Anda di halaman 1dari 12

6 Nirmana

otomatis indah dan v

seninya tajam. Dalam setiap latihan, apa

yang diperbuat harus dilakukan secara sadar, tidak asal saja

Tujuan mempelajari dasar-dasar ser

dan desain atau nirmana adalah

melath kepekaan artistik agar memiliki visi seni tinggi (2) melatii

keterampilan teknis kesenirupaan

(3) melatih pemahaman bahasa senu

4) ekspresi dir

Hasil karya nirmana itu sendiri bisa juga disebut karya seni, namun

merupakan karya seni yang sekadar memiliki nilai keindahan, belum mem

punyai

tujuan tertentu. Prinsip nirmana adalah pengorganisasian unsur


unsur seni rupa/desain menjadi karya senildesain yang artistik, memili

nilai keindahan dalam bentuk dua atau tiga dimensi

Istilah nirmana berasal dari bahasa Jawa Kuna (Kawi

ang artinya

tanpa angan-angan". Maka dalam berkarya nirmana, seseorang tidak akan

mengangan-angankan sesuatu bentu

Berkarya sekadar

nirmana ialah

menyusun unsur-unsur seni rupa dan desain atas dasar prinsip-prinsip sen

dan desain untuk memperoleh karya seni rupa dan desain yang memiliki

nilai keindahan. Nirmana bisa juga diartikan 'tanpa rupa' atau 'tanpa

ujud', yang memiliki maksud bahwa berkarya nirmana hanyalah sekadar

belajar menata rupa untuk memperoleh keindahan tanpa bermaksud untuk

mewujudkannya menjadi suatu bentuk benda tertentu


agar Mempelajari dasar-dasar dan desain juga mempunyai maksud

seseorang dapat menghargai karya seni orang lain, seni apa pun.

karena pada dasarnya seni apa saja mempunyai basis yang sama

KONSEP DASAR TATA SENI RUPA DAN DESAIN

Pada masa-masa awal perkembangannya, karya seni mempunyai tuntutan

akhir berupa keindahan dan terwujudnya nilai-nilai artistik. Akan tetapi

dalam perkembangan selanjutnya hingga saat ini, tuntutan itu bertambah

Karya seni tidak saja dituntut harus bernilai artistik tetapi harus mengemban

misi tertentu. Karenanya, sesuatu yang mengerikan atau menakutkan pun

dapat dimasukkan menjadi karya seni. Namun, dalam pembahasan dasar

dasar seni rupa dan desain ini hanya akan diungkap karya seni yang indah

atau artistik saja Analisis Unsur/Elemen Seni dan Desain 7

KONSEP DASAR SENI RUPA DAN DESAIN


METODE

ALAT

BAHAN

Karya seni

Prinsipprinsip Dasar

Ungut Elemen Tangga Rupa.

SeriDesain (Alat Tata SeniDesain)

Artistik Indah

Interval tangga Raut entama Ritme Rhytm/

bernilai Seni

Interval Tangga Ukuran Keselarasan.

Raut

Interval Tangga Arah


Dwi matra 2D

Interval Tangga Tekstur

rDominasiEmphass

Trimatra 3D

Interval Tangga Warna

reseimbangan

Balans Balance

w Interval Tangga Value

-1nt, Tangga kedudukan LProporsi Poportion

Interval Tangga Jarak

interval Tangga Gerak

Kesederhanaan Smploty

Unsur elemen seni dan desain sebagai bahan merupa/mendesain

meliputi: bentuk, raut, ukuran, arah, tekstur warna, value, dan ruang.
Unsur-unsur seni rupa dan desain sebagai bahan merupa (menyusun seni,

satu sama lain saling berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan.

Setiap karya senidesain di dalamnya pasti memiliki semua unsur tersebut.

Adapun hubungan-hubungan antar unsur adalah sebagai berikut:

a. Benda apa saja, termasuk karya seni, pasti memiliki bentuk, dan setiap

bentuk tersebut dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang,

dan gempal (volume)

b. Setiap bentuk (titik, garis, bidang, gempa) mempunyai raut, ukuran,

arah, warna, value, dan tekstur.

c. Setiap bentuk selalu dan pasti menempati ruang, baik berupa ruang

dwimatra (2D) ataupun trimatra (3D)

d. Bentuk dalam ruang memiliki kedudukan, jumlah, jarak, dan gerak.


Empat hal tersebut merupakan pertalian antara bentuk dan ruang.

8 Nirmana

RUANG (dwimatra ataupun trimatra)

menempati

BENTUK

memiliki

l'aut

ukuran

Berupa

titik

tekstur

garis

warna

bidang
Value

gempa

Alat menata rupa adalah tangga rupa yang berwujud interval interval

tangga rupa. Interval adalah jarak antara, tingkatan, tangga nada (musik).

Metode tata visual meliputi: rama, kesatuan, dominasi, keseimbangan

proporsi, kesederhanaan. Hasil akhirnya adalah karya senvdesain yang

artistik (bernilai seni dalam bentuk dwimatra ataupun trimatra.

MEMBENTUK KARYA SENI DAN DESAIN

Membentuk karya senVdesain sama seperti halnya orang yang akan

mendirikan bangunan. Bila seseorang akan mendirikan bangunan/rumah,

ia tentu membutuhkan bahan-bahan seperti batu, pasir, semen, batu bata,

dan lain-lain. Begitu pula bila seseorang akan menciptakan karya seni,
ia akan membutuhkan bahan-bahan seperti bentuk, raut, ukuran, arah,

warna, value/tone nada, tekstur/barik, ruang, dan lain-lain.

Apabila bahan-bahan sudah dimiliki, kebutuhan selanjutnya adalah

alat-alat. Jika untuk membuat bangunan diperlukan alat-alat seperti

cangkul, cetok, gergaji, dan lain-lain, maka untuk menciptakan karya seni

rupa diperlukan alat-alat menata rupa, yaitu "tangga rupa", yang berupa

interval-interval tangga unsur-unsur rupa: raut, ukuran, arah, warna, value,

tekstur, ruang/kedudukan, dan lain-lain. Interval tangga adalah tingkatan

gradasi, atau tone, yang jika di dalam musik disebut tangga nada do, re

mi, fa, so, la, si 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7)

Agar bangunan tersebut tidak roboh, miring, atau retak, diperlukan

cara-cara pembangunan rumah yang baik, misalnya seberapa dalam galian

Analisis Unsur Elemen Seni dan Desain 9


antara pasir dan semen, seberapa ukuran

pondasi, berapa perbandingan

kayu yang tepat, dan sebagainya. Demikian pula untuk menciptakan karya

seni. Agar diperoleh karya seni yang indah artistik diperlukan metode

metode, di antaranya adalah keselarasaniram, daa tankdominasi ke

seimbangan, kesatuan uniti keserasian propors, dan lain-lain. Jika metode

ini digunakan dengan baik dan tepat, maka setidaknya karya seni yang

dicipta memiliki nilai keindahan.

Namun perlu dipahami bahwa kary

seni tumbuh dari rasa dan

visi seni si pencipta. Dengan demikian,

dipen

hasil karya setiap orang akan berbeda-beda sekalipun metodenya sa

Ada yang kurang bernilai seni dan ada yang bernilai seni tinggi
Karya seni dan desain, baik yang dua dimensi (dwimatra) maupun

tiga dimensi (trimatra), mempunyai metode tata visual yang sama, yang

berbeda hanya bahannya. Bila karya seni dwimatra menggunakan unsur

media garis hasil goresan, maka karya seni trimatra menggunakan unsur

media garis berwujud kawat, tali, benang. dan sebagainya. Demikian pula

pernyataan bidang trimatra akan berwujud seng, triplek, karton, dan

sebagainya, serta pernyataan gempal dengan ujud kotak, kaleng, balok,

dan lain-lain, yang wungkul tiga demensi nyata.

Dasar-dasar seni dan desain di samping mempelajari metode menata

menyusun rupawisual untuk memperoleh keindahan, juga mempelajari

bahasa rupa. Unsur-unsur garis, bidang, gempal, warna, value, tekstur, dan

sebagainya memiliki karakter sendiri sendiri yang merupakan bahasa rupa/


visual. Bahasa rupa ini sangat penting dalam penciptaan karya senvdesain,

karena dengan landasan bahasa rupa ini si pencipta dapat menyampaikan

pesan sesuai dengan misi yang diinginkan. Oleh karena bahasa rupa ini

bersifat universal, maka dengan disertakannya bahasa rupa ini, siapa pun

yang melihat karya seni tersebut dapat mengerti maksudnya.

Guna memperoleh hasil karya seni yang lebih optimal, seseorang perlu

sekali memahami unsur-unsur ru

secara lebih mendalam. Untuk

itu, selanjutnya akan diadakan analisis terhadap masing-masing unsur

rupawisual tersebut. Menganalisis unsur seni dan desain bisa dimulai dari

mana pun, berikut ini akan dimulai dari unsur warna ll

Anda mungkin juga menyukai