Narasi Wasbang
Narasi Wasbang
Wb,
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua,
Syaloom, Om Swastiastu,
(Slide – 1 )
Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa,
marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.
2
(Slide – 2 )
Namun sebelum memulai pembahasan
materi saya ini, perkenankanlah saya memper-
kenalkan diri saya, nama dan biodata saya bisa
dilihat dalam tayangan slide ini.
(Slide - 3)
Hadirin yang saya banggakan,
3
(Slide - 4)
Apabila kita melihat data jumlah penduduk
dunia ditahun 2018 mencapai 7,6 milyar manusia,
sedangkan idealnya kapasitas bumi sebenarnya
hanya 4 sampai dengan 5 milyar saja.
Kondisi ini membawa dampak angka
kematian anak setiap harinya berjumlah 41,095
anak yang diakibatkan karena kemiskinan,
kelaparan, dan kesehatan yang buruk.
(Slide - 5 & 6)
4
(Slide - 7)
Para Peserta Pelatihan sekalian, diprediksi
pada tahun 2043 nanti jumlah penduduk dunia
sebanyak 12,3 milyar jiwa, dimana dari jumlah
tersebut komposisinya adalah 9,8 milyar jiwa
5
(Slide - 8)
Tayangan dari beberapa slide, berikut ini
memberikan gambaran kepada kita tentang
dampak dari adanya krisis pangan, air dan energi.
(Slide - 9)
Kita tentu tidak akan rela di masa
mendatang memiliki generasi penerus bangsa
6
(Slide - 12)
Para peserta pelatihan sekalian yang saya
banggakan, seluruh pembahasan tadi merupakan
gambaran tentang masalah-masalah strategis
7
(Slide - 13)
Berdasarkan data hasil survei oleh Indo
Barometer tentang permasalah utama di
Indonesia, publik cenderung memilih masalah
bidang ekonomi (16% dan 14,6%) yang paling
dirasakan, disusul dengan masalah agama dan
sara (8,3%) dan yang terakhir masalah
infrastruktur jalan (2,2%). Namun demikian
12
(Slide - 14)
Salah satu permasalahan yang cukup
serius dan perlu perhatian adalah maraknya
kasus korupsi terutama yang dilakukan oleh
oknum pejabat penyelenggara negara.
(Slide - 15)
Dengan adanya KPK sebagai lembaga
independen anti korupsi, telah banyak
13
(Slide - 16)
Penekanan saya tersebut kiranya tidak
berlebihan apabila kita melihat slide berikut yang
memberikan data bahwa dari kasus-kasus korupsi
yang ada (tertangkap), paling banyak dilakukan
14
(Slide - 17)
Para peserta pelatihan sekalian,
permasalahan lain bagi Bangsa Indonesia adalah
ancaman terorisme, yang disebabkan oleh
pemahaman ajaran agama yang keliru dan
cenderung bersifat radikal. Terkait dengan hal
tersebut maka saya menekankan kepada para
peserta pelatihan sekalian agar senantiasa
mengingatkan dan melindungi lingkungan kita,
terutama di lingkungan keluarga kita untuk
mewaspadai pengaruh-pengaruh dari ajaran
agama yang salah.
(Slide - 18)
15
(Slide - 19)
16
(Slide - 20)
Seperti diketahui bahwa kasus narkoba di
Indonesia kian marak dan sudah sangat serius
17
(Slide - 21)
Disisi lain dampak dari kemajuan Iptek dan
derasnya informasi dari negara lain adalah
maraknya pornografi dan tergerusnya nilai-nilai
moral dan susila di Indonesia, sehingga
dikalangan pemuda Indonesia banyak terjadi
pergaulan seks bebas. Hal ini tentu sangat
bertentangan dengan norma hukum maupun
nilai-nilai agama.
18
(Slide - 25)
Yang harus kita pahami bersama adalah
Negara Indonesia merupakan negara besar yang
terdiri dari belasan ribu pulau, ribuan suku
bangsa/etnik dan ratusan jenis bahasa. Kondisi ini
merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa, namun disisi lain bisa menjadi
musibah/masalah apabila kita tidak mampu
mengelolanya dengan baik.
(Slide - 26)
Berbicara tentang wawasan kebangsaan,
LB Moerdani menegaskan bahwa ada 3 dimensi
wawasan kebangsaan yaitu : Rasa kebangsaan
20
(Slide - 27)
Terkait dengan hal tersebut di atas, agar
bangsa Indonesia mampu bertahan menghadapi
berbagai ancaman dan permasalahan yang ada,
maka harus memiliki karakter yang kuat,
kepribadian yang kuat dan ketahanan nasional
21
(Slide - 28)
Hal lain yang perlu kita pahami adalah,
bahwa dengan kita mempertahankan jati diri kita
sendiri hal ini bukan berarti kita menutup diri dari
segala bentuk perubahan yang terjadi, kita harus
membuka diri dalam hal-hal yang bersifat
konstruktif tanpa harus kehilangan identitas dan
kepribadian diri sebagai bangsa. Hal ini penting
agar pembangunan bangsa Indonesia lebih
terjamin dan berhasil.
(Slide - 29)
22
(Slide - 31)
Dari aspek yuridis masalah bela negara
telah diatur dalam UUD 1945 pasal 27 dan pasal
30 dimana pada intinya setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan semesta, yang
dilaksanakan oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan
utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukungnya.
25
(Slide - 32)
Selanjutnya didalam UU Nomor 3 tahun
2002 pasal 9 ayat (2) diatur bahwa upaya bela
negara tersebut diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela / wajib
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
Dengan demikian stigma/anggapan yang
selama ini ada bahwa untuk membela
negara harus dengan memanggul senjata
adalah keliru, kita semua bisa membela
negara kita melalui peran dan profesi kita
masing-masing. Apabila saat ini anda
26
(Slide - 35)
Berkaitan dengan banyaknya kasus korupsi
yang dilakukan oleh para pejabat eselon
pemerintahan, saya mengajak peserta pelatihan
sekalian untuk mendukung budaya anti korupsi,
hal ini penting agar Negara Indonesia bisa lebih
maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-
bangsa lain, lebih dari itu akan menjadikan negara
Indonesia menjadi negara yang bermartabat.
(Slide- 38)
Hal yang mengemuka dan penting untuk
kita waspadai adalah penggunaan media sosial
secara berlebihan. Gunakanlah media sosial
secara bijak untuk hal-hal yang bermanfaat dan
jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita
bohong (Hoax).
(Slide- 39)
Dalam kehidupan bermasyarakat
diharapkan kita harus berani mengatakan “ tidak “
terhadap narkoba karena hal itu sangat merusak
29
(Slide - 40)
Menghadapi segala permasalahan bangsa
hendaknya kita jangan hanya menjadi penonton
dan termenung saja, tetapi harus berbuat sesuatu
sesuai dengan kondisi dan kapasitas kita secara
optimal. Tidak selamanya “diam itu adalah emas”.
Saat ini kita butuh orang-orang yang optimis,
berpengetahuan, cerdas dan militan dalam
bekerja dan berkarya membangun negara kearah
yang lebih baik.
30
(Slide - 43)
31
Wassalamu'alaikum Wr.Wb,
Syaloom, Om Shanti Shanti Shanti Om.
32