Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai
berikut :
Kendala
Penerapan KBK bukan tanpa kendala sama sekali. Beberapa kendala yang diprediksi akan
menjadi PR utama lembaga pendidikan adalah:
Kendala-kendala ini tentunya sebagai jembatan sekolah menuju hasil pendidikan yang
memuaskan masyarakat, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dilihat dari seluruh domain pembelajaran, silabus termasuk pada domain design, karena
silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya
dan domain design merupakan perencanaan dan rancangan untuk menciptakan pembelajaran
dengan sistematis. Oleh karena itu, silabus termasuk domain design yang sama-sama
merupakan sebuah perencanaan program pembelajaran.
Kesesuaian silabus yang akan disusun ditetapkan oleh tim pengembang dengan
memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman
belajar, dan alokasi waktu yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dan
komponennya.
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-
model penilaian kurikulum. Penilaian terhadap silabus dimaksudkan untuk menggali kekuatan
dan kelemahan silabus tersebut, baik dari kelayakan dokumen maupun implementasinya.
Kerangka dasar kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu format yang menetapkan
penyusunan silabus dilakukan pada tingkat sekolah atau daerah, kompetensi dan hasil belajar
yang dapat dicapai siswa dalam setiap tingkatan, kegiatan belajar mengajar yang menjamin
pengalaman siswa untuk secara langsung mengalami dan memperoleh proses, produk,
kompetensi dan nilai yang diharapkan serta penilaian yang lebih otentik, akurat dan
berkelanjutan.
Enam metode yang menyokong hasil pembelajaran yang mengacu pada KBK:
Tujuan :
1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelajaran telah dikuasai oleh siswa
2. Untuk merangsang siswa berpikir
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum
dipahami.
Metode diskusi (discussion), diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi,
pendapat, dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk
mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau
untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan. Dalam diskusi tiap orang
diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan
paham yang di bina bersama.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen, metode mengajar yang sangat efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
(data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
1. Latihan, wajar digunakan untuk hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis,
permainan, pembuatan, dll.
2. Untuk melatih kecakapan mental, misalnya perhitungan, penggunaan rumus-
rumus.
3. Untuk melatih hubungan, tanggapan, seperti penggunaan bahasa, grafik,
symbol peta, dll
Metode karya wisata (field trip), karya wisata dalam arti metode mengajar
mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karya wisata dalam arti umum. Karya
wisata disini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Contoh : Mengajak siswa ke Balai Desa untuk mengetahui jumlah penduduk dan susunannya
pada desa tersebut selama satu jam pelajaran, jadi karya wisata di atas tidak mengambil
tempat yang jauh dari sekolah, dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Langkah-langkah metode :
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini haru tumbuh darisiswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut, misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi,
dll.
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut, dugaan jawaban ini tentu saja
didasarkan pada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga benar-benar yakin bahwa jawaban tersebut
betul-betul sesuai. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak
sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode
lainnya seperti demonstrasi, tugas diskusi, dll.
Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang
jawaban dari masalah tadi.
Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan bimbingan dari
para pengajar.