Tutorial III-D
Anggota :
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan hasil laporan proposan tentang “Terapi
Aktivitas Kelompok Realita”
Dalam penulisan laporan proposal ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan hasil laporan proposal
ini, khusunya kepada :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
A. Pengertian..........................................................................................................2
B. Tujuan................................................................................................................3
C. Karakteristik Klien.............................................................................................3
E. Indikasi Keperawatan.......................................................................................3
G. Pengorganisasian TAK.......................................................................................5
H. Evaluasi..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek
kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan
hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan.Terapi
kelompok telah diterima profesi kesehatan.Beberapa keuntungan yang
diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui
dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas
(reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realita.Klien tidak
lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan
antara satu dengan yang lainnya, saling ketergantungan serta mempunyai
norma yang sama, stuart & Laraia (2001) dalam Keliat (2005).
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik
(Yalom,1995 dalam Stuart & Laraia, 2001).
Sedangkan kelompok terapeutik memberi kesempatan untuk saling
bertukar (sharing) tujuan, umpamanya membantu individu yang
berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain,
mengidentifikasi dan memberikan alternatif untuk membantu merubah
perilaku destruktif menjadi konstruktif.
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri,
orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Klien dengan gangguan jiwa Psikotik mengalami penurunan daya nilai
realitas ( reality testing ability ). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu,
dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa
asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietass pada klien. Untuk
menamggulangi hendayaini, maka perlu ada aktivitas yang member
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.
Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri
sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
Terapi aktivitas kelompok orientasi realita adalah pendekatan untuk
mengorieantasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya
dilaksanakan pada kelompok yang mengalami gangguan orientasi terhadap
3
B. Tujuan
Tujuan terapi aktivitas kelompok oriantasi realita meliputi :
1. Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran,
perasaan, sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi
alam sekitar)
2. Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan.
3. Pembicaraan penderita sesuai realitas.
4. Penderita mampu mengenali diri sendiri.
5. Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat.
C. Karakteristik Klien
1. Penderita dengan gangguan orientasi realita (GOR) yaitu halusinasi,
ilusi, waham, dan depersonalisasi yang sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain.
2. Penderita dengan GOR terhadap orang, waktu, dan tempat yang sudah
dapat berinteraksi dengan orang lain.
3. Penderita kooperatif.
4. Dapat berkomunikasi verbal dengan baik.
5. Kondisi fisik dalam keadaan sehat.
E. Indikasi Keperawatan
Klien yang mempunyai indikasi keperawatan TAK orientasi realitas adalah
klien dengan :
1. Halusinasi
2. Dimensia
3. Kebingungan
4. Tidak kenal dirinya
5. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu
6. Waham
4
G. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
5
d.Observer
1) Mengobservasi semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan
perilaku klien
3) Memberi umpan balik pada kelompok.
3. Nama klien yang ikut
1) Ny. W
2) Ny. M
3) Ny. Y
4) Ny. S
5) Ny. N
6) Ny. V
7) Tn. F
4 Waktu : dari pukul 09 : 00 S/d 10 : 30 (90 menit)
5 Tempat : ruang calista
6 Setting perawat dan klien
6
Keterangan :
L : Leader
Co : Wakil Leader
K : Klien
F : Fasilitator
O : Observer
Posisi Klien saling berhadapan
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang, kemampuan klien yang
diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi
klien lain. Untuk TAK orientasi realitas tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalh mengenal tempat di rumah sakit. Sedangkan untuk TAK
orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal waktu, hari
7
BAB III
APLIKASI TAK
GANGGUAN ORIENTASI REALITA
Nama klien
No. Aspek yang dinilai
K1 K2 K3 K4 K5
1 Menyebutkan nama
klien lain
2 Menyebutkan nama
panggilan klien lain
3 Menyebutkan asal
klien lain
4 Menyebutkan hobi
klien lain
Petunjuk :
Dilakukan =1
Tidak dilakukan = 0
Evaluasi keberhasilan klien dan kelompok dalam bentuk presentase.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien
mampu menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain di
sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut-
sigmund-freud/ Diakses tanggal 14 April 2018 pukul 19.40