraf pusat tetapi jejas metastase ke otak
Pada usia dewasa, tumor otak banyak dimulai dari sel glia (sel glia membuat
struktur dan mendukung system otak dan medulla spinalis) dan merupakan
neuroma akustik
3. Tumor yang berasal dari jaringan otak, seperti pada jenis glioma
Tumor mungkin jinak atau malignan. Namun, karena tumor jinak dapat
terjadi di dalam daerah vital, tumor ini mempunyai efek yang sama seriusnya
Glioma malignan biasanya banyak terjadi pada neoplasma otak yang jumlahnya
kira-kira 45% dari semua tumor otak. Biasanya tumor-tumor ini tidak dapat
dibuang secara total, karena tumor menyebar dengan infiltrasi ke dalam sekitar
jaringan saraf dan hal ini tidak dipertimbangkan untuk direseksi tanpa
3. Ependimoma
4. Medulloblastoma
5. Oligodendroglioma
6. Kista koloid
neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan
fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi
apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim
otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar
terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat. Perubahan suplai darah akibat
kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan
cerebrovaskuler primer.
otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak
sirkulasi cerebrospinal.
Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan
mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas
perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah
hidrocepalus.
secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya.
menjadi efektif dan oelh karena itu tidak berguna apabila tekanan intrakranial
timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume
mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis
lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam
hemisfer otak.
bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medula
oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. Intrakranialyang cepat adalah
pernafasan).
Etiologi (Virus, radiasi, gen,
dll)
Sel berkembang di
otak
Glioma (Tumor
otak)
Kerusakan
nervous VII
Terjadi gangguan
Lesi pada neurologis (gang.
Otak Fokus, peningkatan TIK)
Dilatasi sel,
Resiko cedera atrofinervous VII
pertumbuhan tumor. Gejala yang biasanya banyak terjadi adalah sakit kepala,
2. Lokasi
seperti :
gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh, yang disebut
kejang Jacksonian.
penglihatan.
horisontal.
mental. Pasien sering menjadi ekstrem yang tidak teratur dan kurang
e. Tumor sudut serebopontin biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan
ke-7).
bicara dan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia. Tipe tumor yang
bagian lain.
tumor tersebut berada pada daerah tersembunyi (silent areas) dari otak (daerah
tanda dan gejala adalah menentukan apakah tumor berkembang atau menyebar.
2.7. Diagnostik
Keluhan yang timbul dapat berupa sakit kepala, mual, penurunan nafsu
pineal, tumor fossa posterior, dan tumor basis kranii. Oleh karena itu perlu
2. Pemeriksaan Penunjang
kemoterapi), yaitu: Darah lengkap, Hemostasis, LDH, Fungsi hati, ginjal, gula
adanya tumor pada langkah awal penegakkan diagnosis dan sangat baik untuk
kontras (dapat melihat gambaran jaringan lunak dengan lebih jelas dan sangat
untuk menentukan daerah nekrosis dengan tumor yang masih viabel sehingga
pada serebelum, kista koloid pada ventrikel ketiga, tumor congenital seperti
mengangkat jaringan nekrotik dan mengurangi bagian yang besar dari tumor
yang secara teori meninggalkan sedikit sel yang tertinggal atau menjadi
2. Pendekatan Stereotaktik
tepat, kerangka stereotaktik dan studi pencitraan multiple (sinar-x, CT) yang
Dilakukan pada bedah radio sampai dalam, untuk tumor yang tidak dapat
1. Defisit self care b.d kehilangan atau kerusakan fungsi motorik dan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8