Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN SENI

Dasar – Dasar Seni Rupa, Seni Teater, Seni Musik dan Seni Tari
Dosen Pengampu : Wahyuning Tiyas, M.Pd

Disusun oleh :
Nadila (2227230083)
Mumun Munajiah (2227230086)
Hendrawan (2227230087)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Seni dengan judul : “Dasar – Dasar
Seni Rupa, seni teater, seni Musik dan seni Tari”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran serta
kritik yang dapat membangun kami/ kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyusunan makalah selanjutnya.

Serang, 20 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar - Dasar Seni Rupa


B. Dasar - Dasar Seni Teater
C. Dasar - Dasar Seni Musik
D. Dasar - Dasar Seni Tari

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Manfaat

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata dasar merujuk pada bentuk yang asli, utuh, atau belum mendapat imbuhan atau
tambahan apa pun. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan
kata dasar adalah kata yang menjadi dasar bentukan dari kata yang lebih besar. Sederhananya,
kata dasar merupakan kata yang masih asli atau belum tercampur dengan imbuhan atau kata
tambahan lainnya.
Oleh karenanya penting bagi setiap aspek kehidupan memiliki dasar atau keaslian
dari aspek tersebut. Dalam Seni pun tentunya akan ada dasar – dasar dari seni tersebut, baik
seni rupa, seni teater, seni musik, dan seni tari.

B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini kami merumuskan beberapa masalah yang akan kita bahas
pada bab Pembahasan di Makalah ini, rumusan masalahnya yaitu apa saja dasar –
dasar seni rupa, seni teater, seni musik dan seni tari ?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Seni, tetapi memiliki tujuan lain diantarany :
1. Untuk mengetahui apa saja dasar - dasar Seni Rupa, Seni teater ,seni Musik dan Seni
Tari
2. Untuk memberikan wawasan atau pengetahuan kepada para pembac
3. Untuk dijadikan bahan referensi bagi maha
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar – Dasar seni Rupa

Dasar-Dasar Seni Rupa memiliki ruang lingkup bahasan yang meliputi unsur-unsur
rupa, prinsip- prinsip pengoganisasian unsur rupa, menggambar, sketsa, desain dasar dua
dimensional, dan desain dasar tiga dimensional.

1. Unsur-unsur Seni Rupa


a. Titik
Titik adalah unsur paling dasar dan paling kecil di bidang seni rupa,
terlihat sebagai titik karena umumnya berukuran kecil. Titik bisa digunakan
untuk menciptakan unsur-unsur lain dengan cara menyusun atau menderet
hingga menjadi suatu garis. Akan tetapi titik juga bisa digunakan apa adanya
tanpa suatu garis.

b. Garis
Garis secara umum disebutkan sesuatu yang memanjang dan hanya
memiliki dimensi panjang tidak memiliki lebar dan ketebalan. Jenis garis
disebut sesuai dengan bentuk atau wujudnya. Garis lurus, garis gelombang,
garis zig-zag, melengkung, dan lainnya. Ada 2 jenis garis yaitu garis nyata dan
garis semu.
1. Garis nyata artinya garis yang membentuk tekstur nyata atau kasar dan
memiliki kemampuan mengomunikasikan kode, tulisan, huruf,
lambang, dan lainnya.
2. Garis semu artinya garis yang berperan menciptakan irama dan
gerakan sesuai imajinasi untuk menyatukan objek menjadi satu
kesatuan yang harmonis dalam sebuah karya seni rupa

c. Ruang
Ruang tercipta karena adanya batas dinding yang memanjang, melebar,
dan memiliki ketinggian atau kedalaman. Bisa dikatakan ruang merupakan
bentuk tiga dimensional. Segala benda di dunia pasti memerlukan ruang.
Begitu pula unsur seni rupa yang lain, titik, garis, bidang juga memerlukan
ruang untuk menyusunnya. Ruang dapat digolongkan menjadi dua yaitu ruang
nyata dan ruang semu. Ruang nyata merupakan ruang yang bisa dirasakan
secara langsung, bersifat nyata, misalnya ruang dalam bangunan. Ruang nyata
ini bersifat tiga dimensi. Ruang semu hanya kesan khayalan (ilusi) atau
bersifat semu. Misalnya sebuah karya dua dimensi yang menampilkan gambar
perspektif ruangan yang menghasilkan kesan 3 dimensi.
Ruang dua dimensi atau ruang datar banyak dimanfaatkan untuk membuat
gambar, menulis, merancang dan lainnya. Dalam sebuah gambar yang
menggunakan dua warna (hitam-putih), ruang positif adalah ruang yang
negatif adalah ruang yang dianggap sebagai latar belakang.

d. Bidang
Bidang memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang terbagi
dalam dua kelompok yaitu bidang geometris dan bidang organis. Bidang
geometris adalah bidang teratur yang dibuat secara matematis dan umumnya
memiliki sudut dan sisi seperti segitiga, segi empat, segi lima, lingkaran, dan
lainnya.
Bidang non geometris/organis adalah bidang yang dibuat secara bebas,
umumnya tidak bersudut atau bidang gabungan, contohnya berbentuk pohon,
binatang, daun, dan lainnya.

e. Bentuk
Seluruh benda di alam ini memiliki bentuk atau wujud. Benda yang
hanya memiliki dimensi panjang seperti tali dan kawat disebut garis. Benda
yang memiliki dimensi panjang dan lebar disebut bidang. Benda yang
memiliki dimensi panjang, lebar dan ketebalan/kedalaman/ketinggian disebut
bentuk, benda bervolume, gempal, atau bentuk tiga dimensi.
Pada umumnya bentuk dibagi menjadi dua jenis yaitu bentuk
geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris adalah bentuk yang bisa
diukur dengan alat matematika atau ilmu ukur. Bentuk non geometris atau
organis, umumnya berbentuk bebas mengalir, tidak memiliki keteraturan
bentuk, dan tidak bersudut seperti aneka bentuk di alam.
f. Warna
Warna memiliki peranan dan arti penting dalam kehidupan sehari-hari.
Warna menjadi pembeda atau penanda bahkan memberi identitas. Busana,
kendaraan, makanan, dan rumah memiliki warna. Tumbuhan, bunga, buah,
hewan, laut, dan berbagai macam benda alami lainnya juga memiliki warna.
Warna merupakan refleksi dari benda-benda yang memantulkan cahaya yang
ditangkap oleh indra penglihatan. Dalam bukunya, “Dasar-Dasar Tata Rupa
dan Desain”, menurut Sadjiman warna dibagi menjadi dua yaitu warna adiktif
dan subtraktif.” Warna aditif adalah warna yang berasal dari cahaya dan
disebut spektrum. Sedangkan warna subtraktif adalah warna yang berasal dari
bahan yang disebut pigmen. Sebuah warna terjadi karena fenomena alam
berupa cahaya yang mengandung warna spektrum pelangi atau karena
penambahan pigmen.

g. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan pada setiap benda yang dapat dianalisa
melalui dua aspek, yaitu kualitas raba permukaan dan kualitas visual suatu
benda. Kualitas raba permukaan adalah tekstur yang bisa dirasakan dengan
indra peraba (ujung jari) dan tekstur visual dapat dirasakan lewat pancaindra
penglihatan. Tekstur menentukan kualitas permukaan benda yang terlihat
paling awal dan memberikan karakter tertentu pada bagian permukaan bidang,
halus, lembut, lunak, kasar, licin, mengkilap, dan dapat menimbulkan nilai
estetik pada suatu benda dan karya seni.
Tekstur dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat permukaannya,
yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata sifat permukaannya bisa
dirasakan melalui indra rabaan dan penglihatan/visual serta menunjukkan
kesan yang sebenarnya. Dilihat tampak kasar diraba pun akan terasa kasar.
Yang termasuk tekstur nyata adalah kasar-halus, licin-kasar, keras-lunak.
Permukaan tekstur nyata bereaksi terhadap cahaya dengan memancarkan,
menyerap, dan memantulkannya sehingga mudah memperoleh
keselarasan/harmoni. Tekstur semu dapat dirasakan lewat pancaindra
penglihatan. Tekstur ini bersifat semu, dilihat secara visual terlihat kasar tapi
apabila diraba ternyata halus. Tekstur memberi nilai tambah dalam sebuah
karya seni rupa. Tekstur menjadikan suatu karya seni rupa bernilai tinggi
karena memberikan irama dan dinamika pada karya seni rupa.

h. Gelap Terang
Unsur gelap terang timbul karena ada perbedaan intensitas cahaya
yang jatuh pada permukaan benda, perbedaan ini menyebabkan tingkat nada
warna (value) yang berbeda, bagian yang terkena cahaya akan terlihat lebih
terang daripada bagian yang tidak terkena cahaya.

2. Prinsipi – prinsip Seni rupa


Prinsip-prinsip seni rupa adalah cara penyusuan, pengaturan unsur-unsur rupa
sehingga membentuk suatu karya seni. Prinsip Seni Rupa dapat juga disebut asas seni
rupa, yang menekankan prinsip desain seperti: kesatuan, keseimbangan, irama,
penekanan, proporsi dan keselarasan. Desain atau yang dulu diistilahkan dengan sebutan
nirmana sebenarnya secara meteri tidak ada perubahan yang mendasar, karena semua
prinsip tersebut masih seperti semula.
1. Prinsip Kesatuan Untuk mendapatkan suatu kesan kesatuan yang lazim disebut
unity memerlukan prinsip keseimbangan, irama, proporsi, penekanan dan
keselarasan. Antara bagian yang satu dengan yang lain merupakan suatu kesatuan
yang utuh, saling mendukung dan sistematik membentuk suatu karya seni. Dalam
penerapannya pada bidang karya seni rupa/kriya prinsip kesatuan menekankan
pada pengaturan obyek atau komponen obyek secara berdekatan atau
penggerombolan unsur atau bagian-bagian. Dalam kekriyaan pengaturan ini bisa
dilakukan atau dapat dilakukan dengan cara permainan teknik pahatan,
memformulasikan obyek, subyek, dan isian-isian pada suatu bidang garapan.
2. Prinsip Keseimbangan Prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot. Pada karya
dua dimensi prinsip keseimbangan ditekankan pada bobot kualitatif atau bobot
visual, artinya berat - ringannya obyek hanya dapat dirasakan. Pada karya tiga
dimensi prinsip keseimbangan berkaitan dengan bobot aktual (sesungguhnya).
Keseimbangan ada dua yaitu: Simetris dan asimetris. Selain dua keseimbangan
itu ada juga yang namanya keseimbangan radial atau memancar yang dapat
diperoleh dengan menempatkan pada pusat-pusat bagian. Pencapaian
keseimbangan tidak harus menempatkan obyek secara simetris atau di tengah-
tengah. Keseimbangan juga dapat diperoleh antara penggerombolan dengan
obyek-obyek yang berukuran kecil dengan penempatan sebuah bidang yang
berukuran besar. Atau mengelompokkan beberapa obyek yang berwarna ringan
(terang) dengan sebuah obyek berwarna berat (gelap).
3. Prinsip Irama Irama dalam karya seni dapat timbul jika ada pengulangan yang
teratur dari unsur yang digunakan. Irama dapat terjadi pada karya seni rupa dari
adanya pengaturan unsur garis, raut, warna, teksture, gelap-terang secara
berulang-ulang. Pengulangan unsur bisa bergantian yang biasa disebut irama
alternatif. Irama dengan perubahan ukuran (besar-kecil) disebut irama progresif.
Irama gerakan mengalun atau Flowing dapat dilakukan secara kontinyu (dari
kecil ke besar) atau sebaliknya. Irama repetitif adalah pengulangan bentuk,
ukuran, dan warna yang sama (monotun).
4. Prinsip Penekanan Pada seni rupa bagian yang menarik perhatian menjadi
persoalan/masalah prinsip penekanan yang lebih sering disebut prinsip dominasi.
Dominasi pada karya seni rupa dapat dicapai melalui alternatif melalui
memggerombolkan beberapa unsur, pengaturan yang berbeda, baik ukuran atau
warnanya. Seperti misalnya gambar orang dewasa pada sekelompok anak kecil,
warna merah di antara warna kuning. Penempatan dominasi tidak mesti di
tengah-tengah, walaupun posisi tengah menunjukkan kesan stabil. Penekan atau
pusat perhatian atau juga disebut obyek suatu karya/garapan adalah karya yang
dibuat berdasarkan prioritas utama. Karya yang diciptakan paling awal tersebut
lebih menonjol dari berbagai segi obyek pendukungnya seperti ukuran, teknik,
dan pewarnaannya. Dalam seni kriya, penciptaan suatu karya dinominasi menjadi
tiga bagian
a. Obyek ciptaan.
b. Obyek pendukung dan
c. Isian-isian.
Obyek ciptaan mendapat perhatian yang prioritas dan dominan karena akan
dijadikan pusat perhatiannya. Obyek pendukung yang dimaksudkan adalah
bentuk-bentuk yang dibuat agar tidak sama persis dengan obyek ciptaan, karena
sifatnya sebagai pendukung. Sedangkan isian-isian adalah obyek yang
memberikan aksen terhadap kedua obyek ciptaan. Atau memberi pola/motif pada
bidang-bidang tertentu untuk memunculkan obyek ciptaan.
5. Prinsip Proporsi Proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang satu
yang lainnya dengan pertimbangan seperti: besar-kecil, luas-sempit, panjang-
pendek, jauh –dekat dan yang lainnya. Dalam seni rupa kriya, perbandingan ini
mempertimbangkan seperti bidang gambar dengan obyeknya. Yang juga memjadi
perbandingan dalam seni rupa kriya adalah skala maupun riil/aktual. Berdasarkan
kondisi riil, botol lebih tinggi dari pada gelas atau piring lebih lebar dari pada
mangkok. Proporsi juga digunakan untuk membedakan obyek utama (tokoh),
pendukung (figuran), dan isian-isian (pendukung/latar). 6. Prinsip keselarasan
Prinsip ini juga disebut prinsip harmoni atau keserasian. Prinsip ini timbul karena
ada kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Selain penataan
bentuk, teksture, atau warna-warna yang berdekatan (analog). Kalau dalam karya
ada warna-warna yang berlawanan (komplementer) harus dicarikan warna
pengikat/sunggin.

B. Dasar – Dasar seni Teater


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengertian teater ini bisa atau dapat didefinisikan
menjadi tiga, di antaranya ialah :

1. Gedung atau pun juga ruang tempat pertunjukan film, sandiwara, serta sebagainya.
2. Ruangan besar itu dengan deretan kursi-kursi ke samping, serta ke belakang untuk mengikuti
kuliah atau juga untuk peragaan ilmiah.
3. Pementasan drama ialah sebagai suatu seni atau juga profesi; sandiwara, seni drama, drama.

Teater yang menyajikan cerita kehidupan nyata di atas pentas. Jalan cerita yang disajikan
biasanya mengandung pesan moral yang tersirat dan bisa dijadikan pelajaran kehidupan oleh para
penonton. Teater adalah cabang kesenian yang lahir pada masa Yunani klasik.

Dalam arti luas, teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
Sedangkan dalam arti sempit, teater adalah drama, yaitu kisah kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media percakapan, gerak, dan laku, dan didasarkan pada naskah
yang tertulis, serta dilengkapi dekorasi, kostum, make up, nyanyian, tarian dan sebagainya.

Jenis - jenis Seni Teater

1. Seni Teater Tradisional


Teater tradisi banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan sarana
pewarisan ilmu hidup atau nilai-nilai kebaikan. Teater bisa menghibur sekaligus berperan
sebagai wadah pendidikan moral masyarakat. Teater menjadi sendi penting di dalam
membangun harmoni kehidupan bersama, termasuk membiasakan berdampingan dengan
orang lain di lapangan yang berbeda suku, bahasa, adat istiadat dan agama saat menonton.
Teater tradisi tidak memisahkan antara pelaku dan penonton. Batasnya dikaburkan, sehingga
sewaktu-waktu penonton langsung bisa menjadi bagian dari tontonan. Teater tradisi lekat pada
ritual, adat, kebiasaan dan kebudayaan lokal (termasuk bahasa daerah). Kehidupannya masih
bertaut pada konsep paguyuban atau kekeluargaan yang direkat oleh semangat gotong royong.
Dalam teater tradisi, seni laku, tari, musik dan seni suara masih bersinergis saling melengkapi.
2. Seni Teater Modern
Teater modern mengambil pola barat sebagai referensi. Teater dipisahkan dari tari,
seni suara dan musik. Kehadirannya adalah bagian dari produk kesenian yang menuju pada
industri. Bentuk teater modern Indonesia yaitu teater modern konvensional, teater modern
dengan pembaharuan dan teater modern kontemporer.
Teater modern yang konvensional menggunakan konsep, pola dasar, teknik dan
penyajiannya tidak berubah dari teater barat hanya disesuaikan dengan alam dan
menggunakan bahasa Indonesia. Teater modern dengan pembaharuan adalah teater yang
mencoba memasukan unsur-unsur teater tradisional sebagai suatu gaya dalam pementasannya.
Seniman-seniman teater mulai mempertanyakan teater modern yang ada. Ada
kesadaran baru yang dirasakan bahwa teater modern konvensional masih belum mantap
sebagai teater nasional. Masyarakat teater Indonesia sadar bahwa di dalam dirinya ada teater
tradisional yang harus dipertahankan. Adapun yang ketiga adalah teater modern yang
kontemporer, yaitu teater yang mencoba mendobrak teater konvensional dan teater
pembaharuan.

Teknik dasar Teater

1. Olah Tubuh

Tubuh menjadi bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Melalui gestur, tubuh
mencerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan. Dengan demikian,
fleksibilitas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh pemain
teater.

Latihan olah tubuh sendiri diarahkan untuk mendukung kemampuan pemain dalam
mewujudkan akting yang baik. Pada latihan olah tubuh, hal utama yang harus dilakukan
adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan menyenangkan.

Secara umum, ada lima bagian tubuh yang harus terus dilatih fleksibilitasnya sebagai
modal seorang pemain teater untuk berakting secara baik. Lima bagian tubuh ini meliputi:

 Latihan bagian kepala,


 Latihan bagian tangan,
 Latihan bagian badan,
 Latihan bagian pinggul,
 Latihan bagian kaki.
2. Olah Suara

Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik. Hal ini
karena suara merupakan faktor penting sebagai penyampai pesan kepada
penonton.Penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi setiap kata yang diucapkan, harus jelas
dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang diperankan.

Dengan demikian, seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-tahapan
tertentu. Latihan olah suara dapat diawali dengan mengucapkan kata vokal seperti "a, i, u, e,
o" sesuai dengan bentuk mulut. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam latihan teknik
olah suara:

 Tekanan kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam sebuah kalimat untuk memperkuat
pesan atau mendramatisir kalimat.
 Jiwa kalimat, yakni seorang aktor penting untuk dapat menghidupkan sebuah kalimat
dengan bumbu-bumbu emosi, seperti rasa gembira, sedih, dan lain sebagainya.
 Tempo dan Irama, yakni pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika, artinya
suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Misalnya cepat, lambat, tegas,
mendayu, dan sebagainya.

3. Olah Rasa

Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang aktor dalam
mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok peran yang sedang dimainkan
sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang
bukan dirinya sendiri. Untuk mencapai titik tersebut, seorang aktor setidaknya harus
melakukan tiga latihan berikut ini:

 Latihan konsentrasi
 Latihan imajinasi
 Latihan ingatan emosi

C. Dasar – Dasar Seni Musik

Kata “musik” berasal dari bahasa Inggris music yang berasal dari bahasa Yunani
mousikê. Mousikê merujuk kepada semua seni yangdipimpin oleh Muses yang berupa musik
dan puisi.Musik pada dasarnya merupakan bunyi yang diungkapkan melalui ritme yang
teratur dan melodi yang indah. Musik tercipta dari berbagai media seperti suara manusia dan
alat musik. Musik bukan hanya sebagai media berekspresi dan hiburan semata, tetapi dapat
digunakan sebagai sarana pendidikan, sumber inspirasi, bahkan sebagai profesi. Berikut ini
uraian singkat mengenai pengertian seni musik dan unsur-unsur seni musik yang kami sajikan
secara lengkap.

Unsur-unsur Seni Musik

1. Melodi
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi berdasarkan
perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Melodi merupakan bentuk ungkapan penuh atau
hanya penggalan ungkapan melodi.Melodi terdiri dari durasi, pitch, dan tone. Pitch
merupakan suatu hal yang mengatur serangkaian not dengan lambang alfabet A-G. Pitch
sering disebut timbre atau warna suara. Rangkaian not-not menjadi melodi dalam serangkaian
waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not dapat dihasilkan dari berbagai alat musik dengan
warna suara yang berbeda atau disebut dengan istilah tone.

2. Ritme (Irama)
Ritme (Irama) adalah gerak yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara
tetap. Irama lebih terasa indah karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi. Ritme
merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti variasi gerak melodi.

3. Birama
Birama adalah unsur seni musik berupa ketukan/ ayunan secara berulang-ulang yang
datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama biasanya dituliskan dalam angka
pecahan seperti 2/4, 3/4,2/3, dan seterusnya. Angka pembilang (di atas tanda “/” )
menunjukan jumlah ketukan, sedangkan angka penyebut (di atas tanda “/”) menunjukan nilai
nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap dinamakan birama bainar,
sedangkan birama yang penyebutnya ganjil dinamakan birama ternair. Terdapat 2 jenis birama
utama yaitu birama perduaan dan birama pertigaan yang dapat diperinci menjadi :

Birama perduaan bersahaja : Birama 2/4 dan 2/8

Birama perduaan bertingkat : Birama 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8

Birama pertigaan bersahaja : Birama 3/4 dan 3/8

Birama pertigaan bertingkat : Birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8

4. Harmoni
Harmoni adalah hal yang berhubungan dengan keselarasan bunyi. Secara teknis,
harmoni meliputi peranan, susunan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk
secara keseluruhan. Harmoni mempunyai elemen interval dan akor. Interval adalah
sebuah susunan nada-nada yang jika dibunyikan secara serentak. Sementara akord adalah
kumpulan beberapa nada yang biasanya terdiri dari minimal tiga nada kemudian dimainkan
secara bersamaan sehingga akan terdengar harmonis. Akord ini biasanya disebut juga dengan
chord atau kunci.
Dengan demikian, dapat diibaratkan melodi dapat memenuhi aspek seni musik secara
horizontal,sedangkan harmoni dapat memenuhi aspek hubungan nada-nada secara vertikal.
Peranan harmoni akan semakin nyata ketika seorang penyanyi membawakan sebuah lagu
dengan iringan alat musik. Harmoni memberi bobot, nilai dan bentuk tabuhan pada jalinan
melodi. Sebuah lagu akan terdengar indah apabila memiliki harmoni yang baik.

5. Tempo
Tempo adalah hal yang berhubungan dengan cepat lambatnya gerak musik atau lagu,
atau dapat dikatakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat permainan suatu lagu,
maka semakin besar nilai tempo lagu tersebut. Tanda tempo dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Tempo Lambat (Largo, Adagio, Grave, Lento),
2) Tempo Sedang (Andante, Andantino, Moderato, Allegro Moderato),
3) Tempo Cepat (Allegro, Allegretto, Presto, Vivace),
4) Tempo Perubahan (Rit, RRitard.a.t, dan Accel, serta String).

Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Beat, yaitu ketukan dasar yang
menunjukkanbanyaknya ketukan dalam satu menit. Misalnya, sebuah lagu memiliki beat
MM70, artinya dalam satu menit terdapat 70 ketukan. MM adalah singkatan dari Metronome
Malze. Metronome adalah alat pengukur tempo. Malze (1815) diambil dari nama pencipta
alat ini.

6. Dinamika
Dinamik adalah hal yang berhubungan dengan keras lembutnya lagu dan
perubahannya. Tanda dinamik dibagi lembut, sedang, dan keras.

Mezzopiano: agak lembut Mezzoforte: agak keras

Piano: lembut Forte: keras

Pianossimo: sangat lembut Fortissimo: sangat keras


Untuk menunjukkan perubahan dinamika, dipakai istilah Cressendo (semakin lama
semakin keras) Decresendo (semakin lama semakin lembut).

Dinamik merupakan unsur yang paling kuat menunjukkan emosi atau perasaan yang
terkandung dalam sebuah karya musik jika dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya.
Dinamik dapat menunjukkan sebuah karya musik yang memiliki emosi atau perasaan seperti
sedih, riang, gembira, agresif, atau datar. Dinamik akan memainkan perasaan pemusik
maupun pendengarnya sehingga akan masuk ke dalam musik yang didengarnya.

7. Tangga Nada
Tangga Nada adalah urutan atau deret nada yang disusun secara berjenjang. Antara
nada satu dengan yang lain terdapat jarak tertentu. Ada yang berjarak 1/2, 1, 1 1/2, dan 2.
Jarak ini yang menentukan kemungkinan variasi nada dan jenis tangga nada.
Tangga nada adalah susunan yang berjenjang dan berasal dari nada-nada pokok dari
sebuah sistem nada. Mulai dari nada dasar sampai dengan nada oktaf, yaitu do, re, mi, fa, so,
la, si, do. Namun, ada pula yang menyebut bahwa tangga nada merupakan susunan dari
sebuah nada yang dirangkai dengan menggunakan rumus interval dari nada tertentu. Interval
nada adalah jarak antara nada yang satu dengan nada yang lain. Jarak tersebut beragam, ada
yang memiliki jarak ½, ada yang 1 dan juga ada yang dua.Dari jarak tersebut nantinya akan
menentukan sebuah variasi nada dan juga jenis tangga nada yang dihasilkan.
Sementara itu, di dalam tangga nada terdapat tiga jenis tangga nada yang berbeda-
beda. Antara lain, tangga nada diatonis, pentatonis, dan juga kromatis.

8. Timbre
Timbre adalah warna bunyi atau kualitas bunyi yang membedakan kesan. Timbre
sebuah alat musik dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya. Timbre yang
dihasilkan alat musik petik pasti akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan dari alat musik
pukul, meskipun keduanya dimainkan dalam nada yang sama.

9. Notasi
Notasi merupakan salah satu unsur musik yang membentuk sebuah lagu. Jenis notasi
dalam seni musik terdapat dua macam, lebih jelasnya akan kita bahas pengertian jenis notasi
berikut ini.
1) Notasi Angka
Notasi angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol-simbol
angka. Angka-angka yang dipakai adalah sebagai berikut;
 1 – Do  5 – Sol
 2 – Re  6 – La
 3 – Mi  7 - Si (ti)
 4 – Fa

2) Notasi Balok
Notasi balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya suara
yang diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi mutlak, karena
mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz), sehingga sangat tepat
digunakan dalam bermain musik. Bagian-bagian notasi balok dibagi menjadi 3, yaitu
bendera, tangkai,dan kepala. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Selain ketiga bagian di atas notasi balok juga dirincikan bentuk, nama, nilai dan harga
notasi balok, lebih jelasnya lihat bagan berikutini:

3) Notasi Huruf
Notasi huruf merupakan notasi yang paling mudah, yang didasarkan
pada bunyi nadanya. Membacanya cukup dengan do re mi fa sol la si. Namun, umumnya
notasi huruf disederhanakan sesuai dengan keperluan sehingga notnya menjadi d r m f s l
t. Tanda panjang not disimbolkan dengan — (d –), sedangkan tanda diam disimbolkan
dengan o.

D. Dasar – Dasar Seni Tari


Tari adalah suatu gerakan berirama yang memerlukan kerja sama antara anggota
tubuh serta musik pengiring. Elemen – elemen dasar seni tari melipu ruang, waktu dan tenaga.

Terdapat tiga unsur utama dalam seni tari, tiga unsur tersebut adalah wiraga, wirama, dan
wirasa. Semua unsur ini harus mampu dikuasai oleh setiap penari :
1) Wiraga
Unsur seni tari pertama adalah wiraga, yang berarti keterampilan secara raga
atau fisik untuk menggerakkan setiap gerakan badan baik dalam posisi berdiri serta
duduk. Contoh unsur raga ini ada keterampilan menggerakkan jari-jari tangan, bahu,
leher, mimik wajah, dan anggota tubuh yang lain, sehingga menciptakan sebuah gerakan.
Setiap gerakan pada seni tari harus bersifat ritmis, dinamis, dan estetis, supaya pesan dari
tarian tersebut bisa tersampaikan.
2) Wirama (irama)
Unsur utama dalam seni tari yang kedua yaitu wirama. Irama merupakan musik
yang mengiringi sebuah tarian. Dengan unsur irama, penari dapat menyelaraskan antara
musik dan gerakan tarian supaya bisa sejalan bersamaan. Irama musik juga menjadi
tanda untuk menunjukkan kapan gerakan tari harus dimulai, sesi jeda, dan berakhir.
3) Wirasa (rasa)
Seni tari harus mampu menyampaikan pesan dan perasaan melalui gerakan tarian
dan ekspresi penarinya. Seorang penari perlu menjiwai setiap makna dari sebuah tarian
secara mendalam, baik itu dalam bentuk emosional sampai gerakan.
Sebagai contoh, jika penari membawakan tarian tentang kisah putri raja yang
anggun, maka pembawaannya harus gemulai dengan senyum simpul
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, seperti tari, lukisan, ukiran. Seni
meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan
yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai
keindahannya atau kekuatan emosinya. Seni meliputi seni Rupa, Seni Teater, Seni Musik dan
seni Tari.
Seni Rupa merupakan cabang seni yang diciptakan melalui media rupa (visual) yang
dapat dilihat oleh mata dan dirasakan melalui rabaan. Seni rupa terdiri dari unsur rupa seperti
titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan. Ada delapan unsur
dasar dalam seni rupa; yakni titik, garis, bentuk, bidang, ruang, gelap terang, warna, tekstur,
dan nilai.
Seni Teater teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
Sedangkan dalam arti sempit, teater adalah drama, yaitu kisah kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media percakapan, gerak, dan laku, dan didasarkan pada
naskah yang tertulis, serta dilengkapi dekorasi, kostum, make up, nyanyian, tarian dan
sebagainya.
Seni terater meliputi keterampilan olah pikir, olah rasa, olah suara dan olah tubuh,
yang di dalam pementasannya tersebut memadukan seni peran, seni rupa, seni gerak, seni
sastra, seni tari, dan seni musik. Secara umum, teknik dasar akting teater dibagi menjadi tiga
yaitu ; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa.
Seni Musik (Jamalus) adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam
bentuk lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran penciptanya melalui
unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta
ekspresi sebagai sumber kesatuan.
Seni tari merupakan salah satu jenis kesenian yang memadukan musik dengan
gerakan tubuh yang indah. Terdapat tiga unsur utama dalam seni tari, yakni wiraga, wirama,
dan wirasa.

B. Manfaat
Setiap hal yang kita lakukan pasti akan memiliki manfaat baik untuk kita sendiri maupun
untuk orang lain,berikut manfaat seni,antara lain sebagai berikut :
a. sebagai wahana untuk mengembangkan bakat dan kreativitas
b. menghasilkan produk budaya berbagai macam suku bangsa
c. mengembangkan tiga ranah berpikir, kognitif yaitu, afektif, dan psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA
SENI RUPA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Seni-Rupa-KLS-X-Sem-1.pdf

SENI MUSIK – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


https://repositori.kemdikbud.go.id/19387/1/Kelas%20XI_Seni%20Budaya(Seni%20Musik)_KD
%203.1.pdf

Gerak Dasar Tari 1 - Repositori Kemdikbud https://repositori.kemdikbud.go.id/9734/1/Gerak-Dasar-


tari-1.pdf

https://id.scribd.com/presentation/509548934/Dasar-Dasar-seni-Musik

http://beritamagelang.id/kolom/pentingnya-pendidikan-seni-di-sekolah#:~:text=Pendidikan%20seni
%20di%20sekolah%20memiliki,kognitif%2C%20afektif%2C%20dan%20psikomotorik.

https://tirto.id/pengertian-seni-teater-dan-teknik-dasar-akting-teater-gjjQ

https://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/dasar-dasar-teater-16-definisi-sejarah-teater https://
www.gramedia.com/literasi/elemen-dasar-tari/

Anda mungkin juga menyukai