Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN (KDK)

“PERAWAT SEBAGAI PROFESI”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KDK

Dosen Pengampu : Yayuk Dwi Rahayu, S. Kep. Ns., M. Kes.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1.Anisa Hidayatul R 17613043

2. Ervita Widyawati 17613044

3. Inggar Maharani 17613045

4.Elsa Rossyta 17613048

5. Nunung Agestin 17613059

6. Arinda Rizky Dewi 17613062

7. Ahmad Ghalib Nuladhani 17613066

8. Umi Nurul Badriyah 17613067

9. Winda Nisma Noviana 17613077

10. Syifa Aulia Ajeng O 17613083

D III KEPERAWATAN 1B
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2017

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini dengan tema menganalisis artikel ilmiah yang berjudul
“PERAWAT SEBAGAI PROFESI” Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang
tak terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr H. Sulton M,Si selaku rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo
yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
2. Bapak Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.,M.kes selaku dekan fakultas ilmu kesehatan
3. Ibu Yayuk Dwi Rahayu, S.Kep. Ns., M.Kes selaku kaprodi D III Keperawatan
4. Ibu Filia Icha Sukamto, M.Kep selaku dosen wali kelas 1B D III Keperawatan
5. Ibu Yayuk Dwi Rahayu, S. Kep. Ns., M. Kes. selaku dosen mata kuliah KDK
6. Kedua orang tua kami yang senantiasa selalu mendukung kami.
7. Semua rekan-rekan kelas 1B DIII Keperawatan yang telah membantu kegiatan
dalam pembuatan makalah ini.

Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Mengingat kemampuan yang kami miliki, dalam penulisan makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan baik pada materi maupun teknis penulisan materi.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan,
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Ponorogo, 25 Desember 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ………………………………………………………………...…..i

Kata Pengantar …………………………………………………………………....ii

Daftar Isi ………………………………………………………………...…………iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….1

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….1

1.4 Manfaat ………………………………………………….…………………..1

1.4.1 Manfaat Teoritis …………………………………………………..1

1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………….…………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perawat Sebagai Profesi ………………………………………...3

2.2 Karakteristik Perawat Sebagai Profesi………………………………...........3

2.3 Hal yang Menjadikan Perawat Sebagai Profesi……………………….……6

2.4 Tahapan Peralihan Pekerjaan Menjadi Profesi………………………..…...10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………...11

3.2 Saran ……………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA …..…………………………………………………………….12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera sekarang ini banyak sebagian besar minat pelajar tertarik dengan pekerjaan
yang berkecimpung di dunia kesehatan, salah satunya keperawatan. Perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik didalam negeri maupun diluar
negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perawat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu; perawat vokasional dan perawat profesional.

Diantara poin perawat adalah profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan
pendidikan yang lama dan menyangkut keterampilan intelektual serta suatu pekerjaan
yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan
atau kelompok tertentu. Maka dari itu penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul” perawat sebagai profesi”,karena perawat sebagai profesi mempunyai cakupan
pengetahuan yang luas untuk dipelajari lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perawat sebagai profesi?
2. Apa saja karakteristik perawat sebagai profesi?
3. Apa saja yang menjadikan keperawatan sebagai profesi?
4. Bagaimana tahapan peralihan suatu pekerjaaan menjadi profesi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian perawat sebagai profesi
2. Untuk mengetahui karakteristik perawat sebagai profesi
3. Untuk mengetahui hal apa saja yang menjadikan keperawatan sebagai profesi
4. Untuk mengetahui tahapan peralihan suatu pekerjaan menjadi profesi

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.Untuk landasan dalam pengembangan media pembelajaran mata


kuliah KDK dalam konteks perawat sebagai profesi

1
2. Untuk menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan
ilmiah dalam bidang pendidikan di Indonesia

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pembaca, hasil pembuatan makalah diharapkan


dapat meningkatkan pengetahuan tentang aspek bahasan perawat sebagai
profesi

2. Bagi Penulis, penulis mempunyai pengetahuan dan wawasan


mengenai hakikat profesi sebagai perawat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perawat Sebagai Profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi sangat mementingkan
kesejahteraan orang lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa
pelayanan keperawatan professional.
Menurut Webster profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama
dan menyangkut ketrampilan intelaktual.
Kelly dan Joel, 1995 menjelaskan professional sebagai suatu karakter, spirit atau metode
professional yang mencakup pendidikan dan kegiatan diberbagai kelompok okupasi yang
angotanya berkeinginan menjadi professional. Professional merupakan suatu proses yang
dinamis untuk memenuhi atau mengubah karakteristik kearah suatu profesi.

Menurut (Schein, E.H) Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.

Menurut Hughes, E.C menyatakan profesi mengetahui lebih baik dari kliennya
tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya

Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.

Profesionalime adalah karakter, spirit atau metode profesional yg mencakup pendidikan &
kegiatan.

Profesionaliasi merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi atau mengubah
karakteritik kearah suatu profesi.

2.2 Karakteristik Perawat Sebagai Profesi

Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta
Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah
dalam tatanan praktik keperawatan.

3
Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat intuitif.
Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu dimana keperawatan
banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika, biomedik dan
lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik
keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok
bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.

b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.


Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan
kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian klien.

c. Pendidikan yang mmenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau


universitas.
Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi memberikan
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual,
interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih
terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Disamping itu
perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.

d.Pengendalian terhadap standart praktik.


Standart adalah pernyatan atau kriteria tentang kualitas praktik. Standart praktik
keperawatan menekankan kepada tangung jawab perawat untuk memenuhi standart yang
telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja
tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.

e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.


Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberikan
kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan
dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab
terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab
dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.

4
f. Karir seumur hidup
Dibedakan dengan tugas atau job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.
Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan
yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.

g.Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatan
kolaborasi dengan profesi lain kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada
kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.

Karakteritik Profesi menurut Edgar Schein diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Para profesional terkait dengan pekerjaan seumur hidup dan menjadi sumber
penghasilan utama
2. Profesional mempunyai motivasi kuat atau panggilan sebagai landasan bagi
pemilihan karir profesionalnya dan mempunyai komitmen seumur hidup yg mantap
terhadap karirnya
3. Profesional memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang lama
4. Profesional mengambil keputusan demi kliennya berdasarkan aplikasi prinsip dan
teori
5. Profesional berorientasi pada pelayanan, menggunakan keahlian demi kebutuhan
khusus klien
6. Pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan objektif klien
7. Profesional lebih mengetahui apa yang baik untuk klien dari pada klien sendiri
8. Profesional membentuk perkumpulan profesi yang menetapkan kriteria penerimaan,
standar pendidikan, perizinan atau ujian masuk formal, jalur karir, batasan atau
peraturan
9. Profesional mempunyai kekuatan dan aturan dalam bidang keahliannya dan
pengetahuan mereka dianggap khusus
10. Profesional dalam menyediakan pelayanan tidak diperbolehkan advertensi

5
2.3 Hal yang Menjadikan Keperawatan Sebagai Profesi

Keperawatan bisa dikatakan sebagai sebagai sebuah profesi karena memiliki beberapa
hal. Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai profesi adalah sebagai berikut :

1. Landasan ilmu pengetahuan yang jelas (Scientific Nursing)

Landasan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah


diantaranya cabang ilmu keperawatan klinik, ilmu keperawatan dasar, cabang ilmu
keperawatan komunitas , cabang ilmu penunjang.

2. Mempunyai kode etik profesi

Satu hal bahwa keperawatan adalah profesi salah satunya mempunyai kode.
Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya
adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara
Indonesia memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah
nasional dengan nama kode etik keperawatan Indonesia.

3. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi

Perawat sebagai profesi karena Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan


keperawatan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang
berbeda-beda mulai dari jenjang D III Keperawatan sampai dengan S3 akan
dikembangkan.

4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi


Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan
Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian asuhan keperawatan (askep)
dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan
atau askep yang dikembangkan bersifat humanistic atau menyeluruh didasarkan pada
kebutuhan klien, berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika
keperawatan.

6
5. Mempunyai perhimpunan Organisasi Profesi

Perawat dikatakan sebagai profesi karena keperawatan memiliki organisasi


profesi sendiri yaitu PPNI. Profesi perawat diakui karena memang keperawatan harus
memiliki organisasi profesi yakni yang disebut dengan PPNI. organisasi profesi ini
sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan
sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan
profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

6. Pemberlakuan Kode etik keperawatan

Profesi perawat dikatakan sebagai sebuah profesi karena dalam pelaksanaan


asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku
profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

7. Otonomi

Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk


mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan
menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,
penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam
bentuk legislasi keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ).

Perawat sebagai profesi berhubungan dengan pelayanan pasien, Ada 8 prinsip etika
keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan layanan keperawatan
kepada individu, kelompok/keluarga, dan masyarakat.

1. Otonomi (Autonomi) prinsi otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu


mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu
memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu
contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa
keadaanya baik,padahal terdapat gangguanatau penyimpangan
2. Beneficence (Berbuat Baik) prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan
baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat
menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum,

7
tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan
jantung.
3. Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas
sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang
memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor
dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
4. Non-maleficence (tidak merugikan) prinsi ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Contoh ketika ada klien yang
menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfuse darah dan
ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk
dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah
ridak diberikan karena prinsi beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi
penyalahgunaan prinsi nonmaleficince.
5. Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan
harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina
hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak
mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan
berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam
kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanya-tanya tentang
keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum
memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan
tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti.
Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
6. Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji
dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna

8
keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitasi) akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda
tekecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame
teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat
kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang
memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.

2.4 Tahapan Peralihan Pekerjaan Menjadi Profesi

1. Memperoleh body of knowledge dari institusi pendidikan tinggi

Pohon ilmu dari keperawatan adalah ilmu keperawatan itu sendiri. Pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmu dan profesi keperawatan, yang harus memiliki landasan akademik dan
landasan professional yang kokoh dan mantap.Pengembangan pendidikan
keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang ilmu keperawatan seperti yang
dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan (1991) yaitu : “ Ilmu keperawatan
mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu
biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan
komunitas dan ilmu keperawatan klinik, yang apluikasinya menggunakan pendekatan
dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan,
menopang, memelihara dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar
manusia“.
Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk
dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui pengkajian mendasar
tentang hal-hal yang melatar belakangi, serta mempelajari berbagai bentuk upaya
untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber yang
adadan potensial.Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi
keperawatan adalah penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio-psiko-sosio-spiritual), mulai dari tingkat individu tang utuh (mencakup seluruh
siklus kehidupan), sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak

9
terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional sampai sub
seluler atau molekuler.

2. Menjadi pekerjaan utama dan (full-time occupation)


Dibedakan dengan tugas atau job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin.
Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan
ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
3. Membentuk organisasi profesi
Perawat dikatakan sebagai profesi karena keperawatan memiliki organisasi
profesi sendiri yaitu PPNI. Profesi perawat diakui karena memang keperawatan harus
memiliki organisasi profesi yakni yang disebut dengan PPNI. organisasi profesi ini
sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan
sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan
profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

4. Menyusun kode etik


Profesi perawat dikatakan sebagai sebuah profesi karena dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku
profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan isi makalah yang membahas perawat sebagai profesi yang telah disebutkan
diatas dapat kita analisis bahwa keperawatan di Indonesia dapat dikatakan sebagai suatu
profesi. Karena memiliki ciri-ciri dari profesi yaitu mempunyai body of knowledge,
berhubungan dengan nilai-nilai sosial, masa pendidikan, motivasi, otonomi, komitmen,
kesadaran bermasyarakat, dan kode etik.
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari tim
kesehatan, yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga,
maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk
tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam mempertahankan kondisi kesehatan
yang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan karena disini kami
masih dalam tahap pembelajaran dan harapan kami bagi pembaca agar lebih dapat memahami
tentang perawat sebagai profesi.
Penyusun berharap agar semua perawat dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan
mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun. 2010. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info Media

Pro-Health. 2009. Keperawatan Sebagai Suatu Profesi.

https://pujikesehatan.wordpress.com/2013/03/13/keperawatan-sebagai-profesi/ diakses pada


tanggal 02 Desember 2017 pukul 08:16

file:///E:/KEPERAWATAN%20 AKHLAK PERAWAT DALAM MENGHADAPI KLIEN.htm diakses pada


tangggal 27 November 2017 pukul 14:00

12

Anda mungkin juga menyukai