Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Kurnia Utami

Ayu Diah Lestari

Lola Amelia

Imam Roby Habibtullah

M. Afdal

Shakyra Ayudia Manou

Kelas : XI Science 3

Termodinamika 3

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. Hukum
ketiga termodinamika memberikan dasar untuk menetapkan entropi absolut suatu zat,
yaituentropi setiap kristal sempurna adalah nol pada suhu nol absolut atau nol derajat Kelvin (K).
Pada keadaan ini setiap atom pada posisi yang pasti dan memiliki energi dalam terendah.
Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak
keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron. (Atkins,
1999).

Bahan superkonduktor merupakan material bahan ini terdiri dari campuran unsur-unsur
yang dapat menghantarkan arus listrik tanpa adanya hambatan, sehingga dapat mengalirkan arus
listrik tanpa kehilangan daya sedikitpun. Superkonduktor adalah unsur atau alloy metal yang
didinginkan sampai mendekati suhu nol mutlak (0 K), menjadi hilang tahanannya. Fenomena
turunnya hambatan listrik suatu zat padat menjadi nol jika temperaturnya diturunkan hingga
temperatur tertentu dikenal sebagai superkonduktivitas . Unsur, paduan dan senyawa yang
menunukkan sifat superkonduktivitas ini disebut material superkonduktor (Supriyadi, 2002).
Arus yang mengalir pada rangkaian tertutup dari bahan superkonduktor akan terus mengalir
selamanya. Superkonduktivitas ini disebut juga sebagai “fenomena quantum makroskopis”.

Suatu fenomena yang terjadi pada suatu bahan jika berada pada suhu yang sangat rendah
akan menunjukkan ciri-ciri: Resistansi menjadi nol dan bersifat menolak medan magnet (Efek
Meissner). Pada superkonduktor terdapat istilah temperatur Kritis (Tc), yaitu suatu keadaan
ketika temperature bahan diturunkan dari temperature ruang normal sampai pada batas
temperature tertentu bahan ini akan memiliki sifat superkonduktor. Selain terdapat istilah
temperatur kritis, terdapat pula Suhu Pemadaman Superkonduktor. Suhu pemadaman merupakan
batas suhu untuk merusak sifat superkonduktor. Artinya pada suhu ini superkonduktor akan
rusak.

Pada grafik diatas bahwasanya makin tinggi suhu yang diberikan pada bahan
superkonduktor, maka struktur Kristal superkonduktor tidak lagi berbentuk ortorombik. Maka
dengan adanya perubahan struktur kristal superkonduktor, suatu bahan akan kehilangan sifat
superkonduktornya. Hubungan antara suhu kritis dengan suhu bahan superkonduktor. Jika suhu
yang diberikan pada bahan superkonduktor makin besar, maka suhu kritis bahan akan mendekati
nilai nol kelvin. Bahan Superkonduktor terjadi pada bahan-bahan konduktor murni (aluminium),
campuran logam (alloy), semikonduktor, serta isolator (keramik). Bahan Superkonduktor tidak
dapat terjadi pada bahan-bahan yang berhubungan emas, perak, dan bahan ferromagnetik.
Contoh penerapan superkonduktor terdapat pada generator listrik super-efisien, kabel Listrik
Super efisien, dan supercomputer

Daftar Pustaka :
https://oktetkimiacgmail.wordpress.com/2017/12/09/aplikasi-hukum-kedua-dan-ketiga-
termodinamika/

Anda mungkin juga menyukai