Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652

Tahun 2011

EVALUASI KUALITAS SEDIAAN RADIOFARMAKA


153
Sm-ETHYLEN DIAMINE TETRA METHYL PHOSPHONAT (153Sm-EDTMP)
Tahun 2010 – 2011
PRODUKSI PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN)
Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi

Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN


Kawasan PUSPIPTEK Gedung 11, Serpong, Tangerang Selatan 15314
Email: yayan@batan.go.id

ABSTRAK
153
EVALUASI KUALITAS SEDIAAN RADIOFARMAKA Sm- EDTMP PRODUKSI PRR - BATAN.
153
Sediaan radiofarmaka Sm-EDTMP digunakan untuk radioterapi paliatif kanker tulang.
153
Radiofarmaka ini dibuat dengan cara mereaksikan EDTMP dengan Sm yang diproduksi melalui
152 153
reaksi inti Sm(n,γ) Sm. Uji kualitas yang merupakan bagian dari pelaksanaan cara pembuatan
radiofarmaka yang baik mutlak dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan kepada pemakai
(konsumen). Untuk itu pengujian kualitas, yang meliputi pemeriksaan: visualitas, konsentrasi
radioaktif, kemurnian radionuklida, kemurnian radiokimia, derajat keasaman (pH), sterilitas dan
153
pirogenitas telah dilakukan terhadap 13 bacth Sm-EDTMP yang diproduksi oleh PRR – BATAN
153
antara tahun 2010 – 2011. Hasil pengujian memperlihat semua batch dari sediaan Sm-EDTMP
diatas memenuhi persyaratan yang ditetapkan, larutan jernih, bebas partikel dan koloid, pH rata-rata
7,5, konsentrasi radioaktif > 50mCi.mL, kemurnian radionuklida > 99,90%, kemurnian radiokimia >
99,54% , steril dan bebas pirogen.
153
Kata kunci : kualitas, Sm-EDTMP

ABSTRACT.
153
QUALITY CONTROL OF Sm-EDTMP, RADIOISOTOPE AND RADIOPHARMACEUTICAL
153
CENTER–BATAN PRODUCED RADIOPHARMACEUTICAL. Radiopharmaceutical Sm-EDTMP is
153
used for palliative therapy of metastatic bone cancer. Sm-EDTMP is made reacting of EDTMP with
Sm which is produced by a nuclear reaction of Sm(n,γ) Sm. Quality control which is one aspect
153 152 153

of a good manufacturing practice of radiopharmaceutical must be implemented in order to guarantee


the user safety. Therefore, a quality control comprised the measurements of clarity, radioactivity
concentration, radionuclide purity, radiochemical purity, pH, sterility and apyrogenity had been applied
153
toward 13 bacthes of Sm-EDTMP produced by PRR – BATAN between 2010 – 2011. The quality
153
control results showed that all batches of Sm-EDTMP had been found meeting the quality
153
requirement with Sm-EDTMP was being clear and free of particle and colloid, an avergare of pH
7.5, radioactivity concentration > 50 mCi/ml, radionuclide purity > 99.90%, radiochemical purity >
99.54%, sterile and absence of pyrogenic.
153
Key word: quality, -Sm-EDTMP

PENDAHULUAN. radiofarmaka. Hal ini merupakan tantangan


yang harus dijawab oleh berbagai pihak. Pusat
Dalam dekade milenium ini pemakaian Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) – Badan
radiofarmaka untuk diagnosis maupun terapi Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Serpong yang
meningkat dengan pesat. Peningkatan tugas pokoknya melakukan pengembangan dan
pemakaian radiofarmaka ini disebabkan oleh pendayagunaan radioiostop dan radiofarmaka
meningkatnya kasus berbagai penyakit dan untuk industri dan kesehatan. Radiofarmaka,
keganasan, dan juga meningkatnya pengakuan yang juga disebut sediaan farmasi adalah
terhadap manfaat teknik kedokteran nuklir bentuk sediaan farmasi yang mengandung
dalam penanganan bebagai jenis penyakit, yang unsur radioaktif/ radionuklida, yang diberikan ke
pada gilirannya memacu pula pesatnya dalam tubuh manusia untuk tujuan diagnosis
[1]
pengembangan dan produksi berbagai produk atau terapi . Radiofarmaka dengan

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 78
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

radionuklida pemancar sinar gamma umumnya 2010-2011. Makalah ini diharapkan dapat
digunakan sebagai radiofarmaka untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai
pencitraan dengan tujuan, antara lain penerapan aspek jaminan kendali mutu sediaan
mendiagnosa, mengidentifikasi dan melokalisasi radiofarmaka yang dihasilkan di PRR,
lesi keganasan, serta meramalkan dan menilai khususnya berkaitan dengan kendali mutu
respon terapi. Sementara itu radiofarmaka dalam mata rantai proses penyediaan senyawa
153
dengan radionuklida pemancar partikel bertanda Sm-EDTMP.
digunakan sebagai sediaan farmasi terapi
radiasi interna pada berbagai penyakit, temasuk BAHAN DAN METODA
penanganan kanker. Radiofarmaka dengan
radionuklida yang dapat memancarkan partikel Penyiapan bahan dan peralatan
153
dan sinar gamma mempunyai keunggulan Sediaan Sm-EDTMP disiapkan oleh
ganda, karena dapat digunakan sebagai Lab. Sub. Bid. Proses, Bidang SPP – PRR.
sediaan terapi dan sebagai diagnostik Sejumlah cuplikan (50 µL) diambil dengan
pencitraan pada kasus keganasan. mikropipet (Eppendorf) yang kemudian
dimasukkan ke dalam vial 1 ml. Pengukuran
153
Sediaan Sm-EDTMP merupakan jenis konsentrasi radioaktif dilakukan dengan
radiofarmaka yang banyak dibutuhkan, untuk menggunakan alat gamma ionization chamber
TM Plus
terapi paliatif/ mengurangi rasa sakit tulang pada (GIC) model ATOM LAB 100 Dose
penderita kanker tulang metastatis, oleh rumah Calibrator dari ATOM LAB. Aqua bidest yang
sakit selama beberapa tahun terakhir ini. didapatkan dari IPHA digunakan untuk
Sediaan telah berhasil diproduksi oleh PRR, pengenceran cuplikan pada pengukuran
lebih khususnya lagi oleh Sub Bidang Proses, kemurnian radionuklida yang diukur
Bidang Sarana Penunjang dan Proses (SPP) – menggunakan alat Multi Channel Analyzer
PRR. Karena sediaan radiofarmaka ini (MCA) dari CANBERRA yang dilengkapi
merupakan sediaan yang akan disuntikkan ke dengan detektor HPGE model GC 1520 dan
dalam tubuh manusia, maka sediaan ini harus perangkat lunak Gennie 2000.
diproduksi sesuai dengan cara pembuatan
radiofarmaka yang baik dan melalui proses Bahan kimia amoniak 25% RG dan fasa
kendali mutu terlebih dahulu sebelum dikirim ke diam kromatografi digunakan kertas Whatman
rumah sakit agar pasien terlindung dari hal-hal No. 1 (dipotong dalam ukuran 1 cm x 12 cm
yang tidak diinginkan. dan ditandai setiap jarak 1 cm) didapat dari E.
Merck. Untuk pengambilan cuplikan digunakan
152 153
Sm(n,γ) Sm ..............(1) mikropipet berukuran 1 µL dari Eppendorf.
Kertas Whatman No. 1 hasil elusi dicacah
153 153
EDTMP + Sm == Sm-EDTMP ....(2) dengan alat pencacah AR-2000 radio-TLC
Imaging Scanner dari BIOSCAN atau dengan
153
Skema 1. Pembuatan Sm-EDTMP Singe Channel Analyzer VPA-101 Veenstra
Instrument. Setiap analisis dilakukan triplo.
Skema 1. memperlihatkan langkah-
153
langkah pembuatan Sm-EDTMP. Metoda
153
Pembauatan Sm-EDTMP dimulai dengan Berikut adalah metoda yang digunakan pada
153
mengirradiasi target Sm2O3 alam yang kendali kualitas Sm-EDTMP
152
kandungan Sm mencapai 26,72% [2] di
Reaktor Serba Guna GW Siwabessy. Target Pemeriksaan visual.
yang telah dirradiasi kemudian dilarutkan Pemeriksaan visual pada umumnya
153
dengan HCl (?) untuk membentuk SmCl3 (?) meliputi: kejernihan, warna atau kelainan fisik
yang kemudian direaksi dengan EDTMP untuk lainnya. Pemeriksaan kejernihan ini dilakukan
153
membentuk Sm-EDTMP. Sediaan yang dengan bantuan kaca pembesar dan sediaan
terbentuk kemudian disterilkan dan diuji dilihat di bawah lampu dengan latar belakang
mutunya. Kendali kualitas/ mutu terhadap warna putih atau hitam.
153
sediaan radiofarmaka Sm-EDTMP meliputi
pemeriksaan visual, pemeriksaan derajat Pemeriksaan derajat keasaman (pH).
153
keasaman (pH), pemeriksaan konsentrasi Sejumlah cuplikan Sm-EDTMP
radioaktif, pemeriksaan kemurnian radionuklida, ditentukan menggunakan kertas pH universal.
pemeriksaan kemurnian radiokimia, sterilitas,
[3,4]
pirogenitas dan biodistribusi dengan Pe nentuan konsentrasi radioaktif.
Sebanyak 50 µL cuplikan Sm-EDTMP
153
pencitraan menggunakan Gamma Camera.
dimasukkan ke dalam vial dan aktifitasnya
Pada makalah ini disajikan hasil diukur dengan menggunakan Gamma Ionisation
153
evaluasi kualitas Sm-EDTMP yang telah Chamber (GIC). Pengukuran aktifitas dilakukan
diproduksi di PRR-BATAN, Serpong. Dari tahun tiga kali (triplo). Perbedaan pembacaan (% CV)

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 79
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

tidak lebih dari 5%. Konsentarsi Radioaktif Pemeriksaan kemurnian radiokimia.


153
ditetapkan dalam mCi/ mL Cuplikan Sm-EDTMP ditotolkan pada
kertas Whatman No. 1 (2 cm dari bagian bawah
Pemeriksaan kemurnian radionuklida. fasa diam sebagai titik nol). Kertas Whatman
Sebanyak 5 µL cuplikan dimasukkan ke No. 1 kemudian dikeringkan dan selanjutnya
dalam labu ukur 50 ml yang diikuti dengan dielusi dengan fasa gerak yang terdiri dari
[5]
pengenenceran dengan aqua bidest steril campuran amoniak 25% – air 1 : 9 (v/v)
sampai tanda batas. Sejumlah cuplikan (1 µL) sampai fasa gerak berada ± 3cm dari bagian
kemudian diteteskan pada bundaran kertas atas Whatman No.1. Kertas Whatman No. 1
whatman I. Setelah kering cuplikan kemudian diangkat dari fasa gerak dan kemudian
dicacah dengan sistim MCA, dilengkapi dengan dikeringkan dan dilanjutkan dengan pencacahan
detektor HPGE model GC 1520 dan perangkat dengan alat pencacah AR-2000 radio-TLC
lunak Gennie 2000, yang telah terkalibrasi. Imaging Scanner . Skema pemeriksaan
Lakukan pengamatan tiga kali (triplo). Puncak kemurnian radiokimia ini dapat dilhat pada
153
Sm diamati pada 103.17 keV dengan Gambar 1. dibawah ini.
intensitas 0.284 %

Batas migrasi fasa gerak

Penotolan cuplikan

Batas pencelupan pada fasa


gerak
Bejana

Gambar 1. Skema kromatografi kertas.

Perhitungan:
𝑠
𝐶𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑅𝑓 0.7 0.9
% 153
𝑆𝑚 − 𝐸𝐷𝑇𝑀𝑃 = 𝑑 × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝐶𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑅𝑓 0.0
% 153𝑆𝑚 − 𝐸𝐷𝑇𝑀𝑃 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
153 153
Catatan: Rf % Sm-EDTMP > 0,7 dan Rf SmCl3 = 0,1

Pemeriksaan sterilitas. Langkah pertama yang dilakukan dalam


153
Secara aspetis cuplikan Sm-EDTMP pengujian ini adalah menyiapkan/
ditambahkan kedalam media Fluid Thio Glikolat mengkondisikan dengan baik tiga ekor kelinci
dan Tryptone Soy Broth. Media kemudian selama tiga hari didalam kandang penahan
diinkubasi selama 7 hari dalam inkubator suhu pada suhu kamar. Suhu tubuh kelinci diamati
30°C dan 20°C dan diamati setiap hari untuk dengan cara memasukkan ujung thermocouple
melihat ada atau tidaknya pertumbuhan jamur kedalam rectum masing-masing kelinci sedalam
dan bakteri.. + 7,5 cm. Suhu tubuhnya dicatat 5 menit
kemudian, selanjutnya suhu tubuh diukur setiap
Pemeriksaan Apirogenitas. 30 menit berturut-turut dua kali lagi. Kelinci
153
Aprigonitas Sm-EDTMP diuji yang digunakan dalam uji ini adalah kelinci
°
menggunakan kelinci. Pengujian ini didasarkan dengan suhu < 39,9 C, atau dengan kata lain
kepada kenaikan suhu tubuh kelinci yang telah kelinci yang digunakan adalah kelinci dalam
153
diberi sediaan Sm-EDTMP. Kenaikan suhu keadaan sehat, sehingga data yang dihasilkan
tubuh kelinci yang > 0,6 °C mengindikasikan betul-betul menunjukkan keadaan yang
bahwa sedian tidak bebas pirogen dan sebenarnya.
sebaliknya jika tidak ada kenaikan suhu tubuh
kelinci < 0,6 °C mengindikasikan bahwa sediaan Langkah berikutnya adalah penyuntikan
153
bebas pirogen. sediaan Sm-EDTMP yang dikuti dengan dan

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 80
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

pemantauan suhu tubuh kelinci. Sejumlah radiofarmaka yang baik dilakukan untuk
cuplikan (1 mL) diinjeksikan melalui vena telinga memastikan bahwa produk yang dilepas ke
kelinci yang telah diusap dengan alkohol 70%. rumah sakit adalah produk yang baik dan aman
Suhu tubuh kelinci diukur satu, dua dan tiga jam untuk diberikan kepada pasien. Kendali kualitas
153
paska penyuntikan sediaan radiofarmaka. yang dilakukan terhadap Sm-EDTMP meliputi
kejernihan, derajat keasaman (pH), konsentrasi
Pencitraan dengan Gamma Camera. radioaktif, kemurnian radionuklida, kemurnian
Sejumlah cuplikan (100L, 1,345 m Ci) radiokimia, sterilitas, pirogenitas dan
153
Sm-EDTMP diinjeksikan melalui vena ekor pencintraan gamma camera. Hasil uji kualitas
setiap ekor tikus putih (2 ekor). Tikus dibiarkan yang didapatkan kemudian dievaluasi untuk
selama 24 jam, yang diikuti dengan pembiusan melihat apakah sediaan yang telah diuji
dan pencitraan dengan Gamma Camera. memenuhi kriteria/ persyaratan sebagai sediaan
153
Sm-EDTMP yang baik seperti yang
HASIL DAN PEMBAHASAN ditampilkan pada Tabel 1 berikut ini.
153
Kendali kualitas sediaan Sm-EDTMP
yang merupakan bagian dari cara pembuatan
153
Tabel 1. Kriteria sediaan Sm-EDTMP yang baik
No Kriteria Pesyaratan
1. Kejernihan Jernih, bebas partikel dan koloid
2. Derajat keasaman (pH) 6,5 – 8,5
3. Kemurnian Radiokimia ≥ 95 %
4. Kemurnian Radionuklida ≥ 99 %
5. Konsentrasi Radioaktif 40 – 50 mCi/mL
6. Steril dan Bebas Pirogen Steril dan Bebas Pirogen
153
*( Spesifikasi Produk Sm-EDTMP-PRR).
153
Berikut ini adalah hasil kendali kualitas 13 memberikan sediaan Sm-EDTMP yang jernih,
153
bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh babas dari partikel dan koloid.
PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011.
Hasil pemeriksaan pH 13 bacthes
153
Pemeriksaan visual dilakukan untuk Sm-EDTMP yang diproduksi oleh PRR –
memastikan bahwa sediaan tersebut jernih dan BATAN antara tahun 2010 – 2011 dapat dilihat
tidak mengandung pengotor-pengotor yang pada Gambar 2. Dari Gambar 2. dapat dilihat
berbentuk partikel atau koloid yang berasal dari bahwa pH semua batch sediaan berkisar antara
alat atau bahan yang digunakan sewaktu 6,8 - 8,0, nilai pH yang sangat baik karena
pelaksanaan proses. Hasil kendali kualitas 13 berada pada rentang angka 6,5 – 8,5 yang
153
bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh merupakan nilai pH yang dipersyaratkan untuk
PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011 sediaan injeksi untuk manusia.

Pengukuran Derajat Keasaman (pH)


8.5
Nilai Keasaman (pH)

8
7.5
7
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nomor Sampel

153
Gambar 2. Hasil Pengukuran pH, 13 bacthes Sm-EDTMP Produksi PRR – BATAN (2010 – 2011).

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 81
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

Hasil pemeriksaan konsentrasi radioaktif yang dihasilkan yang dapat memenuhi


153
13 bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh keinginan dari konsumen. Konsentrasi radioaktif
153
PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011 dapat Sm-EDTMP yang dihasilkan seperti dapat
dilihat pada Gambar 3. Pengukuran bertujuan dilihat pada Gambar 3. selalu lebih besar dari
untuk mengetahui konsentrasi radioaktif produk 50,64 mCi/mL.

Pengukuran Konsentrasi Radioaktif 153Sm-EDTMP

120
100
Aktifitas (mCi/ml)

80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nomor Sampel

153
Gambar 3. Hasil Pengukuran Konsentrasi Radioaktif Sm-EDTMP.
153 153
Hasil pengujian kemurnian radionuklida Sm-EDTMP selain Sm. Kemurnian
153 153 153
13 bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh radionuklida Sm dalam sediaan Sm-
PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011 dapat EDTMP semua batch selalu >99,99%.
dilihat pada Gambar 4. Dari Gambar 4. dapat
dilihat tidak ada radionuklida lain dalam sediaan
.

Kemurnian Radionuklida
153Sm-EDTMP
Kemurnian Radionuklida (%)

120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nomor Sampel

153
Gambar 4. Hasil Pengukuran Kemurnian Radionuklida Sm-EDTMP.

Pemeriksaan kemurnian radionuklida ini dihasilkannya jika diirradiasi direaktor


xxx xxx
bertujuan untuk mengetahui pengotor [ Sm(n,γ) Sm] dan berpotensi menjadi
153
radionuklida yang mungkin ada dalam sedian pengotor radionuklida dalam Sm, prekursor
153 153
Sm-EDTMP. Pengotor radionuklida yang Sm-EDTMP dapat dilihat pada Tabel 1.
perpeluang ada adalah radionuklida-
radionuklida yang mngkin terbentuk pada saat
152 153
irradiasi Sm(n,γ) Sm, dimana target yang
digunakan adalah Sm alam yang pengkayaan
152
Sm hanya 26,72%. Isotop Sm lain yang ada
dalam Sm alam dan radionuklida yang dapat

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 82
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

Tabel 2. Komposisi Isotop Sm dalam Sm alam dan radionuklida yang dihasilkan


152 153
pada reaksi [ Sm(n,γ) Sm]
No. Jenis isotop Energi (keV) Waktu Paruh Intensitas Persyaratan
145
1. Sm 61.20 340.28 hari 0.1300 ≤ 0.01 %
151
2. Sm 21.54 93.16 tahun 0.0300 ≤ 0.01 %
156
3. Sm 204.00 340.28 d 0.2000 ≤ 0.01 %
88.00 0.1500
166.00 0.1080
291.00 0.0220
269.00 0.0180

Hasil pengujian kemurnian radiokimia dapat dilihatkan bahwa kemurnian radiokimia


153 153
13 bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh Sm-EDTMP, yang dianalisa lebih besar dari
PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011 dapat 99,91% (peryaratan >95%).
dilihat pada Gambar Gambar 5. Dari Gambar 5

Kemurnian Radiokimia153Sm-EDTMP
Kemurnian Radiokimia (%)

100.2
100
99.8
99.6
99.4
99.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nomor Sampel

153
Gambar 5. Hasil Pengujian Kemurnian Radiokimia Sm-EDTMP.

153 153
Pemerkisaan kemurnia radiokimia Sm- Kromatogram Sm-EDTMP dengan
EDTMP dilakukan dengan mengunaka ,metodoa KLT yang disebut diatas dapat dilihat pada
kromatografi lapis tipis (KLT) atau dengan Gambar 6 yang memperlihatkan pemisahan
153
metodaelektroforesis. Dalam pengujian ini KLT yang baik antara spesi Sm-EDTMP (Rf =
153 3+
kromatografi kertas menjadi pilihan karena 0.85) dengan spesi Sm (Rf = 0.0 untuk
153 3+
selain lebih mudah dan sederhana Sm ). Pemisahan yang jelas dan tajam ini
153
pengerjaannya metoda ini juga dapat terjadi karena Sm-EDTMP yang merupakan
153
memisahkan puncak Sm-EDTMP dan puncak senyawa komplek polar larut dengan baik dan
153
Sm-Cl3 dengan baik yang pada gilirannya bermigrasi dalam fasa gerak larutan amoniak,
153 3+
akan memberikan hasil analisa yang yang baik sedangkan Sm anorganik membentuk
153
pula. Tabel 2 memperlihatkan jenis komplek endapan Sm(OH)3 yang tidak bermigrasi
153 [4]
kimia yang ada dalam senyawa bertanda Sm- dalam fasa gerak amoniak.
EDTMP beserta nilai retensinya (Rf)

Tabel 2. Jenis komplek kimia yang ada


153
dalam larutan Sm-EDTMP.
No. Jenis komplek Nilai retensi (Rf)
153
1. Sm-Cl3 0.0 – 0.0
153
2. Sm-EDTMP 0.7 – 0.9

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 83
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

153Sm-EDTMP

SmCl3

Cacahan

-2 0 2 4 6 8 10 12

Jarak Migrasi (cm)

153 153
Gambar 6. Kromatogram SmCl3 dan Sm–EDTMP (*)
(*) Fasa diam: Kertas Whatman No. 1 dan fasa gerak :campuran amoniak 25% - Air ( 1: 9 )
153
Pengujian sterilitas dimaksudkan untuk dapat dilihat sediaan Sm-EDTMP ditangkap
melihat ada dan tidaknya jamur dan bakteri dengan baik oleh tulang punggung dan tulang
153
dalam sediaan radiofarmaka Sm–EDTMP. paha target yang diinginkan. Hasil uji pencitraan
153
Pengujian ini untuk memastikan bahwa sedian 13 bacthes Sm-EDTMP yang diproduksi oleh
153
Sm–EDTMP aman digunakan. Hasil PRR – BATAN antara tahun 2010 – 2011
153
pengujian sterilitas 13 bacthes Sm-EDTMP semuanya memberikan pencitraan dengan yang
yang diproduksi oleh PRR – BATAN antara terlihat pada Gambar 7.
tahun 2010 – 2011 tidak ditemukan adanya
153
sediaan Sm-EDTMP yang tidak steril. • Aktifitas yang
153
Sediaan Sm-EDTMP yang steril ini disuntikkan 1,345
didapatkan tidak hanya adanya sterilisasi akhir mCi/ 0,1 ml
(filter 0,22 M) te ta pi juga diba ntu ole h adanya • Pencitraan 24
153
autosterilisasi terhadap sediaan Sm-EDTMP Jam setelah
153
dari pancaran sinar gamma dari Sm yang ada penyuntikkan
[3]
dalam larutan. • Waktu cacah 600
detik
Pengujian bebas pirogenitas sediaan
153
Sm-EDTMP dilakukan dengan metoda in-vivo 153
dengan menggunakan hewan percobaan kelinci. Gambar 7. Pencitraan Sm -EDTMP pada
Penggunaan kelinci didasarkan pada kesamaan hewan percobaan tikus putih.
tingkat kepekaan antara kelinci dan manusia
terhadap subtansi pirogenik. Selain itu kelinci KESIMPULAN
dapat memberikan respon farmakologis
terhadap pirogen yang sesuai dengan respon Pelaksanaan kendali mutu sediaan
manusia. Suatu sediaan dianggap bebas radiofarmaka, yang merupakan bagian dari cara
pirogen apabila kenaikkan suhu tubuh kelinci pembuatan radiofarmaka yang baik, mutlak
yang telah diinjeksi dengan sediaan tersebut dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin
tidak lebih dari 0,6 °C atau jumlah kenaikkan adanya kelainan dalam jalur proses dan untuk
suhu dari 3 ekor kelinci tidak lebih dari atau memberikan jaminan kepada konsumen bahwa
sama dengan 1,4 °C. Hasil pengujian produk yang dipakai mempunyai kualitas yang
pirogenitas 13 bacthes
153
Sm-EDTMP yang baik ( ditunjukkan melalui sertifikat kendali
153
diproduksi oleh PRR – BATAN antara tahun mutu). Hasil uji sediaan 13 bacthes Sm-
2010 – 2011 tidak ditemukan adanya sediaan EDTMP yang diproduksi oleh PRR – BATAN
153
Sm-EDTMP yang tidak bebas pirogen. antara tahun 2010 – 2011 yang meliputi uji
visual, konsentrasi radioaktif, kemurnian
Uji pencitraan dimaksudkan untuk radionuklida, kemurniaan radiokimia, steril dan
melihat apakah sediaan yang diuji, dalam hal ini bebas pirogen serta pencitraan ditabulasi pada
153
153
Sm-EDTMP, ditangkap oleh target yang Tabel 3. Semua sediaan Sm-EDTMP
diingin (tulang). Hasil pencitraan tikus 24 jam memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan
setelah diinjeksi dengan
153
Sm-EDTMP dapat telah digunakan oleh berbagai rumah sakit di
dilihat pada Gambar 7. Dari gambar tersebut Indonesia.

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 84
Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron ISSN : 2087-9652
Tahun 2011

153
Tabel 3. Data Hasil Uji Kualitas Sm-EDTMP ( Periode Tahun 2010 –2011)
Aktifitas % Kemurnian
No. No. Batch Visual pH (mCi/ml) Radionuklida Radiokimia Konsumen
1. Sm.01.E.06.10 Jernih 7,0 54,21 > 99,99 99,74 RSCM
RS Sardjito dan
2. Sm.02.F.17.10 Jernih 7,0 50,72 >99,99 99,54
RSCM
RS Dharmais dan
3. Sm.03.G.22.10 Jernih 7,0 62,97 >99,99 99,55
RSPAD
RSPAD, RSCM dan
4. Sm.04.H.19.10 Jernih 7,0 58,64 >99,99 99,56
RS Sardjito
RS Sardjito dan
5 Sm.05.K.11.10 Jernih 7,0 53,39 >99,99 99,99
RSCM
RSCM dan
6. Sm.06.L.16.10 Jernih 7,0 96,10 >99,99 99,66
RS Dharmais
RS Sardjito dan RS
7. Sm.01.A.13.11 Jernih 7,5 56,80 >99,99 99,96
Dharmais
RS Sardjito, RSPP
8. Sm.02.B.17.11 Jernih 8,0 52,36 >99,99 99,98
dan RSCM
MRCC dan RS
9. Sm.03.D.07.11 Jernih 7.5 59,84 >99,99 99,91
Dharmais
MRCC dan RS
10. Sm.04.E.05.11 Jernih 6,8 59,78 >99,99 99,99
Dharmais
11. Sm.05.F.16.11 Jernih 6,8 50,64 >99,99 99,97 RSCM
12. Sm.06.G.14.11 Jernih 6,8 54,52 >99,99 99,98 MRCC
13. Sm.07.I.22.11 Jernih 7.5 60,89 >99,99 99,82 MRCC dan RSPAD

UCAPAN TERIMAKASIH 4. S. SOENARJO, S.R. TAMAT, M.S


PANJAITAN. “Modifikasi Teknik
Penulis dan rekan dengan ini Penandaan dan Fase Gerak
menghaturkan terimakasih kepada Bpk. Ir. Kromatografi pada Pembuatan dan
153
Suhandar selaku kepala Bidang Sarana Analisis Radiokimia Sediaan Sm-
Penunjang dan Proses, Ibu Anna Roselliana EDTMP”, Majalah BATAN, Vol XXXV
selaku kepala Sub Bidang Proses. Serta teman No.1/2 (2002) hal 6.
sejawat Sub Bidang Proses yang telah banyak 5. IAEA., “Summary Report Reseach Co-
membantu dalam penyusunan makalah ini. ordination Meeting of the Co-ordinated
Reseach Programme on Optimazition
DAFTAR PUSTAKA. Of The Production and Quality Control
Of Radiotherapeutic Radionuclides and
1. S.R. TAMAT,. "Radiofarmaka dan perannya Radhiopharmaceuticals”, Lucas heights,
dalam peningkatan kesehatan Sydeney, Australia 17-19 October 1994.
masyarakat dimasa depan". Pidato
pengukuhan Ahli Peneliti Utama bidang
farmasi. PPR-BATAN, Serpong 3
Nopember.(1998), Halaman 2.
2. S.R. TAMAT, WIDYASTUTI, B. PURWADI,
LAKSMI. I, “Preparation and Quality
153
Control of Sm Radiopharmaceuticals”,
Radioisotopes Production Center, The
1997 Work Shop on The Utilization of
Research Reactor, November 6-13,
Bandung, Indonesia.
3. W.R.. ,SUPARNA,: “Dasar-Dasar Kendali
Kualitas”, Latihan Keahlian Operator
Kendali Kualitas, PPR – BATAN,
Januari 1991.

Yayan Tahyan, Enny Lestari, Dadang H, Sudarsih, R. Dwi Hendarto dan Suharmadi 85

Anda mungkin juga menyukai