Anda di halaman 1dari 5

Indo. J. Chem. Sci.

5 (3) (2016)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

SINTESIS NANOPARTIKEL EMAS DENGAN BIOREDUKTOR EKSTRAK BUAH JAMBU


BIJI MERAH (Psidium guajava L.)

Amalia Choirni Sovawi*), Harjono dan Samuel Budi Wardana Kusuma


Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024)8508112 Semarang 50229

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Nanopartikel emas telah berhasil disintesis dari larutan HAuCl4 menggunakan
Diterima Agustus 2016 ekstrak buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dan iradiasi microwave.
Disetujui September 2016 Terbentuknya nanopartikel emas dalam koloid dikonfirmasi menggunakan
Dipublikasikan November analisis spektrofotometer UV-Vis. Kestabilan, ukuran partikel, dan morfologi dari
2016 hasil sintesis telah dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, PSA,
dan TEM. Ukuran nanopartikel emas dianalisis menggunakan PSA. Bentuk,
Kata Kunci:
ukuran, dan morfologi nanopartikel emas dianalisis menggunakan TEM.
nanopartikel emas
Aktivitas nanopartikel emas sebagai peredam radikal bebas diuji menggunakan
bioreduktor
metode DPPH.
peredam radikal bebas

Abstract

Gold nanoparticles have been synthesized from HAuCl4 solution using Psidium
guajava L. fruit extract as reducing agent and microwave irradiation. The
formation of GNP was confirmed by ultraviolet-visible spectrophotometer
analysis. Stable, size, and morphology of GNP were characterized by UV-Vis
Spectrophotometer, Particle Size Analyzer, and Transmission Electron
Microscope. Antiaging activity of GNP was confirmed by free radical
diphinylphikrylhidracyl (DPPH) test.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
E-mail: ririz@rocketmail.com p-ISSN 2252-6951
e-ISSN 2502-6844
AC Sovawi / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (3) (2016)
Pendahuluan Metode Penelitian
Nanoteknologi muncul sebagai teknologi Alat yang digunakan dalam penelitian ini
yang potensial di masa depan dengan mengetuk meliputi microwave (LG MH6343BAK), spektro-
semua pintu ilmu pengetahuan dan teknologi. fotometer UV-Vis (Shimadzu 1240), PSA (Particle
Sintesis nanopartikel adalah salah satu bagian Size Analyzer) (Malvern 3000) dan TEM
dari nanoteknologi dan aplikasinya. Nanotek- (Transmission Electron Microscope) (JEOL­1400).
nologi merupakan kajian ilmu dan rekayasa Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
material dalam skala nanometer yang sedang ameliputi lempeng emas murni, HCl, HNO3,
dikembangkan oleh para ilmuwan di seluruh DPPH (2,2­diphenyl­1­picrylhidrazil), kloroform,
dunia (Srivastava & Mausumi; 2013). Emas H2SO4, etanol, anhidrida asam asetat, serbuk
diketahui memiliki aktivitas sebagai peredam logam magnesium, FeCl3 dengan grade pro
radikal bebas yang dapat menimbulkan kerusak- analyst buatan Merck, serta buah jambu biji
an di berbagai bagian sel yang menyebabkan merah, aqua demineralisasi.
penuaan (Sekarsari & Titik; 2012). Pada penelitian ini, ekstrak buah jambu
Nanopartikel emas dapat diproduksi biji merah digunakan untuk sintesis nano-
menggunakan metode kimia yang beragam partikel emas. Buah yang segar dan matang
diantaranya adalah reduksi kimia, fotokimia, diperoleh dari dusun Karangtalun, Ngluwar,
dan sonokimia (Chou & Lu; 2008), namun Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
produksi nanopartikel yang ramah lingkungan Sebanyak 300 g buah jambu biji merah
mulai gencar dikembangkan. Biosintesis dengan dimaserasi dengan 500 mL etanol 96% selama
metode reduksi dalam preparasi nanopartikel 1x24 jam, filtrat ekstrak yang diperoleh diguna-
emas merupakan suatu metode dengan kan untuk reaksi selanjutnya (Margaretta, et al.;
memanfaatkan mikroorganisme sebagai agen 2011). Sebanyak 0,25 mL filtrat ditambahkan
pereduksi. Mikroorganisme yang digunakan pada 50 mL larutan HAuCl4 25 ppm dan
adalah jamur, khamir, dan bakteri (Srivastava & disintesis selama 120 detik dalam microwave.
Mausumi; 2013). Penggunaan mikroorganisme Secara berkala, hasil reaksi dikarakterisasi
dalam metode reduksi ini memiliki kelemahan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. PSA
seperti pemeliharaan kultur yang sulit dan digunakan untuk mengetahui ukuran partikel
waktu sintesis yang lama. Pemanfaatan tumbuh- nanopartikel emas. TEM digunakan untuk
an sebagai bioreduktor menjadi alternatif dalam untuk mengetahui morfologi, dan diameter,
sintesis nanopartikel emas. Nanopartikel emas serta untuk memastikan nanopartikel benar-
telah berhasil disintesis menggunakan ekstrak benar terbentuk.
daun Magnolia kobus dan Dipyros kaki (Song, et Hasil dan Pembahasan
al.; 2009). Penelitian yang terperinci dari sintesis dan
Keuntungan terbesar dari iradiasi micro­ karakterisasi nanopartikel emas menggunakan
wave adalah panas yang dihasilkan merata dan ekstrak buah jambu biji merah telah dilakukan
dapat menembus wadah yang digunakan untuk dan dilaporkan pada artikel ini. Karakterisasi
mereaksikan sampel. Dengan irradiasi micro­ menggunakan spektrofotometer UV-Vis meru-
wave, pembentukan inti nanopartikel juga lebih pakan salah satu teknik yang penting untuk
seragam dan waktu yang dibutuhkan juga lebih mempelajari pembentukan dari nanopartikel
cepat jika dibandingkan dengan pemanasan emas.
konvensional untuk sintesis nanopartikel
(Hasany, et al.; 2012)
Dalam kelanjutan dengan upaya dalam
penelitian sintesis nanopartikel emas yang
ramah lingkungan, peneliti telah memanfaat-
kan ekstrak buah jambu biji merah dan irradiasi
microwave untuk diteliti. Pengaruh penambahan
bioreduktor ekstrak etanol buah jambu biji
merah dipelajari untuk mengetahui karakteristik Gambar 1. Sampel berisi larutan HAuCl4 (10
dan stabilitas dari nanopartikel emas mengguna- ppm) (A) ekstrak buah jambu biji merah (B)
larutan HAuCl4 (10 ppm) setelah 120 detik
kan spektrofotometer UV-Vis. Bentuk dan direaksikan dengan ekstrak (C)
ukuran nanopartikel emas hasil sintesis dikarak- Gambar 1. memperlihatkan tabung berisi
terisasi menggunakan Particle Size Analizer (PSA) sampel (A) larutan HAuCl4 (B) ekstrak buah
dan Transmission Electron Microscope (TEM).
170
AC Sovawi / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (3) (2016)
jambu biji merah, dan (C) larutan larutan 0,5 mL tidak terjadi perubahan maks. Pada
HAuCl4 setelah direaksikan dengan ekstrak penambahan volume bioreduktor 0,75 mL dan
buah jambu biji merah selama 120 detik. Dari 1,25 mL terjadi kenaikan maks, kemudian pada
pengamatan tersebut, warna dari larutan penambahan volume 1,5 mL maks kembali
HAuCl4 berubah dari tidak berwarna menjadi stabil. Dengan penambahan bioreduktor, maka
merah anggur, hal tersebut mengindikasikan ion Au3+ yang tereduksi menjadi Auo juga
terbentuknya nanopartikel emas. semakin banyak. Semakin banyak penambahan
Karakterisasi menggunakan spektrofoto- bioreduktor, menunjukkan penambahan absor-
meter UV-Vis menunjukkan bahwa sintesis bansi. Bertambahnya absorbansi menunjukkan
nanopartikel emas menggunakan bioreduktor bahwa nanopartikel emas hasil reduksi semakin
dan irradiasi microwave dalam penelitian ini banyak, hal tersebut menyebabkan tumbukan
berhasil dilakukan. Hal tersebut ditunjukkan antar partikel lebih sering terjadi dan meng-
dengan munculnya panjang gelombang akibatkan terjadinya aglomerasi.
maksimum pada kisaran 500-600 nm, sesuai
dengan Taufikurrohmah, et al. (2012).

Gambar 2. Pengamatan koloid nanopartikel


emas variasi penambahan bioreduktor
Gambar 2. menunjukkan bahwa semakin
Gambar 4. Hubungan penambahan bioreduk-
banyak volume bioreduktor yang ditambahkan, tor dengan maks dan absorbansi
semakin tua pula warna merah anggur dari Pengukuran dengan PSA menunjukkan
koloid nanopartikel emas yang dihasilkan. bahwa semakin banyak volume bioreduktor
yang ditambahkan, menyebabkan rata-rata
ukuran nanopartikel emas semakin besar pula.
Tabel 1. Ukuran nanopartikel emas dengan
variasi penambahan bioreduktor

Gambar 3. Spektrum UV-Vis nanopartikel emas


dengan variasi penambahan bioreduktor
Gambar 3. menunjukkan bahwa penam-
bahan volume bioreduktor yang semakin besar
menyebabkan semakin banyak pula ion Au3+
yang tereduksi menjadi Auo. Hal tersebut
disebabkan oleh tumbukan partikel antara Gambar 5. Hubungan penambahan bioreduktor
bioreduktor dan ion Au3+ yang semakin sering dengan rata-rata ukuran partikel
terjadi. Penambahan volume bioreduktor yang Diameter nanopartikel emas berhubungan
semakin besar menyebabkan absorbansi mak- dengan luas permukaan koloid emas secara
simum yang dihasilkan semakin besar pula. Hal keseluruhan, semakin kecil diameter nano-
tersebut membuktikan bahwa semakin banyak partikel emas, maka akan semakin tinggi
nanopartikel emas yang dihasilkan. aktivitasnya. Jika dilihat dari ukuran rata-rata
Gambar 4. menunjukkan bahwa pada nanopartikel emas pada Tabel 1, ukuran terkecil
penambahan volume bioreduktor 0,25 mL dan adalah 17,76 nm yang merupakan penambahan

171
AC Sovawi / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (3) (2016)
bioreduktor 0,25 mL. Namun jika dilihat dari sebagai stabilisator. Dari tabel data kestabilan
Dx10, terlihat bahwa ukuran terkecil adalah nanopartikel emas, terlihat bahwa pergeseran
9,86 nm, sedangkan pada Dx50 ukuran terkecil absorbansi maksimum koloid nanopartikel emas
adalah 14,55 nm yang keduanya merupakan tidak terlalu signifikan. Hal tersebut menunjuk-
penambahan bioreduktor 0,75 mL, sehingga kan bahwa koloid nanopartikel emas yang
penambahan bioreduktor pada konsentrasi dihasilkan dari sintesis nanopartikel emas meng-
HAuCl4 25 ppm dan waktu sintesis 120 detik gunakan bioreduktor ekstrak etanol buah jambu
yang optimal adalah pada volume 0,75 mL. biji merah dan irradiasi microwave cukup stabil.
Walaupun terdapat beberapa penurunan absor-
bansi yang mengindikasikan terjadinya aglo-
merasi, namun aglomerasi yang terjadi tidak
terlalu signifikan. Hal tersebut membuktikan
bahwa bioreduktor ekstrak etanol buah jambu
biji merah dapat pula berperan sebagai
stabilisator.

Gambar 6. Hasil analisa nanopartikel emas


menggunakan TEM Gambar 8. Diagram kestabilan nanopartikel
emas variasi waktu sintesis
Uji aktivitas antioksidan terhadap koloid
nanopartikel emas dilakukan dengan metode
DPPH (2,2diphenyl-1-picrylhidrazyl).

Tabel 2. Hasil uji aktivitas antioksidan

Berdasarkan Tabel 2, terbukti bahwa


nanopartikel emas memliki aktivitas sebagai
peredam radikal bebas.
Gambar 7. Pola SAED nanopartikel emas Simpulan
sesudah terukur data difraksinya Penambahan volume bioreduktor yang
Nanopartikel emas yang dihasilkan dalam optimal untuk sintesis nanopartikel emas adalah
penelitian ini mempunyai struktur face centered 0,75 mL dengan konsentrasi HAuCl4 25 ppm
cubic (FCC). Hal tersebut sesuai dengan dan waktu sintesis 120 detik serta rata-rata
penelitian yang telah dilakukan Srivastava dan ukuran partikel yang dihasilkan adalah 23,43
Mausumi (2013), bahwa nanopartikel emas nm.
mempunyai struktur kristal FCC. Nanopartikel
Referensi
emas memiliki kecenderungan sama dengan Chou, K.S. and Lu, Yu, C. 2008. High-
nanopartikel perak dari segi struktur kristal Concentration Nanoscale Silver Colloidal
(Song, et al.; 2009) Solution and Preparing Process Thereof.
Patent Application Publication. US.2008/
Dalam penelitian ini, bioreduktor yang 0064767 A1
ditambahkan dalam sintesis dapat pula berperan
Hasany, S.F., I. Ahmed, Rajan J., A. Rehman.
172
AC Sovawi / Indonesian Journal of Chemical Science 5 (3) (2016)

2012. Systematic Review of the Prepara- Biological Synthesis of Gold Nanoparticle


tion Techniques of Iron Oxide Magnetic Composites using Magnolia Kobus and
Nanoparticles. Nanoscience and Nanotechno­ Diopyros Kaki Leaf Extract. Process
logy, 2(6):148-158 Biochemistry, 44: 1133-1138
Margaretta, S., Swita D.H., Nani Indraswati, Srivastava, Nishant dan M. Mukhopadhyay.
Herman Hindarso. 2011. Ekstraksi Se- 2013. Biosynthesis and and Characteriza­tion
nyawa Phenolic Pandanus Amaryllifolius of Gold Nanoparticles using Zooglea ramigera
roxb. sebagai Antioksidan Alami. Widya and Assessment of Its Antibacterial Property.
Teknik, 10(1): 21-30 New York: Springer Scinence Media
Sekarsari, R.A. dan T. Taufikurrohmah. 2012. Taufikurohmah, T., I.G.M. Sanjaya, Afaf B.,
Sintesis dan Karakterisasi Nanogold dengan dan Achmad S. 2012. Activity Test of
Variasi Konsentrasi HAuCl4 sebagai Material Nanogold for Reduction of Free Radicals a
Antiaging dalam Kosmetik. Prosiding Pre-Assesment Utilization Nanogold in
Seminar Nasional Kimia Unesa 2012- Pharmaceutical as Medicines and
ISBN: 978-979-028-550-7 Cosmetics. Journal of Materials Science and
Song, J.Y., Jang, H.K., Kim, B.S. 2009. Engineering, 2(12): 611-617

173

Anda mungkin juga menyukai