Anda di halaman 1dari 30

1.

Percampuran warna seni rupa 2D :

Warna primer, yaitu tiga warna pokok atau warna dasar (Merah, Biru, dan Kuning)

Warna sekunder / biner, yaitu perpaduan antara 2 (Dua) warna primer.

Kuning + Biru = hijau; Merah + Kuning = Orange (Jingga); Merah + Biru = Ungu.

Warna tersier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate dan
menghasilkan sebanyak 12 warna.

2. Lingkaran Warna

3. Teknik seni rupa 2D


4. Teknik membatik

5. Motif batik dan asalnya

6. Prinsip garis seni rupa 2D


7. Membandingkan teknik seni rupa 2d

1. Teknik linear merupakan cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur yang
paling menentukan. Baik garis lurus maupun garis lengkung.

2. Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar


menggunakan satu warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

3. Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau menyilang
untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.

4. Teknik dussel (gosok) merupakan cara menggambar yang menentukan gelap-terang


objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah)
lalu disapu dengan kertas, kain, atau tangan.

5. Teknik pointilis merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan pensil,


pena, cat, dan lain-lain dengan cara di titik-titikan hingga membentuk objek gambar
atau lukisan.

6. Teknik aquarel dalah cara menggambar atau melukis menggunakan cat berbahan air
dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus
pandang.

7. Teknik plakat merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan bahan cat yang
memiliki sifat pekat (cat poster, cat akrilik, cat minyak, dan lain-lain) dengan sapuan
warna yang tebal dan rata sehingga hasilnya pekat dan menutup.
Teknik semprot (air brush) merupakan cara menggambar dengan bantuan alat semprot
khusus untuk menggambar. Menggambar dengan teknik semprot ini membutuhkan keahlian
dan ketelitian dalam menggunakan alat semprotnya.

Teknik cetak (reklame, fotografi, dan grafis) merupakan teknik berkarya seni rupa dengan
cara dicetak (baik teknik cetak manual ataupun digital). Untuk menciptakan karya dua
dimensi dengan teknik cetak ini dibutuhkan peralatan cetak dan tinta cetak.

8. Prinsip penciptaan karya seni rupa 3D

· Kesatuan (unity) adalah prinsip yang menunjang adanya hubungan serta keterkaitan
unsur-unsur dalam seni rupa yang saling berpadu satu sama lain untuk menciptakan
komposisi seni rupa yang indah.

· Keselarasan/harmoni Agar sebuah karya seni rupa memiliki nilai estetis dan
keindahan, diperlukan unsur keselarasan. Adapun yang dimaksud keselarasan ialah
adanya kedekatan antara satu unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama
lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, hingga pemilihan warna.

· Penekanan (contrast) merupakan prinsip yang menjadi dasar perbedaan antara dua
buah unsur yang memiliki sifat saling berlawanan dan berdekatan.

Dengan adanya prinsip penekanan, akan memberikan tampilan yang jauh lebih menarik,
serta tidak monoton dan membosankan.

· Irama (rhythm) merupakan sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas
pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Jenis
pengulangan unsur seni rupa yang diatur itu bisa beraneka macam, baik itu sekadar
variasi warna, perbedaan garis maupun variasi bentuk. Pengulangannya yang dilakukan
dengan variasi yang bagus, akan memberikan nilai estetik yang lebih tinggi dan irama
harmonis yang kuat.

· Proporsi yaitu unsur perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbangan harmonis objek seni. Pengaturan dan penempatan
ukuran yang tepat dan harmonis akan menciptakan suatu karya seni yang serasi dan
sempurna.

9. Fungsi karya seni rupa 3D

· Hiasan Karya seni ini dibuat dengan tujuan artistik dan estetis. Contoh seni rupa 3
dimensi yang berfungsi sebagai hiasan adalah guci, patung hiasan rumah, furniture,
gantungan kunci, dan sebagainya.

· Sarana pembelajaran Karya seni rupa 3 dimensi dapat difungsikan sebagai sarana
pembelajaran. Artinya, melalui karya seni rupa 3 dimensi, seseorang bisa mendapatkan
informasi atau pengetahuan terkait suatu hal. Misalnya, melalui patung-patung yang ada di
Candi Borobudur kita mengetahui sejarah di balik pembuatannya.
· Sarana religi Fungsi ini dapat dilihat dari ornamen-ornamen khas keyakinan tertentu yang
menghiasi tempat keagamaan, seperti masjid, gereja, dan pura.

· Sarana rekreasi Dalam hal ini, fungsi karya seni rupa 3 dimensi digunakan untuk sarana
hiburan. Sebagai misal, kita bertamasya dengan tujuan melepas penat dengan
mengunjungi keindahan yang ada di candi-candi dan instalasi-instalasi yang terdapat di
sebuah pameran.

· Sebuah peringatan atau penanda Fungsi peringatan ini adalah sebuah tanda atau
pengingat dari sebuah peristiwa. Fungsi ini didapatkan dari tugu atau prasasti. Contohnya
adalah Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya, yang
berfungsi sebagai pengingat peristiwa 10 November.

10.Teknik tanah liat

11. Teknik seni rupa 2D


12. TEKNIK PEMBUATAN SENI KARYA RUPA 2D

Teknik Plakat

teknik yang satu ini umumnya menggunakan cat poster dan juga cat minyak akrilik

yang digoreskan dengan tebal. Sehingga menghasilkan warna yang pekat dan

padat.

Teknik Kolase (nempel²)

Teknik kolase adalah teknik melukis dengan cara memotong kertas yang nantinya
ditempatkan di sebuah objek tertentu. Sehingga akan membentuk sebuah lukisan. Teknik
yang satu ini akan menghasilkan lukisan yang realis dan juga abstrak. Hasil karya seni rupa
dari teknik plakat ini umumnya kerap disebut dengan mozaik.

Teknik Transparan (sama kyk aquarel)

Teknik transparan adalah teknik yang kerap digunakan saat menggambar ataupun melukis
dengan menggunakan cat air. Namun, cat air ini hanya sekadar digoreskan secara tipis-tipis
saja. Sehingga akan menghasilkan tekstur yang transparan.
Teknik Aquarel atau Sapuan Basah

Teknik yang satu ini menggunakan bahan campuran cat air di atas kertas, kain, dan juga
bidang lain. Jika menggunakan bidang gambar yang berupa kertas, maka juga dapat
menggunakan cat air, tinta bak, atau cat poster. Hasilnya yaitu berupa gambar yang
transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores.

Teknik Pointilis (titik titik)

Teknik pointilis merupakan teknik menggambar ataupun melukis dengan menggunakan


titik-titik sampai membentuk sebuah objek.

Teknik Arsir

Teknik yang satu ini dibuat dengan cara menorehkan pensil, tinta, spidol, ataupun alat lain
yang berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang sampai gradasi.

Teknik Dussel
Teknik dussel atau teknik menggambar dengan cara menggosok. Sehingga akan
menimbulkan kesan gelap terang ataupun tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain
crayon, pensil, dan juga konte.

13. PRINSIP PENCIPTAAN KARYA SENI 3D

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan atau unity adalah prinsip yang menunjang adanya hubungan serta keterkaitan
unsur-unsur dalam seni rupa yang saling berpadu satu sama lain untuk menciptakan
komposisi seni rupa yang indah.

2. Keselarasan/harmoni (warnanya selaras)

Agar sebuah karya seni rupa memiliki nilai estetis dan keindahan, diperlukan unsur
keselarasan. Adapun yang dimaksud keselarasan ialah adanya kedekatan antara satu unsur
dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan,
bentuk, hingga pemilihan warna.
3. Penekanan (contrast)

Penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar perbedaan antara dua buah unsur yang
memiliki sifat saling berlawanan dan berdekatan.

Dengan adanya prinsip penekanan, akan memberikan tampilan yang jauh lebih menarik,
serta tidak monoton dan membosankan.

4. Irama (rythm)

Irama merupakan sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan
satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur.

Jenis pengulangan unsur seni rupa yang diatur itu bisa beraneka macam, baik itu sekadar
variasi warna, perbedaan garis maupun variasi bentuk.

Pengulangannya yang dilakukan dengan variasi yang bagus, akan memberikan nilai estetik
yang lebih tinggi dan irama harmonis yang kuat.

5. Proporsi

Proporsi yaitu unsur perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat
sehingga terjadi keseimbangan harmonis objek seni.

Pengaturan dan penempatan ukuran yang tepat dan harmonis akan menciptakan suatu
karya seni yang serasi dan sempurna.

14. FUNGSI KARYA SENI 3D

1. Seni Terapan (Applied Art)

Karya seni jenis ini dapat digunakan sebagai benda pakai yang berfungsi membantu
pekerjaan manusia. Semakin nyaman digunakan oleh manusia maka semakin bagus karya
seni tersebut.

Contoh: kursi kayu, meja kayu, rak bambu, lemari rotan, gendang, dan lain-lain.
2. Seni Rupa Murni (Pure Art)

Karya seni jenis ini diciptakan hanya semata-mata untuk dinikmati keindahannya saja.
Semakin indah dilihat maka semakin bagus karya seni tersebut.

Contoh: patung sebagai maskot suatu lembaga, bangunan tugu, dan lain-lain.

15. TUJUAN PENCIPTAAN KARYA SENI 3D

​ Seni rupa murni


​ Karya seni rupa tiga dimensi yang diciptakan untuk dinikmati keindahannya. Karya ini
biasanya dijadikan pajangan karena hanya untuk kepuasan pandangan mata.
​ Sarana pembelajaran
​ Karya seni rupa tiga dimensi dapat menjadi sarana pembelajaran. Contohnya, melalui
patung-patung di Candi Borobudur, kita dapat mengetahui sejarah di balik
pembuatannya.
​ Meningkatkan persepsi sensorik
​ Pengalaman sentuhan yang terkait dengan pembuatan karya seni 3D dapat memperkaya
persepsi sensorik dan meningkatkan keterampilan motorik.

16. KONSEP KARYA SENI 3D BERDASARKAN TEMA

Keagamaan, Sosial, Kemanusiaan, Dunia, Binatang, Alam, Perjuangan, Peperangan,


Menari, Dunia anak.

17. TEKNIK DALAM MEMBUAT KARYA SENI 3D BERBAHAN DASAR TANAH LIAT
1. Teknik Lempeng (Slabing)

2. Teknik Pijat (Pinching)

3. Teknik Pilin (Coiling)

5. Teknik Cetak Tekan (Press)

6. Teknik Cor atau Tuang

18. KARYA SENI UKIR BERDASARKAN TUJUAN, FUNGSI, DAN NILAI ESTETIS

Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi, yaitu:

Fungsi hias

Karya seni ukir yang dibuat sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.

Fungsi magis

Karya seni ukir yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda
magis yang berhubungan dengan kepercayaan dan spiritual.

Fungsi simbolik

Seni ukir bisa dijadikan suatu simbol di sebuah daerah. Tujuan seni ukir dijadikan simbol
suatu daerah adalah untuk membedakan ciri khas, adat istiadat hingga budaya yang
menonjol dari daerah tersebut.

Fungsi konstruksi
Ukiran yang selain dipakai sebagai hiasan, juga digunakan sebagai pendukung sebuah
bangunan. Misalnya ukiran pada tiang rumah.

Nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi sendiri dibedakan menjadi dua yakni

objektif dan subjektif.

19. KARYA SENI UKIR BERDASARKAN TUJUAN

tujuan religius, seperti ukiran pada bangunan-bangunan suci atau patung-patung dewa
dalam agama tertentu.

tujuan dekoratif, seperti hiasan pada furniture atau perabot rumah tangga.

tujuan ekspresif, dimana seniman mencoba menyampaikan perasaan atau gagasan


melalui karya ukir mereka.

20. KARYA SENI UKIR BERDASARKAN CIRI-CIRI DAN NILAI ESTETIS


​ Ciri-ciri
● Memiliki tekstur timbul
● Memiliki nilai estetis dari bahan, serat, dan warna kayu
​ Nilai estetis
● Aspek visual, seperti keterampilan mengukir dan membuat kaligrafi
● Ornamen ukir yang indah, rumit, ngremit, dan ngrawit

Seni ukir juga memiliki beberapa ciri khas, antara lain:

● Ukiran Jepara memiliki ciri khas bersifat akomodatif untuk menjaga keseimbangan
dan keselarasan dalam lingkungan hidup di masyarakat umum
● Ukiran Surakarta memiliki ciri khas menggunakan objek alam sebagai gambaran
dalam pembuatannya
● Ukiran Yogyakarta memiliki ciri khas bentuk daun yang lemah gemulai dan motif yang
cenderung bentuk cembung atau cekung

21. KARYA SENI UKIR BERDASARKAN SIMBOL DAN NILAI ESTETIS


Karya seni ukir dapat memiliki fungsi simbolik. Karya seni ukir dapat menjadi simbol dari
sebuah daerah. Tujuannya adalah untuk membedakan ciri khas, adat istiadat, dan budaya
yang menonjol dari daerah tersebut.

Seni ukir juga memiliki fungsi magis. Seni ukir yang mengandung simbol-simbol tertentu
berfungsi sebagai benda magis yang berhubungan dengan kepercayaan dan spiritual.

Simbol dalam karya seni rupa adalah makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik
wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya, merah adalah simbol keberanian.
Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan.

Simbol berfungsi sebagai bahasa visual, yang memungkinkan seniman mengkomunikasikan


konsep dan membangkitkan respons emosional di luar representasi literal.

22. KONSEP TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI 3D

Tema dalam karya seni rupa tiga dimensi adalah gagasan, ide, atau isi yang terkandung di
dalamnya. Tema dapat bersumber dari realitas internal dan realitas eksternal.

Tema dalam karya seni rupa tiga dimensi dapat berupa:

Keagamaan, Sosial, Kemanusiaan, Dunia, Binatang, Alam, Perjuangan, Peperangan,


Menari, Dunia anak.

Seniman dapat mencari tema dari dalam diri sendiri atau dari luar diri. Tema dari dalam diri
dapat berupa perasaan, harapan, khayalan, atau nalar.

Proses berkarya seni rupa tiga dimensi umumnya diawali dengan:

● Mencari dan mengembangkan ide atau gagasan


● Membuat rancangan berupa sketsa untuk menentukan bentuk dan ukuran
● Memilih medium (bahan, alat, dan teknik) yang akan digunakan

Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai unsur yang dapat membentuk satu kesatuan
sehingga dapat memperindah pada karya tersebut. Unsur-unsur yang membentuk karya
seni rupa tersebut adalah garis, bidang, titik, bentuk, tekstur.

23. PENGERTIAN SYMBOL DALAM KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI


Simbol dalam karya seni rupa 3 dimensi adalah elemen visual atau bentuk yang digunakan
untuk menggambarkan atau mewakili gagasan, perasaan, atau konsep tertentu dalam karya
seni.

24. MANFAAT PAMERAN DI SEKOLAH


1. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membuat Karya Seni

2. Sebagai Sarana Apresiasi

3. Melatih Siswa untuk Bermasyarakat

4. Membangkitkan Motivasi Siswa dalam Membuat Karya Seni

5. Sebagai Sarana Rekreasi

6. Sebagai Sarana Edukasi

25. TUGAS-TUGAS KEPANITIAAN PAMERAN SENI RUPA


1. Ketua

Sebagai pemimpin, ketua bertanggung jawab mulai dari proses persiapan,


penyelenggaraan, dan evaluasi acara. Ketua juga harus mampu mencari solusi ketika
muncul permasalahan. Seorang ketua sebaiknya memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik, jujur, tegas, dan bijaksana.

2. Wakil Ketua

Wakil ketua berkewajiban membantu pekerjaan ketua dan memastikan tidak ada detail yang
terlupakan. Wakil ketua juga harus sigap menggantikan ketua jika ketua berhalangan untuk
menghadiri rapat atau bertemu dengan pihak tertentu.

3. Sekretaris dan Seksi Kesekretariatan

Sekretaris memiliki tugas yang sangat penting yaitu membuat surat perizinan, undangan,
notulen rapat, dan kegiatan surat menyurat lainnya. Sekretaris juga biasanya bertanggung
jawab untuk menyusun agenda rapat hingga acara selesai.

4. Bendahara

Bendahara memiliki tugas untuk mengatur urusan keuangan dan mencari sponsor agar
pameran dapat terus berjalan. Selain itu, pada akhir periode acara, bendahara juga harus
membuat laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan.

5. Publikasi dan Dokumentasi

Seksi ini bertugas untuk memberikan informasi kepada khalayak mulai dari pra-acara hingga
pameran diselenggarakan. Orang-orang yang ada di dalamnya harus mampu
mendokumentasikan dengan hasil yang menarik dan mengerti penggunaan media sosial.
6. Dekorasi

Seksi ini bertugas untuk mengatur tata ruang pameran nantinya. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam mengatur tata letak adalah efisiensi ruangan dan memastikan
pengunjung tidak kebingungan. Seksi ini juga harus mengatur dekorasi set panggung.

7. Humas

Humas merupakan bagian yang akan menjadi narahubung dengan pihak eksternal. Peran
humas dalam suatu acara adalah mempromosikannya terhadap stakeholder, menjalin media
partner, dan menciptakan citra positif ke khalayak.

8. Seksi perlengkapan

Seksi ini bertugas menyiapkan segala macam perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan
selama acara berlangsung. Nantinya, seksi ini akan sering berkomunikasi dengan tim
dekorasi untuk menyiapkan dekorasi.

9. Keamanan

Keamanan bertanggung jawab agar acara berlangsung dengan kondusif. Seksi ini juga
harus memastikan kenyamanan pengunjung dan memantau keadaan selama acara
berlangsung.

10. Konsumsi

Seksi ini harus memastikan kesediaan makanan dan minuman untuk pengisi acara, panitia,
maupun pengunjung. Nantinya dana konsumsi akan diberikan oleh bendahara sehingga
kedua pihak ini harus terus berkoordinasi.

26. FUNGSI PAMERAN DI SEKOLAH

Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni
(seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Pameran seni rupa pada hakekatnya
berfungsi untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media
komunikasi antara seniman dengan penonton (Wartono, 1984). Dalam konteks
penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996: 125) secara khusus
menyebutkan fungsi pameran seni rupa sekolah, di antaranya: (1) Meningkatkan apresiasi
seni; (2) Membangkitkan motivasi berkarya seni; (3) Penyegaran dari kejenuhan
belajar di kelas; (4) Berkarya visual lewat karya seni dan (5) Belajar berorganisasi.

27. FUNGSI KEPANITIAAN PAMERAN SENI RUPA

Pembentukan panitia bertujuan untuk membagi tugas selama proses penyelenggaraan


pameran. Hal ini mengantisipasi bentrok saat acara berlangsung dan memastikan setiap
orang bekerja melakukan tugasnya. Umumnya, struktur kepanitiaan terdiri dari panitia inti
dan dibantu beberapa seksi
28. ALAT PENUNJANG PAMERAN DI SEKOLAH

Berikut adalah beberapa contoh alat penunjang pameran yang umum digunakan di sekolah:

1. Panel Display: Panel display digunakan untuk menampilkan poster, gambar, dan informasi
lainnya. Mereka bisa berupa panel dinding atau panel berdiri yang dapat dipindahkan.
2. Meja dan Kursi: Digunakan untuk menata materi pameran atau sebagai tempat interaksi
antara pengunjung dan peserta pameran.
3. Proyektor dan Layar: Digunakan untuk memproyeksikan presentasi multimedia atau video
terkait topik pameran.
4. Papan Tulis atau Papan Putih: Dapat digunakan untuk menuliskan informasi tambahan atau
membuat catatan selama pameran.
5. Flipchart: Alat ini berguna untuk membuat catatan atau menggambar secara langsung selama
sesi pameran atau presentasi.
6. Model atau Replika: Digunakan untuk memvisualisasikan konsep atau objek yang sedang
dipamerkan, misalnya model tata surya, struktur molekul, atau replika bangunan sejarah.
7. Spanduk atau Banner: Untuk menampilkan judul pameran, sponsor, atau informasi penting
lainnya.
8. Brosur atau Leaflet: Dapat dibagikan kepada pengunjung sebagai informasi tambahan tentang
topik pameran.
9. Media Elektronik Interaktif: Termasuk dalam hal ini adalah layar sentuh, komputer, atau tablet
yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan konten pameran secara langsung.
10. Sound System: Diperlukan jika ada presentasi atau demonstrasi yang memerlukan
penggunaan suara.
11. Pencahayaan: Pencahayaan yang tepat diperlukan untuk memastikan semua materi
pameran terlihat dengan jelas dan menarik.
12. Stiker, Label, atau Marka: Digunakan untuk menandai dan menjelaskan bagian-bagian dari
pameran atau objek yang dipamerkan.
13. Stand Display: Stand display bisa digunakan untuk menempatkan brosur, merchandise, atau
barang-barang terkait lainnya.
14. Aksesori Dekoratif: Untuk meningkatkan estetika pameran, misalnya bunga hias, kain
penutup meja, atau elemen dekoratif lainnya.
Setiap alat tersebut dapat disesuaikan dengan tema dan tujuan pameran di sekolah.

29. TEKNIK MENATA DISPLAY PAMERAN


1.Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya
dengan komposisi warna yang lemah

2. karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang
sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada,

3. Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu


pandangan orang yang melihatnya,

4. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah,

5. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke
bawah sehingga mudah dinikmati,
6. Letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan
ruangan,

7. Letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang

30. AGENDA KEGIATAN PAMERAN DI SEKOLAH

1. Menentukan Tujuan Pameran

Tahapan awal dalam menyelenggarakan pameran seni adalah menentukan tujuan pameran.
Pameran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari pembuat pameran seni.

2. Menetapkan Tema dan Konsep Pameran

Selanjutnya, kita perlu menetapkan tema serta konsep dari pameran seni. Penentuan konsep
dan tema pameran ini bertujuan untuk mencapai tujuan serta memperjelas misi dan target
pengunjung yang ingin digaet.

3. Membuat Susunan Kepanitiaan

Tentunya sebuah pameran membutuhkan kepanitiaan yang dapat membantu dan


mengorganisir jalannya pameran tersebut. Panitia dari sebuah kegiatan pameran, yaitu:
ketua panitia, sekretaris, bendahara, divisi acara, divisi publikasi, divisi dekorasi, dan
sebagainya.

4. Memilih Waktu dan Lokasi Pameran

Tahapan selanjutnya, kita harus menentukan lokasi dan waktu penyelenggaraan pameran.
Kita harus lokasi seperti apa yang cocok untuk konsep dan tema pameran kita.

Begitu pula dengan waktu dari pameran, kita harus menyesuaikan waktu penyelenggaraan
pameran, kapan akan dilaksanakan dan lama pelaksanaanya.

5. Menyiapkan Sarana dan Prasarana

Pameran seni tentunya membutuhkan sarana dan prasarana untuk mendukung keberhasilan
pameran. Tanpa sarana dan prasarana, pameran tidak akan terlaksana dengan baik.

6. Membuat Susunan Agenda Kegiatan

Agenda kegiatan pameran dibutuhkan sebagai acuan atau panduan waktu pelaksanaan
untuk semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran.

Agenda kegiatan juga berfungsi agar kita dapat memaksimalkan waktu pelaksanaan untuk
mencapai tujuan kegiatan. Agenda juga dapat mengatur seluruh kegiatan pameran mulai
dari persiapan hingga evaluasi.

Contoh susunan agenda kegiatan pameran seni:

● Pembentukan panitia kegiatan.


● Penyusunan proposal kegiatan.
● Rapat persiapan pameran.
● Pengiriman surat ke instansi atau pihak-pihak terkait.
● Publikasi kegiatan.
● Pengumpulan karya seni
● Seleksi dan kurasi karya.
● Pembuatan katalog, undangan, sertifikat, dan sebagainya.
● Rapat pelaksanaan kegiatan.
● Pelaksanaan pameran.
● Pembuatan laporan kegiatan
● Evaluasi dan pembubaran panitia kegiatan

7. Menyusun Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan dibutuhkan untuk pengajuan izin dan juga sponsorship atau partnership
dengan pihak luar. Proposal adalah pedoman pameran tertulis sehingga harus sistematis,
runtut dan mendetail.

Susunan penulisan proposal,yaitu: nama kegiatan, tema, latar belakang, landasan/dasar


penyelenggaraan, tujuan, kegiatan, susunan kepanitiaan, anggaran biaya, jadwal kegiatan,
ketentuan sponsorship, dsb.

31. UNSUR-UNSUR PERLENGKAPAN SENI RUPA

Unsur-unsur perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut.


● Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
● Panel atau sketsel, standart display atau box, untuk memajang
karya seni yang akan dipamerkan.
● Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar
lebih indah.
● Sound system, yaitu sarana audio yang diperlukan untuk
menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
● Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta,
teknik, dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni
yang dipamerkan.
● Katalog, yaitu lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan
pameran.
● Buku tamu, yang diisi oleh pengunjung pameran
● Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan
pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.
32. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PAMERAN SENI RUPA

1)perencanaan/planning
perencanaan sebaiknya dilaksanakan dengancermat&detail
2)pengelolaan/organizing
Mengorganisasi kegiatan pameran seni rupa adalah melakukan
pengelolaan sumberdayan manusia berdasarkan struktur organisasi
3)pelaksanaan/acting
Pengorganisasian merupakan kegiatan mengatur, mengadakan rapat,
membagi tugas, mengawasi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
4)pengawasan/controling dan penilaian
pameran sebi rupa akan berjalan baik jika diikuti dengan pengawasan.
Penilaian pameran ini juga ditulis secara cermat

33. PRINSIP PENATAAN RUANG SENI RUPA

1. Prinsip Interaksi
Prinsip interaksi adalah prinsip yang harus berorientasi pada kepentingan
penyelenggara dan pengunjung dalam penyelenggaraan pameran.
2. Prinsip Inisiatif
Prinsip inisiatif adalah penyelenggaraan pameran yang mengambil inisiatif
serta menentukan langkah-lagkah yang sistematis dan terencana ke arah
pendekatan khalayak ramai pada pameran yang sedang diselenggarakan.
3. Prinsip Repetisi
Prinsip repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan
secara berulang-ulang.
4. Prinsip lntegritas
Prinsip integritas adalah prinsip penyelenggaraan yang menampilkan banyak
koleksi pameran, contohnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari
bermacam-macam aliran.
5. Prinsip Efisiensi
Prinsip eflsiensi adalah penyelenggaraan pameran dengan melakukan
penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan
pengunjung. Prinsip efisiensi dapat didukung oleh lingkungan yang indah dan
menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran
hingga tercipta suasana yang menyenangkan.
34. Tahap dalam evaluasi pameran meliputi tiga kegiatan yaitu: 1) mengevaluasi hasil
penyelenggaraan pameran; 2) membuat laporan kegiatan pameran dan 3) pembubaran
panitia. Evaluasi Kegiatan Pameran Sekolah

Kriteria Evaluasi:

● Tujuan Acara
● Kualitas Pameran
● Interaksi Peserta
● Keterlibatan Siswa
● Keteraturan dan Keamanan
● Kemitraan dan Kolaborasi
● Tanggapan dan Umpan Balik

35. Macam-macam seni rupa murni

36. Macam-macam Seni rupa terapan


37. konsep, prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis dalam karya seni rupa

1. Konsep dalam pengkajian seni rupa


a. Aspek Visual
Aspek visual berhubungan dengan wujud karya seni rupa. Wujud karya seni rupa dapat
direspon oleh indra manusia. Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yangdapat
dinikmati melalui indra penglihatan (visual). Aspek visual dalam karya seni rupaterapan
terdiri atas struktur visual, komposisi, dan gaya pribadi.

b. Aspek Konseptual
Konsep konseptual berhubungan dengan konsep-konsep yang bersangkutan dengan karya
seni rupa itu sendiri. Aspek konseptual ini sangat berpengar yg terhadap hasil karya seni
yang akan dibuat atau diciptakan. Aspek komseptual terdiri atas penemuan sumber inspirasi,
penetapan interes seni, penetapan interes bentuk, dan penetapan prinsip bentuk.

c. Aspek Kreativitas

Kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni.Banyak
cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan,alat, dan
teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat
dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama.
Bila hal-hal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni
rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini penting untuk dipertimbangkan.

d. Aspek Keterampilan
Penguasaan teknik atau keterampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses penggarapan ide
menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai langkah
lanjut dalam mencipta atau dakam menentukan asas-asas estetis, seniman perlu ditunjang
dengan kemampuan teknik atau keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiru saling
berpengaruh dengan asas atau prinsip estetis.

2. Prosedur

Aspek prosedur berhubungan dengan proses kreasi, yaitu langkah-langkah kerja


kreatif yang ditempuh perupa untuk menghasilkan suatu karya. Misalnya dalam pembuatan
desain logo, tahapan kerjanya dimulai dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar,
simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses, kreasi, sampai tercipta sebuah logo.

3. Fungsi karya seni rupa

Fungsi seni rupa pada hakikatnya adalah manfaat pada konteks tertentu. Misalnya,
seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana
untuk mendapat pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa
terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni
terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah.

4. Tokoh karya seni rupa

Tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia, antara lain Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah,
Sudjojono, GM Sidharta, Barli, dan Sasmitawinata. Sedangkan tokoh-tokoh seni rupa
mancanegara, antara lain Rembrant, Vincent Van Gogh, Andi Warhol, Kandinsky, dan
sebagainya. Dengan mengetahui dan memperlajari tokoh-tokoh dalam dunia seni rupa,
diiharapkan wawasan serta pengetahuan dalam apresiasi, kritik, dan berkarya seni akan
semakin luas.

5. Nilai estetis

Estetika identik dengan seni dan keindahan. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat
bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya
seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Nilai
estetis bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur unsur fisik yang ditangkap oleh
mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya

38-45. Tahapan kritik seni rupa pada suatu karya

Tambahan:

Fungsi Kritik Seni: Kritik seni memiliki fungsi strategis dalam dunia kesenirupaan dan
pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani
persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis),
karya, dan penikmat seni.

Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan
interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya. Fungsi lain ialah menjadi dua mata panah
yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat.
Kritik Seni:

Istilah kritik berasal dari bahasa Yunani kuno kriticos / krites yang artinya mengamati,
membanding, memisahkan dan menimbang.

Jenis kritik :

Kritik populer (popular criticism),

Kritik jurnalistic (journalism criticism)

Kritik keilmuan (scholarly criticism)

Kritik Pendidikan (pedagogical criticism)

Kritik populer

Kritik populer adalah jenis kritik yang dibuat oleh penulis yang tidak menuntut
keahlian kritis. Dalam hal ini penulis kurang mempertimbangkan apakah penilaian
yang mereka buat tepat atau tidak. Namun dalam batas-batas tertentu mungkin saja
kritik populer sama baiknya dengan kritik para ahli.

Kritik jurnalistik

Kritik jurnalistik adalah jenis kritik yang dilakukan oleh para penulis yang dimuat pada
media masa yang memuat pemberitaan/ulasan ringkas dan jelas mengenai pameran
atau peristiwa dalam dunia kesenian.

Kritik ilmiah

Kritik ilmiah terjemahan dari “scholarly criticism” yang berkembang di universitas


atau akademi seni. Kritik Ilmiah adalah kritik yang dilakukan dengan metodologi
penelitian ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan estetik.

Kritik pedagogik

Kritik pedagogik adalah suatu bentuk kritik yang dilakukan guru atau dosen agar
tercipta suatu opini dan timbulnya kegiatan memperbincangkan atau diskusi antara
dosen atau guru dengan peserta didik atau antar peserta didik, bersifat mendidik.

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau landasan yang

digunakan:

1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik menekankan pada unsur atau prinsip seni rupa yang dapat

mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari

realitas kehidupan keseharian yang kita alami.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik seni

ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan

emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan

mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis dalam

kesenian.

Tambahan Latihan Soal Pameran Seni Rupa

1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan pengertian pameran seni rupa adalah ...

a. Pertunjukan musik yang disampaikan kepada penontonnya.

b. Pertunjukan tari yang disampaikan kepada penontonnya.

c. Komunikasi antara pencipta lagu dengan penontonnya.

d. Komunikasi antara pengrajin dengan konsumen melalui galeri seni.

e. Kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat


diapresiasi oleh orang banyak.

2. Tujuan melakukan suatu pameran seni rupa adalah ...

a. Menambah pengetahuan, meningkatkan apresiasi serta mempertajam imaginasi dan


intuisi tentang kesenirupaan.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berekspresi dalam menampilkan


karya seni rupa.

c. Sebagai media komunikasi bagi pelaku seni untuk menunjukkan hasil-hasil karya
seninya kepada orang lain.
d. Sebagai sarana pengembangan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga mereka
bisa lebih produktif.

e. Untuk mengambil penilaian hasil karya seni rupa peserta didik yang dilakukan oleh
masyarakat umum.

3. Pameran memiliki tujuan komersial, artinya ...

a. Pameran yang bertujuan menjual hasil karya seni rupa.

b. Pameran yang dilakukan di pasar seni.

c. Pameran yang bertujuan untuk mencari keuntungan sponsor.

d. Pameran yang dilakukan oleh para pedagang karya seni rupa.

e. Pameran yang hanya mengundang pengunjung kaya.

4. Berikut ini yang merupakan pengelompokan pameran berdasarkan sifatnya adalah ...

a. Pameran tunggal, kelompok, campuran

b. Pameran homogen, heterogen, konvergen

c. Pameran terbuka, tertutup, bergerak

d. Pameran insidentil, rutin, permanen

e. Pameran satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi

5. Berdasarkan ragam jenis karya yang digelar, pameran dapat dikelompokkan ke


dalam jenis ...

a. Pameran insidentil dan rutin.

b. Pameran tunggal dan kelompok.

c. Pameran homogen dan heterogen.

d. Pameran terbuka dan tertutup.


e. Pameran dua dimensi dan tiga dimensi.

6. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pameran bagi peserta didik adalah ...

a. Menumbuhkan kemampuan dalam memberi apresiasi karya orang lain.

b. Menambah wawasan dalam memberikan evaluasi karya secara objektif.

c. Melatih kerja kelompok dan bekerja sama dengan orang lain.

d. Melatih bertanggung jawab dan bersikap mandiri.

e. Memberi nilai hasil karya seni rupa untuk kenaikan kelas.

7. Fungsi utama dalam pameran seni rupa adalah ...

a. Mengajarkan sikap mandiri setelah lulus sekolah.

b. Memberikan motivasi untuk menjual karya seni.

c. Membangkitkan apresiasi seni peserta didik.

d. Media pembelajaran dalam praktek secara langsung.

e. Ajang kompetisi antar peserta didik dalam menunjukkan hasil karya.

8. Dalam merencanakan kegiatan pameran, tahapan pertama yang harus dilakukan


adalah ...

a. Menentukan judul dan tema pameran.

b. Menentukan tujuan pameran.

c. Menetapkan/membentuk kepanitiaan.

d. Memilih ketua panitia.

e. Menentukan lokasi kegiatan.


9. Berikut ini yang bukan merupakan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pameran adalah ...

a. Panel tempat karya.

b. Sound system.

c. Katalog karya.

d. Buku tamu dan kesan pesan.

e. Kotak sumbangan.

10. Prinsip repetisi dalam penyelanggaran pameran adalah ...

a. Berorientasi pada komunikasi antara pengunjung dan penyelenggara.

b. Menentukan langkah sistematis dan terencana dalam pendekatan kepada masyarakat


umum.

c. Pameran harus menampilkan banyak koleksi karya seni.

d. Pameran selalu diulang secara kontinyu agar masyarakat tahu jadwalnya.

e. Pameran harus didukung penataan lingkungan yang menarik.

11. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan jenis-jenis penyelenggaraan pameran
...

a. Tunggal

b. Kelompok

c. Produk

d. Restospeksi

e. Desain
12. Perbedaan utama jenis penyelenggaraan pameran bentuk pameran tunggal dan
pameran kelompok, dapat dilihat dari segi ...

a. Bentuk karyanya

b. Waktu pembuatan karyanya

c. Tempat pembuatan karyanya

d. Jumlah seniman yang berpameran

e. Ragam dan jenis karyanya

13. Di bawah ini yang bukan merupakan tujuan pameran yang diselenggarakan di
sekolah adalah ...

a. Tujuan politis

b. Tujuan sosial

c. Tujuan komersial

d. Tujuan kemanusiaan

e. Tujuan pendidikan

14. Pameran karya seni rupa yang menampilkan lukisan dan foto tentang peristiwa
tsunami di Aceh, merupakan pameran yang bertema ...

a. Kejadian alam

b. Bencana alam

c. Pemandangan alam

d. Laut lepas

e. Keganasan pantai

15. Yang harus diperhatikan dalam menata ruang pameran adalah berikut ini ...
a. Besar ruang, tinggi ruang, dan posisi ruang

b. Jumlah pengunjung, tanu undangan, dan sponsor

c. Biaya sewa, akses jalan, dan transportasi

d. Tempat, tata letak, dan pencahayaan

e. Promosi, pembuatan katalog, dan penyebaran undangan

16. Sketsel atau Panil dalam pameran digunakan untuk ...

a. Meletakkan karya seni dua dimensi.

b. Mempercantik ruangan pameran.

c. Meletakkan karya seni tiga dimensi.

d. Sarana promosi dan informasi pelaksanaan pameran.

e. Pintu masuk bagi penonton pameran.

17. Sedangkan level dalam pameran digunakan untuk ...

a. Memajang lukisan besar

b. Memajang lukisan kecil

c. Memajang patung hasil karya

d. Menempatan lampu penerang

e. Menempatkan karangan bunga dekorasi

18. Katalog dalam sebuah pameran dibuat bertujuan untuk ...

a. Memperindah tampilan dalam pameran.

b. Memberi kesan mewah kepada para pengunjung.

c. Pelengkap sajian dalam undangan.


d. Bahan bacaan bagi undangan yang tidak hadir.

e. Memberi informasi tentang materi pameran.

19. Tata lampu dan pencahayaan yang baik dalam sebuah pameran adalah ...

a. Diarahkan ke karya yang dipamerkan.

b. Diarahkan pada pintu masuk dan keluar.

c. Diarahkan pada pengunjung agar terlihat jelas.

d. Redup agar terlihat remang-remang.

e. Terang agar tidak terlihat suram.

20. Pembuatan denah pameran bertujuan untuk ...

a. Memudahkan pengunjung menuju tempat.

b. Mengatur arus pengunjung dan komposisi tata ruang.

c. Memberikan kesan agar tidak acak-acakan.

d. Memudahkan koordinasi antar panitia.

e. Menghitung kebutuhan dekorasi.

Anda mungkin juga menyukai