meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada
Dengan anestesi blok rasa dingin/panas dapat diblok sehingga objektif maupun
Bila seseorang berendam di air hangat maka mula-mula rasa hangat akan dialami
oleh orang tersebut. Lama-kelamaan rasa hangat tidak lagi dirasakan dan kalau ia
keluar dari air dan masuk kembali maka ia akan merasakan hangat kembali. Hal ini
terjadi karena suhu tubuh beradaptasi secara penuh terhadap suhu kulit yang baru.
Adaptasi penuh ini terjadi pada uhu netral (suhu nyaman). Rasa hangat yang mantap
akan dirasakan bila suhu berada di atas 36C dan rasa dingin dirasakan pada suhu 17C.
Pada pengindraan suhu kulit yang berubah tiga parameter tertentu. Suhu awal
kulit, kecepatan perubahan suhu dan luas kulit yang terpapar tehadap rangsangan
suhu. Pada suhu kulit yang rendah, ambang rasa hangat tinggi sedangkan untuk rasa
dingin rendah. Bila suhu meninkat ambang rasa hangat menurun dan ambang rasa
panas/dingin. Luasnya daerah kulit yang terpapar juga berpengaruh pada rasa
timbulnya panas/dingin.
Tingkatan hipotermia
selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami
hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan
tidak mampu menilai. Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung,
pernapasan, dan tekanan darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia
stimulus nyeri.
1. Klasifikasi
Suhu pada jaringan / organ vital yang baik perfusinya dan relatif sama (±
/ 98,6 0F. Secara fisik terletak di jaringan dalam (kranial, toraks, rongga
memiliki sifat naik turun sesuai dengan suhu lingkungan. Terletak pada
kulit, jaringan sub kutan dan lemak. Tempat pengukuran : kulit, axila dan
2. Patofisiologi
a. Etiologi
1) Hipertermi
a) Bakteri
b) Virus
c) Kuman
d) Kondisi lingkungan
e) Dehidrasi
2) Hipotermi
a) Kerusakan hipotalamus