Anda di halaman 1dari 32

Assalamu’alaikum Wr.

Wb,
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua,
Syaloom, Om Swastiastu,

- Yang Saya terhormat Bapak/Ibu ..............

- Yang Saya banggakan seluruh yang


berbahagia ................................

(Slide – 1 )
Sebagai insan yang beriman dan bertaqwa,
marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan
Karunia-Nya, kita semua dapat berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat walafiat.
2

Sesuai dengan jadwal kegiatan yang ada,


pada hari ini saya diminta untuk memberikan
materi tentang " Wawasan Kebangsaan dan Bela
Negara ".

(Slide – 2 )
Namun sebelum memulai pembahasan
materi saya ini, perkenankanlah saya memper-
kenalkan diri saya, nama dan biodata saya bisa
dilihat dalam tayangan slide ini.

(Slide - 3)
Hadirin yang saya banggakan,
3

Materi ini saya awali dengan pembahasan


mengenai isu-isu strategis dan kompetisi global
yang perlu kita pahami bersama.

(Slide - 4)
Apabila kita melihat data jumlah penduduk
dunia ditahun 2018 mencapai 7,6 milyar manusia,
sedangkan idealnya kapasitas bumi sebenarnya
hanya 4 sampai dengan 5 milyar saja.
Kondisi ini membawa dampak angka
kematian anak setiap harinya berjumlah 41,095
anak yang diakibatkan karena kemiskinan,
kelaparan, dan kesehatan yang buruk.

(Slide - 5 & 6)
4

Disisi lain bila kita berbicara tentang


penduduk dunia yang dikaitkan dengan
kelangkaan energi, data menunjukkan antara
tahun 2011 sampai dengan tahun 2035 diprediksi
konsumsi energi dunia mengalami kenaikan
sebanyak 41% sehingga pada tahun 2056 energi
fosil dunia akan habis dan mau tidak mau akan
digantikan oleh energi hayati. Seperti diketahui
bahwa energi fosil merupakan energi yang tidak
dapat diperbarui sehingga perlu dilakukan upaya
untuk mencari energi alternatif yaitu bio energi.

(Slide - 7)
Para Peserta Pelatihan sekalian, diprediksi
pada tahun 2043 nanti jumlah penduduk dunia
sebanyak 12,3 milyar jiwa, dimana dari jumlah
tersebut komposisinya adalah 9,8 milyar jiwa
5

berada di daerah non ekuator sedangkan 2,5


milyar jiwa berada di daerah ekuator. Karena
sumber hayati banyak tumbuh didaerah ekuator
(tropis) yang merupakan sumber bahan baku
energi hayati, maka diperkirakan saat itu akan
terjadi kompetisi dalam mencari pangan, air dan
energi di daerah ekuator tersebut.

(Slide - 8)
Tayangan dari beberapa slide, berikut ini
memberikan gambaran kepada kita tentang
dampak dari adanya krisis pangan, air dan energi.

(Slide - 9)
Kita tentu tidak akan rela di masa
mendatang memiliki generasi penerus bangsa
6

yang kesulitan untuk memperoleh kebutuhan


pangan dan air untuk mempertahankan hidupnya.

(Slide - 10 & 11)


Kita juga tidak akan rela memiliki generasi
penerus yang tidak sehat, buruk kualitas
hidupnya, bahkan memiliki usia hidup yang
singkat.

(Slide - 12)
Para peserta pelatihan sekalian yang saya
banggakan, seluruh pembahasan tadi merupakan
gambaran tentang masalah-masalah strategis
7

ditingkat global yang perlu kita waspadai dan


antisipasi bersama.
Selanjutnya mari kita masuk pada kondisi
bangsa Indonesia melalui sejarahnya, kondisi saat
ini maupun kedepan.
Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang
panjang dalam menghadapi berbagai tantangan,
hambatan dan dinamika kehidupannya. Seperti
telah kita ketahui bersama bahwa pasang surut
kehidupan Indonesia dalam berbangsa dan
bernegara secara faktual dapat saya sebutkan
sebagai berikut :
- Tahun 1908, merupakan tonggak
sejarah kebangkitan nasional bangsa
Indonesia, dimana untuk pertamakalinya
lahir organisasi yang bersifat nasional, tidak
bersifat kedaerahan.
8

- Tahun 1928, merupakan momentum


bersama seluruh unsur pemuda
berkomitmen untuk bertumpah darah satu,
berbangsa satu, dan menjunjung tinggi
bahasa persatuan, yaitu “ Indonesia”.

- Tahun 1945, merupakan titik


kulminasi dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia , dimana saat itu berhasil
merebut dan memproklamasikan
kemerdekaannya kepada masyarakat
dunia.
9

- Tahun 1950, merupakan fakta sejarah


bahwa Indonesia pernah menyelenggara-
kan bentuk negara federal Republik
Indonesia Serikat berdasarkan Konstitusi
RIS.

- Tahun 1959 Presiden RI Pertama


mengeluarkan dekrit tentang Penggantian
UUDS ke UUD 1945.

- Tahun 1965 telah terjadi peristiwa


kelam bagi bangsa Indonesia, dimana tujuh
Perwira TNI tewas terbunuh menjadi korban
usaha kudeta yang bertujuan untuk
mengganti ideologi Pancasila dengan
10

paham komunisme. Peristiwa tersebut


dikenal dengan peristiwa G 30 S / PKI.

- Tahun 1966, merupakan tahun


dimana Pemerintahan Orde Lama beralih
ke Pemerintahan Orde Baru, yang lebih
menekankan pada penyelenggaraan
pembangunan dan stabilitas ekonomi
maupun politik.

- Tahun 1998, masa Pemerintahan


Orde Baru berakhir dan beralih pada era
reformasi yang menghendaki terwujudnya
penyelenggaraan ketatanegaraan yang
lebih demokratis dan bebas dari KKN.
11

Demikian beberapa tonggak sejarah


bangsa Indonesia yang cukup penting,
selanjutnya perlu kita ketahui pula bagaimana
kondisi bangsa Indonesia, baik saat ini maupun ke
depan ?

(Slide - 13)
Berdasarkan data hasil survei oleh Indo
Barometer tentang permasalah utama di
Indonesia, publik cenderung memilih masalah
bidang ekonomi (16% dan 14,6%) yang paling
dirasakan, disusul dengan masalah agama dan
sara (8,3%) dan yang terakhir masalah
infrastruktur jalan (2,2%). Namun demikian
12

dinamika perkembangan sosial dan


ketatanegaraan ditahun mendatang akan terus
berjalan, sehingga kita sebagai warga negara
harus memahami dan mewaspadai berbagai
permasalahan yang akan timbul dan cenderung
semakin kompleks.

(Slide - 14)
Salah satu permasalahan yang cukup
serius dan perlu perhatian adalah maraknya
kasus korupsi terutama yang dilakukan oleh
oknum pejabat penyelenggara negara.

(Slide - 15)
Dengan adanya KPK sebagai lembaga
independen anti korupsi, telah banyak
13

memberikan andil besar dalam mengungkap


kasus-kasus korupsi yang ada serta berhasil
menyelamatkan uang negara dari praktik-praktik
para koruptor yang pada dasarnya sangat
merugikan kepentingan masyarakat dan negara.
Para peserta pelatihan ini diharapkan
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan
menghindari praktik-praktik korupsi serta
penyalahgunaan kewenangan jabatan yang
diembannya masing-masing.

(Slide - 16)
Penekanan saya tersebut kiranya tidak
berlebihan apabila kita melihat slide berikut yang
memberikan data bahwa dari kasus-kasus korupsi
yang ada (tertangkap), paling banyak dilakukan
14

oleh pejabatan eselon I,II dan III, yaitu sebanyak


165 orang pejabat.

(Slide - 17)
Para peserta pelatihan sekalian,
permasalahan lain bagi Bangsa Indonesia adalah
ancaman terorisme, yang disebabkan oleh
pemahaman ajaran agama yang keliru dan
cenderung bersifat radikal. Terkait dengan hal
tersebut maka saya menekankan kepada para
peserta pelatihan sekalian agar senantiasa
mengingatkan dan melindungi lingkungan kita,
terutama di lingkungan keluarga kita untuk
mewaspadai pengaruh-pengaruh dari ajaran
agama yang salah.

(Slide - 18)
15

Peserta pelatihan sekalian, era globalisasi


saat ini telah membawa perubahan pola
hubungan antar bangsa dan negara di dunia.
Menurut Andre Mumford perubahan pola tersebut
adalah : Negara seolah tanpa batas, terjadinya
saling ketergantungan satu sama lain dan saling
terhubungnya satu sama lain secara lebih mudah
dan cepat. Hal ini dapat terjadi karena kemajuan
Iptek yang pesat sehingga dimasa depan
ancaman perang cyber kian membesar karena
dimungkinkan perang cyber ini melibatkan banyak
pihak tanpa dihalangi oleh batas-batas negara.

(Slide - 19)
16

Dampak dari kemajuan Iptek juga bisa kita


lihat dari sedemikian mudahnya orang saat ini
berhubungan sosial melalui media internet.
Kondisi ini memungkinkan orang untuk
mengirimkan berita palsu atau bohong kepada
publik, sehingga akan timbul perang opini, saling
menyalahkan, saling membenci dan akhirnya
akan memecah belah bangsa (disintegrasi).
Ancaman hoax ini jangan dianggap sepele karena
sangat membahayakan keutuhan dan persatuan
bangsa.

(Slide - 20)
Seperti diketahui bahwa kasus narkoba di
Indonesia kian marak dan sudah sangat serius
17

untuk segara diberantas. Indonesia saat ini tidak


lagi menjadi negara transit tetapi sudah menjadi
negara tujuan dalam peredaran narkoba
internasional. Indonesia akan banyak kehilangan
generasi penerus secara sia-sia akibat serangan
narkoba, hal ini tentu membahayakan
kelangsungan hidup negara di masa mendatang.

(Slide - 21)
Disisi lain dampak dari kemajuan Iptek dan
derasnya informasi dari negara lain adalah
maraknya pornografi dan tergerusnya nilai-nilai
moral dan susila di Indonesia, sehingga
dikalangan pemuda Indonesia banyak terjadi
pergaulan seks bebas. Hal ini tentu sangat
bertentangan dengan norma hukum maupun
nilai-nilai agama.
18

(Slide – 22 & 23)


Para peserta pelatihan sekalian, dengan
melihat uraian tadi maka perlu dipertanyakan, apa
yang harus kita lakukan untuk mengatasi berbagai
permasalahan bangsa tersebut ? Jawabannya
adalah bahwa kita semua harus memantapkan
wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela
negara pada diri kita masing-masing.
(Slide - 24)
Secara konsepsional wawasan kebangsaan
Indonesia adalah cara pandang Bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
19

(Slide - 25)
Yang harus kita pahami bersama adalah
Negara Indonesia merupakan negara besar yang
terdiri dari belasan ribu pulau, ribuan suku
bangsa/etnik dan ratusan jenis bahasa. Kondisi ini
merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa, namun disisi lain bisa menjadi
musibah/masalah apabila kita tidak mampu
mengelolanya dengan baik.

(Slide - 26)
Berbicara tentang wawasan kebangsaan,
LB Moerdani menegaskan bahwa ada 3 dimensi
wawasan kebangsaan yaitu : Rasa kebangsaan
20

dalam arti kesadaran yang muncul secara


alamiah dari setiap warga negara akan
pentingnya nilai-nilai kebangsaan, faham
kebangsaan yang mengandung pengertian
berupa pemikiran-pemikiran tentang harkat dan
cita-cita kehidupan berbangsa, dan yang ketiga
adalah semangat kebangsaan yang berarti
tekad untuk melawan semua ancaman dan rela
berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara.

(Slide - 27)
Terkait dengan hal tersebut di atas, agar
bangsa Indonesia mampu bertahan menghadapi
berbagai ancaman dan permasalahan yang ada,
maka harus memiliki karakter yang kuat,
kepribadian yang kuat dan ketahanan nasional
21

yang kuat. Tanpa itu niscaya kita akan menjadi


bangsa yang rapuh dan akan mengalami
kehancuran.

(Slide - 28)
Hal lain yang perlu kita pahami adalah,
bahwa dengan kita mempertahankan jati diri kita
sendiri hal ini bukan berarti kita menutup diri dari
segala bentuk perubahan yang terjadi, kita harus
membuka diri dalam hal-hal yang bersifat
konstruktif tanpa harus kehilangan identitas dan
kepribadian diri sebagai bangsa. Hal ini penting
agar pembangunan bangsa Indonesia lebih
terjamin dan berhasil.

(Slide - 29)
22

Para peserta pelatihan yang saya


banggakan, disamping wawasan kebangsaan
untuk bisa menjawab tantangan dan dinamika
perkembangan zaman, maka diperlukan upaya
internalisasi tentang kesadaran bela negara yang
harus tertanam kuat dalam diri setiap warga
negara Indonesia.
(Slide - 30)
Berbicara mengenai bela negara maka
terdapat tiga pertanyaan mendasar yang harus
kita ketahui, yaitu :

- Apa yang harus dibela dari negara ?


jawabannya adalah kadaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa
Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan
penyelenggaraan pertahanan negara yang
23

diatur dalam UU Nomor 3 tahun 2002


tentang Pertahanan Negara.

- Mengapa negara harus dibela ?


Karena pada hakekatnya negara layaknya
seperti makhluk hidup yang apabila tidak
dipelihara, tidak dijaga dan tidak dibela dari
segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan akan
mengakibatkan kehancuran dan
kebinasaan. Agar negara Indonesia tetap
hidup /eksis, maka kita harus rela untuk
membelanya.
- Siapa yang harus membela negara ?
Yang harus membela negara Indonesia
adalah seluruh warga negara Indonesia dan
semua elemen bangsa, baik lembaga
24

negara maupun lembaga kemasyarakatan


lainnya. Semua elemen harus bersatu dan
bersinergis satu sama lain demi membela
negaranya yang tercinta.

(Slide - 31)
Dari aspek yuridis masalah bela negara
telah diatur dalam UUD 1945 pasal 27 dan pasal
30 dimana pada intinya setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan semesta, yang
dilaksanakan oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan
utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukungnya.
25

(Slide - 32)
Selanjutnya didalam UU Nomor 3 tahun
2002 pasal 9 ayat (2) diatur bahwa upaya bela
negara tersebut diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela / wajib
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
Dengan demikian stigma/anggapan yang
selama ini ada bahwa untuk membela
negara harus dengan memanggul senjata
adalah keliru, kita semua bisa membela
negara kita melalui peran dan profesi kita
masing-masing. Apabila saat ini anda
26

berprofesi sebagai karyawan bank, maka


laksanakanlah peran itu secara optimal
dengan mengedepankan kepentingan
negara dan bangsa.

(Slide – 33 & 34)


Dari uraian fakta sejarah Indonesia di awal
tadi terbukti bahwa proses perjuangan akan
berhasil apabila semua elemen Bangsa Indonesia
bersatu. Dengan demikian kata kunci dari
keberhasilan dalam menghadapi permasalahan
bangsa pada hakekatnya adalah “persatuan”.
Untuk bisa mencapai hal tersebut maka kita harus
senantiasa menjaga soliditas dan kebersamaan
antar sesama anak bangsa apapun problem yang
kita hadapi. Hindari perbedaan dan permusuhan,
utamakan persamaan diantara kita.
27

(Slide - 35)
Berkaitan dengan banyaknya kasus korupsi
yang dilakukan oleh para pejabat eselon
pemerintahan, saya mengajak peserta pelatihan
sekalian untuk mendukung budaya anti korupsi,
hal ini penting agar Negara Indonesia bisa lebih
maju dan sejahtera sejajar dengan bangsa-
bangsa lain, lebih dari itu akan menjadikan negara
Indonesia menjadi negara yang bermartabat.

(Slide - 36 & 37)


Terkait dengan jati diri bangsa maka
diharapkan kita dapat lebih mencintai dan mau
memelihara budaya kita sendiri, jangan mudah
terpengaruh oleh budaya asing karena hal itu
akan melunturkan rasa cinta kita kepada tanah air
dan bangsa Indonesia. Dalam menghadapi
segala fenomena yang ada kita harus berfikir
28

jernih, bijak dan kritis. Jangan asal menerima dan


menyukai / menyetujui budaya luar.

(Slide- 38)
Hal yang mengemuka dan penting untuk
kita waspadai adalah penggunaan media sosial
secara berlebihan. Gunakanlah media sosial
secara bijak untuk hal-hal yang bermanfaat dan
jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita
bohong (Hoax).

(Slide- 39)
Dalam kehidupan bermasyarakat
diharapkan kita harus berani mengatakan “ tidak “
terhadap narkoba karena hal itu sangat merusak
29

dan membahayakan keselamatan bangsa. Saya


berharap anda semua dapat menjadi teladan
dalam bersikap maupun berperilaku, berperan
positif terhadap lingkungan sekitar dimanapun kita
berada. Hal ini penting agar kita bisa menjadi
pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan.

(Slide - 40)
Menghadapi segala permasalahan bangsa
hendaknya kita jangan hanya menjadi penonton
dan termenung saja, tetapi harus berbuat sesuatu
sesuai dengan kondisi dan kapasitas kita secara
optimal. Tidak selamanya “diam itu adalah emas”.
Saat ini kita butuh orang-orang yang optimis,
berpengetahuan, cerdas dan militan dalam
bekerja dan berkarya membangun negara kearah
yang lebih baik.
30

(Slide - 41 & 42)


Para peserta pelatihan sekalian yang saya
banggakan, yakinlah bahwa dengan kita mau
memahami dan mengamalkan nilai-nilai wawasan
kebangsaan dan bela negara secara benar dan
utuh maka kita semua pasti bisa menghadapi
segala tantangan bangsa Indonesia saat ini dan di
masa mendatang. Sesuai dengan pesan yang
disampaikan oleh Panglima Besar Jenderal
Soedirman “ROBEK-ROBEKLAH BADANKU,
POTONG-POTONGLAH JASADKU INI, TETAPI JIWAKU
YANG DILINDUNGI BENTENG MERAH PUTIH AKAN
TETAP HIDUP, TETAP MENUNTUT BELA, SIAPAPUN
LAWAN YANG KUHADAPI”.

(Slide - 43)
31

Demikian materi tentang Wawasan


Kebangsaan dan Bela Negara kepada para siswa
pada hari ini.Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih, semoga Tuhan yang Maha Esa
senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan
kekuatan kepada kita sekalian dalam
melaksanakan tugas dan pengabdian terbaik
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang sangat kita cintai ini.

Sekian dan terima kasih,

Wassalamu'alaikum Wr.Wb,
Syaloom, Om Shanti Shanti Shanti Om.
32

Anda mungkin juga menyukai